Anda di halaman 1dari 16

HARA PADA TANAMAN

KELOMPOK 4

1. KASIH ELI HAREFA


2. DEWI KASIH NURANI ZALUKHU
3. PAROKLETOS APRILLIAMAN HULU

PRODI AGROTEKNOLOGI (PSDKU) UNIVERSITAS SUMATERA


UTARA (USU) KABUPATEN NIAS UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan kasihnya tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktuya. Penulis makalah yang berjudul “Hara Pada Tanaman” dalam rangka
menyelesaikan tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini luput dari kekurangan-


kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
pembaca akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan tugas-tugas
makalah selanjutnya.

Tulisan ini dapat terselesaikan berkat adanya bimbingan dari dosen


pengampuh mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Semoga tulisan yang kami buat
ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun kami sebagai penulis.

Nias Utara, Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam
(internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu
faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah
unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut
tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala
kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terganggu.
Berdasarkan jumlah yang diperlukan kita mengenal adanya unsur hara makro dan
unsur hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang
lebih besar (0.5-3% berat tubuh tanaman). Sedangkan unsur hara mikro diperlukan
oleh tanaman dalam jumlah yang relatif kecil (beberapa ppm/ part per million
dari berat keringnya). Unsur Hara terbagi menjadi 2 Hara Makro, unsur – unsur
yang terjadi dalam konsentrasi tinggi di dalam bahan tanaman atau cairan di dalam
tanaman, Hara Mikro ฀ unsur – unsur yang hanya penting pada jumlah/konsentrasi
yang sangat rendah. Unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca,
dan Mg. Sedangkan yang termasuk unsure hara mikro adalah : Fe, B, Mn, Cu,
Zn, Mo, dan Cl. Beberapa unsur ada yang esensial bagi tanaman tertentu, misalnya
Na, Si dan Co. Karbon diambil oleh tumbuhan dalam bentuk gas CO2 ,
hidrogen
diambil dalam bentuk air (H2O), sedangkan oksigen selain dalam bentuk
CO2 dan H2O juga dapat diambil dalam bentuk O2, maupun senyawa lainnya.
Unsur C, H, dan O merupakan penyusun utama makromolekul, seperti:
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat. Setelah C, H, dan O, nitrogen
merupakan unsur hara makro terpenting. Nitrogen merupakan komponen dari
asam-asam amino (juga protein), klorofil, koenzim dan asam nukleat.
Nitrogen sering merupakan unsur pembatas pertumbuhan. Walaupun gas N2
menyusun 78 % atmosfir bumi, tumbuhan tidak dapat menggunakannya secara
langsung. Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber
kehidupan tanaman yaitu air, udara dan unsur hara. Tembaga (Cu), seng
(Zn), besi (Fe) dan mangan (Mn) merupakan beberapa contoh unsur hara mikro
yang esensial bagi tanaman karena walaupun diperlukan dalam jumlah relatif
sedikit tetapi sangat besar peranannya dalam metabolisme di dalam tanaman.
Pemupukan yang tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya
memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain
tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih
sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai
komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan
aktivitas enzim. Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat
ditentukan oleh pH, N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada
pH 5.5 – 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah. Hal
ini disebabkan karena pada pH tersebut semua unsur hara esensial baik
makro maupun mikro berbeda dalam keadaan yang siap untuk diserap oleh
akar tanaman sehingga dapat menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman.

B. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah unsur hara itu ?
2. Penggolongan unsur hara ?
3. Apa yang dimaksud dengan unsur N, O, C, dan K ?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah fisiologi tumbuhan.
2. Sebagai bahan belajar terkait materi Unsur Hara Pada Tanaman.
3. Agar memahami lebih dalam manfaat Hara Pada Tanaman.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui unsur hara ?
2. Dapat mengetahui Penggolongan unsur hara ?
3. Dapat mengetahui unsure N, O, C, dan K ?

ABSTRAK
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan
berproduksi secara optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah
yang cukup di dalam tanah. Seperti manusia, tanaman juga memerlukan
makanan yang sering disebut hara tanaman.

Unsur hara dibagi menjadi dua golongan, yakni; unsur hara makro dan
unsur hara mikro. Unsur hara makro diperlukan oleh tanaman lebih besar
daripada unsur hara mikro.

Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen


(H),Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium
(Ca),Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu),
Molibden(Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si).
Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Unsur Hara
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi
secara optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di
dalam tanah. Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi
tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi
kekurangan tersebut. Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman,
tentunya memiliki fungsi, kelebihandan kekurangannya masing-masing. Dalam
memberikan unsur hara pada tanaman tentunya sangat penting dijaga
keseimbangan dan pengaturan kadar pemberian unsur hara tersebut, sebab jika
kelebihan dalam pemberiannya akan tidak baik dampaknya, demikian pula
halnya jika yang diberikan tersebut kurang dari takaran yang semestinya
diberikan (Acehpedia, 2010).
Seperti manusia, tanaman j memerlukan makanan yang sering disebut hara
tanaman. Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik,
tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan
pertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di
atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadi
bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap
untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara
tanaman.Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi
disebut metabolsime. Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C),
Hidrogen (H),Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S),
Kalsium (Ca),Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn),
Tembaga (Cu), Molibden(Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal
(Co), dan Silikon (Si). Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. Unsur
Na, Si, dan Co dianggap bukan unsur hara essensial, tetapi hampir selalu
terdapat dalam tanaman. Misalnya, unsur Na pada tanaman di tanah garam
yang kadarnya relatif tinggi dan sering melebihi kadar P (Fosfor). Silikon (Si)
pada tanaman padi dianggap penting walaupun tidak di perlukan dalam
proses metabolsime tanaman. Jika tanaman padi mengandung Si yang cukup,
maka tanaman tersebut lebih segar dan tidak mudah roboh diterpa angin sehingga
seakan akan Simeningkatkan produksi tanaman.

B. Penggolongan Unsur Hara


Berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tanaman, unsur hara dibagi menjadi
dua golongan, yakni; unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara
makro diperlukan oleh tanaman lebih besar daripada unsur hara mikro.
Nitrogen (N) misalnya, dalam jaringan tanaman ditemukan seribu kali lebih besar
daripada unsur seng (Zn). Umumnya tanaman memiliki kadar unsur hara
berdasarkan urutan besarnya, yakni: C, H, O, N, P, S, K, Ca, Mg, Si, Na, Fe, Mn,
Cu, Zn, Mo, B. Davidescu (1988) mengusulkan batas perbedaan antara unsur hara
makro dan mikro adalah 0,02%; kadar unsur hara makro lebih dari 0,02%
dan bila kurang disebut unsur hara mikro. Namun dalam kenyataannya
seringkali ditemukan tanaman tertentu yang hidup di jenis tanah tertentu ,
angka tersebut tidak tepat. Misalnya tanaman jagung yang hidup di tanah
latosol mengandung unsur hara besi (Fe) lebih dari 0,02%. Ada pula ditemukan
unsur hara tertentu dengan kadar cukup tinggi pada tanaman, tetapi tidak
memiliki peran yang berarti karena tanaman hidup pada tanah dengan kadar
unsur hara tersebut dalam jumlah melimpah. Misalnya alumunium (Al), Nikel
(Ni), dan Fluor (F). Penggolongan unsur hara menurut Davidescu (1988)
adalah sebagai berikut.
 Makro primer: N, P, K
 Makro sekunder: Ca, Mg, S
 Mikro primer: Fe, Mn, Zn, B, Cu
 Mikro sekunder: Mo, Co, Cl

1. Unsur Hara N (Nitrogen)


Nitrogen merupakan elemen hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman.
Sumber utama Nitrogen di dalam tanah yaitu bahan organik tanah. Selain dari
bahan organik tanah Nitrogen juga diperoleh dari gas N2 di atmosfer melalui
penambatan atau fiksasi Nitrogen. Penambatan alami disebabkan oleh jasad-
jasad renik (terutama bakteri dalam tanah dan alga di air) dan gejala atmosfer
tertentu, termasuk kilat.
Bentuk Nitrogen yang dapat digunakan oleh tanaman adalah ion nitrat
(NO3-) dan ion amonium (NH4+). Ion-ion ini kemudian membentuk material
kompleks seperti asam-asam amino dan asam-asam nukleat yang dapat
langsung diserap dan digunakan oleh tanaman tingkat tinggi. Menurut Mengel
dan Kirby (1987) dalam Rosmarkam dan Yuwono (2002) pada pH tanah yang
rendah ion nitrat lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan ion amonium,
pada pH tanah yang tinggi ion Amonium diserap oleh tanaman lebih cepat
dibandingkan ion nitrat dan pada pH netral kemungkinan penyerapan
keduanya berlangsung seimbang.
Fungsi Nitrogen bagi pertumbuhan tanaman adalah memperbaiki
pertumbuhan vegetatif tanaman. Tanaman yang tumbuh pada tanah yang
cukup N, berwarna lebih hijau. Selain itu Nitrogen berfungsi dalam
pembentukan protein.
a. Gejala kekurangan unsur N :
o warna daun yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah
menjadi kuning
o daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan
o pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan
berpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak
sempurna, umumnya kecil dan cepat matang.

b. Gejala kelebihan unsure N


 tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih
besar
 batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah
 dan mudah diserang penyakit
 penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah
 rontok dan pemasakan buah cenderung terlambat.
2. Unsur H ( Hidrogen)
Hidrogen merupakan unsur pertama dalam tabel periodik. Dalam kondisi
normal, hidrogen merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna yang
dibentuk oleh molekul diatomik, H2. Atom hidrogen, simbol H, dibentuk oleh
inti dengan satu unit muatan positif dan satu elektron. Nomor atom hidrogen
adalah 1 dan berat atom 1,00797 g/mol. Hidrogen merupakan salah satu unsur
utama dalam air dan semua bahan organik serta tersebar luas tidak hanya di
bumi tetapi juga di seluruh alam semesta. Terdapat tiga isotop hidrogen yaitu
protium, massa 1, ditemukan di lebih dari 99.985% unsur alami; deuterium,
massa 2, ditemukan di alam sekira 0,015%; dan tritium, massa 3, yang muncul
dalam jumlah kecil di alam, tetapi dapat diproduksi secara artifisial oleh berbagai
reaksi nuklir. Atom hidrogen adalah agen reduktif kuat, bahkan pada suhu
kamar.
Unsur ini bereaksi dengan oksida dan klorida berbagai logam, seperti perak,
tembaga, timbal, bismut dan merkuri, untuk menghasilkan logam
bebasHidrogen bereaksi dengan sejumlah elemen, logam dan non-logam,
untuk menghasilkan hidrida, seperti NAH, KH, H2S dan PH3. Atom
hidrogen menghasilkan hidrogen peroksida, H2O2, saat berikatan dengan oksigen.
Penggunaan paling penting dari hidrogen adalah untuk sintesis amonia. Hidrogen
juga digunakan dalam proses penyulingan bahan bakar seperti dalam proses
hydrocracking dan penghilangan belerang. Sejumlah besar hidrogen digunakan
pula dalam hidrogenasi katalitik minyak nabati tak jenuh untuk mendapatkan
lemak padat. Hidrogenasi digunakan dalam pembuatan produk kimia organik.
Sejumlah besar hidrogen digunakan sebagai bahan bakar roket yang
dikombinasikan dengan oksigen atau fluor. Hidrogen dapat dibakar dalam mesin
pembakaran internal. Sel bahan bakar hidrogen merupakan alternatif bagi mesin
bakar konvensional.

3. Unsur C ( Karbon )
Karbon berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti arang. Karbon, suatu unsur
yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di
alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan
amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah
ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga
ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan
beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas
pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS
sekarang ini merupakan hasil sintesis. Energi dari matahari dan bintang-bintang
dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbon-nitrogen. Karbon atau zat
arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6
pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14 pada tabel periodik, karbon
merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa
terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen.
Kelimpahan karbon di bumi hanya sekitar 0,08%. Sekitar 50% dari karbon tersebut
terdapat dalam bentuk karbonat, misalnya kalsium karbonat (CaCo3). Karbon
terdapat di alam dalam keadaan bebas seperti intan dan grafit. Adapun dalam
keadaan ikatan sebagai bahan bakar mineral, antrasi, batu bara, batu bara
muda, dan sebagai minyak tanah, aspal, gas CO2 dan CaCO3. Karbon di alam
juga terdapat sebagai hasil pembuatan arang amorf, misalkan kokas dari
penyulingan kering batu bara, arang kayu dari pembakaran kayu, selain itu,
karbon juga terdapat di atmosfer, biosfer, dan di laut.

4. Unsur O ( Oksigen )
Oksigen merupakan zat kimia yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup, walaupun memang terdapat tumbuhan yang justru mampu
menghasilkan oksigen. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di
alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Di
alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik.
Ganggang hijau dan sianobakteri di lingkungan lautan menghasilkan sekitar
70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh
tumbuhan daratan. Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem
tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur
golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya (utamanya menjadi oksida). Oksigen berperan dalam metabolisme
manusia, Setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan oksigen, untuk
membelah, untuk bertumbuh dan untuk sel tetap hidup. Semua kelompok
molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein,
karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik
yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen juga berperan
dalam proses fotonsintesis tumbuhan. Sifat Fisika Oksigen adalah unsur yang
sangat umum diantara unsur-unsur golongan 6 yang beranggotakan O, S, Se,
Te,dan Po. Unsur ini mempunyai konfigurasi elektron s2p4 dalam tingkat
energi yang tertinggi. Atom unsur ini dapat membentuk ikatan ion dan ikatan
kovalen. Untuk pernafasan para penyelam, angkasawan, atau penderita
penyakit tertentu. Dalam industri baja, untuk mengurangi kadar karbon dalam besi
gubal. Bersama-sama dengan gas asetilena, digunakan untuk mengelas baja.
Oksigen cair bersama dengan hydrogen cair digunakan sebagai bahan bakar
roket untuk mendorong pesawat ruang angkasa. Dalam berbagai industri
kimia, untuk mengoksidasikan berbagai zat. Digunakan dalam pengolahan besi
menjadi baja di tanur terbuka (tanur oksigen). Berperan dalam aerasi limbah
industri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada pula ditemukan unsur hara tertentu dengan kadar cukup tinggi pada
tanaman, tetapi tidak memiliki peran yang berarti karena tanaman hidup pada
tanah dengan kadar unsur hara tersebut dalam jumlah melimpah.
Misalnya alumunium (Al), Nikel (Ni), dan Fluor (F). Penggolongan unsur
hara menurut Davidescu (1988) adalah sebagai berikut.

o Makro primer: N, P, K
o Makro sekunder: Ca, Mg, S
o Mikro primer: Fe, Mn, Zn, B, Cu
o Mikro sekunder: Mo, Co, Cl

Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen


(H),Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium
(Ca),Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu),
Molibden(Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si).
Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. Nitrogen merupakan
elemen hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Sumber utama
Nitrogen di dalam tanah yaitu bahan organik tanah. Selain dari bahan organik
tanah Nitrogen juga diperoleh dari gas N2 di atmosfer melalui
penambatan atau fiksasi Nitrogen. Hidrogen merupakan unsur pertama
dalam table periodik. Dalam kondisi normal, hidrogen merupakan gas yang
tidak berbau dan tidak berwarna yang dibentuk oleh molekul diatomik, H2.
Karbon berasal

dari bahasa Latin carbo, yang berarti arang. Karbon, suatu unsur yang
telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam.
Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan
amosfir kebanyakan planet. Oksigen merupakan zat kimia yang
keberadaannya sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, walaupun memang
terdapat tumbuhan yang justru mampu menghasilkan oksigen.

B. Saran

Adapun saran yang ingin saya sampaikan pada makalah ini adalah
ungkapan diman saya ingin belanjar dari hal tidak mengerti menjadi mengerti
maka dari itu saya menginkan dari pembaca agar memberikan kritik
serta saran kepada si pembuat makala agar kiranya dapat membuat
makalah yang lebeh baik dari makalah makalah yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Cottenie, A.Trace Elements In Agriculture and In The Environment.


Laboratory of

Analytical and Agrochemistry, Faculty of Agriculture, State University of

Ghent, Belgium. 1983.

Darmawan. defisiensi N menunjukkan penguningan pada daun tua


(klorosis) :

jakarta1982 .

Lahudin. Aspek Unsur Hara Mikro Dalam Kesuburan Tanah. Universitas


Sumatera

Utara: Medan. 2007.

Setiaji, Surip P. unsur hara esensial. Jakarta: Penebar Swadaya. 2006.

Sukartin, KJ., dan Sitanggang, M.,. Unsur hara esensial yang terkandung
didalam

tanah, Penebar Swadaya . 2005

Anda mungkin juga menyukai