Anda di halaman 1dari 11

SYARAT TUMBUH TANAMAN CABAI

Dalam kegiatan budidaya cabai, sebaiknya petani memperhatikan


faktor iklim agar kegiatan budidaya yang dilakukan dapat berhasil dengan
baik. Tanaman cabai akan tumbuh baik dan lebih produktif pada iklim-iklim
tertentu. Dengan mengetahui faktor iklim, kita dapat membuat
perencanaan produksi yang lebih tepat, sehingga dapat memperkecil resiko
yang kemungkinan timbul. Faktor iklim yang perlu diperhatikan sebelum
budidaya cabai dilaksanakan antara lain angin, curah hujan, cahaya
matahari, suhu, dan kelembaban udara.
Berikut ini penjelasan singkat mengenai faktor iklim tersebut.

Kondisi Angin
Kondisi angin ideal untuk budidaya cabai adalah angin yang bertiup sepoi-
sepoi. Angin sepoi-sepoi ini akan melindungi tanaman cabai dari terik sinar
matahari, karena membawa uap air, sehingga penguapan tanaman lebih
rendah dan berkurang. Pada musim hujan, dimana lebah penyerbuk tidak
begitu banyak yang datang ke areal pertanaman, angin dapat membantu
proses penyerbukan. Namun, angin yang bertiup terlalu kencang justru
dapat merugikan tanaman cabai, ranting-ranting banyak yang rusak, bunga
banyak yang rontok, atau bahkan dapat merobohkan tanaman. Oleh karena
itu, diperlukan strategi untuk mengantisipasi konsisi iklim yang disebabkan
oleh angin ini, seperti dengan memasang ajir, dan penanaman tanaman
pagar untuk menghambat kecepatan angin. Tanaman pagar yang biasa
digunakan untuk budidaya cabai diantaranya adalah kacang panjang,
buncis, atau jagung, yang ditanaman mengelilingi araeal budidaya.

Curah Hujan

Secara umum, tanaman cabai memerlukan curah hujan antara 1.500-2.500


mm/tahun. Berdasarkan tipe iklim menurut Schimidt dan Fergusson,
tanaman cabai dapat tumbuh dan berproduksi baik pada iklim dengan
kriteria:

1. Daerah sangat basah, dengan 0-1.5 bulan kering.


2. Daerah basah, dengan 1,5-3 bulan kering.
3. Daerah agak basah, dengan 3-4,5 bulan kering.
4. Daerah sedang, dengan 4,5-6 bulan kering.

Curah hujan yang terlalu tinggi berpotensi mengakibatkan areal


pertanaman tergenang, sehingga perakaran cabai akan kesulitan bernafas
dan memicu serangan penyakit. Selain itu, juga dapat meningkatkan
kelembaban udara di sekitar pertanaman. Hujan yang terlalu keras juga
dapat membuat rontok bunga cabai sebelum diserbuki.

Untuk mengantisipasi resiko yang mungkin timbul akibat curah hujan


terlalu tinggi diantaranya adalah:

1. Membuat parit
2. Menggunakan mulsa PHP
3. Bedengan lebih tinggi
4. Pengaturan jarak tanam

Cahaya Matahari
Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang
menpunyai hijau daun merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil
fotosintesis ini menjadi bahan utama dalam pertumbuhan dan produksi
tanaman pangan. Selain meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan
cahaya matahari biasanya mempercepat proses pembungaan dan
pembuahan. Sebaliknya, penurunan intensitas radiasi matahari akan
memperpanjang masa pertumbuhan tanaman. Jika air cukup maka
pertumbuhan dan produksi padi hampir seluruhnya ditentukan oleh suhu
dan radiasi matahari.

Tanaman yang dipanen buah atau bijinya akan tumbuh dengan baik
pada intensitas radiasi matahari yang tinggi. Pada tanaman kedelai
penurunan intensitsa radiasi matahari akan menurunkan hasil polong dan
biji kering. Intensitas radiasi yang rendah sejak penanaman dapat
menurunkan hasil yang sangat besar jika dibandingakan jika hanya pada
fase pengisian polong.

Radiasi matahari merupakan faktor penting dalam metabolisme


tanaman yang berklorofil, karena itu produksi tanaman pangan dipengaruhi
oleh tersedianya cahaya matahari. Tapi umumnya fluktuasi hasil dari tahun
ke tahun tidak mempunyai korelasi dengan ketersediaan radiasi matahari,
karena produksi pangan ditentukan juga oleh faktor lain.

Bagi tanaman, cahaya matahari merupakan faktor yang sangat penting


untuk proses fotosintesis, pembentukan bunga, pembentukan buah, dan
pemasakan buah. Bagi tanaman cabai, kebutuhan akan intensitas sinar
matahari sangat tinggi agar pembungaan dapat berlangsung dengan
normal. Apabila kekurangan sinar matahari, tanaman cabai akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tidak normal, tanaman
cenderung meninggi, bunga yang dihasilkan tidak banyak, batang sukulen
(berair) sehingga mudah terserang penyakit, umut panen lebih lama,
sehingga kualitas dan kuantitas produksi akan berkurang. Tanaman cabai
membutuhkan intensitas sinar matahari dengan lama penyinaran
(fotoperiodisitas) optimal 10-12 jam sehari.

Suhu dan Kelembaban Udara

Untuk keberhasilan budidaya cabai, petani harus menentukan lokasi


yang benar-benar tepat, sehingga suhu dan kelembaban optimal untuk
perkembangan tanaman cabai dapat terpenuhi. Pada umumnya, tanaman
cabai akan tumbuh dan berkembang baik pada suhu antara 25-30 derajat
celcius, dengan suhu optimal untuk pertumbuhan antara 25-28 derajat
celcius.

Suhu udara yang terlalu rendah akan menyebabkan pertumbuhan tanaman


terhambat, pembentukan kurang sempurna, pemasakan buah lebih lama,
sehingga umur panen akan lebih panjang. Oleh sebab itu, lokasi budidaya
cabai idealnya dilakukan di daerah dengan ketinggian di bawah 1.400
mdpl.Sebaliknya, jika suhu udara terlalu tinggi, apalagi dengan pengairan
yang kurang, maka akan menghambat suplai unsur hara, dan
menyebabkan transpirasi (penguapan) pada tanaman terlalu tinggi. Hal ini
dapat mengakibatkan rontoknya bunga dan buah, atau buah yang
terbentuk akan kecil-kecil tidak sempurna, serta pertumbuhan tanaman
yang terhambat dan merana. Oleh sebab itu, jika budidaya dilakukan pada
musim kemarau, sebaiknya dilakukan penyiraman atau penggenangan
yang cukup dan penyemprotan tanaman secara rutin. Selain itu, suhu
udara yang terlalu tinggi akan merangsang perkembangbiakan hama
tanaman, sehingga interval penyemprotan insektisida juga harus dilakukan
lebih pendek.Untuk mendukung pertumbuhan yang optimal, tanaman cabai
memerlukan kelembaban relatif 80% dengan sirkulasi udara yang lancar.
Curah hujan yang terlalu tinggi akan meningkatkan kelembamban di sekitar
tanaman, sehingga pertumbuhan penyakit akan jauh lebih tinggi.

Tanah

Cabai menyukai tanah yang subur,gembur dan kaya bahan organik.


Tanaman ini dapat dibudidayakan hampir disetiap jenis tanah. Terutama
pada jenis tanah latosol,regosol dan medeteran karena jenis-jenis tanah
tersebut memliki potensi besar untuk pertanian. Tanah sebagai media
tumbuh harus mudah diolah, kesuburan tanah terus dapat ditingkatkan
dengan penambahan bahan organik dan anorganik. Tanah persawahan
paling disukai / cocok dibanding tanah kebun karena kondisi fisik maupun
tingkat kesuburanya lebih stabil dibanding lokasi dimanapun selain sawah.
Ini disebabakan karena tanah sawah sering diolah dengan penambahan
bahan organik berupa jerami, diairi secara memadahi dan terbuka
sehingga tanah relatif seteril. Ketersediaan unsur hara dalam tanah sangat
diperlukan bagi pertumbuhan tanaman cabai. Hampir 85% jumlah pupuk
yang diberikan sekaligus pada saat tanam. Sehingga pemberian pupuk ini
mendukung pertumbuhan.Maksimal tersedia dalam jumla yang memadahi
dalam waktu yang panjang. Hal yang penting sebelum budidaya dimulai
adalah analisis mengenai tingkat kesuburan tanah. Karena hasil analisis ini
dapat dijadikan pedoman atau rekomendasi pemberian pupuk. Syarat lain
yang perlu diperhatikan menyangkut pH tanah dan tingkat
drainase.Tanaman cabai memerlukan pH optimum antara 6-7, pH yang
terlalu rendah atau tinggi dapat menghambat pertumbuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Prawira.Y., 2009. pengaruh-cuaca-iklim-dan-tanaman.


https://yprawira.wordpress.com
/pengaruh-cuaca-iklim-dan-tanaman/.Di Akses Pada Tanggal 24
Februari 2016.

Suminarto, B., 2013. Menanam Cabai.


http://budisuminarto.blogspot.co.id/2013/03/menanam-
cabai.html. Di Akses Pada Tanggal 24 Februari 2016.

Kurnianti,N., 2014 . Iklim Ideal Untuk Tanaman


Cabai.http://www.tanijogonegoro.com/2014
/08/iklim-budidaya-cabai.html. Di Akses Pada Tanggal 24 Februari
2016.
Syarat Tumbuh Tanaman Sawit

Iklim
Kelapa Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15 LU -
15 LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 0-500 m dari
permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim
dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm.
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropika
basah disekitar lintang utara-selatan 12o pada ketinggian 0-500 dpl. Curah
hujanoptimum yang diperlukan tanaman kelapa sawit rata-rata 2000-2500
mm/tahun.Sinar matahari diperlukan untuk memproduksi karbohidrat dan
memacupembentukan bunga dan buah pada tanaman sawit. Lama
penyinaran antara5-7 jam/hari. Selain itu juga membutuhkan suhu yang
optimum sekitar 24-28o C.Selain itu tanaman kelapa sawit juga
membutuhkan kelembaban optimum yaitu80%, dan kecepatan anginnya 5-
6 . km/jam untuk membantu proses penyerbukan. (Fauzi dkk, 2006).

Tinggi Tempat

Tanaman kelapa sawit bisa tumbuh dan berbuah hingga ketinggian


tempat1000 m dpl, namun pertumbuhan optimal pada ketinggian
maksimum 400 m dpl, dengan kemiringan 0-12o atau 21%. Kesuburan
tanah bukan merupakan syarat mutlak bagi perkebunan kelapa sawit.
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh diberbagai jenis tanah, yang penting
tidak kekurangan air pada musim kemarau dan tidak tergenang air pada
musim hujan, karena drainase tanah dilokasinperkebunan harus baik dan
lancar (Sunarko, 2007).

Sinar Matahari
Tanaman kelapa sawit merupakan jenis tanaman yang membutuhkan
penyinaran yang normal dimana lama penyinaran matahari yang baik
untuk kelapa sawit antara 5-7 jam/hari. Oleh karena kebutuhan cahaya ini
maka jarak tanam kelapa sawit harus dibuat dengan ukuran 9m x 9m x 9m
sehingga semua tanaman akan mendapatkan cahaya yang cukup untuk
menghindari etiolasi.

Curah hujan
Kelapa sawit memerlukan curah hujan yang sangat tinggi yaitu 1.500 -
4.000 mm pertahun, sehingga kelapa sawit akan berbuah lebih banyak di
daerah dengan curah hujan yang tinggi. Dari hasil beberapa penelitian hal
ini terbukti dimana jumlah pelepah yang dihasilkan tanaman kelapa sawit
yang di tanam di Papua lebih banyak dibandingkan dengan yang di tanam
di daerah Sumatera. Di Papua Kelapa sawit dapat menghasilkan 28 30
pelepah pertahun sedangkan di sumatera hanya menghasilkan 26 - 28
Pelepah setiap tahunnya.

Suhu
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu
24-28 derajat Celcius, dengan suhu terendah 18 derajat dan tertinggi 32
derajat C. Di daerah sekitar garis katulistiwa, tanaman kelapa sawit liar
masih dapat menghasilkan buah pada ketinggian 1.300 m dari permukaan
laut. Dengan demikian tanaman kelapa sawit diperkirakan masih dapat
tumbuh dengan baik sampai kisaran suhu 20 derajat Celcius, tetapi
pertumbuhannya sudah mulai terhambat pada suhu 15 derajat Celcius.
adapun ketinggian optimum unutk kelapa sawit adalah 0 -400 meter di atas
permukaan laut. Pada ketinggian tempat lebih dari 500 m di atas
permukaan laut pertumbuhan kelapa sawit akan terhambat dan
produksinya juga akan berkurang (Djoehana Setyamidjaja M. Ed.).

Tanah
Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik, Latosol,
Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran
pantai dan muara sungai. Produksi kelapa sawit lebih tinggi jika di tanam di
daerah bertanah Podzolik jika dibandingkan dengan tanah berpasir dan
gambut. Tingkat keasaman (pH) yang optimum untuk sawit adalah 5,0- 5,5.
Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase
(beririgasi) baik dan memiliki lapisan solum cukup dalam (80 cm) tanpa
lapisan padas. Untuk mencapai tingkat keasamaan ini maka di daerah
gambut diperlukan perlakuan pemberian pupuk Dolomit atau Kieserite
dalam jumlah yang lebih besar bila dibandingkan dengan kelapa sawit yang
di tanam di tanah darat.

Kemiringan lahan kebun kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15.
Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15 maka diperlukan tindakan
konservasi tanah berupa pembuatan terasan, tapak kuda, rorak dan parit
kaki bukit.

Angin
Kecepatan angin 5 6 km/jam sangat baik untuk membantu proses
penyerbukan. Angin yang terlalu kencang akan menyebabkan tanaman
baru doyong atau miring.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, F., 2016. Syarat Tumbuh Tanaman


Sawit.http://agronomykelapasawit.blogspot.co.id/
2016/11/ syarat-tumbuh-tanaman-kelapa-sawit.html .Di Akses
Pada Tanggal 24
Februari 2016.

Dani, I., 2014. Syarat Tumbuh Tanaman Perkebunan.


http://ruangpertanian.blogspot.co.id/2014
/05/syarat-tumbuh-tanaman-pekebunan.html. Di Akses Pada
Tanggal 24 Februari
2016.

Mahardika, A., 2014. Syarat Hidup Kelapa Sawit.


http://informasikelapasawit.blogspot.co.id/
2014/03/syarat-hidup-kelapa-sawit.html. Di Akses Pada Tanggal 24
Februari 2016.
Syarat Tumbuh Tanaman Karet

Iklim
Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zone antara
150 LS dan 150 LU. Diluar itu pertumbuhan tanaman karet agak
terhambat sehingga memulai produksinya juga terlambat.

Curah hujan
Tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara 2.500 mm
sampai 4.000 mm/tahun,dengan hari hujan berkisar antara 100 sd. 150
HH/tahun. Namun demikian, jikasering hujan pada pagi hari, produksi
akan berkurang.

Tinggi tempat
Pada dasarnya tanaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah
dengan ketinggian 200 m dari permukaan laut. Ketinggian > 600 m dari
permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. Suhu optimal
diperlukan berkisar antara 250C sampai 350C.

Angin
Angin juga berpengaruh besar terhadap pertumbuhan bibit karet.
Kecepatan angin maksimum yakni kurang dari atau sama dengan 30
km/jam. Kondisi angin yang terlalu besar dapat mengakibatkan tajuk
tanaman mengalami kerusakan. Angin yang terlalu kencang pun akan
menurunkan tingkat kelembaban udara sehingga menyebabkan penguapan
pada tanaman melambung tinggi. Dampak yang paling nyata ialah turgor
tanaman menjadi lemah. Begitu pula dengan tingkat produktivitas tanaman
dalam menghasilkan getah sedikit banyak dipengaruhi oleh angin.

Suhu Udara
Sesuai dengan habitat aslinya di Amerika Selatan, terutama Brasil
yang beriklim tropis, maka karet juga cocok ditanam di daerah-daerah
tropis lainnya. Daerah tropis yang baik ditanami karet mencakup luasan
antara 15o Lintang Utara sampai 10o Lintang Selatan. Walaupun daerah itu
panas, sebaiknya tetap menyimpan kelembapan yang cukup. Suhu harian
yang diinginkan tanaman karet rata-rata 2530o C. Apabila dalam jangka
waktu panjang suhu harian rata-rata kurang dari 20o C maka tanaman
karet tidak cocok ditanam di daerah tersebut. Walaupun demikian, di
daerah yang suhunya terlalu tinggi, tanaman karet juga malas hidup.

Radiasi matahari
Sinar matahari yang cukup melimpah di negara-negara tropis
merupakan syarat lain yang diinginkan tanaman karet. Dalamsehari
tanaman karet membutuhkan sinar matahari dengan intensitas yang cukup
paling tidak selama 57 jam.

Tanah
Lahan kering untuk pertumbuhan tanaman karet pada umumnya
lebih mempersyaratkan sifat fisik tanah dibandingkan dengan sifat
kimianya. Hal ini disebabkan perlakuan kimia tanah agar sesuai dengan
syarat tumbuh tanaman karet dapat dilaksanakan dengan lebih mudah
dibandingkan dengan perbaikan sifat fisiknya. Berbagai jenis tanah dapat
sesuaidengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah vulkanis muda
dan tua,bahkan pada tanah gambut < 2 m. Tanah vulkanis mempunyai
sifat fisika yang cukup baik terutama struktur, tekstur, sulum, kedalaman
air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi sifat ,kimianya secara umum
kurang baik karena kandungan haranya rendah.
Tanah alluvial biasanya cukup subur, tetapi sifat fisikanya terutama
drainase dan aerasenya kurang baik. Reaksi tanah berkisar antara pH 3, 0 -
pH 8,0 tetapi tidak sesuai pada pH <3,0 dan > pH 8,0. Sifat-sifat tanah
yang cocok untuk tanaman karet pada umumnya antara lain :
Sulum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat batu-batuan dan lapisan cadas
Aerase dan drainase cukup
Tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air
Struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir
Tanah bergambut tidak lebih dari 20 cm
Kandungan hara NPK cukup dan tidak kekurangan unsur hara mikro
Reaksi tanah dengan pH 4,5 - pH 6,5.
Kemiringan tanah < 16% dan
Permukaan air tanah < 100 cm.

DAFTAR PUSTAKA

Dani, I., 2014. Syarat Tumbuh Tanaman Perkebunan.


http://ruangpertanian.blogspot.co.id/2014
/05/syarat-tumbuh-tanaman-pekebunan.html. Di Akses Pada
Tanggal 24 Februari
2016.

Wowo.K,.Lingkungan Yang Diinginkan Tanaman Karet.


https://www.pertanianku.com/
lingkungan-yang-diinginkan-tanaman-karet/. Di Akses Pada Tanggal
24 Februari
2016.
Abidin.Z., 2016. Ini Dia Syarat Tumbuh Tanaman Karet.
http://blogkaret.blogspot.co.id/2016/
11/ini-dia-syarat-tumbuh-tanaman-karet.html .Di Akses Pada
Tanggal 24 Februari
2016.

Anda mungkin juga menyukai