Anda di halaman 1dari 5

KONJUNGTIVITIS

ICD-10 : H10
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :0
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/7
Puskesmas
Karanglewas

Pengertian Konjungtivitis adalah radang konjungtiva yang dapat


disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri), iritasi atau
reaksi alergi. Konjungtivitis ditularkan melalui kontak
langsung dengan sumber infeksi. Penyakit ini dapat
menyerang semua umur.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penatalaksanaan kasus konjungtivitis
Kebijakan SK Kepala puskesmas ….
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis (Subjective)
Langkah a. keluhan mata merah,
b. rasa mengganjal, gatal dan berair, kadang disertai
sekret.
c. keluhan tidak disertai penurunan tajam penglihatan.
d. faktor Risiko :
i. Daya tahan tubuh yang menurun
ii. Adanya riwayat atopi
iii. Penggunaan kontak lens dengan perawatan
tidak baik
iv. Higiene personal yang buruk

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana
(Objective)
a. Pemeriksaan Fisik : Visus normal , Injeksi
konjungtival, disertai edema kelopak, kemosis.
Eksudasi; eksudat dapat serous, mukopurulen, atau
purulen tergantung penyebab
b. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan folikel, papil
atau papil raksasa, flikten, membrane, atau
pseudomembran.
c. Pemeriksaan Penunjang (bila diperlukan)

3. Petugas melakukan penegakan Diagnostik


(Assessment) .

Klasifikasi Konjungtivitis
1. Konjungtivitis bakterial: Konjungtiva hiperemis, sekret
purulen atau mukopurulen dapat disertai membran atau
pseudomembran di konjungtiva tarsal. Curigai
konjungtivitis gonore, terutama pada bayi baru lahir, jika
ditemukan konjungtivitis pada dua mata dengan sekret
purulen yang sangat banyak.
2. Konjungtivitis viral: Konjungtiva hiperemis, sekret
umumnya mukoserosa, pembesaran kelenjar preaurikular
3. Konjungtivitis alergi: Konjungtiva hiperemis, riwayat atopi
atau alergi, dan keluhan gatal.

Komplikasi
Keratokonjuntivitis

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Pemberian obat mata topikal
1. Pada infeksi bakteri: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes
6 kali sehari atau salep mata 3 kali sehari selama 3 hari.
2. Pada konjungtivitis gonore: Kloramfenikol tetes mata 0,5-
1% sebanyak 1tetes/jam dan suntikan pada bayi diberikan
50.000 U/kgBB tiap hari sampai tidak ditemukan kuman

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
GO pada sediaan apus selama 3 hari berturut-turut.
4. Pada konjungtivitis viral: Salep Acyclovir 3%, 5 kali sehari
selama 10 hari.

Pemeriksaan Penunjang Lanjutan


Umumnya tidak diperlukan, kecuali pada kecurigaan
konjungtivitis gonore, dilakukan pemeriksaan sediaan apus
dengan pewarnaan Gram

Konseling dan Edukasi


1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan
sesudah membersihkan atau mengoleskan obat,
penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
2. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama
dengan penghuni rumah lainnya.
3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.
KONJUNGTIVITIS
No. Dokumen :
SPO SPO/ VII/ UKP/50.81/16
No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
4 April 2016
Halaman : 4/7
Kriteria rujukan
1. Jika terjadi komplikasi pada kornea
2. Bila tidak ada respon perbaikan terhadap pengobatan
yang diberikan
Diagram Alir
Petugas melakukan
Petugas melakukan pemeriksaan fisik
anamnesis, keluhan utama:
pada mata
mata merah, rasa mengganjal,
gatal dan berair, kadang
disertai secret, tanpa
penurunan tajam penglihatan.

Petugas melakukan
Petugas menegakkan diagnosis
penatalaksanaan
berdasarkan anamnesis dan
komprehensif (non-
pemeriksaan fisik
medikamentosa dan
medikamentosa)

Unit terkait Ruangan Pemeriksaan Umum, Ruangan Kesehatan Anak


dan Imunisasi, Ruangan Gawat Darurat dan Tindakan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
KONJUNGTIVITIS
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK Tanggal Terbit :
4 April 2016
Halaman : 1/1
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak
Berlaku
1 Apakah petugas menanyakan keluhan utama:
Mata merah, rasa mengganjal, gatal dan
berair, kadang disertai sekret. Keluhan tidak
disertai penurunan tajam penglihatan.
2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan
fisik pada mata pasien,
1. Visus normal
2. Injeksi konjungtival
3. Dapat disertai edema kelopak, kemosis
4. Eksudasi; serous/mukopurulen/purulen
5. Pada konjungtiva tarsal dapat ditemukan
folikel, papil atau papil raksasa, flikten,
membrane, atau pseudomembran.
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan
sediaan apus dengan pewarnaan Gram pada
kecurigaan konjungtivitis gonore?
4 Apakah petugas menegakkan diagnosis
berdasar anamnesis dan pemeriksaan fisik?
5 Apakah petugas melakukan penatalaksanaan
non medikamentosa dan medikamentosa
(Tetes mata/salep mata antibiotik, seperti
Kloramfenikol bila konjungtivitis bakterial,
salep Acyclovir bila konjungtivitis viral)?
6 Apakah petugas melakukan konseling dan
edukasi?
Nomor RM :
CR : ………%

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok

Anda mungkin juga menyukai