Abstrak
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium sp. dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles
sp. Salah satu cara untuk mengurangi populasi nyamuk adalah pengendalian secara mekanik. Pengendalian tersebut
menggunakan perangkap nyamuk yang terbuat dari botol yang telah dimodifikasi kemudian diisi atraktan fermentasi
larutan kakao (Theobroma cacao L.) sebagai pemikat agar nyamuk masuk dalam perangkap. Untuk mengetahui aktivitas
fermentasi larutan kakao (Theobroma cacao L.) sebagai atraktan nyamuk Anopheles sp. Metode eksperimental
murni, teknik purposive sampling dengan sampel sepuluh rumah penderita malaria. Terdapat enam kelompok
perlakuan yaitu akuades sebagai kontrol negatif, konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50% dan 100%. Pengulangan sebanyak
empat kali. Rata-rata dan standar deviasi jumlah nyamuk Anopheles sp. yaitu 0,10 ± 0,379 untuk kontrol negatif, 0,18 ±
0,385 untuk konsentrasi 6,25%, 0,38 ± 0,740 untuk konsentrasi 12,5%, 0,28 ± 0,506 untuk konsentrasi 25%, 0,15 ± 0,362
untuk konsentrasi 50% dan 0,38 ± 0,628 untuk konsentrasi 100%. Hasil uji statistik kruskal wallis didapatkan nilai
p=0,116 atau p>0,05. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan jumlah nyamuk
Anopheles sp. yang masuk dalam perangkap secara bermakna pada semua kelompok.
Kata kunci: Atraktan, kakao (Theobroma cacao L.), malaria, nyamuk Anopheles sp.
Keyword: Anopheles sp. mosquito, attractant, cocoa (Theobroma cacao L.), malaria
Korespondensi: Ika Yunidasari. Alamat Jl. Nangka 1, Korpri Jaya, Sukarame, Bandarlampung. No HP 081367974421.
Ikayunidasari1495@gmail.com
Penyakit malaria pada manusia bagi reseptor sensoris nyamuk. Salah satu
disebabkan oleh lima spesies Plasmodium bahan alam yang dapat difermentasikan dan
yang berbeda yaitu: Plasmodium falciparum, dapat menjadi alternatif atraktan yaitu
Plasmodium malariae, Plasmodium ovale, tanaman kakao.9,10
Plasmodium vivax dan Plasmodium knowlesi. Kakao (Theobroma cacao L.)
Gejala pada penyakit ini meliputi demam adalah salah satu komoditas andalan
episodik dan berulang, arthritis, ruam kulit, perkebunan. Bagian dari buah kakao
nyeri abdomen atau nyeri dada karena terdiri dari biji dan daging buah. Daging
serositis, dan ulkus oral. Penyakit malaria buah kakao atau yang disebut juga dengan
merupakan salah satu penyakit yang pulpa memiliki bobot 20-30% dari bobot
endemis di Indonesia, termasuk di Pulau total buah. Kandungan gula pada pulpa
Sumatera.2,3 , 4 mencapai 10-15%. Jika dilakukan fermentasi
Pengendalian nyamuk Anopheles sp. pada daging buah, maka akan menghasilkan
yang menjadi vektor malaria dilakukan secara alkohol dan CO2 oleh ragi Saccharomyces
biologi, mekanik, fisika, kimia bahkan sampai cerevisiae serta adanya kandungan
genetik. Pengendalian yang paling cepat ammonia, asam sitrat dan asam laktat.
untuk membunuh nyamuk adalah Pada penelitian ini akan dibuat atraktan yang
penggunaan insektisida. Insektisida baik mengandung unsur CO2. Maka fermentasi
dalam bentuk gas/aerosol, daging buah kakao dianggap sebagai atraktan
fogger/pengasapan, elektrik, bakar, repellent, untuk pengendalian nyamuk Anopheles
cairan, serbuk, maupun kepingan kertas sp.10,11
dapat menyebabkan toksisitas baik lokal
maupun sistemik jika bersentuhan dengan
Metode
tubuh. Bahan kimia yang digunakan sebagai
insektisida seperti malation, bendiokarb,
lambdasihalotrin, permetrin, deltametrin dan Jenis dan Desain Penelitian
etofenprok telah diteliti mengalami Jenis penelitian adalah eksperimental murni.
resistensi. Selain mengalami resistensi, harga
insektisida cukup mahal, sehingga diperlukan Waktu dan Tempat Penelitian
metode pengendalian nyamuk yang lebih Pelaksanaan penelitian dilakukan pada
ramah lingkungan dan ekonomis, salah bulan November 2016. Lokasi penelitian
satunya yaitu pengendalian secara untuk menguji aktivitas fermentasi larutan
mekanik. 2,5,6,7,8
kakao sebagai atraktan nyamuk Anopheles sp.
Inovasi terbaru metode pengendalian dilakukan di Desa Sukajaya Punduh,
nyamuk secara mekanik yang dapat Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten
diterapkan yaitu dengan penggunaan alat Pesawaran, Provinsi Lampung. Sedangkan
perangkap nyamuk/trapping. Perangkap ini untuk mengidentifikasi nyamuk yang masuk
memanfaatkan barang bekas berupa botol dalam perangkap atraktan dilakukan di
yang dijadikan sebagai alat untuk Laboratorium Mikrobiologi Parasitologi
memerangkap nyamuk. Dalam penggunaan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
alat ini diberikan suatu atraktan/pemikat
dengan pemberian larutan yang dapat Subjek Penelitian
mengundang nyamuk masuk ke dalam Populasi
perangkap/trapping. Atraktan dapat Populasi adalah rumah warga yang
digunakan untuk mempengaruhi perilaku, berada di Desa Sukajaya Punduh,
memonitor atau menurunkan populasi Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten
nyamuk secara langsung, tidak menimbulkan Pesawaran, Provinsi Lampung yaitu
residu serta aman bagi manusia dan hewan sebanyak 299 rumah berdasarkan data dari
lainnya. Karbon dioksida (CO2) yang kantor Kecamatan Marga Punduh.
dihasilkan dalam suatu fermentasi telah
diketahui dapat digunakan sebagai suatu
atraktan nyamuk yang mempunyai daya tarik
buah betina, karena semakin tinggi kadarnya bau tersebut melewati cairan limfe menuju
maka aroma semakin menyengat. Alkohol dendrit. Kebanyakan molekul bau sangat
mempunyai efek toksik pada serangga secara mudah menguap dan relatif hidrofobik. Bau
langsung maupun tidak langsung, serangga berikatan dengan OBPs (odorant binding
mendeteksi rangsang melalui alat sensornya proteins) kemudian melewati cairan lymph.
yaitu olfaktori yang bersifat kimiawi (aroma) Selain sebagai pembawa, OBPs juga bekerja
pada umumnya, kemudian serangga tersebut melarutkan molekul bau tersebut dan
memberi respon yaitu mendekati dan bertindak dalam seleksi informasi
menjauhi. Apabila sifat aroma menarik, penciuman. Ketika kompleks bau OBPs
misalnya saja sex pheromone atau mencapai membrane dendrit, bau akan
perangkap dengan senyawa atraktan maka berikatan dengan reseptor transmembran,
serangga mendekat, sedangkan apabila kemudian ditransfer ke permukaan
sumber aroma/rangsangan dianggap membran intraseluler. Selanjutnya impuls
membahayakan dan tidak disukai maka elektrik tersebut disampaikan ke pusat otak
serangga tersebut akan menghindar. Pada yang lebih tinggi dan berintegrasi untuk
penelitian yang telah penulis lakukan, hasil menghasilkan respon tingkah laku yang tepat.
fermentasi larutan kakao mengandung Pada penelitian yang telah penulis lakukan,
alkohol yang dihasilkan dari fermentasi kandungan CO2 yang berasal dari hasil
gula pada pulp kakao dengan bantuan fermentasi kakao dapat memengaruhi
khamir dan bakteri, kemungkinan tidak ada reseptor sensoris nyamuk, hal ini terlihat dari
perbedaan yang bermakna terhadap atraktan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa
tersebut akibat dari terlalu tingginya kadar terdapat nyamuk yang masuk dalam
alkohol sehingga tidak banyak nyamuk yang perangkap botol yang telah dimodifikasi dan
tertarik dengan atraktan tersebut.12,13,14 diisi oleh atraktan.8,10,15
Kemudian pada penelitian lain yang Selain itu, terdapat penelitian yang
dilakukan oleh Endang Puji Astuti dan Roy dilakukan oleh Aioub Sofizadeh, Seyed
Nusa pada tahun 2009 meneliti tentang Hassan dan Hossein pada tahun 2016 tentang
efektifitas alat perangkap (trapping) nyamuk kandungan makeup (asam laktat, getyl
vektor demam berdarah dengue dengan alkohol, dan asam sitrat) sebagai
fermentasi gula. Penelitian tersebut atraktan nyamuk, menunjukkan hasil bahwa
dilakukan di laboratorium dengan jumlah nyamuk, khususnya nyamuk Aedes sp.
menggunakan larutan gula ditambah dengan Anopheles sp. dan Culex sp. yang hinggap
ragi karena reaksi fermentasi akan pada tubuh tikus putih paling tinggi pada
menghasilkan CO2 yang merupakan salah asam laktat dan asam sitrat, sedangkan
satu atraktan nyamuk Aedes sp. hinggapan pada getyl alkohol paling sedikit
Karbondioksida merupakan salah satu jumlahnya. Hal ini sejalan dengan penelitian
atraktan nyamuk yang mempunyai daya tarik sebelumnya, bahwa kadar alkohol pada
bagi reseptor sensoris nyamuk Aedes sp. Bau atraktan kurang memengaruhi sensoris
khas tersebut ditangkap oleh sensilla pada nyamuk untuk masuk perangkap. Senyawa
antena nyamuk yang mengandung satu atau atraktan yang terdapat pada fermentasi
beberapa saraf bipolar penciuman atau larutan kakao (Theobroma cacao L.) juga
dikenal sebagai ORNs (olfactory receptor terdapat kandungan asam laktat dan asam
neurons).9 sitrat, sehingga senyawa tersebut terbukti
ORNs berada pada ujung dendrit dan dapat mempengaruhi sensoris nyamuk untuk
ujung akson untuk mendeteksi bahan- bahan masuk dalam perangkap.16
kimia. Saraf sensoris ini menghantarkan Namun pada penelitian yang dilakukan
impuls kimia berupa respon elektrik oleh peneliti, tidak terdapat perbedaan yang
dengan membawa informasi penciuman bermakna pada setiap kelompok, hal ini
dari perifer ke lobus antena yang kemungkinan disebabkan karena penelitian
merupakan tempat penghentian pertama dilakukan di alam terbuka, sedangkan
dalam otak. Setelah masuk ke dalam penelitian sebelumnya dilakukan di
sendillum melewati pori kutikula, molekul laboratorium.