Anda di halaman 1dari 5

Nama : Meutia Vira Adilla

NPM : 1905101050041
Mata Kuliah : Kesuburan dan Pemupukan Tanah
Kelas : 02
Jurusan : Agroteknologi

RINGKASAN KULIAH

Pupuk merupakan setiap bahan yang mengandung unsur hara tertentu yang
diberikan pada tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara (nutrisi). Pemupukan adalah
upaya untuk memberikan pupuk pada tanaman budidaya. Pupuk diklasifikasikan dalam
beberapa kelompok, yaitu :
a. Berdasarkan sumber bahan
 Pupuk Organik, pupuk yang bahannya berasal dari zat-zat organik seperti sisa
tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme.
 Pupuk Anorganik, pupuk yang bahannya berasal dari zat-zat anorganik atau
pupuk yang dibuat dari bahan kimia seperti urea, TSP, KCl, dan sebagainya.
b. Berdasarkan komposisi unsur yang dikandungnya
 Pupuk Tunggal, mengandung satu macam unsur hara. Contohnya urea
(mengandung N).
 Pupuk Majemuk, mengandung lebih dari satu macam unsur hara.
c. Berdasarkan sifat bahan
 Pupuk cair, bahannya berbentuk cairan.
 Pupuk padat, bahannya berbentuk padatan.
d. Berdasarkan daya kelarutannya
 Pupuk mudah larut, contoh : Urea, ZA, KCl
 Pupuk lambat larut, contoh : pupuk organik, pupuk EP (Encle Phosphate)

Macam-Macam Pupuk :
1) Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti
pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk
padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
dan mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya.
Kelebihan pupuk organik :
 Mempunyai komposisi unsur hara yang lengkap (hampir 16 macam unsur hara)
 Memperbaiki struktur tanah
 Meningkatkan daya serap tanah terhadap air
 Meningkatkan Kapasitas tukar kation tanah
 Memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah
Kekurangan pupuk organik :
 Walaupun kandungan unsur hara lengkap tetapi jumlahnya relatif kecil jika
dibandingkan dengan pupuk buatan/kimia
 Biasanya baru memberikan efek jika diberikan dalam dosis yang tinggi misalnya
hingga 20-30 ton/ha.
 Menyediakan sumber pupuk organik masih terbatas/sulit dipenuhi
 Memerlukan biaya transportasi.
Pupuk organik terdiri dari beberapa jenis, yaitu pupuk kandang yang berasal dari
kotoran hewan ternak, kompos yang terbuat dari bahan organik, pupuk hijau yang
terbuat dari sisa tanaman segar atau kering, guano yang terbuat dari kotoran burung
liar/kelelawar, humus, dan pupuk organik buatan.

2) Pupuk Kimia (Anorganik)


Pupuk anorganik atau pupuk mineral merupakan pupuk dari yang dibuat dari
bahan atau senyawa anorganik yang proses pembuatannya dilakukan secara industri,
sehingga sering juga disebut dengan pupuk buatan atau pupuk kimia. Kadar unsur hara
yang dihasilkan dari pupuk buatan ini biasanya tinggi tetapi jumlah kandungan haranya
tidak banyak (biasanya hara tunggal atau maksimum 3 macam unsur kecuali pupuk
mikro). Pupuk kimia adalah zat substansi kandungan hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan. Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan
sebagai berikut :
 Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsur hara sebagai
penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal antara lain : Urea, SP-36,TSP, ZA,
ZK, dan sebagainya.
 Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara yang
digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk misalnya
pupuk yang mengandung hara NP seperti amonium fosfat.

Unsur Hara Bagi Tanaman

1. Nitrogen (N), merupakan salah satu unsur hara utama dalam tanah yang sangat
berperan dalam merangsang pertumbuhan dan memberi warna hijau pada daun.
Gejalanya berupa menguningnya daun. Kadangkadang disertai dengan berubahnya
warna daun menjadi kemerahan sebagai akibat terbentuknya "anthocyanin".
2. Unsur fosfor (P), merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar atau
makro. Kekurangan fosfor akan memicu rontoknya daun. Sebelumnya daun
menunjukkan gejala muculnya warna kemerahan atau keunguan sebagai akibat
pembentukan anthocyanin. Meskipun P tidak mobil di dalam tanah, namun mobil di
dalam tanaman, sehingga gejala kekurangan P diawali pada daun yang tua dengan
pertumbuhan tanaman yang kerdil.
3. kalium (K), merupakan salah satu jenis pupuk yang dibutuhkan oleh sebagian besar
petani di Indonesia, karena kebanyakan unsur hara kalium dalam tanah masih relatif
kecil. Pupuk kalium termasuk ke dalam golongan pupuk tunggal yang sering
digunakan petani dalam upaya meningkatkan pertumbuhan tanaman budidayanya.
Ditandai dengan munculnya bercak-bercak kuning pada daun, diikuti dengan mati/
"mengeringnya" ujung dan pinggiran daun. Kejadian ini dimulai dari bagian
tanaman yang lebih tua.
4. Kalsium (Ca), unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia
komponen yang menguatkan dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding
sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar. Kekurangan kalsium
menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel apikal pada tunas dan daun. Hal ini
menyebabkan tunas dan daun mati. Keadaan ini sering diawali dengan matinya
pinggiran daun muda.
5. Magnesium (Mg), adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi
beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di
daun, terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat
diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan
komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis
protein. Gejala kekurangan Mg ditunjukkan oleh muculnya bercak-bercak
berwarna kuning pada daun. Dimulai pada daun-daun yang lebih tua kemudian
diikuti pada daun-daun lebih muda.
6. Sulfur (S), merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme senyawa-
senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau
regulator enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman. Kekurangan
belerang ditandai dengan menguningnya daun. Diawali dengan daun-daun muda
terlebih dahulu. Kada-kadang disertai juga dengan memerahnya daun.
7. Besi (Fe), berperan dalam proses pembentukan protein, sebagai katalisator
pembentukan klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses
fotosintetis dan respirasi, sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim.
Kekurangan besi ditunjukkan oleh menguningnya daun yang dimulai dari ujung
daun. Daun menjadi sangat mudah patah dan transparan sebelum terlepas.
Hygrophylla sp, dan tanaman air lain dengan pertumbuhan cepat, pada kondisi
kekurangan Fe, akan menunjukkan gejala ini terlebih dahulu dibandingkan
tanaman lain.
8. Tembaga (CU), fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa
beberapa enzim. Dia juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis.
Pembentuk klorofil, dan berperan dalam funsi reproduksi. Gejala defisiensi Cu
ditandai dengan ujung daun menjadi mati dan pinggirannya layu. Kelebihan Cu
dapat membunuh berbagai tanaman, seperti Vallisneria karena jika dalam
konsentrasi tinggi akan menjadi toksik pada tanaman.
9. Mangan (Mn), merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain
itu berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam
reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Kekurangan mangan ditandai
dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan
tulang daun itu sendiir tetap berwarna hijau. Bagian yang menguning tersebut
akan mati dan meninggalkan lubang-lubang berbentuk memanjang. Kekurangan
Mn sering terjadi sebagai akibat pemupukan Fe berlebihan sehingga
menyebabkan Mn menjadi tidak tersedia.
10. Seng (Zn), berperan dalam aktivator enzim , pembentukan klorofil dan
membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi pada media yang
sudah lama digunakan. Defisiensi seng (zinc) ditandai dengan menguningnya
bagian daun diantara tulang-tulang daun, pada pinggiran dan pada ujung daun
tua.
11. Molibdenum (MO), Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah
nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen. Gejala
kekurangan Mo ditunjukkan dengan adanya bintik-bintik kuning diantara tulang
daur pada daun lebih tua terlebih dahulu. Selanjutnya diikuiti dengan
terbentuknya warna coklat pada pinggiran daun.
12. Boron (B), boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan , pembelahan
dan diferensiasi , dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya
dalam sintetis RNA , bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke
tajuk tanaman melalui pembuluh xylem. Di dalam tanah boron tersedia dalam
jumlah terbatas dan mudah tercuci. Kekurangan boron biasanya ditandai pada
tempat pertumbuhan tunas. Titik tumbuh (tunas) jika defisiensi B akan mati.
Tanaman selanjutnya akan membentuk tunas samping, yang kemudian akan mati
pula dengan cepat.
13. Klour (Cl), Cl Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam
sel), keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen
mineral dan dalam fotosintesis. Kekurangan unsur klour (Cl) jarang
memperlihatkan gejala karena di dalam tanaman unsur ini sangat mobil. Pada
beberapa jenis tanaman, ditunjukkan bahwa jika kekurangan Cl, perkembangan
tanaman akan terhambat dan daunnya mengecil. Kekurangan Cl sering terjadi di
pada tanah masam. Tanaman yang banyak membutuhkan Cl adalah kelapa.

Anda mungkin juga menyukai