Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN

PADA JENANG JAKET MAKANAN


KHAS PURWOKERTO

KHARIAN SETYAJI ( A1718047 )


Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
Laboratorium Akademi Analis Kesehatan Pekalongan
E-mail : menyesatkan7@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Jenang Jaket Mersi merupakan makanan khas Mersi yang
berbahan baku utama tepung ketan, gula merah dan santan kelapa yang diolah
sedemikian rupa melalui proses yang cukup panjang menjadi jenang. Jamur
kontaminan berpotensi menghasilkan racun yang dikenal sebagai mikotoksin yang
apabila masuk kedalam tubuh manusia dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Kontaminasi mikotoksin yang dihasilkan oleh spesies-spesies jamur kontaminan
tertentu mengakibatkan makanan tidak layak dikonsumsi. Berbagai genus jamur
penghasil mikotoksin yang sering mengkontaminasi makanan antara lain; genus
Aspergillus sp, genus Penicillium sp, genus Mucor sp, dan genus Rhizopus sp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Jamur Kontaminan pada Jenang
Jaket Makanan Khas Purwokerto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
mengidentifikasi sampel jenang jaket yang diproduksi di Purwokerto. Populasi dalam
penelitian ini adalah jenang jaket yang diproduksi oleh pedagang di Mersi, Purwokerto
yang berjumlah lima produsen. Metode pemeriksaan identifikasi jamur kontaminan
diambil secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil identifikasi pada sampel jenang
ditemukan 60% kontaminasi jamur Aspergillus sp, Fusarium sp, Penicillium sp, dan
Candida sp. Kesimpulan terdapat kontaminasi jamur pada jenang jaket makanan khas
Purwokerto sebanyak 60%.

Kata Kunci: Identifikasi, Jenang Jaket, Makanan Khas Purwokerto, Jamur Kontaminan

PENDAHULUAN

Makanan merupakan bahan yang menunjukkan suatu penyimpangan


mudah mengalami proses kerusakan. yang melewati batas yang dapat
Secara formal, bahan pangan yang diterima oleh panca indera dan
rusak adalah bahan pangan yang parameter lain yang biasa digunakan.

Akademi Analis Kesehatan Pekalongan 1


Bila ditinjau dari penyebabnya, jamur. Hal tersebut didasarkan pada
kerusakan bahan pangan dapat dibagi sifat jenang yang memiliki tekstur
menjadi 3 jenis, yaitu kerusakan lembut dan cukup lembab. Nutrisi
biologi/mikrobiologis, kerusakan yang terkandung dalam bahan
fisik, dan kerusakan kimia.(1) pembuatan jenang diantaranya
Purwokerto adalah salah satu kota karbohidrat, lemak, dan protein dapat
yang terletak di Propinsi Jawa digunakan oleh jamur untuk tumbuh
Tengah, Indonesia. Purwokerto dan berkembang. Beberapa spesies
memiliki jajanan khas salah satunya jamur kontaminan dapat
adalah jenang. Jenang merupakan mengkontaminasi makanan berbahan
makanan tradisional yang masih dasar tepung. Penyebab lain
banyak menggunakan resep terjadinya kontaminasi jamur adalah
tradisional berdasarkan pengalaman. tempat produksi yang kurang bersih
Jenang saat ini banyak dikembangkan serta pengemasan yang kurang baik.
dan dikemas lebih menarik oleh Pengemasan yang tidak rapat
berbagai produsen makanan. Pada menyebabkan terjadinya kontaminasi
umumnya produk olahan jenang yang spora jamur dari udara.(4) Jamur yang
dibuat menggunakan takaran mengkontaminasi makanan dapat
pengawet yang tidak sesuai dengan mengakibatkan berbagai kerusakan
persyaratan yang berlaku. Jenang antara lain: perubahan tekstur dan
yang terkenal di kota Purwokerto warna, terbentuk aroma yang tidak
adalah Jenang Jaket.(2) Jenang Jaket sedap, terjadi perubahan rasa; dan
Mersi merupakan makanan khas berkurangnya nutrisi yang terdapat
Mersi yang berbahan baku utama dalam makanan. Jamur kontaminan
tepung ketan, gula merah dan santan berpotensi menghasilkan racun yang
kelapa yang diolah sedemikian rupa dikenal sebagai mikotoksin yang
melalui proses yang cukup panjang apabila masuk kedalam tubuh
menjadi jenang. Selain itu digunakan manusia dapat menyebabkan
bahan tambahan berupa vanili, dan gangguan kesehatan berupa
wijen untuk mendapatkan rasa yang mikotoksikosis. Kontaminasi
khas dan spesial. Tidak heran jika mikotoksin yang dihasilkan oleh
jenang jaket memiliki rasa yang khas. spesies-spesies jamur kontaminan
Selain empuk dan rasa manisnya yang tertentu mengakibatkan makanan
pas, jenang jaket berorama wangi tidak layak dikonsumsi. Berbagai
manggar atau kembang kelapa, karena genus jamur penghasil mikotoksin
gula jawa yang digunakan sebagai yang sering mengkontaminasi
pemanis terbuat dari deresan kelapa.(3) makanan antara lain; genus
Jenang termasuk makanan yang tidak Aspergillus, genus Penicillium, genus
memiliki daya tahan simpan lama, Mucor, genus Rhizopus. Spora jamur
sehingga mudah terkontaminasi kontaminan biasanya tersebar

Akademi Analis Kesehatan Pekalongan 2


dimana-mana dan spora ini akan Belakang di atas maka penulis tertarik
tumbuh pada substrata tau media melakukan penelitian “Identifikasi
tertentu apabila lingkungannnya Jamur Kontaminan pada Jenang Jaket
memungkinkan(4) Bedasarkan Latar Makanan Khas Purwokerto”.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah penelitian diproduksi di Mersi Purwokerto yang


deskriptif yaitu penelitian yang terdiri dari 5 produsen. Sampel dalam
menggambarkan adanya objek penelitian ini adalah seluruh jenang
penelitian, dalam penelitian ini adalah yang diproduksi di Mersi Purwokerto.
identifikasi jamur kontaminan pada Pengambilan sampel dalam penelitian
jenang jaket makanan khas ini menggunakan total sampling.
Purwokerto. Populasi pada penelitian Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium
ini adalah jenang jaket yang mikrobiologi Akademi Analis Kesehatan
(AAK) Pekalongan.

Pemeriksaan Sampel

Ambil sampel jenang jaket dibuat kontrol negatif. Kemudian


dimasukkan ke dalam wadah tertutup sampel dibawa ke laboratorium
dan diberi label. Masing-masing Akademi Analis Kesehatan
sampel ditanam pada media, selain itu Pekalongan.

Pemeriksaan Makroskopis

Dari koloni yang tumbuh pada media dapat dilihat dari warna dan bentuk
SGA diamati secara makroskopis permukaan koloni jamur.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.7 Hasil Pertumbuhan Jamur Kontaminan di Media SGA (Sabouraud


Glucose Agar) pada Sampel Jenang Jaket

No Sampel Hasil Keterangan


1 Kontrol Negatif Negatif -
2 1.1 Positif Fusarium sp
3 1.2 Positif Aspergillus sp
4 2.1 Positif Candida sp
5 2.2 Positif Candida sp
6 3.1 Positif Penicillium sp
7 3.2 Positif Aspergillus sp

Akademi Analis Kesehatan Pekalongan 3


8 4.1 Negatif -
9 4.2 Negatif -
`10 5.1 Negatif -
11 5.2 Negatif -
Keterangan : Sampel 1.1 sebagai pengulangan Pertama
Sampel 1.2 sebagai pengulangan Kedua

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah pada tepung, tanah, kayu, sampah kertas,
dilakukan diketahui bahwa dari 5 sampel buah, sayur, dan susu. Jamur Fusarium sp
terdapat (60%) jenang jaket yang positif mudah tumbuh pada biji-bijian, seperti
terkontaminasi jamur (Aspergillus sp, pada kacang dll. Serta jamur Candida sp
Penicillium sp, Fusarium sp dan Candida bisa tumbuh pada makanan disebabkan
sp). Media yang ditumbuhi jamur oleh beberapa faktor seperti pada saat
Aspergillus sp yaitu pada sampel 3.2 dan pengemasan atau pembuatan jenang.
1.2, jamur Penicillium sp tumbuh pada Pemeriksaan jamur kontaminan secara
sampel 3.1, jamur Fusarium sp tumbuh makroskopis jamur Aspergillus sp
pada sampel 1.1, sedangkan jamur mempunyai ciri-ciri koloni berwarna
Candida sp tumbuh pada sampel 2.1 dan hitam, berbentuk bundar dengan tepian
2.2. Diketahui bahwa 60% sampel dari 5 menyebar seperti wol, dengan elevasi
total sampel jenang jaket terdapat sampel cembung atau tidak rata. Aspergillus sp
positif, yaitu jamur Aspergillus sp, jamur dapat tumbuh subur pada suhu 10-40oC ,
Penicillium sp, dan jamur Candida sp. pH 5-8, kelembaban 80-90% dengan
Kontaminasi jamur pada sampel 1, 2, dan kadar air 16-17%. Secara mikroskopis
3 dapat disebabkan oleh beberapa faktor, mempunyari ciri-ciri hifa bersepta,
pertama kondisi tempat yang tidak bersih konidiofor tidak bersepta, vesikel terlekat
pada waktu pembuatan karena dekat diujung konidiosfor spora. Jamur
dengan jalan raya. Kedua, kondisi Penicillium sp secara makroskopis
pekerja pada saat waktu pembuatan mempunyai ciri-ciri koloni berwarna
jenang dan pengemasan jenang seperti hijau dengan tepi kuning beludru.
pada saat pembuatan tidak cuci tangan. Penicillium sp tumbuh pada suhu 25-
Ketiga yaitu berasal dari kandungan 35oC dengan pH 2-5,5. Secara
jenang jaket atau bahan yang disukai mikroskopis mempunyai ciri-ciri hifa dan
jamur seperti tepung. Serta faktor-faktor konidiofor bersepta, kepala yang
yang mempengaruhi pertumbuhan jamur membawa spora berbentuk seperti rantai.
pada jenang seperti faktor internal dan Jamur Candida sp secara makroskopis
faktor eksternal. Faktor internal mempunyai ciri-ciri koloni berwarna
diantaranya adalah substrat, suhu, dan putih. Secara mikroskopis mempunyai
lama penyimpanan. faktor eksternal spora seperti hifa. Jamur Fusarium sp
diantaranya adalah kebersihan tempat, secara makroskopis mempunyai ciri-ciri
kebersihan wadah, dan keadaan pekerja. koloni berwarna putih seperti kapas,
Jenis jamur kontaminan yang tumbuh kemudian berubah menjadi putih agak
pada penelitian ini adalah Aspergillus sp kekuningan atau krem. Fusarium sp dapat
bersifat saprofit dan mudah tumbuh pada memproduksi mycotoxin dalam biji-
substrat seperti karbohidrat dan protein bijian yang mempengaruhi Kesehatan
yang merupakan substrat utama untuk manusia dan hewan jika memasuki rantai
metabolisme karbon. Jamur Penicillium makanan.
sp tumbuh pada berbagai substrat, seperti

Akademi Analis Kesehatan Pekalongan 4


DAFTAR PUSTAKA

1. Fatarini R, Hidayat N, Putri 8. Pratama R. Daya Hambat


WI. Penentuan CCP ( Critical Infusa Buah Kawista (Limonia
Control Point ) pada Industri acidissima L.) Terhadap
Jenang Kentang ( Studi Kasus Pertumbuhan Aspergilus
Kontaminasi Kapang DI UKM flavus. 2017;7–26.
“ Teguh Rahardjo ” 9. Saputri DE. Identifikasi Jamur
Ponorogo ). J Ind. Pada Petis Udang (Studi di
2013;2(2):85–91. Pasar Citra Niaga Jombang).
2. Awaliya WR, Sunan A, 2017;
Ponorogo G. Uji mutu jenang 10. Adelaide TU of. Aspergillus
ketan dengan pengawet [Internet]. 2002 [cited 2020 Jun
natrium benzoat dan teknik 5]. Available from:
pengolahan terhadap ketahanan https://mycology.adelaide.edu.
produk selama dua puluh lima au/descriptions/hyphomycetes/
hari 1,2). 2019;8(1):1–7. aspergillus/
3. Saputra A. Kuliner Asli 11. Mirna C. Pengaruh Pajanan
Banyumas [Internet]. 2014 Asap terhadap jumlah Candida
[cited 2020 Jun 9]. Available di rongga mulut. 2014;
from: 12. Indonesia P. Candida Albicans
http://kulineraslibanyumas.blo [Internet]. 2017 [cited 2020 Jul
gspot.com/2014/09/jenang- 20]. Available from:
jaket-mersi-purwokerto.html https://peneliti.id/apa-itu-lidah-
4. Indriana Rahmawati D. Isolasi berbulu-hitam/candida-
dan Identifikasi Kapang albicans/
Kontaminan pada Jenang yang 13. Sunarmi N. Isolasi dan
Dijual di Trenggalek. Semin identifikasi jamur endofit dari
Nas Pendidik dan Saintek akar tanaman kentang sebagai
2016. 2016;2016:131–5. anti jamur. 2010;
5. Rini WP. Pengujian Kualitas 14. Wikipedia. Fusarium
Jenang Halus di Perusahaaan [Internet]. 2019 [cited 2020 Jul
Jenang Mubarokfood Cipta 20]. Available from:
Delicia Kudus. 2010; https://id.wikipedia.org/wiki/F
6. Kusumaningrum D. Pengaruh usarium
Waktu Penyimpanan Terhadap 15. Alchetron. Penicillium
Karakteristik Makanan [Internet]. 2020 [cited 2020 Jun
Tradisional Jenang Saban. J 9]. Available from:
Penelit Teknol Ind. https://alchetron.com/Penicilliu
2017;9(1):23–36. m#penicillium-9558e901-
7. Ghofur A. Identifikasi Jamur dde9-49a3-ac18-f305e56ac8f-
Kontaminan Pada Susu resize-750.jpeg
Kambing Berdasarkan 16. Suwito DB. Jamur pada Tempe
Perbedaan Suhu Dingin. 2015; [Internet]. 2019 [cited 2020 Jun

Akademi Analis Kesehatan Pekalongan 5


17]. Available from: [Internet]. 2000 [cited 2020 Jun
https://mardinata.com/jamur- 17]. Available from:
pada-tempe/ https://drfungus.org/knowledge
17. Fungus D. Mucor Species -base/mucor-species/

Akademi Analis Kesehatan Pekalongan 6

Anda mungkin juga menyukai