Anda di halaman 1dari 4

Nurul Kholifah

225040207111043
Agroekoteknologi N

Sehubungan dengan kebutuhan tanaman akan UH Mikro, untuk memperkuat


pemahaman Saudara, silahkan membuat ringkasan ke 7 pupuk mikro, meliputi:
1. Nama unsur
2. Bentuk diserap tanaman
3. Fungsi bagi tanaman
4. Jenis pupuk yg ada di pasaran, rumus kimia, dan kandungannya.

Jawab:
Pemupukan secara umum adalah pemberian bahan kepada tanaman ataupun
kepada tanah dan substrat lainnya baik langsung maupun tidak langsung. Pupuk
mikro adalah pupuk yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah kecil, seperti Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Pupuk makro adalah pupuk
yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar, seperti
N, P, K, Ca, Mg, dan S. Pupuk mikro dan makro berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman.
• Klor (cl) : KCL (60%) dan NaCl (60%)
• Zat Besi (Fe) : FeSO4 (21,51%)dan NPK 16-16-16+TE (0,5%)
• Mangan (Mn) : MnSO4 (31,8%) dan NPK 16-16-16+TE (1%)
• Tembaga (Cu): CuSO4 (25,5%) dan NPK 16-16-16+TE (0,5%)
• Seng (Zn): ZnSO4 (36,5%) dan NPK 16-16-16+TE (1%)
• Boron (Br) : Boraks (Na2B4O7) (10%) dan NPK 16-16-16+TE
(0,5%)
• Molibdenum (Mo): MoO3 (62,5%) dan 15-15-15+TE (0,5%)
Klor (Cl)
Berperan:
Untuk mengatur tekanan osmosis dalam tubuh tanaman.
Pembukaan penutupan stomata sehingga kadar air dalam tubuh tanaman terjaga.
Mendorong pemecahan molekul air pada fotosintesis.
Salah satu bahan pembentuk asam 4-kloroindolasetat atau hormon auksin alami
pada tanaman
Klor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman
dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya
daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 pm berat tanaman kering.
Kadar CI yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 pm dan dianggap
masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral,
sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air drainase
Nurul Kholifah
225040207111043
Agroekoteknologi N
Zat Besi (Fe)
Besi (Fe) berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintesis dan
respirasi serta menjadi aktivator beberapa enzim seperti enzim katalase,
hidrogenase, peroksidase, dan sitokrom oksidase. Selain itu, Fe mampu
menunjang proses asimilasi dan mempercepat pembentukan klorofil sehingga
proses fotosintesis berjalan secara optimal dan meningkatkan bobot kering
tanaman, meningkatkan klorofil pada daun, serta meningkatkan daya simpan hasil
panen. Besi diserap tanaman dalam bentuk ion feri (Fe3+), ion fero (Fe2+) dan
dalam bentuk khelat (ikatan dengan bahan organik
Mangan (Mn)
Mangan(Mn) merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil
selain itu berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi,
dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan
untuk mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tumbuhan yang mengalami
kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan
dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam
pemecahannya menjadi hidrogen dan oksigen. (Seran,2017)
Tembaga (Cu)
Unsur mikro yang dapat membentuk khelat adalah Cuprum (Cu).
Ketersedian unsur hara Cu di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh pH (Virzelina
etal., 2019). Pada unsur hara Cu tanaman menyerap dalam bentuk ion Cu^2+.
Unsur hara tembaga (Cu) Cuprum pada tanaman berperan sebagai aktivator dan
berperan penting dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) (Kartika dkk.,
2014).
Seng (Zn)
Unsur Zn berpengaruh pada proses pemanjangan batang dan percabangan
tanaman, mempertahankan zat hijau daun dan mempertahankan kestabilan
pertumbuhan tanaman saat terjadi perubahan temperatur lingkungan. Secara
fisiologis, unsur Seng berperan dalam membentuk hormon IAA (auksin) dan
menstimulasi enzim-enzim pembentuk protein dan karbohidrat.
Seng (Zn) diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn2+ dan berperan
penting dalam pembentukan enzim dan sintesis protein. Kekurangan seng dapat
menyebabkan berbagai gejala pada tanaman, seperti pertumbuhan yang tidak
normal, daun menguning, dan daun mengalami nekrosis. Konsentrasi normal seng
dalam jaringan tanaman pada umumnya terletak antara 20 ppm - 200 ppm.
Nurul Kholifah
225040207111043
Agroekoteknologi N
Boron (Br)
Boron (B) merupakan salah satu unsur hara mikro yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman. Boron telah dikenal sejak tahun 1923 sebagai nutrisi mikro yang
penting untuk tanaman tingkat tinggi. Boron berperan penting dalam sintesis salah
satu dasar pembentukan RNA pada pembentukan sel misalnya pembelahan sel,
pendewasaan sel, respirasi atau pernapasan dan pertumbuhan. Peranan dan fungsi
boron bagi tanaman sangat krusial, antara lain berperan dalam metabolisme asam
nukleat karbohidrat , protein, fenol dan auksin. Boron dalam tanah terutama dalam
bentuk asam borat dan diserap oleh tanaman dalam bentuk H3BO3. Ketersediaan
boron dalam tanah berkisar 0,5 sampai 2,0 ppm, tetapi hanya 0,5 hingga 2,5%
yang tersedia untuk tanaman (Shara, 2023).
Pemberian pupuk boron harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan dosis
yang tepat, karena kekurangan atau kelebihan unsur ini dapat merusak tanaman itu
sendiri. Pengaplikasian pupuk boron dapat dilakukan dengan cara disemprotkan
pada daun atau dicampurkan dengan pupuk lain dan diberikan pada
tanah.engaplikasian pupuk boron pada tanaman dapat meningkatkan produksi dan
retensi bunga, pemanjangan tabung serbuk sari dan perkecambahan, serta
perkembangan biji dan buah (Prawira, 2014).
Molibdenum (Mo)
Unsur Mo dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit, akan
tetapi pada tanaman sayuran dan legum (kacang-kacangan), Molibdenum menjadi
unsur yang penting karena unsur ini berperan sebagai katalisator yang mereduksi
unsur Nitrogen sehingga mudah diserap oleh tanaman dan mendorong pengikatan
unsur Nitrogen dari udara. Pengaplikasian unsur hara Mo yang sesuai pada
tanaman dapat berpengaruh pada penghematan pupuk Nitrogen.
Molibdenum (Mo) adalah unsur hara mikro yang diserap oleh tanaman
dalam bentuk molibdat (MoO42- ) dan berperan penting dalam beberapa proses
biologis, seperti fiksasi nitrogen dan produksi enzim. Molibdenum juga bertugas
sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Kekurangan
molibdenum dapat menyebabkan beberapa gejala pada tanaman, seperti
pertumbuhan yang tidak normal, terutama pada sayur-sayuran, dan perubahan
warna daun menjadi kekuningan. Konsentrasi normal molibdenum dalam jaringan
tanaman pada umumnya terletak antara 0,1% - 0,3% dari berat kering tanaman
Nurul Kholifah
225040207111043
Agroekoteknologi N
DAFTAR PUSTAKA
Kartika, Y. S., Ginting, Y. C., dan Karyanto, A. 2014. Pengaruh Konsentrasi
Tembaga Terbaik Untuk Pertumbuhan Dan Produksi Dua Varietas Melon
(Cucumis Melo L.) Pada Sistem Hidroponik Media Padat. Jurnal Agrotek
Tropika, 2(3)
Prawira, R. A., Agustiansyah, A., Ginting, Y., & Nurmiaty, Y. (2014). Pengaruh
aplikasi silika dan boron terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
padi (Oryza sativa L.). Jurnal Agrotek Tropika, 2(2).
Seran. R. 2017. Pengaruh Mangan Sebagai Unsur Hara Mikro Esensial Terhadap
Kesuburan Tanah dan Tanaman
Shara, D. P. (2023). Pengaruh Dosis Pupuk Mikro Boron Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Ubikayu (Manihot esculenta Crantz.) Klon UJ-5 di Kecamatan
Tanjung Bintang.

Anda mungkin juga menyukai