Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
Susu bukan lagi menjadi minuman yang asing bagi masyarakat Indonesia. Inovasi-inovasi mengenai
pengolahan susu sudah banyak ragamnya. Mulai dari susu kedelai, almond, dan lainnya. Seiring dengan
perkembangan zaman, bahan baku susu kedelai dan almond menjadi semakin mahal. Hal ini yang
mendorong munculnya ide-ide kreatif dengan mengunggulkan bahan-bahan baku yang dapat terjangkau
dan harganya cukup murah serta kandungan gizi yang cukup baik. Salah satunya susu dari bahan umbiumbian.
Menurut Soenarso, 2004, Kandungan kimia dan zat gizi pada singkong adalah karbohidrat, lemak,
protein, serat makanan, vitamin (B1, C), mineral (Fe, F,Ca), dan zat non gizi, air. Selain itu, umbi
singkong mengandung senyawa non gizi tanin
Masyarakat Indonesia dalam kesehariannya melakukan aktivitas dengan melelahkan. Oleh karena itu
diperlukan energi dan asupan gizi yang cukup bagi tubuh demi terwujudnya sebuah kondisi yang stabil
bagi tubuh yang penuh dengan aktivitas, khususnya dalam bidang pekerjaan. Salah satu bahan pemberi
energi dan gizi yang tinggi adalah susu. Susu merupakan jenis pemberi asupan protein bagi tubuh, yang
biasanya disajikan dalam bentuk minuman. Secara umum, susu berasal dari hewan seperti halnya sapi,
domba, dan kambing. Selama ini yang paling banyak berlaku dipasaran adalah susu sapi. Namun, susu ini
memiliki ciri khas berbau amis sehingga untuk mengkonsumsi setiap hari masyarakat merasa jenuh dan
bosan. Dengan adanya kendala tersebut, maka muncullah produk-produk baru yang mampu menyaingi
susu sapi seperti susu yang berasal dari biji-bijian.
Seiring dengan perkembangan zaman, harga kedelai di pasaran menjadi semakin mahal. Hal ini
mendorong masyarakat untuk membuat alternatif pengganti susu kedelai. Seperti yang masyarakat
ketahui ada dua jenis susu yaitu susu dari hewan dan yang kedua dari biji-bijian. Saat ini, ide baru dari
penulis yaitu susu bukan dibuat dari susu sapi ataupun kedelai tetapi kali ini susu dibuat dari umbiumbian. Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta telah melakukan penenlitian sebelumnya
dengan membuat susu prebiotik dari ubi jalar (www.kompas.com). Dengan demikian, penulis mencoba
mencari alternatif lain. Jenis umbi yang diambil penulis sebagai salah satu alternatif produk susu yaitu
susu dari singkong.

Tanaman singkong tumbuh di daerah tropis. Singkong dimanfaatkan sebagai makanan pokok
dari sejumlah negara tropis di Asia; kepulauan Pasifik dan India bagian barat (Tuti Soenardi,
2010). Departemen Pertanian minta petani memanfaatkan peluang pasar Singkong ke Jepang.
Dari tahun ke tahun permintaan negara tersebut sangat tinggi terhadap komoditi Singkong
(Anonim,2007). Dengan adanya himbauan Departemen Pertanian tersebut, maka singkong dalam
perkembangannya memiliki nilai ekonomis yang baik. Oleh karena penulis melihat prospek
tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat olahan bahan pangan dari singkong salah satunya
yaitu membuat susu singkong.

Keunggulan susu singkong dari yang lain adalah kandungan nutrisinya sama dengan ubi
jalar, singkong juga sangat tinggi mengandung nutrisi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
kita. Singkong menyediakan energy sebesar 160 Kcal, jumlah karbohidrat 38.06 gram, protein
1,36 gram, total lemak 0,28 gram, kolesterol 0 mg, dan serat 1,8 gram, vitamin terintinggi
singkong ini adalah folat (vitamin B9) 27 mg, vitamin C 20,6 mg, dan vitamin K 1,9 mg.
selebihnya adalah Niacin 0,854 mg, pyridoxine 0, 088 mg, ribofvlavin 0,048 mg, Thiamin 0,087
mg, vitamin A 13 IU < , dan vitamin E 0,19 mg. mineral sodium 14 mg, kalium 271 mg, kalsium
16 mg 1,6, zat besi 0,27 mg, magnesium 21 mg, mangan 0,383 mg, fosfor 27 mg, dan zinc 0,34
mg.
Di beberapa daerah/propinsi tanaman singkong telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan,
diversifikasi pangan maupun bahan pakan ternak serta bahan baku industri. Tanaman talas memiliki nilai
ekonomi yang tinggi karena hampir sebagian besar bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi
manusia. Tanaman singkong yang merupakan penghasil karbohidrat berpotensi sebagai
suplemen/substitusi beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain
sebagainya.
Singkong mempunyai manfaat yang besar untuk bahan makanan utama dan substitusi karbohidrat
di beberapa Negara termasuk di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sumber
daya alam, salah satunya ialah tumbuhan. Contoh kecil dari sumber daya tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan adalah singkong , singkong dispesifikasikan ke dalam bentuk susu. Singkong dibentuk
sedemikian rupa dengan maksud dan tujuan untuk memudahkan tubuh dalam menyerap gizi yang
terkandung di dalam sususingkong. Dengan kandungan gizi yang tinggi pada sususingkong, salah satunya
karbohidrat maka disimpulkan bahwa susu singkong berperan begitu penting dalam hal memberi sumber
energi utama bagi tubuh, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur metabolisme tubuh,
menyeimbangkan asam dan basa. Singkong memiliki kadar gizi yang lebih unggul dari susu sapi, susu
kedelai, maupun ubi jalar. Pada kadar vitamin A dan vitamin K unggul. Sedangkan pada kadar energi,
kalsium, dan fosfor singkong. Juga memiliki keunggulan, dan yang paling dominan singkong unggul dari
semua susu yang lain pada kadar karbohidratnya.

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian karya tulis ilmiah ini adalah penelitian experimental non laboratoris
dimana masalah di kaji dan di telusuri sari pengamatan secara langsung dan melalui studi
pustaka dari literatur yang ada.
B. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat :
Kompor
Baskom
Alat pengukus
Pisau
Blender
Gelas ukur
2. Bahan :
Ubi talas
Gula
Vanili
Air
C. Prosedur Penelitian
1. Langkah awal yang dilakukan yaitu mencuci ubi talas sebanyak 200g sampai bersih.
2. Kemudian mengukus ubi talas tersebut dalam dandang + 30 menit. Untuk melihat ubi
tersebut matang atau tidak, tusuk ubi talas dengan garpu. Apabila daging ubi empuk maka
ubi tersebut sudah matang.
3. Setelah matang ubi diletakkan dalam wadah dan didinginkan selama beberapa menit
sambil dikupas kulitnya.
4. Setelah dingin ubi dipotong-potong, kemudian diblender sampai halus dengan
menambahkan air sebanyak 100cc.
5. Kemudian menyiapkan 550cc air dalam panci, lalu memasukkan ubi tersebut sambil
diaduk sampai menyatu dengan air.
6. Selama pengadukan tersebut, ditambahkan vanili dan 50g gula.
7. Tunggu sampai mendidih 500C, dengan di aduk terus menerus.
8. Setelah mendidih, cairan susu ubi talas tersebut diangkat dan didiamkan selama beberapa
menit.
9. Kemudian susu ubi yang telah dingin tersebut disaring, setelah itu diamkan hingga dingin
10. Susu ubi talas siap dihidangkan.

Anda mungkin juga menyukai