1. Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat disebabkan oleh
mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi, atau reaksi alergi. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan konjunctivitis. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas C/... /VII /SK /PKMS /IX /2016 Tentang Kebijakan Layanan Klinis UPTD Puskesmas Maniis 4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 5. Prosedur/ A. Petugas memeriksa pasien dengan langkah-langkah sebagai Langkah-langkah berikut: 1. Anamnesa Pasien datang dengan keluhan mata merah, rasa mengganjal, gatal dan berair, kadang disertai sekret. Keluhan tidak disertai penurunan tajam penglihatan. 2. Pemeriksaan fisik a. Visus normal b. Injeksi konjungtival c. Dapat disertai edema kelopak, kemosis d. Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen, atau purulen tergantung penyebab e. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil atau papil raksasa, flikten, membrane, atau pseudomembran. 3. Penegakkan diagnosa Penegakkan diagnosa berdasarkan dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik yang mengarah kepada diagnosis konjunctivitis. 4. Penatalaksanaan a. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari. b. Pada alergi: Flumetolon tetes mata dua kali sehari selama 2 minggu. c. Pada konjungtivitis gonore: Kloramfenikol tetes mata 0,5- 1%sebanyak 1 tetes tiap jam dan suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan kuman GO pada sediaan apus selama 3 hari berturut-turut. b. Pada konjungtivitis viral: Salep Acyclovir 3%, 5 kali sehari selama 10 hari. B. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dan penataklasanaan selanjutnya di rekam medis. 6. Bagan Alir - 7. Unit Terkait Poli Umum 8. Rekaman Historis Perubahan No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan