PENDAHULUAN
memberikan informasi tentang status tanaman yang dapat dipercaya pada saat
dilakukan pengambilan sampel. Dengan melihat status unsur hara dapat diperoleh
gambaran jumlah pupuk yang harus ditambahakan dimasa yang akan datang
(umumnya dalam priode 1 tahun). Unsur hara yang dibutuhkan terdiri dari 16
jenis. Unsur tersebut adalah karbon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), nitrogen (N),
belerang (S), fosfor (P), klor (Cl), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), seng (Zn), borium (Bo), dan molibdum (Mo).
Unsur C, H, dan O diperoleh tanaman dari udara dan air, sedangkan ketiga belas
unsur yang lainnya diperoleh dari lahan pertanaman. Ketiga belas unsur hara
tanaman ini digolongkan kedalam unsur hara makro yaitu N, P, K, Ca, Mg, dan S
dan unsur hara mikro yaitu Cl, Fe, Mn, Cu, Zn, Bo, dan Mo. Unsur hara makro
dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Tanaman kelapa sawit dilapangan tidak luput
dari serangan penyakit, mulai dari saat pindah tanam dari pembibitan kelapangan.
oleh virus atau jamur. Dan juga dapat disebabkan karena kekurangan dan
dapat menimbulkan gejala pada tanaman. Ada dua kelompok unsur hara yang
essensial bagi tanaman, kelompok pertama disebut unsur makro dan yang kedua
adalah unsur hara mikro. Unsur hara makro relatif lebih banyak diperlukan oleh
tanaman, sedangkan unsur hara mikro juga sama pentingnya dengan unsur hara
makro, hanya dalam hal kebutuhan akan zat-zat ini hanya sedikit.
3. Apa saja dampak kekurangan dan kelebihan unsur hara pada tanaman ?
1.3 Tujuan
tanaman.
BAB II
ISI
faktor tanah, karena tanah sangat vital dalam mendukung eksistensi berbagai
bentuk kehidupan di muka bumi. Sebagai ilustrasi, tanah bertindak sebagai media
bagi pertumbuhan berbagai jenis tanaman dan memasoknya dengan berbagai unsur
hara yang diperlukannya. Status unsur hara yang terkandung dalam ekosistem
tanah tidak hanya akan membatasi pertumbuhan tanaman, tetapi juga akan
dan akan meneruskannya lagi dalam siklus rantai makanan yang tak putus
(kontinu).
Tanah tersusun dari komponen biotik dan abiotik; merupakan tubuh alam
yang terdiri dari fraksi mineral (pasir, debu dan liat) yang bercampur dengan
komponen bahan organik. Tanah mempunyai sistem pendaur ulang bagi unsur
hara dan limbah organik, berperan sebagai habitat bagi mikroba dengan kerapatan
populasi mencapai ± 2.6 x 1013 m-2 , pengatur (regulator) kualitas air, pengubah
komposisi atmosfir sehingga menjadi media yang ideal bagi pertumbuhan berbagai
jenis tanaman. Adanya proses respirasi yang dilakukan oleh mikroba heterotropik
atmosfir. Tanah mampu mengonversi bahan organik yang telah mati menjadi
berbagai bentuk unsur hara yang memungkinkannya menjadi tersedia kembali bagi
pertumbuhan tanaman.
4
(irreversible change). Dalam proses ini termasuk juga peningkatan jumlah sel
didefinisikan sebagai nutrisi atau unsur hara. Oleh karena itu dalam
yang diperoleh dari udara dan dari dalam tanah yang digunakan sebagai sumber
bahan baku oleh tubuh tanaman disebut mineral unsur hara. Mineral adalah
persenyawaan logam maupun non logam yang terlibat dalam proses kimia dan
Tanaman memerlukan unsur hara yang lengkap agar dapat tumbuh dengan
baik dan menghasilkan produk yang berkualitas. Pemenuhan unsur hara kebutuhan
5
tanaman merupakan hal yang mutlak dilakukan, karena ketersediaan unsur hara di
alam sangat terbatas, dan semakin berkurang karena telah terserap oleh tanaman.
besar, yaitu :
a. Unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
besar. Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah nitrogen (N),
phosfor (P), kalium (K), sulfur/belerang (S), calsium (Ca) dan magnesium
(Mg).
b. Unsur hara mikro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
tergolong unsur hara mikro antara lain adalah klor (Cl), zat besi (Fe), mangan
(Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B) dan molibdenum (Mo).
dosis pupuk yang tepat serta nutrisi yang dibutuhkan tersedia bagi tanaman.
Pemberian pupuk yang sesuai dengan dosis dan kebutuhan dapat meningkatkan
yang dialami dari kekurangan atau kelebihan hara mineral sebagai makanannya.
melalui gejala yang berkemabng pada daun, batang, akar atau organ yang lain.
6
Hal yang penting bagi kita adalah bagaimana memahami bahasa visual itu
sehingga kita dapat mendiagnose secara lebih baik lalu mengatasi permasalahan
dalam sekala yang ringan tidak dapat dilihat karakteristik gejala visualnya secara
spesifik. Gejala menjadi tampak dapat dilihat dengan tegas apabila defisiensinya
atau toksisitasnya berat sehingga laju pertumbuhan dan hasil sangat tertekan.
terhambatnya pertumbuhan akar, batang atau daun, serta klorosis atau nekrosis
pada berbagai organ. Gejala khas sering membantu untuk mengetahui fungsi
suatu unsur pada tumbuhan dan pengetahuan akan gejala tersebut menolong para
Gejala defisiensi atau kelebihan hara lebih mudah dilihat pada daun, tetapi
mungkin juga terjadi pada bagian lain dari tanaman seperti pucuk batang, buah
dan akar. Gejala defisiensi atau toksisitas umumnya spesifik untuk hara tertentu.
Berikut ini akan dijabarkan satu persatu mengenai dampak kekurangan dan
kelebihan unsur hara pada tanaman, meliputi unsur hara makro dan unsur hara
mikro.
7
Nitrogen.
kekuningan, pendek, kecil dan tegak. d) Daun yang sudah tua berwarna hijau
muda, kemudian berubah kuning dan layu. e) Bila sempat berbuah, buahnya
akan kerdil, cepat masak lalu rontok. Gejala tanaman yang kelebihan unsur
merugikan tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga unsur
nitrogen menjadi sulit diserap tanaman. e) Pemupukan jadi kurang efektif dan
tidak efisien.
Phosfor (P)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Phosfor (P) adalah: a) Daun berwarna
keunguan cenderung kelabu yang dimulai dari daun tua. b) Tepi daun
Gejala tanaman yang kelebihan unsur Phosfor (P) adalah: a) Penyerapan unsur
hara lain terutama unsur hara mikro terganggu. b) Gejala tidak terlihat secara
Kalium (K)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Kalium (K) adalah: a) Daun paling
hama dan penyakit. Gejala tanaman yang kelebihan unsur Kalium (K) adalah:
Kalsium (Ca)
Sulfur (S)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Sulfur (S) adalah: a) Daun muda
terlarut. Gejala tanaman yang kelebihan unsur Sulfur (S) adalah kelebihan
Magnesium (Mg)
bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. b) Daun tua menjadi lemah dan
9
Boron (B)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Boron (B) adalah: a) Tunas pucuk
mati dan berubah warna menjadi hitam. Kemudian muncul tunas samping,
tapi tak akan bertahan lama dan kemudian mati. b) Daun mengalami klorosis
dimulai dari bagian bawah daun lalu menjalar ke bagian samping kemudian
mengering. c) Daun yg baru muncul kerdil dan akhirnya mati. d) Daun tuanya
berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Gejala tanaman yang kelebihan unsur Boron
daun.
Tembaga/Cuprum (Cu)
Mangan (Mn)
tanaman cenderung lambat dan kerdil, terutama pada tanaman sayuran, tomat,
Besi (Fe)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Besi (Fe) adalah: a) Daun berubah
warna menjadi pucat lalu berubah kuning kecoklatan. b) Sedangkan urat daun
masih tetap berwarna hijau. c) Tanaman perlahan mati dimulai dari pucuk.
Gejala tanaman yang kelebihan unsur Besi (Fe) adalah terjadi nekrosis pada
daun, yaitu bintik-bintik hitam yang terjadi karena matinya jaringan di daun.
Seng/Zinc (Zn)
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Seng (Zn) adalah: a) Daun tua
Molibdenum (Mo)
berwarna hijau pucat. b) Daun menjadi keriting dan keriput. Pada beberapa
11
c) Muncul bercak kuning pada permukaan daun, akhirnya daun akan mati.
Gejala tanaman yang kelebihan unsur Molibdenum (Mo) adalah daun berubah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Unsur hara makro dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar dan unsur hara
mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan
2. Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah nitrogen (N), phosfor (P),
3. Unsur hara yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah klor (Cl), zat
besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B) dan molibdenum
(Mo).
3.2 Saran
Saran dari makalah ini adalah mahasiswa harus memahami peranan unsur-
unsur hara dan dampak kekurangan serta kelebihan unsur hara pada tanaman
Bustami, Sufardi, dan Bahtiar. 2012. Serapan Hara dan Efesiensi Pemupukan
Fosfat Serta Pertumbuhan Padi Varitas Lokal. Fakultas Pertanian,
Umsyiah. Banda Aceh. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 1 (1) : 159-
170.
Mustopa, J. 2019. Gejala Kekurangan Dan Kelebihan Unsur Hara Makro Pada
Tanaman. Cybex. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87071/Gejala-
Kekurangan-Dan-Kelebihan-Unsur-Hara-Makro-Pada-Tanaman/.
Nurlaeny, N. 2015. Bahan Organik Tanah Dan Dinamika Ketersediaan Unsur Hara
Tanaman. UNPAD press. Bandung.
Simanungkalit RDM, et.al. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat.
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Simanungkalit RDM, et.al. 2013. Unsur Hara dalam Tanah. Balai Besar Litbang
Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.
Sry Ayu, 2016. Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara. Universitas Sumatera
Utara. Sumatera Utara.