Latar Belakang
Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi
rakyat Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi
sebagian besar petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak
diusahakan di pulau Jawa. Namun saat ini hampir seluruh daerah di
Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kegiatan menanam padi di
sawah.
Dalam proses penanamannya para petani menemukan banyak
kesulitan, baik dari segi lahan pertanian, penggunaan pupuk dan
cuaca musim yang tidak teratur. Sebagaimana yang kita ketahui,
Indonesia adalah negara agraris yang mempunyai banyak lahan
pertanian. Namun sayang perkembangan saat ini banyak lahan
pertanian yang dibuka untuk perkampungan, penginapan,
perindustrian dan lain sebagainya. Begitupun penggunaan pupuk yang
kurang maksimal membuat petani kebingungan dalam melakukan
penanaman padi disawah.
Bagian Vegetatif terdiri dari
Akar tanaman padi keluar kira-kira 5-6 hari setelah berkecambah, dari batang
yang masih pendek itu keluar akar-akar serabut yang pertama dan sejak itu
perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur. Pada saat tanaman berumur
15 hari akar serabut berkembang dengan pesat.
Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu
dengan yang lainnya dipisah oleh suatu buku. Ruas batang padi di dalamnya
berongga dan bentuknya bulat. Dari atas ke bawah, ruas batang itu makin
pendek. Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan
ruas-ruas ini praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri
sendiri. Pada tiap-tiap buku terdapat sehelai daun. Di dalam ketiak daun
terdapat kuncup yang tumbuh menjadi batang.
Daun padi terdiri dari helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan
pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai duan
dan upih terdapat lidah daun. Panjang dan lebar dari helai daun tergantung
kepada varietas padi yang ditanam dan letaknya pada batang. Daun ketiga dari
atas biasanya merupakan daun terpanjang sedangkan daun bendera merupakan
panjang daun terpendek dan dengan lebar daun yang terbesar
Bagian generatif terdiri dari :
Malai Suatu malai terdiri dari sekumpulan bunga-bunga padi (spikelet)
yang timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang
merupakan sumbu utama dari malai, sedangkan butir-butir nya
terdapat pada cabang- cabang pertama maupun cabang-cabang
kedua. Pada waktu berbunga, malai berdiri tegak kemudian terkulai
bila butir telah terisi dan menjadi buah
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan
bunga. Berkelamin dua dengan bakal buah yang di atas. Jumlah
benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari
besar serta mempunyai kandungan serbuk. Putik mempunyai dua
tangkai putik, dengan dua buah 9 kepala putik yang berbentuk malai
dengan warna pada umumnya putih atau ungu. Malai padi terdiri dari
tangkai bunga, dua sekam kelopak yang terletak pada dasar tangkai
bunga dan beberapa bunga.
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,
sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma
dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan
pembuahan. Lemma dan palea serta bagian-bagian lain membentuk
sekam (kulit gabah).
Padi sebagai Tanaman Transgenik
keunggulan dari tanaman padi hibrida, seperti hasil yang lebih tinggi
daripada hasil padi unggul inbrida, vigor lebih baik sehingga lebih
kompetitif terhadap gulma.
padi hibrida yaitu padi hibrida lebih responsif terhadap perbaikan
kondisi lingkungan dibandingkan dengan padi inbrida, pengembangan
padi hibrida menguntungkan secara ekonomi, dan keunggulan dari
aspek fisiologi seperti aktivitas perakaran yang lebih luas, area
fotosintesis yang lebih luas, intensitas respirasi yang lebih rendah dan
translokasi asimilat yang lebih tinggi.
Sedangkan kelemahan tanaman padi hibrida :
seperti standar heterosis tidak stabil pada lingkungan yang berbeda,
galur-galur CMS sangat peka terhadap hama dan penyakit daerah
tropis, produksi benih cukup rumit dan memerlukan areal penanaman
dengan syarat tumbuh tertentu. Menggunakan padi hibrida secara
berlebih-lebihan. Selain itu petanipun hendaklah tidak terlalu banyak
menanam padi hibrida dikarenakan akan mengganngu terhadap
lingkungan.
REKAYASA GENETIKA PADI AROMATIK PANDAN PUTRI
Menurut Sugihartati (2010) menyatakan sebagaimana yang kita
ketahui pandanwangi adalah beras kebanggaan masyarakat Cianjur
yang memiliki ciri khas tersendiri seperti baunya harum (aromatik),
rasa nasinya sangat pulen dan penampilan nasinya sangat putih.
Pandan wangi merupakan varietas javanica dengan karakteristrik
berbiji bulat, berbulu dan tahan rontok. Pandan wangi mengandung
kadar amilosa 7-20% dan amilopektin 80-93% yang menyebabkan padi
varietas ini bertekstur pulen
Wirawan (2010) mengatakan sebagaimana karakteristiknya radiasi
gamma bisa menyebabkan perubahan sifat keturunan apabila
ditembakkan pada bebijian tanaman. Interaksi antara sinar gamma
dengan kromosom bisa menyebabkan struktur kromosom rusak, putus
atau berpindah pasangan. Perubahan yang terjadi dapat
mempengaruhi sifat tanaman yang diradiasi. Sifat baru yang muncul
bisa beragam, bisa lebih bagus atau sebaliknya. Pengamatan
dilakukan terhadap perkembangan tanaman dari sejak proses
penyemaian, masa pertumbuhan hingga waktu panen.
Kelebihan dan Kekurangan Padi Aromatik Pandan Putri