KELOMPOK 6
Anggota :
Mutiya Aprilliyani 2018001183
Nita Yuniarti 2018001184
Nur Intan P 2018001185
Prisilia Paramitha 2018001186
Iryan Desty 2018001233
Khairunnisa 2018001234
Lisa Wantitah 2018001235
Kelompok 6
Kelas B
• Asma campuran
• Terdiri dari komponen asma ekstrinsik dan intrinsik. Sebagian besar pasien asma intrinsic
akan berlanjut ke asma bentuk campuran. Anak yang menderita asma ekstrinsik akan
3 sering sembuh sempurna saat dewasa
Berdasarkan Pembagian Klinis
• Asma Tropik
• Dipicu oleh berbagai faktor di sekelilingnya yaitu, debu, serbuk bunga, makanan, dan produk binatang. Konstriksi bronkus diperantarai oleh
reaksi hipersensitivitas tipe I , konstriksi bronkus menyebabkan terjadinya gejala klinis berupa suara nafas berbunyi, takionea dan dyspnea.
1 Pelepasan histamine berakibat terjadinya kontriksi bronkus, meningkatnya permeabillitas vaskuler dan hipersekresi mucus.
02 Mengi
Penatalaksanaan Asma
Tujuan penatalaksanaan yaitu merefleksikan pemahaman bahwa asma adalah gangguan
kronik progresif dalam hal inflamasi kronik jalan napas yang menimbulkan hiperesponsif
dan obstruksi jalan napas yang bersifat episodik. Sehingga penatalaksanaan asma
dilakukan melalui berbagai pendekatan yang dapat dilaksanakan (applicable),
mempunyai manfaat, aman dan dari segi harga terjangkau. Integrasi dari pendekatan
tersebut dikenal dengan:
Teofilin Aminofilin
(Nuryati RI, 2017)
Te o f i l i n
• Asma bronkial, asma bronkitis kronis, emfisema dengan mekanisme kerja
• INDIKASI spasmolitik otot polos khususnya pada otot bronki, stimulasi jantung, stimulasi
SSP dan pernapasan serta diuretik.
• Dosis untuk dewasa 130-150 mg. Anak 6-12 tahun: 65-150 mg, kurang dari 1 tahun:
• DOSIS 65-75 mg diminum 3-4 kali sehari sesudah makan. Tablet lepas lambat dipakai 1
tablet per hari tergantung respon masing-masing dan fungsi pernafasan.
• Penggunaan pada dosis tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri epigastrik,
• EFEK diare, sakit kepala, insomnia, kejang otot, palpitasi, takikardi, hipotensi, aritmia,
gangguan saluran cerna, dan konvulsi terutama bila diberikan intravena cepat.
SAMPING
• Terhadap penderita tukak lambung yang aktif dan yang mempunyai riwayat
• KONTRA penyakit kejang, penyakit jantung, hipertensi, hipertiroidisme, gangguan hati
(kurangi dosis), epilepsi, kehamilan dan menyusui, usia lanjut, dan demam.
• INDIKASI
• Sinergisme toksis dengan efedrin, kadar dalam serum meningkat dengan
adanya simetidin dan alupurinol. Kadar dalam serum menurun dengan adanya
• INTERAKSI
fenitoin, kontrasepsi oral, dan rifampisin. Sediaan berupa tablet, elixir, rektal,
dan BENTUK dan injeksi.
SEDIAAN
Aminofilin
• Pengobatan dan profilaksis spasme bronkus yang berhubungan dengan asma,
• Indikasi
emfisema, dan bronkitis kronis.
• Berupa iritasi gastro intestinal, takikardi, palpitasi dan hipotensi, alergi terhadap
• EFEK etilendiamin dapat menyebabkan urtikaria, eritema, dan dermatitis eksofiliatif.
SAMPING
• INDIKASI
• Interaksi obat berupa kadar dalam plasma meningkat dengan adanya simetidin,
• INTERAKSI
allupurinol, dan eritromisin. Sediaan tersedia dalam injeksi dan tablet.
dan BENTUK
SEDIAAN
Kortikosteroid
• Menurunkan jumlah dan aktivitas dari sel yang terinflamasi dan meningkatkan
• MEKANISME efek obat beta adrenergik dengan memproduksi AMP siklik, inhibisi mekanisme
bronkokonstriktor, atau merelaksasi otot polos secara langsung
KERJA
• Hanya diberikan pada asma yang parah dan tidak dapat dikendalikan dengan obat
asma lain. Pada status asmathicus diberikan per i.v dalam dosis tinggi. Dosis berupa
• INDIKASI pemberian dosis besar maksimum 2-3 minggu per oral 25-40 mg sesudah makan
dan DOSIS pagi, setiap hari dikurangi 5 mg.
Adrenalin Efedrin
Isoprenalin
Bentuk Sediaan Sediaan dalam bentuk injeksi. Sediaan tersedia dalam injeksi dan
tablet.
Obat-obat
golongan β-2
mimetik
Salbutamol Terbutalin
Parameter Salbutamol Terbutalin
Indikasi Bronkodilatasi juga memilki efek menstabilisasi sel mast Asma bronkial, bronkitis kronis,
sehingga digunakan pada terapi simptomatik dan profilaksis emfisema, dan penyakit paru lain dengan
asma bronkial, emfisema, dan obstruksi saluran napas. komplikasi bronkospasme.
Dosis Dalam sirup sebanyak 1 mg/mL; 2,5 mg/2,5 mL; ; 2 mg/mL; dan 2,5-3 mg.
5 mg/2,5 mL, inhaler 200 mg, dan tablet 2 mg; 4 mg.
Efek Samping Nyeri kepala, pusing, mual, tremor tangan. Pada dosis tinggi Tremor, palpitasi, dan pusing.
dapat berakibat takikardia, palpitasi, aritmia dan hipotensi.
Kontraindikasi Terhadap penderita hipertensi, insufisiensi miokardial, hipertiroid, Terhadap penderita hipertiroidisme.
diabetes.
Interaksi Obat Peningkatan asam laktat pada tubuh, napas cepat, merasa sakit, •Berpotensi memicu perdarahan
perut nyeri, kalium darah rendah, otot kejang atau lemah, detak subarakinoid dan gangguan pada detak
jantung tidak teratur, sakit kepala, level gula dalam darah jantung, jika digunakan bersama dengan
meningkat, gemetaran (biasanya pada tangan), perasaan obat bius bentuk gas.
tegang, pembuluh darah melebar, detak jantung tidak beraturan, •Meningkatkan risiko hipokalemia jika
otot kejang serta diabetes. digunakan bersama obat penurun kadar
kalium misalnya diuretik.
•Meningkatkan risiko edema paru jika
dikombinasikan dengan kortikosteroid.
•Menurunkan efektivitas obat
penghambat beta nonselektif, seperti
propranolol, dan obat antidiabetes.
Bentuk Sediaan Berupa tablet, sirup, dan inhaler. Tablet dan inhalasi.
Kromolin Natrium
• Obat-obat ini menghambat pelepasan mediator, histamin dan SRS-A (Slow
• MEKANISME Reacting Substance Anaphylaxis), leukotrien dari sel mast. Kromolin bekerja
lokal pada paru-paru tempat obat diberikan.
KERJA
• Asma bronkial (inhalasi, larutan dan aerosol) sebagai pengobatan profilaksis pada asma
• INDIKASI bronkial. Dosis 1 mg 2 kali sehari waktu makan, Untuk terapi awal pada pasien yang sudah
tersedasi 0,5-1 mg malam. Anak di atas 2 tahun 1 mg 2 kali sehari.
dan DOSIS
• Saluran pernapasan: bronkospasme (biasanya bronkospasma parah yang
• EFEK berhubungan dengan penurunan fungsi paru-paru/FEV1), batuk, edema
laringeal (jarang), iritasi faringeal dan napas berbunyi.
SAMPING
• Kontra indikasi terhadap penderita hipersensitifitas kromolin natrium atau
• KONTRA
komponen sediaan.
• INDIKASI
• Dengan antidiabetik oral (dilaporkan penurunan trombosit), bila menggunakan
obat ini jangan menjalankan mesin, dan pengaruh alkohol diperkuat. Bentuk
• INTERAKSI
sediaan berupa ampul.
dan BENTUK
SEDIAAN (Menkes, 2008).
Nedokromil Natrium
• Menghambat aktivasi secara in-vitro dan pembebasan mediator dari berbagai tipe
sel berhubungan dengan asma termasuk eosinofil, neutrofil, makrofag, sel mast,
• MEKANISME monosit dan platelet. Nedokromil menghambat perkembangan respon bronko
konstriksi baik awal dan maupun lanjut terhadap antigen terinhalasi.
KERJA
• Nedokromil diindikasikan untuk asma. Digunakan sebagai terapi pemeliharaan
• INDIKASI untuk pasien dewasa dan anak usia 6 tahun atau lebih pada asma ringan
sampai sedang. Dosis berupa 2 inhalasi 4 kali sehari dalam interval sedang.
dan DOSIS
• Efek samping yang terjadi pada penggunaan nedokromil bisa berupa batuk,
• EFEK faringitis, rinitis, infeksi saluran pernapasan atas, bronkospasma, mual, sakit
SAMPING kepala, nyeri pada dada, dan pengecapan tidak enak.
• INDIKASI
• Interaksi terhadap insulin sehingga dapat menurunkan kadar obat jika
• INTERAKSI
digunakan bersamaan. Sediaan berupa nasal spray.
dan BENTUK
SEDIAAN (Menkes, 2008).
Obat Antikolinergik
Ipatropium
Tiazianium
• Ketotifen
Antihistamin • Oktasomida
(Menkes, 2008).
Ipatropium Bromida
• Menghambat refleks vagal dengan cara mengantagonis kerja asetilkolin.
• MEKANISME
KERJA • Asma bronkial, bronkitis kronis, emfisema. Untuk dosis dewasa (di atas 12 tahun) dan lansia,
250–500 mikrogram sebanyak 3-4 kali sehari, Pada anak usia 6 hingga 12 tahun, diberikan dosis
250 mikrogram dengan total dosis harian adalah 1 mg. Pada anak usia 0 hingga 5 tahun, obat ini
• INDIKASI diberikan hanya pada kasus asma akut. Dosis yang dapat diberikan adalah 125–250 mikrogram
dengan total dosis harian 1 mg.
dan DOSIS
• Mulut kering, iritasi kerongkongan, batuk, peningkatan tekanan intra okuler jika
• EFEK mengenai mata penderita glaukoma.
SAMPING
• INDIKASI
• Interaksi obat berupa emperkuat efek antikolinergik obat lain, bronkodilatasi
diperkuat oleh derivat xantin dan preparat β-adrenergik. Sediaan dalam bentuk
• INTERAKSI
tablet dan inhalasi
dan BENTUK
SEDIAAN
Tiazianium
SAMPING
• Penderita hipersensitivitas terhadap ketotifen.
• KONTRA
• INDIKASI
• Memperkuat efek sedatif depresen SSP. Tersedia dalam bentuk berupa
• INTERAKSI tablet.
dan BENTUK
SEDIAAN
Oktasomida
Zafirlukast
Zafirlukast
• Zafirlukast adalah antagonis reseptor leukotrien D4 dan E4 yang
selektif dan kompetitif, komponen anafilaksis reaksi lambat (SRSA -
• MEKANISME
slow-reacting substances of anaphylaxis).
KERJA
• Profilaksis dan perawatan asma kronik pada dewasa dan anak di atas 5 tahun.
• INDIKASI Untuk dewasa dan anak > 12 tahun : 20 mg, dua kali sehari Anak 5 – 11 tahun :
10 mg, dua kali sehari.
dan DOSIS
• Efek samping terjadi pada 3% pasien seperti sakit kepala, mual dan
• EFEK infeksi.
SAMPING
• EFEK • Mulut kering, mengantuk dan rasa malas, meningkatkan nafsu makan,
menaikkan berat badan, stimulasi susunan saraf pusat dan reaksi kulit.
SAMPING
• KONTRA • Ketotifen tidak bisa digunakan untuk pengobatan serangan asma akut.
• INDIKASI • Penggunaan bersamaan ketotifen dengan anti diabetes oral akan
menurunkan jumlah platelet. Ketotifen dapat meningkatkan efek
• INTERAKSI depresan dari obat yang mempengaruhi susunan saraf pusat
dan BENTUK seperti antihistamin lain, hipnotik dan sedatif. Tersedia dalam bentuk
SEDIAAN tablet.
N-Asetil Sistein
• Aksi mukolitik asetilsistein berhubungan dengan kelompok sulfhidril pada
molekul, yang bekerja langsung untuk memecahkan ikatan disulfida antara
• MEKANISME ikatan molekular mukoprotein, menghasilkan depolimerisasi dan menurunkan
viskositas mukus.
KERJA
• Asetilsistein merupakan terapi tambahan untuk sekresi mukus yang tidak normal,
kental pada penyakit bronkopulmonari kronik, dan penyakit bronkopulmonari akut.
• INDIKASI Untuk dewasa dosis sebesar 600 mg per hari dalam tiga dosis sedangkan untuk
dan DOSIS anak-anak dosis sebesar 100-200 mg dalam dua kali sehari.
Salbutamol
Pulmobron sirup
Ventolin tab Glaxo Smith Kline
12.100 / botol
80.042 / box
Daftar Obat Asma Yang Ada
Ventolin sirup
Ventolin inhaler
Lapi
Pharos
54.504 / botol
119.903 /canister
Di Indonesia
Lasal kapsul Hexpharm 181.500 / box
Lasal vial Fahrenheit 160.325 / box
Salbuven tab Kimia Farma 187.550 / box
Salbuven sirup Armoxindo Farma 18.939 / botol
Venasma tab 33.880 / box
Fartolin tab 84.700 / box
Asmacare tab 53.240 / box
Azmacon tab 84.700 / box
Orsiprenalin Alupent tab Boehringer Ingelheim 362.400 / box
Alupent inhaler 128.174 /canister
Heksorenalin Tablet
Fenoterol Berotec inhaler Boehringer Ingelheim 263.134 /canister
Golongan santin
Teofilin Bronchophylin kapsul Darya-Varia 112.500 / box
lunak Kimia Farma 16.516 / botol
Bronchophylin eliksir Pharos 235.708 / box
Retaphyl SR kapsul Dexa Medica 368.748 / box
Euphyllin retard tab Interbat 27.850 / box
Teosal tab 13.475 / botol
Teosal sirup 266.200 / box
Theobron kapsul 48.400 / botol
Obat pengendali Golongan anti-inflamasi non-steroid
(controller) Kromoglikat MDI (Tidak tersedia lagi) -
Nedokromil MDI(Tidak tersedia lagi) -
Golongan anti-inflamasi–steroid
Budesonid Pulmicort Turbuhaler Astra Zeneca 264.210 /canister
inflammide Aerosol Boehringer Ingelheim
Flutikason Flixotide MDI Glaxo Smith Klein -
(Tidak tersedia lagi) Glaxo Smith Klein 279.813 /canister
Flixonase MDI
Beklometason Cleniderm Soho 104.156
Golongan β-agonis kerja Panjang
Prokaterol Meptin Sirup Otsuka 57.233 / botol
Meptin tablet Otsuka 481.138 / box
Meptin Air (inhaler) Novell Pharma 164.272 /canister
Ataroc tab 242.000 / box
Salmeterol Serevent MDI Glaxo Smith Klein 167.706 /canister
Klenbuterol Spiropent tablet Boehringer Ingelheim 585.585 / box
Golongan antileukotrin
Zafirlukas montelukas Accolate Tablet Astra Zeneca 312.316 / box
Golongan Antikolinergik
Ipratropium bromide Atrovent MDI Boehringer Ingelheim 256.514/canister
Golongan kombinasi steroid + LABA
Budesonid + form Symbicort MDI Astra Zeneca 320.321 /canister
oterol Seretide MDI Glaxo Smith Klein 167.706 /canister
Flukason + salme terol
Kesimpulan
Penyakit asma merupakan proses inflamasi kronik saluran pernapasan yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Proses inflamasi
kronik ini menyebabkan saluran pernapasan menjadi hiperesponsif, sehingga memudahkan terjadinya bronkokontriksi, edema, dan
hipersekresi kelenjar dengan manifestasi klinik yang bersifat periodik berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk
terutama pada malam hari atau dini hari/subuh. Serangan asma biasa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam dan
dapat diatasi dengan pemberian obat secara inhalasi atau oral, namun dalam keadaan gawat perlu diberi suntikan adrenalin, teofilin,
dan atau hormon kortikosteroida (Nuryati RI, 2017).
THANK YOU