Anda di halaman 1dari 5

ASMA

No. Dokumen :
SP SPO/ VII/ UKP/ 50.138/ 16
O No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
4 April 2016
Halaman : 1/4
Puskesmas 2
Cilongok
Pengertian Jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan
penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau
sulit bernapas.
Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menetapkan diagnosis serta
terapi kepada pasien
Kebijakan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS 2 CILONGOK
NOMOR: 440/ VII/ SK.005/ 01/ 16 TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS 2 CILONGOK
Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR HK.02.02/ MENKES/ 514/ 2015
Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Mengindentifikasi bahwa terdapat lebih dari satu gejala
(mengi, sesak, dada terasa berat) khususnya pada dewasa
muda, Gejala sering memburuk di malam hari atau pagi dini
hari, Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya, Gejala dipicu
oleh infeksi virus, latihan, pajanan allergen, perubahan cuaca,
tertawa atau iritan seperti asap kendaraan, rokok atau bau
yang sangat tajam.
Faktor Risiko
1. Faktor Pejamu : Prediposisi genetik, Atopi,
Hiperesponsif jalan napas, Jenis kelamin, Ras/etnik
2. Faktor lingkungan mempengaruhi berkembangnya
asma pada individu dengan predisposisi asma :
Alergen di dalam ruangan (mite domestic, binatang,
kecoa, jamur), Alergen di luar ruangan (tepung sari
bunga, jamur), Bahan di lingkungan kerja (Asap rokok

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
pada perokok aktif dan pasif), Polusi udara(dalam dan
luar ruangan), Infeksi pernapasan (Hipotesis higiene),
Infeksi parasit, Status sosioekonomi keluarga, Diet dan
obat, Obesitas
3. Menetapan bahwa adanya faktor lingkungan
mencetuskan eksaserbasi dan atau menyebabkan
gejala-gejala asma menetap : Alergen di dalam dan di
luar ruangan, Polusi udara di dalam dan di luar
ruangan, Infeksi pernapasan, Exercise dan
hiperventilasi, Perubahan cuaca, Sulfur dioksida,
Makanan, aditif (pengawet, penyedap, pewarna
makanan), obat-obatan, Ekspresi emosi yang
berlebihan, Asap rokok, Iritan (a.l. parfum, bebauan
yang merangsang, household spray)
Hasil pemeriksaan Fisik dan penunjang (Objective)
Melakukan pemeriksaan fisik pasien asma biasanya normal.
Abnormalitas yang paling sering ditemukan adalah mengi
ekspirasi saat pemeriksaan auskultasi, tetapi ini bisa saja
hanya terdengar saat ekspirasi paksa. Mengi dapat juga tidak
terdengar selama eksaserbasi asma yang berat karena
penurunan aliran napas yang dikenal dengan “silent chest”.
Pemeriksaan Penunjang
1. Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak
Flowmeter
2. Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)Pemeriksaan
Fisik

INFLUENZA
No. Dokumen :
SP SPO/ VII/ UKP/ 50.138/ 16
O No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
4 April 2016
Halaman : 2/4
Penegakkan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis
Influenza dapat didiagnosis berdasarkan 4 kriteria berikut:

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
1. Terjadi tiba-tiba/akut
2. Demam
3. Gejala saluran pernapasan seperti batuk, tidak ada lokasi
spesifik dari keluhan yang timbul
4. Terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Non-medikomentosa
Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat (self-limited
disease), beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik
berlebihan, meningkatkan gizi makanan dengan
makanan berkalori dan protein tinggi, serta buah-buahan
yang tinggi vitamin.
Medikamentosa
a. Antipiretik. Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500
mg/hari (10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x 200-400
mg/hari (5-10 mg/kgBB).
b. Dekongestan,
c. Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4
kali/hari, atau cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada anak
setirizin 0,3 mg/kgBB).
d. Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila
disertai batuk.

INFLUENZA
No. Dokumen :
SP SPO/ VII/ UKP/ 50.138/ 16
O No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
4 April 2016
Halaman : 3/4
Konseling dan Edukasi
1. Edukasi
Edukasi terutama ditujukan untuk individu, keluarga
dan lingkungannya. Meliputi sayarat rumah sehat,
etika batuk dan pemakaian masker, peningkatan
higiene dan sanitasi lingkungan

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
2. Pencegahan
a. Imunisasi influenza, terutama bagi orang risiko tinggi.
b. Harus diwaspadai pasien yang baru kembali dari
daerah terjangkit epidemi influenza
Kriteria rujukan:
Bila didapatkan tanda-tanda pneumonia.

Diagram Alir
Petugas melakukan Petugas melakukan pemeriksaan fisik
anamnesis, keluhan
utama adalah demam,
batuk, bersin

Penatalaksanaan (non-
Petugas menegakkan diagnosis
medikamentosa dan
berdasarkan anamnesis dan
medikamentosa: antipiretik,
pemeriksaan fisik
antihistamin, dekongestan,
ekspektoran-antitusif bila
perlu)

Unit terkait Ruangan Pemeriksaan Umum, Ruangan Kesehatan Anak


dan Imunisasi, Ruangan Lansia
Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

INFLUENZA
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK Tanggal Terbit :
4 April 2016
Halaman : 1/1
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak
Berlaku
1 Apakah petugas menanyakan keluhan utama
berupa demam, bersin, batuk?
2 Apakah petugas menanyakan keluhan
penyerta lain seperti sakit tenggorokan,
hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
kepala, lemah badan?
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan
fisik?
4 Apakah petugas menegakkan diagnosis
berdasar anamnesis dan pemeriksaan?
5 Apakah petugas melakukan penatalaksanaan
non medikamentosa dan medikamentosa:
antipiretik, antihistamin, ekspektoran-antitusif,
dekongestan bila perlu?
6 Apakah petugas melakukan konseling dan
edukasi?

Nomor RM :
CR : ………%.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok

Anda mungkin juga menyukai