A. Unsur Hara Esensial
Unsur Hara
No. Simbol Bentuk Tersedia Fungsi
Makro
1. Carbon C CO2 Komponen utama senyawa organik
2. Hidrogen H H2O Komponen utama senyawa organik
3. Oksigen O O2 Komponen utama senyawa organik
Komponen asam nukleat-protein-hormon
4. Nitrogen N NO3- dan NH4+
dan koenzim
Komponen asam nukleat-fospolipid-ATP-
5. Fospor P H2PO4- dan H2PO42-
beberapa koenzim
Faktor dalam sintesis protein-mengatur
6. Kalium K K+ keseimbangan air-membuka menutupnya
stomata
Pembentukan dan stabilitas dinding sel-
2+ mempertahankan struktur membran sel-
7. Calsium Ca Ca
mengatur respon terhadap rangsangan-
mengaktifkan beberapa koenzim
8. Sulfur S SO42- Komponen protein-koenzim
Komponen klorofil-mengaktifkan beberapa
9. Magnesium Mg Mg2+
enzim
Unsur Hara
No. Simbol Bentuk Tersedia Fungsi
Mikro
Osmosis-keseimbangan ion dan
1. Chlor Cl Cl-
fotosintesis
Sintesis enzim tertentu-pembelahan sel-
2. Boron B BO33- transportasi gula-mengikat pektin pada
dinding sel primer
3. Besi Fe Fe2+ dan Fe3- Fotosintesis dan kofaktor enzim
4. Mangan Mn Mn2+ Pembentukan kloroplas
Penting dalam transkripsi DNA dan
5. Seng Zn Zn2+
kofaktor enzim
6. Tembaga Cu Cu2+ Sintesis lignin-proses enzimatis
7. Nikel Ni Ni2+ Aktivasi urease-metabolisme nitrogen
8. Molibdenum Mo MoO4 Kofaktor sintesis asam amino
Unsur Cu (cuprum) termasuk unsur hara mikro. Unsur ini diperlukan tanaman dalam jumlah yang
relatif kecil (6 ppm). Jika jumlahnya banyak, Cu akan menjadi racun bagi tanaman, misalnya: Cu akan
membunuh ganggang pada konsentrasi 1 ppm. Unsur hara makro antara lain: C, H, O, N, P, K, S, Ca,
dan Mg. Sedangkan yang termasuk unsur hara mikro adalah : Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, dan Cl.
Beberapa unsur ada yang esensial bagi tanaman tertentu, misalnya Na, Si dan Co. sedangkan
oksigen selain dalam bentuk CO2 dan
H2O juga dapat diambil dalam bentuk O2, maupun senyawa lainnya. Unsur C, H, dan O merupakan
penyusun utama makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat. Setelah C, H,
dan O, nitrogen merupakan unsur hara makro terpenting. Nitrogen merupakan komponen dari asam-
asam amino (juga protein), klorofil, koenzim dan asam nukleat. Nitrogen sering merupakan unsur
pembatas pertumbuhan.
Walaupun gas nitogen menyusun 78% atmosfir bumi, tumbuhan tidak dapat menggunakannya secara
langsung. Gas N2 tersebut harus difiksasi oleh bakteri menjadi amonia (NH 3). Beberapa tumbuh-
tumbuhan (seperti kacang tanah, kedelai, kapri, dan tumbuhan legume lainnya) bersimbiosis dengan
bakteri Rhizobium spp. Rhizobium ini dapat memfiksasii gas N 2 (yang terjerap dalam pori-pori tanah)
dan mengkonversinya menjadi amonia. Bakteri dari genus Azotobacter, yang hidup bebas dalam
tanah, juga dapat melakukan fiksasi nitrogen.
Molekul NH3 dengan segera mengikat ion H + membentuk ion NH4+. Jika bintil akar menghasilkan ion
NH4+ melebihi yang diperlukan tanaman maka ion NH4+ akan dibebaskan ke dalam tanah dan dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan non legume, oleh bakteri nitrifikasi (spesies dari genus Nitrobacter dan
Nitrozomonas) dapat diubah menjadi ion nitrat. Tumbuhan dapat mengambil nitrogen dalam bentuk
ion NH4+ maupun NO3-. Akan tetapi beberapa tumbuhan dapat juga mengabsorpsi sejumlah nitrogen
dalam bentuk asam amino atau urea. Beberapa tumbuhan pemakan serangga, misalnya: Venus
flytrap (Drocera sp) dan kantong semar (Nephentes sp.) dapat mencerna serangga menjadi asam
amino untuk memenuhi kebutuhan nitrogennya.
Contoh :
Unsur natrium (Na) memiliki peran dalam membantu pembukaan stomata, dalam hal ini unsur Na
berperan untuk membantu fungsi unsur K (Kalium). Tetapi unsur Na tidak dapat menggantikan peran
unsur K, sebaliknya tanpa unsur Na pun kalium dapat berfungsi dengan baik.
Unsur Al adalah unsur hara non-esensial dan tidak termasuk unsur hara esensial, sebab unsur ini
meskipun jumlahnya banyak dalam tanah tetapi tidak diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Keberadaan unsur Al justru dapat bersifat racun bagi tanaman. Unsur ini dapat mengikat fosfat
sehingga unsur fosfat menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Karena pengikatan ini tanaman tidak
dapat menyerap fosfat yang tersedia didalam tanah.
Aluminium (Al) dan Silikat (Si) adalah unsur kimia yang selalu terdapat pada setiap tumbuhan tetapi
fungsi dan manfaatnya masih diragukan. Al dan Si hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat
sedikit oleh jenis tanaman tertentu, misalnya unsur Si dibutuhkan oleh tanaman berserat tetapi bukan
untuk tanaman makanan ternak.