Sumber tanaman lengkap bagi tumbuhan adalah unsur hara. Ada 16 unsur hara
yang mutlak dibutuhkan tanaman (unsur hara essensial) untuk mendukung
pertumbuhannya. Tiga diantaranya sudah tersedia di alam, yaitu C, H, dan O.
Ketiganya dapat diperoleh dari udara dan air yang merupakan salah satu penyusun
tanah. Namun, jika kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi atau kurang
maka akan menjadi masalah bagi tumbuhan tersebut sehingga ditambahkan dalam
bentuk pupuk (anorganik dan organik) (Arsyah, 1989).
Makro Sekunder
a. Nitrogen (N)
Fungsi dari unsur nitrogen yaitu merangsang pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan, sintesa asam amino dan protein dalam tanaman, dan merangsang
pertumbuhan vegetative (warna hijau) seperti daun. Adapun tanaman yang
kekurangan unsur nitrogen akan mengalami pertumbuhan lambat atau kerdil, daun
hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning
dan mati. Kelebihan unsur nitrogen akan menyebabkan penghambatan kematangan
sel tanaman, batang lemah dan mudah roboh, serta mengurangi daya tahan tanaman
terhadap penyakit.
b. Fosfor (P)
Fosfor berfungsi dalam pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman,
merangsang pembentukan bunga dan buah, merangsang pertumbuhan akar,
merangsang pembentukan biji, merangsang pembelahan sel tanaman dan
memperbesar jaringan sel tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur P maka
pembentukan buah dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau
kemerahan. Fosfor di dalam tanah dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu P-
organik dan P-anorganik. Gejala kekurangan fosfor bagi tanaman
pertumbuhankerdil (pembelahan sel terhambat), daun-daun menjadi unggu atau
coklat mulai dari ujung daun, serta pembentukan buah tidak sempurna.
c. Kalsium (Ca)
Tanaman juga membutuhkan kalsium untuk membuat protein. Kalsium
merupakan bagian esensial dari struktur dinding sel tanaman, menyediakan
pengangkutan dan retensi unsur-unsur yang lain di dalam tanaman. Kalsium dapat
melawan garam alkali dan asam organik di dalam suatu tanaman. Tanaman
menghisap kalsium sebanyak 20-300 kg/Ha/tahun dalam bentuk kalsium oksida.
Kalsium membantu tumbuhnya dinding sel, perkecambahan, perakaran dan
memberi kekuatan pada tanaman leguminose yang tidak berkayu. Kalsium dapat
menetralisasi asam-asam organik dan mengatur penggunaan yang tepat dari unsur
kalsium, magnesium, sulfur, dan tembaga.
Defisiensi unsur kalsium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
sistem perakaran, daun-daun muda berkeriput serta mengalami perubahan warna
pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini
menjalar diantara ujung tulang-tulang daun sehingga jaringan-jaringan daun pada
beberapa tempat mati. Selain itu, kuncup-kuncup yang telah tumbuh dapat mati.
Pertumbuhan tanaman dapat melemah. Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya
zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang
tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman
tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat-zat yang penting bagi
pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar) ( Yudhi, 2009).
d. Kalium (K)
Unsur kalium merupakan elemen yang higrokopis (mudah menyerap air)
sehingga menyebabkan air banyak diserap didalam stomata, tekanan osmotik naik
maka stomata membuka dan gas CO2 dapat masuk untuk proses fotosintesis.
Kalium juga berperan sebagai aktifitas untuk semua kerja enzim terutama pada
sintesa protein. Ion Kalium mempunyai fungsi psikologis pada asimilasi zat arang.
Bila tanaman sama sekali tidak diberi kalium, maka asimilasi akan terhenti. Oleh
sebab itu pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi seperti kentang,
ubi kayu, tebu, nanas, akan banyak memerlukan unsur kalium (K2O) di dalam tanah.
Kalium berfungsi pula pada pembelahan sel dan pada sintesa putih telur. Pada saat
terjadi pembentukan bunga atau buah maka kalium akan cepat diambil. Fungsi lain
dari kalium adalah pada pembentukan jaringan penguat.
Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yang kurang baik
sering menyebabkan jatuhnya daun dan buah, pembentukan pati, mengaktifkan
enzim, pembukaan stomata, proses fisiologis dalam tanaman, membantu proses
metabolik dalam sel serta daun-daun pada teh dan tangkai buah kelapa maka bila
kekurangan kalium tanaman akan terkulai dan buahnya lekas jatuh. Tanaman yang
kekurangan kalium akan cepat mengayu atau menggabus. Hal ini disebabkan kadar
sel hidup yang lebih rendah. Kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-
serat seperti pada rosela, kapas dan jerami. Dinding-dinding sel lebih baik
keadaannya dan lebih baik kandungan airnya. Sel-sel ini tumbuh lebih baik, lebih
kuat, dan lebih panjang. Sumber-sumber ion kalium yaitu sisa-sisa tanaman dan
bahan organik lain serta bahan tambahan dari pupuk anorganik (buatan) seperti
pupuk ZA dan pupuk superfosfat.
e. Magnesium (Mg)
Unsur magnesium sangat berperan penting pada bagian klorifil daun sehingga
berhubungan langsung dengan proses penting fotosintesis. Jika tidak ada
klorofil, tanaman tidak dapat berlangsung hidup dengan sempurna dan tidak
menghasilkan asimilat untuk pertumbuhan tanaman lebih lanjut. Asimilat
merupakan pengikat antara insin dan substrat sehingga kerja enzim bisa berjalan
normal. Gejala defisiensi dari unsur ini adalah daun tua mengalami krolosis,
menguning dan bercak kecoklatan hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yang
menghasilkan biji akan menghasilkan biji yg lemah.
f. Belerang (S)
Belerang atau sulfur dapat membantu pembentukan asam amino, protein dan
vitamin, membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru. Pada
bintil akar yang tumbuh akan hidup bakteri Rhizobium yang bermanfaat untuk
mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga membantu tanaman untuk memenuhi
kebutuhan unsur nitrogen pada tanaman. Gejala defisiensi unsur ini adalah daun
muda berwarna hijau muda, mengila namun agak pucat keputihan lalu berubah jadi
kuning dan hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.
Mikro
a. Besi (F)
Besi diserap dalam bentuk Fe2+ dan mempunyai fungsi yang tidak dapat
digantikan pada pembentukan hijau daun. Besi merupakan salah satu unsur yang
diperlukan pada pembentukan enzim-enzim pernapasan yang mengoksidasikan
hidrat arang menjadi gas asam arang dan air. Bila kekurangan besi maka akan
segera tampak gejala-gejala pada bagian tanaman yang masih muda dan proses
fotosintesis juga terhambat sehingga pembentukan klorofil terhambat, terjadinya
kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara
drastis. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat terjadi jika kekurangan unsur
besi.
b. Mangan (Mn)
Mangan memiliki dua fungsi esensial yaitu mengaktifkan enzim IAA Oksidate
yang berfungsi memecahkan IAA (Indol Acetic Acid) atau hormon auksin. Bila
tanaman kekurangan unsur mangan maka auksin berada dalam konsentrasi tinggi
dalam tubuh tanaman sehingga terjadi hambatan pertumbuhan (tanaman kerdil).
Auksin dalam kadar rendah memacu pembelahan dan pembesaran sel yang dimulai
dari ekskresi ion H+ dari sitoplasma ke dinding sel. Akibatnya tekanan pada dinding
sel makin kuat. Adanya imbibisi air maka sel terbelah dan membesar yang
mendorong pertumbuhan tanaman tanaman sebaliknya bila auksin berada dalam
kadar tinggi akan menghambat pertumbuhan. Tanaman yang kekurangan unsur ini
pertumbuhannya akan terhenti, daun berwarna kekuningan atau merah dan sering
rontok serta pembentukan biji tidak sempurna.
c. Zink (Zn)
Unsur ini diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn2+. Zink berhubungan
dengan pertumbuhan tanaman karena unsur zink menjadi katalisator pembentukan
triptophan yaitu salah satu jenis asam amino yang menjadi prekursor (senyawa
awal) dalam pembentukan IAA yang selanjutnya menjadi auksin yaitu hormon
yang bekerja dalam perkecambahan, pembelahan dan pembesaran sel sehingga
menentukan laju pertumbuhan vegetatif tanaman. Zink merupakan bagian dari
enzim amilum sintetase (pembentukan gula menjadi amilum) dan unsur zink juga
sebagai penyusun enzim karbonic anhidrase yang berfungsi sebagai buffer terhadap
pertumbuhan tanaman. Reaksinya adalah sebagai berikut :
H2O + CO2 H2CO3
Ion H2O dan CO2 tersedia untuk proses fotosintesis tanaman. Zink diserap
dalam bentuk Zn2+. Zink dalam kadar rendah menstimulasi pertumbuhan sedangkan
jika berlebih akan menjadi racun bagi tanaman. Senyawa zink mempunyai fungsi
pada pembentukan hormon tumbuh (auksin) dan penting bagi keseimbangan
hormon pada tanaman. Apabila tanaman kekurangan unsur ini maka daun antara
tulang-tulang daun berwarna merah coklat maka muncul bercak-bercak putih di
permukaan daun hingga akhirnya mengering kemudian berlubang dan mati.
Perkembangan akar tidak sempurna sehingga pendek dan tidak subur.
d. Tembaga (Cu)
Tanaman yang memasuki fase generatif sangat memerlukan tembaga. Tembaga
terikat sangat kuat sehingga tidak dapat dikomsumsi sebagai nutrisi. Gejala yang
ditimbulkan akibat kekurangan tembaga yaitu daun muda akan menguning,
pertumbuhannya akan tertekan kemudian berubah memutih, sementara itu daun-
daun tua akan gugur. Kekurangan tembaga pada padi ditunjukan lewat daun muda
yang memutih dengan ujungnya yang mengering. Ketersediaan tembaga pada tanah
yang normal 0,1-4 ppm dan kebutuhan normal tanaman berkisar antara 5-20 ppm.
Manfaat unsur ini adalah:
Tembaga terdapat dalam kloroplas sebagai penyusun plastosianin dan
stabilisator klorofil sehingga berkaitan dengan proses fotosintesis.
Dalam tubuh tanaman membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa
kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
Membentuk senyawa Cu (NH3)4+ untuk mengurangi penumpukan ion NH3
yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam
tanaman akan bersifat racun.
Tanaman yang kekurangan unsur ini gejalanya adalah daun muda berwarna
kuning layu dan tidak berkembang. Pertumbuhan dan kesuburan tanaman
terhambat secara keseluruhan.
e. Molibdenum (Mo)
Unsur ini diserap dalam bentuk MoO4-. Molibdenum berfungsi sebagai
aktivator dan penyusun enzim sitrat reduktase yaitu enzim yang bekerja membantu
perubahan ion NO3- menjadi NH3 yang siap dipakai untuk pembentukan asam
amino dan protein untuk pembelahan danpembesaran sel. Molibdenum diserap akar
dalam bentuk ion molibdat (MoO4). Peranannya penting dalam pengikatan nitrogen
yang bermanfaat pada tanaman Leguminose. Unsur ini juga penting bagi tanaman
jeruk dan sayur-sayuran.
Respirasi karbohidrat pada bakteroid menyebabkan reduksi NAD menjadi
NADH atau NADP menjadi NADPH. Oksidasi piruvat selama respirasi
menyebabkan reduksi flavodoksin. Kemudian flavoduksin, NADH atau NADPH
mereduksi feredoksin. Nitrogenase menerima elektron dari flavodoksin tereduksi,
feredoksin atau bahan pereduksi efektif lainnya saat mengkatalisis penambatan
N2. Nitrogenase terdiri dari dua protein yang berlainan yaitu protein Fe dan Protein
Fe-Mo. Protein Fe mengandung 4 atom besi sementara protein Fe-Mo mempunyai
atom molibdenum dan 28 atom besi.
Baik molibdenum ataupun besi menjadi tereduksi kemudian dioksidasi saat
nitrogenase menerima elektron dari feredoksin dan mengangkutnya ke N2 untuk
membentuk NH4. Ion NH4 diangkut keluar dari bakteroid dan digunakan oleh
tumbuhan inang kemudian diubah menjadi glutamin, asam glutamat, asparagin, dan
ureida (alantoin dan asam alantoat).
Molibdenum berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas di udara untuk
pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil
akar tanaman. Gejala kekurangan unsur molibdenum yaitu daun berubah warna
keriput dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap
lembaran daun dan akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti.
Ketersediaan unsur molibdenum dalam tanah antara 0,05-0,5 ppm sedangkan
kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan bawang adalah jenis
tanaman yang sangat peka kekurangan unsur molibdenum.
f. Boron (B)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk BO8. Kekurangan unsur ini dapat
menyebabkan kuncup-kuncup dan pucuk daun jadi mati. Pertumbuhan di dalam
meristema akan terganggu yang menyebabkan terjadinya kelainan-kelainan dalam
pembentukan bekas pembuluh sehingga pengangkutan makanan akan terganggu.
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar
antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-.
Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari kadar total boron dalam
tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses
aliran masa dan difusi. Selain itu, boron juga terdapat dalam bentuk senyawa
organik. Boron juga banyak terjerap dalam kisi mineral lempung melalui proses
substitusi isomorfik dengan Al3+ dan atau Si4+. Mineral dalam tanah yang
mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)O20 yang
mengandung 3%-4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan
sedimen yang telah mengalami metomorfosis.
Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2O), kolamit
(Ca2B6O11.5H2O), uleksit (NaCaB5O9.8H2O) dan aksinat. Boron diikat kuat oleh
mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3). Fungsi boron dalam
tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat,
protein, fenol dan auksin. Boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan
dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari.
Apabila tanaman kekurangan unsur ini maka gejalanya tunas pucuk mati dan
berwarna hitam lalu muncul tunas amping namun tidak lama kemudian akan mati.
Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu mengering. Daun
yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan
rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yang pendek.
Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk,
mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, dan mudah terserang
penyakit.
g. Klor (Cl)
Unsur ini diperlukan oleh tanaman karena :
Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat digantikan dengan unsur lain.
Fungsi dan peranan biologi dan kimianya secara spesifik.
Fungsi dan peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman.
Ion klorida diserap oleh tanaman dalam bentuk ion klorida. Ion ini mempunyai
fungsi fisiologis yang sangat penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama
pada fase terang. Apabila ion klorida tidak tersedia maka proses fotosintesis akan
terhambat dan perkembangan serta pertumbuhan tanaman akan terhambat. Dalam
proses fotosintesis fase terang, ion korida berperan penting dalam transfer elektron
di dalam klorofil sehingga terbentuk ATP berenergi tinggi dan digunakan dalam
fase gelap untuk pembentukan karbohidrat (C6H12O6). Apabila ATP tidak terbentuk
pada fase terang maka pembentukan karbohidrat pada fotosintesis fase gelap akan
terhambat. Gejala tanaman yang kekurangan unsur klor adalah tanaman mudah
layu, daun pucat, keriput, dan sebagian mengering. Produktivitas tanaman rendah
dan pemasakan buah lambat.
Dalam proses penyebaran ini proses diffusi dalam larutan hara sampai
kepermukaan membran sel-sel akar terjadi secara bolak balik dan fasis (tanpa
keterlibatan tanaman), translokasi membran sel terjadi secara aktif (melibatkan
energi respirasi) lewat mekanisme carrier yang bersifat elektif. Selektifitas hara
oleh tanaman ini terkait dengan diperlukannya keadaan spesifik (specifics carrier)
yang dilepaskan tanaman (berupa enzim) untuk membawa masing-masing kastion
atau anion atau kelompoknya dari permukaan ke dalam sel-sel akar melalui
membran sel. Mekanisme translokasi hara ini perbedaannya terletak pada
memerlukan kendaraan sfesifik juga terletak pada muatan elektrik kendaraan yang
berlawan dengan muatan elektrik ion-ion yang diangkut (Sutriyan, 2011)