ABSTRAK
Latar Belakang : Jenang Jaket Mersi merupakan makanan khas Mersi yang
berbahan baku utama tepung ketan, gula merah dan santan kelapa yang diolah
sedemikian rupa melalui proses yang cukup panjang menjadi jenang. Jamur
kontaminan berpotensi menghasilkan racun yang dikenal sebagai mikotoksin yang
apabila masuk kedalam tubuh manusia dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Kontaminasi mikotoksin yang dihasilkan oleh spesies-spesies jamur kontaminan
tertentu mengakibatkan makanan tidak layak dikonsumsi. Berbagai genus jamur
penghasil mikotoksin yang sering mengkontaminasi makanan antara lain; genus
Aspergillus sp, genus Penicillium sp, genus Mucor sp, dan genus Rhizopus sp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Jamur Kontaminan pada Jenang
Jaket Makanan Khas Purwokerto. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
mengidentifikasi sampel jenang jaket yang diproduksi di Purwokerto. Populasi dalam
penelitian ini adalah jenang jaket yang diproduksi oleh pedagang di Mersi, Purwokerto
yang berjumlah lima produsen. Metode pemeriksaan identifikasi jamur kontaminan
diambil secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil identifikasi pada sampel jenang
ditemukan 60% kontaminasi jamur Aspergillus sp, Fusarium sp, Penicillium sp, dan
Candida sp. Kesimpulan terdapat kontaminasi jamur pada jenang jaket makanan khas
Purwokerto sebanyak 60%.
Kata Kunci: Identifikasi, Jenang Jaket, Makanan Khas Purwokerto, Jamur Kontaminan
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Pemeriksaan Sampel
Pemeriksaan Makroskopis
Dari koloni yang tumbuh pada media dapat dilihat dari warna dan bentuk
SGA diamati secara makroskopis permukaan koloni jamur.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah pada tepung, tanah, kayu, sampah kertas,
dilakukan diketahui bahwa dari 5 sampel buah, sayur, dan susu. Jamur Fusarium sp
terdapat (60%) jenang jaket yang positif mudah tumbuh pada biji-bijian, seperti
terkontaminasi jamur (Aspergillus sp, pada kacang dll. Serta jamur Candida sp
Penicillium sp, Fusarium sp dan Candida bisa tumbuh pada makanan disebabkan
sp). Media yang ditumbuhi jamur oleh beberapa faktor seperti pada saat
Aspergillus sp yaitu pada sampel 3.2 dan pengemasan atau pembuatan jenang.
1.2, jamur Penicillium sp tumbuh pada Pemeriksaan jamur kontaminan secara
sampel 3.1, jamur Fusarium sp tumbuh makroskopis jamur Aspergillus sp
pada sampel 1.1, sedangkan jamur mempunyai ciri-ciri koloni berwarna
Candida sp tumbuh pada sampel 2.1 dan hitam, berbentuk bundar dengan tepian
2.2. Diketahui bahwa 60% sampel dari 5 menyebar seperti wol, dengan elevasi
total sampel jenang jaket terdapat sampel cembung atau tidak rata. Aspergillus sp
positif, yaitu jamur Aspergillus sp, jamur dapat tumbuh subur pada suhu 10-40oC ,
Penicillium sp, dan jamur Candida sp. pH 5-8, kelembaban 80-90% dengan
Kontaminasi jamur pada sampel 1, 2, dan kadar air 16-17%. Secara mikroskopis
3 dapat disebabkan oleh beberapa faktor, mempunyari ciri-ciri hifa bersepta,
pertama kondisi tempat yang tidak bersih konidiofor tidak bersepta, vesikel terlekat
pada waktu pembuatan karena dekat diujung konidiosfor spora. Jamur
dengan jalan raya. Kedua, kondisi Penicillium sp secara makroskopis
pekerja pada saat waktu pembuatan mempunyai ciri-ciri koloni berwarna
jenang dan pengemasan jenang seperti hijau dengan tepi kuning beludru.
pada saat pembuatan tidak cuci tangan. Penicillium sp tumbuh pada suhu 25-
Ketiga yaitu berasal dari kandungan 35oC dengan pH 2-5,5. Secara
jenang jaket atau bahan yang disukai mikroskopis mempunyai ciri-ciri hifa dan
jamur seperti tepung. Serta faktor-faktor konidiofor bersepta, kepala yang
yang mempengaruhi pertumbuhan jamur membawa spora berbentuk seperti rantai.
pada jenang seperti faktor internal dan Jamur Candida sp secara makroskopis
faktor eksternal. Faktor internal mempunyai ciri-ciri koloni berwarna
diantaranya adalah substrat, suhu, dan putih. Secara mikroskopis mempunyai
lama penyimpanan. faktor eksternal spora seperti hifa. Jamur Fusarium sp
diantaranya adalah kebersihan tempat, secara makroskopis mempunyai ciri-ciri
kebersihan wadah, dan keadaan pekerja. koloni berwarna putih seperti kapas,
Jenis jamur kontaminan yang tumbuh kemudian berubah menjadi putih agak
pada penelitian ini adalah Aspergillus sp kekuningan atau krem. Fusarium sp dapat
bersifat saprofit dan mudah tumbuh pada memproduksi mycotoxin dalam biji-
substrat seperti karbohidrat dan protein bijian yang mempengaruhi Kesehatan
yang merupakan substrat utama untuk manusia dan hewan jika memasuki rantai
metabolisme karbon. Jamur Penicillium makanan.
sp tumbuh pada berbagai substrat, seperti