Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN KONJUNTIVITIS

A. Nonfarmakologis
Tujuannya untuk mengindari penyebaran konjungtivitis antar pasien.
1. Tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menyentuh mata yang sakit
2. Mencuci tangan sesering mungkin terutama setelah kontak bersalaman, berpegangan
dan lain-lain) dengan penderita konjungtiva.
3. Membuang tissue atau sejenisnya setelah membersihkan kotoran mata, mengganti
sarung bantal dan handuk setiap hari. Ini berguna untuk menjaga kebersihan mata
yang sedang menderita konjungtivitis
4. Hindari daerah berangin kencang dan dianjurkan untuk memakai kaca mata
5. Lakukan kompres dingin guna untuk mengurangi rasa gatal pada mata dilarang untuk
memakai lensa kontak.
6. Menggunakan handuk,kain lap dan sapu tangan yang baru yang terpisah untuk
membersihkan mata yang sakit
B. Farmakologis
Pengobatan spesifik tergantung dari identifikasi penyebab. Konjungtivitis karena
bakteri dapat diobati dengan sulfonamide (sulfacetamide 15 %) atau antibiotika
(Gentamycine 0,3 %; chlorampenicol 0,5 %). Konjungtivitis karena jamur sangat
jarang sedangkan konjungtivitis karena virus pengobatan terutama ditujukan untuk
mencegah terjadinya infeksi sekunder, konjungtivitis karena alergi di obati dengan
antihistamin (antazidine 0,5 %, rapazoline 0,05 %) atau kortikosteroid (misalnya
dexametazone 0,1 %). Penanganannya dimulai dengan edukasi pasien pasien untuk
memperbaiki memperbaiki higiene higiene kelopak kelopak mata. Pembersihan
Pembersihan kelopak kelopak 2 sampai 3 kali sehari dengan artifisial tears dan salep
dapat menyegarkan dan mengurangi gejala pada kasus ringan.

ASUHAN KEPERAWATAN KOJUNTIVITAS

A. Pengkajian
1. Biodata.
Tanggal wawancara, tanggal MRS, Nama, umur, jenis kelamin, suku / bangsa,
agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, alamat.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
b. Nyeri, rasa ngeres (seperti ada pasir dalam mata), gatal, panas dan kemerahan
disekitar mata, epipora mata dan sekret, banyak keluar terutama pada
konjungtiva, purulen / Gonoblenorroe.
c. Sifat Keluhan :
Keluhan terus menerus; hal yang dapat memperberat keluhan, nyeri daerah
meradang menjalar ke daerah mana, waktu keluhan timbul pada siang malam,
tidur tentu keluhan timbul.
d. Keluhan Yang Menyertai :
Apakah pandangan menjadi kabur terutama pada kasus Gonoblenorroe.

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Klien pernah menderita penyakit yang sama, trauma mata, alergi obat,
riwayat operasi mata.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga.


Dalam keluarga terdapat penderita penyakit menular (konjungtivitis)
5. Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik (inspeksi) untuk mencari karakter/tanda konjungtivitis yang
meliputi:
a. Hiperemi konjungtiva yang tampak paling nyata pada fornix dan megurang ke
arah limbus.
b. Kemungkinan adanya sekret:
 Mukopurulen dan berlimpah pada infeksi bakteri, yang menyebabkan
kelopak mata lengket saat bangun tidur.
 Berair/encer pada infeksi virus.
c. Edema konjungtiva
d. Blefarospasme (kedutan mata)
e. Lakrimasi (kelenjar air mata)
f. Konjungtiva palpebra (merah, kasar seperti beludru karena ada edema dan
infiltrasi).
g. Konjungtiva bulbi, inpeksi konjungtiva, kemosis, dapat ditemukan pseudo
membrane pada infeksi pneumokok. Kadang –kadang disertai perdarahan
subkonjungtiva kecil – kecil baik di konjungtiva palpebra maupun bulbi yang
biasanya disebabkan pneumokok atau virus.
h. Pemeriksaan visus, kaji visus klien dan catat derajat pandangan perifer klien
karena jika terdapat sekret yang menempel pada kornea dapat menimbulkan
kemunduran visus.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa aman nyaman berhubungan dengan proses peradangan pada mata
2. Resiko injury berhubungan dengan penurunan persepsi : penglihatan
3. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketikadekuatan pengobaran dan
terapi
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri yang dirasakan
5. Hipertermi b/d proses peradangan/ konjungtivitis.
6. Gangguan konsep diri (body image menurun) berhubungan dengan adanya
perubahan pada kelopak mata

DAFTAR PUSTAKA :
Budiono Sjamsu. 2013. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Mata. Airlangga University
Press. Surabaya.
Hartati, Sumarni, Supriyo. 2020. Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Pasien Tentang Penatalaksanaan Non Farmakologi Konjungtivitis. Jurnal
Keperawatan Mersi Vol X Nomor 1 25-30. Diakses pada tanggal 20 November 2023
dari: https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jkm/article/view/8151
Juriah. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Konjungtivitis
Di Upt. Rumah Sakit Khusus Mata Provsu. Diakses pada tanggal 20 November 2023
dari: https://www.academia.edu/40374395/Juriah_konjungtiva

Anda mungkin juga menyukai