Anda di halaman 1dari 5

MATERI 2 HHAT “NUTRISI TANAMAN”

• Tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik membutuhkan beberapa hal yaitu antara lain:
1. Air (H2O) 2. Karbon Dioksida (CO2) 3. Cahaya 4. Oksigen (O2) 5. Unsur-unsur Hara
(Mineral Nutrients)
Unsur hara tanaman yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Tanaman membutuhkan unsur hara untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal. Unsur hara adalah zat-zat kimia yang diperlukan oleh
tanaman untuk melakukan proses metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan
reproduksi.
• Unsur hara tanaman dapat dibagi menjadi beberapa, yaitu:
1. Hara makro (macronutrients)
Unsur hara ini merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak.
Hal ini dikarenakan unsur hara tersebut terdapat dalam jaringan tanaman dengan
konsentrasi > 0,1% bahan kering. Unsur hara yang masuk golongan unsur hara makro
antara lain: (C, H, O), N, P, K, Ca, Mg, S. Hara makro juga dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu Makro primer : N, P, K dan Makro sekunder : Ca, Mg, S. Tabel 2.1 dan
Gambar 2.1. menunjukkan bahwa untuk hara makro yang dibutuhkan tanaman,
sebagian besar didapatkan dari dalam tanah.
2. Hara mikro (micronutrients)
Unsur hara ini merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit.
Hal ini dikarenakan unsur hara tersebut terdapat dalam jaringan tanaman dalam
konsentrasi 0,01%. Unsur hara yang masuk golongan unsur hara mikro antara lain:
Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, Cl. Tabel 2.1 dan Gambar 2.1. menunjukkan bahwa untuk hara
mikro yang dibutuhkan tanaman, sebagian besar didapatkan dari dalam tanah.
3. Unsur Hara Esensial
Unsur hara dapat juga disebut sebagai unsur Hara esensial bagi tanaman, tetapi tidak
semua unsur hara merupakan Unsur Hara Essensial. Kriteria Esensialitas hara antara
lain: 1. Tanpa unsur tersebut tanaman tidak dapat menyelesaikan daur hidupnya (life
cycle). 2. Fungsi unsur tersebut harus spesifik & tidak dapat digantikan oleh unsur lain.
3. Unsur tersebut harus berperan langsung dalam pertumbuhan dan metabolisme
tanaman.
4. Kelompok Unsur Toksik (meracun)
I, Br, F, Al, Ni, Cr, Se, Pb, Cd (Bukan unsur-unsur esensial.) dan Fe, Mn, Zn, Cu, B
(Esensial pada konsentrasi rendah tetapi toksik pada konsentrasi tinggi.)

Tabel 2.2. menunjukkan bahwa masing-masing untuk hara memiliki bentuk yang berbeda sebagai
syarat dapat diserap oleh tanaman. Jika bentuk belum sesuai, maka tanaman tidak dapat
menyerap unsur hara tersebut dan nantinya akan mempengaruhi proses yang terjadi didalam
tubuh tanaman seperti fotosintesis
Unsur Hara Esensial

Unsur hara esensial adalah unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman secara normal, tanpa unsur hara esensial, suatu tanaman tidak akan dapat melengkapi
siklus hidupnya. Sehingga kekurangan salah satu unsur hara esensial tidak bisa digantikan oleh
unsur hara yang lainnya.

Suatu elemen dapat dikatakan sebagai hara essensial jika memenuhi kriteria berikut,

1. Jika tanaman kekurangan suatu unsur hara, tanaman tersebut tidak dapat menyelesaikan
seluruh siklushidupnya.
2. Defisiensi dari unsur hara tersebut sangat specific dan tidak digantikan oleh unsur hara lain
3. Elemen tersebut terlibat secara langsung dalam nutrisi tanaman, sebagai contoh terlibat
langsung dalam proses metabolisme dan sangat esensial, dan atau juga terlibat dan
dibutuhkan untuk proses enzimatik.

Setiap unsur hara mempunyai fungsi yang tertentu/spesifik

• N, P, K, Ca, Mg, S → penyusun/bagian jaringan tanaman

Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O): Ketiga unsur ini membentuk bagian utama
dari biomolekul organik seperti karbohidrat, lipid, protein, dan asam nukleat. Mereka
adalah penyusun utama sel-sel tanaman.
Nitrogen (N): Nitrogen terkandung dalam asam amino, yang merupakan penyusun utama
protein dalam jaringan tanaman. Protein adalah komponen utama sel dan jaringan
tanaman.
Fosfor (P): Fosfor terkandung dalam molekul-molekul ATP, yang merupakan sumber
energi utama dalam proses metabolisme seluler. Selain itu, fosfor juga merupakan
penyusun penting dari asam nukleat (DNA dan RNA) dan membran sel.
Kalium (K), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg): Unsur-unsur ini terlibat dalam
pembentukan dinding sel dan struktur sel lainnya. Mereka juga berperan dalam proses
metabolisme dan transportasi nutrisi dalam tanaman.
Belerang (S): Belerang terkandung dalam beberapa asam amino dan protein, serta
merupakan bagian dari molekul seperti tiol yang penting dalam pembentukan protein dan
dalam reaksi metabolisme lainnya.
• Fe, Co, Zn, Mn, Mg, B → Katalisator Reaksi
Unsur hara yang berfungsi sebagai katalisator reaksi dalam metabolisme tanaman adalah
unsur hara mikro. Ini termasuk unsur-unsur seperti besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu),
seng (Zn), boron (B), molibdenum (Mo), dan klorin (Cl). Katalisator adalah zat yang
mempercepat kecepatan reaksi kimia tanpa ikut berubah dalam reaksi tersebut. Dalam
tanaman, unsur-unsur mikro ini diperlukan dalam jumlah kecil, tetapi mereka penting
untuk aktivasi enzim dan reaksi kimia yang penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Misalnya, besi (Fe) diperlukan untuk aktivasi enzim yang terlibat
dalam produksi klorofil dan respirasi tanaman, sedangkan molibdenum (Mo) diperlukan
untuk pembentukan enzim nitrogenase yang terlibat dalam fiksasi nitrogen. Tanpa unsur-
unsur mikro ini, banyak reaksi kimia vital dalam tanaman tidak akan berjalan dengan
efisien.

• K → Pengatur tekanan osmosis

Unsur hara yang berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis dalam tanaman adalah
unsur hara makro, yaitu kalium (K). Kalium berperan penting dalam mengatur tekanan
osmotik dalam sel tanaman. Berikut adalah beberapa peran kalium dalam mengatur
tekanan osmosis:
1. Regulasi tekanan osmotik: Kalium membantu menjaga keseimbangan tekanan
osmotik di dalam sel tanaman. Ini dilakukan dengan mempertahankan konsentrasi ion
kalium di dalam sel lebih tinggi daripada di luar sel. Hal ini membantu menarik air ke
dalam sel melalui osmosis, menjaga turgor sel, dan memberikan dukungan struktural
pada tanaman.
2. Regulasi pembukaan stomata: Kalium juga berperan dalam regulasi pembukaan
dan penutupan stomata, struktur kecil yang mengatur pertukaran gas dan penguapan
air pada tanaman. Pada kondisi normal, peningkatan konsentrasi kalium di sel
penjaga stomata menyebabkan peningkatan tekanan osmotik, yang membantu
membuka stomata untuk memfasilitasi pertukaran gas.
3. Peningkatan toleransi terhadap stres: Kalium membantu tanaman bertahan
terhadap stres lingkungan, seperti kekeringan atau kelebihan garam, dengan menjaga
turgor sel dan mengatur penggunaan air secara efisien.
• Ca, Mg → Penyusun dari sistem buffer

Unsur hara yang berfungsi sebagai penyusun dari sistem buffer dalam tanaman
adalah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Sistem buffer dalam tanaman berperan
dalam menjaga pH tanah dan pH sitoplasma sel tanaman tetap stabil. Kalsium dan
magnesium memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan pH karena:

1. Kalsium (Ca): Kalsium berperan dalam menjaga stabilitas pH tanah. Ketika tanah
menjadi terlalu asam, kalsium berfungsi sebagai bagian dari mekanisme buffering
untuk menetralkan kelebihan ion hidrogen (H+). Selain itu, kalsium juga berperan
dalam menjaga keseimbangan pH di dalam sel tanaman, yang penting untuk berbagai
proses metabolik dan enzimatis.
2. Magnesium (Mg): Magnesium juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan pH
di dalam sel tanaman. Selain itu, magnesium adalah komponen dari molekul klorofil
dalam tanaman. Produksi klorofil yang cukup penting untuk fotosintesis yang
optimal, yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan
tanaman.

Ketika kalsium dan magnesium hadir dalam tanah dan jaringan tanaman dalam
jumlah yang cukup, mereka membantu menjaga pH tanah dan sitoplasma sel tetap
stabil, sehingga memberikan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Oleh karena itu, kalsium dan magnesium memiliki peran
penting sebagai penyusun dari sistem buffer dalam tanaman.

Anda mungkin juga menyukai