UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DARI SPON LAUT Petrosia sp
DENGAN METODA BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
ABSTRACT
Determination of cytotoxic activity of the extract and fraction of marine sponge Petrosia sp suing
Brine Shrimp Lethality Test has been done. The Cytotoxic activity analysis was done toward
methanol extract first, then continued to n-hexane, ethyl acetate and buthanol fractions
respectively. The LC50 values were 70.736 ppm, 269.153 ppm, 197.38 ppm and 70.667 ppm
respectively. Results showed that the extract and fraction of Petrosia sp potentially has cytotoxic
activity whereas buthanol fraction has the higest citotoxic activity among at all. Phytochemistry
screening for buthanol fraction contained terpenoid, steroid and saponin.
cara 3 variasi konsentrasi yaitu 1000 100 dan air laut. Jumlah larva yang hidup dihitung
10 ppm, dan setiap konsentrasi dibuat setelah 24 jam, maka dapat diketahui jumlah
rangkap 3. Larutan uji dibuat dengan larva yang mati. Nilai LC50 dihitung dengan
memipet masing-masing 500, 50 dan 5 µl menggunakan metoda kurva.
dari larutan induk, setelah itu larutan uji
dimasukkan ke dalam desikator sampai Evaluasi data
semua pelarutnya menguap. Sebagai kontrol 1. Data dihitung dengan menggunakan
disiapkan 3 vial yang hanya diisi 50 µl persamaan regresi
larutan DMSO. Ekstrak yang sudah kering 2. Nilai LC50 dihitung dengan
dari masing-masing vial dilarutkan dengan menggunakan metoda kurva
50 µl DMSO, kemudian ditambahkan air
laut 2 ml. Sebanyak 10 larva udang
dimasukkan ke dalam vial tersebut,
kemudian volume dicukupkan 5 ml dengan
HASIL
Tabel III. Hasil Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia dari Ekstrak Kental Metanol
id anhidrat +
H2SO4 p
Air/busa Terbentuk Busa yang positif
stabil ±10 menit positif
3 Saponin
Minyak zaitun Terbentuk emulsi
(emulsi)
Besi (III) klorida Terbentuk warna biru tua positif
4 Fenolik
K2Cr2O7 Terbentuk endapan kuning positif
Tabel IV. Hasil Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia dari Fraksi Kental n-Heksana
Tabel V. Hasil Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia dari Fraksi Etil Asetat
159
Krisyanella., et al. J. Sains Tek. Far., 16(2), 2011
Tabel VI. Hasil Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia dari Fraksi Butanol
No Kandungan Pereaksi Pengamatan Keterang
kimia an
1 Alkaloid Mayer Tidak terbentuk endapan Negatif
putih
Dragendorrf Negatif
Tidak terbentuk endapan
orange
2 Terpenoid/ste Asam asetat Terbentuk warna merah Positif
roid anhidrat +
H2SO4 p
3 Saponin Air/busa Terbentuk Busa yang stabil Positif
±10 menit
Minyak zaitun Terbentuk emulsi Positif
(emulsi)
4 Fenolik Besi (III) klorida Tidak terbentuk endapan Negatif
biru tua
K2Cr2O7 Negatif
Tidak terbentuk endapan
kuning
Tabel VII. Hasil Pengujian Aktivitas Ekstrak Kental dengan Metoda Brine Shrimp Lethality Test
Jumlah Hewan yang mati % rata-
Nilai
Konsentrasi Log Larva Rata- rata
Vial Probit
(ppm) Konsentrasi tiap rata kematian
kolompok 1 2 3
1 1 1
250 2,398 10 0 0 0 10 100 8,09
1
125 2,097 10 8 6 0 8 80 5,842
62,5 1,796 10 5 4 4 4,3 43 4,824
31,25 1,495 10 1 1 0 0,7 7 3,524
15,625 1,194 10 0 0 0 0 0 0
Kontrol
(hanya 0 10 0 0 0 0 0 0
DMSO 50 µl)
160
Krisyanella., et al. J. Sains Tek. Far., 16(2), 2011
Gambar 1. Grafik Nilai Probit terhadap Log Konsentrasi dari Ekstrak Kental
Tabel VIII. Pengujian Aktivitas Fraksi n-Heksana dengan Metoda Brine Shrimp Lethality Test
Hewan yang mati
Jumlah % rata-
Konsentrasi Log Vial Nilai
Larva tiap Rata- rata
(ppm) Konsentrasi Probit
kolompok rata kematian
1 2 3
Gambar 2. Grafik Nilai Probit terhadap Log Konsentrasi dari Fraksi n-Heksana
161
Krisyanella., et al. J. Sains Tek. Far., 16(2), 2011
Tabel IX. Pengujian Aktivitas Fraksi Etil Asetat dengan Metoda Brine Shrimp Lethality Test
Jumlah Hewan yang mati % rata-
Log Larva Vial Nilai
Konsentrasi rata
Konsentra tiap Rata kematia Probi
(ppm)
si kolompo 1 2 3 -rata t
n
k
1000 3 10 10 10 10 10 100 8,09
500 2,699 10 8 9 9 8,7 87 6,175
250 2,398 10 7 8 8 7,7 77 5,772
125 2,097 10 4 4 3 3,7 37 4,950
62,5 1,796 10 1 2 0 1 10 3,718
31,25 1,495 10 0 0 0 0 0 0
Kontrol (hanya
0 10 0 0 0 0 0 0
DMSO 50 µl)
Gambar 3. Grafik Nilai Probit terhadap Log Konsentrasi dari Fraksi Etil Asetat
Tabel X. Pengujian Aktivitas Fraksi Butanol dengan Metoda Brine Shrimp Lethality Test
Jumlah Hewan yang mati
% rata-
Log Larva Nilai
Konsentrasi Vial Rata rata
Konsentras tiap Probi
(ppm) - kematia
i kolompo 1 2 3 t
rata n
k
1 1 1
250 2,398 10 10 100 8,09
0 0 0
125 2,097 10 8 9 8 8,3 83 5,954
62,5 1,796 10 5 6 6 5,7 57 5,468
31,25 1,495 10 1 2 1 1,3 13 3,874
15,25 1,194 10 0 0 0 0 0 0
162
Krisyanella., et al. J. Sains Tek. Far., 16(2), 2011
Kontrol
(hanya
0 10 0 0 0 0 0 0
DMSO 50
µl)
Gambar 4. Grafik Nilai Probit terhadap Log Konsentrasi dari Fraksi Butanol
163
Krisyanella., et al. J. Sains Tek. Far., 16(2), 2011
menjadi 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm dan <1000 ppm sehingga dapat dilakukan
62,5 ppm sehingga didapatkan hasil penelitian lebih lanjut.
persentase rata-rata kematian dengan dosis
yang berurutan yaitu 90%, 57%, 30% dan Dari hasil diatas diketahui bahwa fraksi
0% (Tabel VIII). Pada fraksi etil asetat butanol memiliki nilai LC50 yang paling
konsentrasi diturunkan menjadi 500 ppm, kecil yaitu 70,667 ppm. Sehingga dapat
250 ppm, 125 ppm 62,5 ppm dan 31,625 dikatakan bahwa fraksi butanol lebih aktif
ppm dan didapatkan hasil persentase rata- dan bersifat sitotoksik. Karena konsentrasi
rata kematian dengan dosis yang berurutan yang dibutuhkan untuk membunuh larva
yaitu 87%, 77%, 47%, 10% dan 0% (Tabel Artemia salina L. lebih kecil dibandingkan
IX). Pada fraksi butanol konsentrasi dengan fraksi n-heksana dan fraksi etil
diturunkan menjadi 250 ppm, 125 ppm, 62,5 asetat. Dimana senyawa yang mungkin
ppm, 31,25 ppm dan 15,625 ppm, sehingga bersifat sitotoksik adalah terpenoid dan
didapatkan hasil persentase rata-rata saponin. Senyawa saponin mempunyai sifat
kematian dengan dosis yang berurutan yaitu dapat menghemolisis sel darah merah dan
100%, 83%, 57%, 135 dan 0% (Tabel X). bersifat sangat toksik bila diinjeksikan ke
dalam aliran darah. Sementara senyawa
Kemudian nilai LC50 dari masing-masing terpenoid dapat merusak DNA dengan cara
fraksi diatas yaitu fraksi n-heksana, fraksi merusak ikatan dalam DNA menjadi DNA
etil asetat dan fraksi butanol dihitung single-Strand dan dapat menghambat proses
menggunakan metoda kurva yaitu dengan mitosis sel ( Sladic & Gasic, 2006).
menentukan nilai log konsentrasi dari
konsentrasi yang didapat terhadap nilai KESIMPULAN
probit dari persentase rata-rata kematian 1. Dari uji pendahuluan kandungan kimia
larva. Dari data tersebut akan didapatkan dari spon laut Petrosia sp menunjukkan
grafik garis lurus antara nilai log konsentrasi adanya kandungan senyawa terpenoid,
terhadap nilai probit dari persentase rata-rata fenolik dan saponin
kematian larva Artemia salina L. 2. Dari pengujian aktivitas sitotoksik
ekstrak kental dengan metoda Brine
Hasil pengujian toksisitas masing-masing Shrimp Lethality Test diketahui bahwa
fraksi dihitung dengan menggunakan metoda ekstrak kental aktif terhadap Artemia
kurva dapat diketahui nilai LC50 dari fraksi salina L.
n-heksana sebesar 269,153 ppm, nilai LC50 3. Perhitungan nilai LC50 dengan
dari fraksi etil asetat sebesar 197,38 ppm dan menggunakan metoda kurva
nilai LC50 dari fraksi butanol sebesar 70,667 menunjukkan bahwa fraksi butanol yang
ppm. Untuk melihat perbandingan nilai LC50 lebih aktif terhadap larva udang Artemia
dari ekstrak dan fraksi dapat dibuat salina L dibandingkan dengan fraksi n
histogram dari masing-masing nilai LC50 heksana dan fraksi etil asetat yaitu
yang didapatkan. Nilai LC50 yang 70,667 ppm
ditunjukkan oleh masing-masing fraksi
165
Krisyanella., et al. J. Sains Tek. Far., 16(2), 2011
166