Anda di halaman 1dari 10

Unsur Hara Makro

Unsur Hara Makro adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang
relatif besar. Daftarnya adalah sebagai berikut :

Unsur Hara Makro Utama :

1. Nitrogen (N)

Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman,
jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil,
protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang cukup
besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif. Bersama dengan unsur Fosfor
(P), Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

Terdapat 2 bentuk Nitrogen, yaitu Ammonium (NH4) dan Nitrat (NO3). Berdasarkan sejumlah
penelitian para ahli, membuktikan Ammonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total
konsentrasi Nitrogen. Jika berlebihan, sosok tanaman menjadi besar tetapi rentan terhadap
serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari amonium akan memperlambat pertumbuhan
karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dengan demikian cadangan makanan
sebagai modal untuk berbunga juga akan minimal. Akibatnya tanaman tidak mampu berbunga.
Seandainya yang dominan adalah Nitrogen bentuk Nitrat , maka sel-sel tanaman akan kompak
dan kuat sehingga lebih tahan penyakit. Untuk mengetahui kandungan N dan bentuk Nitrogen
dari pupuk bisa dilihat dari kemasan.

Kekurangan Nitrogen

Ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun bagian bawah. Daun pada
bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil. Pada proses lebih lanjut, daun akan
mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda akan tampak pucat.
Pertumbuhan tanaman melambat, kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan
rendah.

Kelebihan Nitrogen

Kelebihan jumlah Nitrogen pun perlu diwaspadai. Ciri-ciri tanaman apabila unsur N-nya
berlebih adalah warna daun yang terlalu hijau, tanaman rimbun dengan daun. Proses
pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal
itu menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan jamur dan penyakit, serta mudah roboh.
Produksi bunga pun akan menurun.

2. Fosfor atau Phosphor (P)

Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA, dan
DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat
genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah.
Pengaruh terhadap akar adalah dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap
tanaman terhadap nutrisi pun menjadi lebih baik.

Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor dipakai untuk merangsang proses pembungaan. Hal itu
wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.

Kekurangan Phosphor (P)

Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung kelabu. Tepi daun menjadi
cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan
akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.

Kelebihan Phosphor (P)

Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) ,
tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada
tanaman.

3. Kalium (K)

Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis, akumulasi,
translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air
dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya
gugur.

Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat antagonisme antara
kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini
menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak
seimbang. Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan
magnesium. Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium. Sebab ,
sifat antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat antagonisme antara
kalium dan kalsium. Kendati demkian , pada beberapa kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip
tanaman kekurangan kalsium.

Kekurangan Kalium

Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Kekurangan
unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur. Bunga mudah rontok dan
gugur. Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit.

Kelebihan Kalium

Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat.


sehingga tanaman mengalami defisiensi.
Unsur Hara Makro Ke-dua :

4. Magnesium (Mg)

Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam
tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan
klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses
sintesis protein.

Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang
tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen. Akibatnya
terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas
panjang. Ciri-ciri ini persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.

Kekurangan Magnesium

Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke
daun muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit terutama embun
tepung (powdery mildew).

Kelebihan Magnesium

Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.

5. Kalsium (Ca)

Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan
mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh
akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan
berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan
sel , dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.

Kekurangan Kalsium

Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk daun ,
mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak
kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan
produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium.

Kelebihan Kalsium

Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH tanah.

6. Belerang atau Sulfur (S)


Kelebihan Sulfur

Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin, sistein dan
metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan
glutationin. Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang
salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida
antara rantai-rantai peptida. Belerang (S) merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme
senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator
enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman

Kekurangan Sulfur

Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P). Kekahatan S
menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya klorosis seperti
tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada
pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang
menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan
kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada tanaman yang
mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi
dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut.

Fungsi unsur hara makro


1. Zat arang (C) , oksigen (O), dan hidrogen (H), merupakan bahan baku dalam pembentukan
jaringan tubuh tanaman. Berada dalam bentuk H2O (air) H2CO3 (koolzur) dan CO2
(karbondioksida) yang berada dalam udara. Unsur C, H, dan O juga berperan dalam
pembentukan karbohidrat, proses fotosintesis, respirasi, kerja mekanis, kerja kimia, dan kerja
osmotik pada tumbuhan yang disebut pula sebagai aktivitas bioenergetik.

2. N (Nitrogen), udara merupakan sumber Nitrogen terbesar, agar dapat dimanfaatkan oleh
tanaman masih harus diubah dalam bentuk NH3 (amoniak) atau nitrat. Fungsi N adalah :
 Untuk meningakatkan pertumbuhan tanaman.
 Menyehatkan hijau daun, membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau karena banyak
mengandung butir-butir hijau yang penting dalam proses fotosintesis.
 Mempercepat pertumbuhan tanaman (menambah tinggi tanaman dan merangsang jumlah daun
serta anakan).
 Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman.
 Meningkatkan kualitas tanaman, menambah ukuran daun, dan besar buah.
 Menyediakan bahan makanan bagi mikrobia yang penting bagi kelangsungan dekomposisi
bahan organik di dalam tanah.
 Dalam jaringan tumbuhan N merupakan komponen penyusun dari banyak senyawa essensial
bagi tumbuhan, misalnya asam amino, penyusun protein dan enzim, selain itu N juga terkandung
dalam klorofil, hormon sitokinin dan auksin.

3. P (Phosphor), zat hara P murni merupakan zat berbahaya bagi siapapun karena mudah
terbakar bila bersenyawa dengan oksigen dari udara. Fungsinya bagi tanaman adalah :
 Merangsang dan mempercepat pertumbuhan tanaman dan akar semai.
 Mempecepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya serta mempercepat
pemasakan sehingga mempercepat masa panen.
 Memperbesar pembentukan anakan dan gabah serta memperkuat tubuh padi-padian, sehingga
tidak mudah rebah.
 Mempercepat pembentukan bunga dan biji sehingga meningkatkan produksi biji-bijian.
 Merupakan bagian yang essensial dari berbagai gula fosfat yang berperan dalam reaksi pada
fase gelap fotosintesis, respirasi, dan proses metabolisme lainnya. Juga merupakan bagian dari
nukleotida (dalam RNA dan DNA) dan fosfolipida penyusun membran.

4. K (Kalium), merupakan zat hara yang mudah mengadakan persenyawaan dengan zat lain,
seperti Khlor, dan Mg. Fungsinya bagi tanaman adalah :
o Memperbesar vigor dan daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit dan kekeringan.
o Membantu pembentukan protein dan karbohidrat dalam tanaman.

o Memperkuat seluruh tubuh tanaman terutama bagian batang.


o Mengurangi kerontokan gabah.
o Mempertinggi kualitas tanaman.
o Sebagai katalistor dalam transportasi tepung, gula, dan lemak dalam tanaman.
o Unsur ini tetap sebagai ion dalam tumbuhan.
o Berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim yang essensial dalam reaksi fotosintesis dan
respirasi, serta sebagai enzim dalam sintesis ptotein dan pati.
o Merupakan ion yang berperan dalam mengatur potensi osmotik sel dan mengatur tekanan turgor
sel.
o Dalam kaitannya dengan pengaturan turgor sel peran yang penting adalah dalam proses membuka
dan menutupnya stomata.

5. Ca (Kalsium/kapur), sumber utamanya ada pada bebatuan berkapur dan sisa-sisa tumbuhan,
fungsinya adalah :
 Pengatur kemasaman tanah dan dalam tubuh tanaman.
 Penting bagi pertumbuhan akar dan daun.
 Dapat menetralisasikan akumulasi racun dalam tubuh tanaman.
 Pengikat antara molekul-molekul fosfolipida dengan protein penyusun membran, agar membran
dapat berfungsi secara normal pada semua sel.
 Memacu dan menghambat aktivitas enzim.

6. Mg (Magnesium), bersumber pada beberapa jenis mineral/bebatuan dan pupuk buatan,


fungsinya adalah :
 Menyehatkan hijau daun.
 Mengatur peredaran unsur P dalam tubuh tanaman.
 Mengatur penyaluran zat karbohidrat dalam tubuh tanaman.
 Merupakan unsur penyusun khlorofil.
 Jika bergabung dengan ATP maka ATP dapat berfungsi dalam berbagai reaksi.
 Merupakan aktivator dari berbagai enzim dalam reaksi fotosintesis, respirasi, dan pembentukan
DNA dan RNA.
7. S (Belerang), bersumber dari sisa-sisa bahan organik tanah, zat belerang dari sisa-sisa
tersebut baru terlepas jika telah mengalami pelapukan, khususnya dari zat proteinnya. Fungsinya
adalah :
 Merupakan komponen penting dalam pembentukan zat protein.
 Berpengaruh terhadap pembentukan zat hijau daun.
 Memperbanyak pembentukan bintil pada akar leguminosa.
 Kekurangan S dapat menyebabkan daun-daun menjadi menunduk dan hasil merosot.
 Merupakan penyusun asam-amino sistein dan methionin.
 Merupakan senyawa esssensial untuk respirasi dan sintesis serta penguraian asam-lemak.
SUMBER UNSUR HARA MAKRO

NITROGEN (N)

Nitrogen berperan dalam membantu pertumbuhan vegetatif tanaman, menyusun zat hijau daun,
protein dan lemak. Sumber nitrogen dapat diperoleh dari pupuk kandang, Urea (CO(NH²)²),
Pupuk ZA ((NH⁴)²SO²), dan berbagai pupuk daun. Sumber pupuk Nitrogen yang paling baik
adalah setengah dosis Urea ditambah setengah dosis ZA.

Nitrogen mempunyai sifat mobil atau mudah terbawaair, terutama dalam bentuk nitrat.
Aplikasi pupuk nitrogen sebaiknya dilakukan dua kali, yakni pada saat tanam dan 30 hari setelah
tanam (hst). Sebab, nitrogen brsifat mobil, sehingga bila diberikan dua kali, terutama pada
musim hujan bisa terhindar dari proses pencucian. Jumlah kandungan pupuk nitrogen yang
dibutuhkan padqa awal pertumbuhan atau awal masa tanam relatif tinggi.

Kekurangan Unsur Nitrogen memnyebabkan warna daun berubah menjadi kekuningan atau
kuning, jaringan daun mati, dan bentuk buah tidak sempurna. Menguningnya warna daun bisa
mengganggu proses fotosintesis, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat. Kelebihan nitrogen
bisa menyebabkan pertumbuhan generatif dan vegetatif tanaman terlalu subur, sehingga
pertumbuhan bunga dan buah terhambat, bahkan sering kali bunga dan buah tidak tumbuh sama
sekali. Selain itu, tanaman juga lebih peka terhadap penyakit dan buah menjadi mudah lepas dari
tangkai sebelum matang.

PHOSPHOR (P)

Phosphor berperan penting dalm kegiatan penyusunan inti sel lemak dan protein tanaman, serta
berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga, buah, biji,. Selain itu, merangsang
pertumbuhan akar dan pemsakan buah. Phosphor diperoleh dari pupuk kandang, pupuk TSP
(Ca(H²PO⁴)²), dan pupuk daun yang disemprotkan ke tanaman. Phosphor sifatnya tidak mobil
dan sukar larut dalam air. Aplikasi phosphor yang berasal dari TSP diberikan sekaligus pada saat
tanam.

Jumlah kandungan pupuk phosphor yang dibutuhkan pada masa awal tanam relatif cukup
tinggi. Kekurangan phosphor pada tanaman menyebabkan pertumbuhan akar dan pertumbuhan
generatif tanaman terganggu. Ciri-cirinya adalah tanaman menjadi kerdil dan kurus, memerahnya
bagian bawah daun, terutama dibagian tulang daun, diikuti bentuk daun yang melengkung dan
terpelintir. Akibat lainya adalah zat-zat hara dalam tanahtidak dapat terserap sempurna dan
akhirnya produktivitas tanaman menurun.

KALIUM (K)

Kalium berfungsi sebagai penyusun protain dan karbohidrat pada tanaman. Dalam pertumbuhan
tanaman kalium berperan dalam memperkuat kayu tanaman, meningkatkan kualitas buah, serta
meningkatkan ketahanan terhadap hama, penyakit, dan kekeringan. Peran utama kalium dalam
tanaman adalah sebagai aktivator berbagai enzim.
Kalium membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit dan dapat merangsang pertumbuhan
akar. Umumnya, kalium berperan sebagai pengimbang pengaruh nitrogen dan phosphor. Selain
diperolaeh dari pupuk kandang, unsur hara ini juga disuolai oleh pupuk KCL, kalium sulfat atau
ZK (K²SO⁴), KNO³(POTASIMU KALIUM NITRAT), dan pupuk daun.

Kalium memiliki sifat sedikit mobil, sehingga dapat diberikan sekaligus pada waktu tanam
atau dua kali, yakni pada saat tanam dan beberapa minggu setelah tanam. Waktu pemberian
pupuk kalium sama dengan pupuk nitrogen. Setelah dewasa dan mendekati masa-masa produktif,
sebaiknya menggunakan pupuk yang kadar kaliumnya tinggi.

Kekurangan pupuk Klium menyebabkan ujung daun menguning dan semakin lama berubah
menjdi coklat dan akhirnya rontok. Kekurangan kalium yang berat dapat menyebabkan matinya
pucuk akar dan dan akar rambat, sehingga penyerapan unsur hara terganggu.

KALSIUM (Ca)

Kalsium berperan sebagai pembentuk didinding sel tanaman. Kalsium juga berfungsi untuk
mengeraskan bagian kayu tanaman, merangsang pertumbuhan akar halus, mempertebal dinding
sel buah, dan merangsang pertumbuhan biji. Unsur hara ini dapat diperoleh dari pupuk kandang,
juga dari penambahan kapur, baik kapur dolomit (CaCO³MgCO³), kalsit (CaCO³), maupun
kalsium khlorida (CacCI²). Kekurangan kalsium pada tanaman menyebabkan penyakit fisiologis.
Biasanya ditandai dengan gejala mirip serangan blossom and root. Gejala mudah dikenali lewat
tanda-tanda khas yang tmpak dari daun hingga buahnya.

magnesium (Mg)

Magnesium bermanfaat dalam penyusunan klorofil, mengaktifkan enzim yang berhubungan


dengan metabolisme karbohidrat, dan menambah kadar minyak pada tanaman. Unsur hara ini
diperoleh dari pupuk kandang, kapur dolomit, kieserite (MgSO⁴.H²O), dan pupuk daun yang
mengandung Mg. Kekurangan unsur magnesium pada tanaman menyebabkan klorosis
(menguning) pada tulang-tulang daun yang sudah tua. Selain itu, warna daun akan berubah
menjadi kuning dan muncul bercak-bercak coklat di permukaanya.

SULFUR (S)

Sulfur diperlukan tanaman untuk membantu pembentukan zat hijau daun, penyusunan perotein,
dan vitaman. Selain diperoleh dari pupuk kandang, unsur hara ini juga bisa diperoleh dari
penambahan pupuk buatan ZA, pupuk daun, dan pupuk multi-micro yang mengandung 5,3%
sulfur. Jika tanaman kekurangan sulfur, pada daun-daunya akan muncul gejala klorosis
(menguning).
MEKANISME

Unsur hara yang berada didalam tanah baru dapat diserap tanaman apabila terjadi kontak dengan
akar tanaman.

Secara umum, mekanisme gerakan unsur hara dari larutan tanah ke permukaan akar
dikelompokkan menjadi 3 model, yaitu :

1. Intersepsi Akar

Yaitu akar tanaman hidup tumbuh memanjang dan menerobos partikel-partikel tanah, sehingga
terjadi kontak akar dengan hara yang ada dilarutan tanah maupun hara dibagian tanah yang lain.

 Unsur haranya dalam kondisi statis, akar tanamannya aktif.


 Makin luas cakupan keberadaan akar didalam tanah, maka makin luas permukaan bidang
serapan akar terhadap unsur hara.
 Penyerapan unsur hara terjadi pada bulu-bulu akar (root hair).
 Intersepsi akar pada tanaman akan meningkat dengan adanya mikoriza, simbiosis jamur
dan akar tanaman. Efek positif mikoriza ini paling besar bila tanaman tumbuh pada
tanah-tanah yang kurang subur (Comerford 2005; Havlin et al. 2005 dalam Munawar
2011).

Unsur hara yang dapat diserap melalui model ini adalah Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).

2. Aliran Massa

Yaitu pergerakan hara didalam tanah ke permukaan akar tanaman yang terangkut oleh aliran
konvektif air akibat penyerapan air oleh tanaman atau sebagai air transpirasi.

 Jumlah hara yang bergerak dengan model aliran masa, sebanding dengan jumlah air yang
diserap tanaman dan konsentrasi hara didalam air tersebut.
 Unsur haranya dalam kondisi aktif, akar tanamannya pasif.
 Lokasi unsur hara agak jauh dari permukaan akar.
 Kekeringan akan mengakibatkan penurunan jumlah hara yang bergerak dengan model
aliran massa.

Unsur hara yang diserap melalui model ini adalah N (dalam bentuk NO3-), Ca2+, Mg2+, H3BO3
dan sulfur.

3. Difusi

Yaitu proses pergerakan hara didalam larutan tanah dari bagian yang berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah.

 Unsur haranya dalam kondisi aktif, akar tanamannya pasif.


 Lokasi unsur hara sangat dekat dengan permukaan akar.
 Bagian tanah yang banyak unsur hara = konsentrasi tinggi.

Bagian permukaan akar tanaman = konsentrasi rendah.

Sehingga melalui model difusi, hara bergerak dari lokasi yang jauh dari akar menuju ke
permukaan akar dibantu oleh adanya larutan tanah.

Unsur hara yang diserap melalui model ini adalah P, K, Cu, Fe, Mn dan Zn.

Setelah bersentuhan dengan permukaan akar, unsur hara masuk kedalam bagian akar tanaman
melalui mekanisme pertukaran ion. Permukaan akar memiliki muatan negatif, berasal terutama
dari gugus karboksil pada membran akar.

COOH —> COO– + H+

Ion H+ dapat digantikan oleh ion pada unsur hara.

Sel akar

Setelah unsur hara memasuki jaringan akar tanaman, maka unsur hara ini diangkut melalui
xylem dari akar ke daun. Pergerakan unsur hara dari akar ke daun dipengaruhi oleh 3 kondisi,
yaitu :

 Daya dorong akar.


 Daya tarik daun.
 Sifat kapilaritas pembuluh.

Dengan adanya ketiga kondisi ini maka sampaikan unsur hara kedaun, kemudian bereaksi
dengan glukosa hasil fotosintesis, dan diedarkan ke seluruh bagian tanam melalui pembuluh
floem.

Pembahasan detail tentang mekanisme yang terjadi terjadi didalam tubuh tanaman mulai dari
akar sampai ke daun dan dari daun ke seluruh bagian tanaman dapat dipelajari dari ilmu fisiologi
tanaman.

Anda mungkin juga menyukai