php/jai 21
http://jurnalakuakulturindonesia.ipb.ac.id
ABSTRACT
Micotic diseases caused by aquatic fungi is often found in gouramy fish (Osphronemus goramy Lac.) at
various stages from egg hatching to adult. Samples of fungi were isolated and identified from eggs and fish
indicated with fungal diseases infection. Saprolegnia was identified in infected egg whereas Aphanomyces sp.
was identified in the internal part (underneath lesion) of gouramy fish. Postulate Koch tests was further
confirmed that both species could infect gouramy fish.
ABSTRAK
Penyakit mikotik yang disebabkan oleh cendawan akuatik sering ditemui pada ikan gurame
(Osphronemus goramy Lac.) dari fase penetasan telur sampai ukuran dewasa. Dari isolasi dan identifikasi yang
dilakukan terhadap telur yang terinfeksi dan permukaan tukak diperoleh cendawan Saprolegnia, sedangkan
isolasi dan dan identifikasi dari bagian internal (dibawah tukak) ikan gurame diperoleh cendawan
Aphanomyces sp. Dari uji reinfeksi dengan menggunakan Postulat Koch diperoleh hasil bahwa cendawan
Saprolegnia yang diisolasi dari telur gurame maupun cendawa cendawan Aphanomyces dari tukak dapat
menginfeksi ikan gurame.
menyerang ikan gurame, maka perlu media yang telah disiapkan. Untuk
dilakukan penelitian yang berhubungan mengetahui kemungkinan hifa cendawan
dengan penyakit ini. Penelitian ini bertujuan menembus pada bagian internal ikan
untuk menggali informasi mengenai jenis (daging), maka daging yang terletak dibawah
cendawan yang menyerang ikan gurame sisik tempat tumbuhnya cendawan diambil
sehingga dapat mendukung langkah sebesar 5 mm dengan metode aseptik dan
penanggulangan serangan cendawan. ditanam pada media. Cendawan yang telah
diinokulasi disegel menggunakan pita
perekat dan diinkubasi pada suhu ruang yang
BAHAN & METODE berkisar antara 24 – 28 °C. Pengamatan
pertumbuhan cendawan yang telah diisolasi
Sterilisasi Alat dan Media dilakukan setelah 24 jam. Apabila cendawan
tersebut tumbuh, maka dilakukan pemurnian
Sterilisasi alat dan media merupakan
isolat dengan menanam kembali pada media
syarat penting dalam keberhasilan isolasi dan
GYA tanpa antibiotik.
identifikasi cendawan dari suatu spesimen
yang diperikasa sehingga cendawan yang
bertanggung jawab terhadap suatu infeksi Penanaman pada Media Cair (Broth)
dapat diidentifikasi dengan tepat. Sebelum Cendawann yang tumbuh ditanam pada
digunakan, alat-alat yang akan digunakan media cair (Glucose Yeast tanpa agar)
direndam dalam larutan alkohol 70 % untuk dengan memotong hifa cendawan menjadi
mencegah kemungkinan terjadinya “mat” (potongan kecil) yang berukuran
kontaminasi pada saat isolasi cendawan. 3×3×3 mm secara aseptik. Penanaman ini
Wadah yang digunakan juga harus dalam bertujuan untuk mengamati proses sporulasi
keadaan steril, yaitu telah melalui proses atau terbentuknya granul, kantung spora dan
sterilisasi menggunakan autoklaf bertekanan keluarnya spora stelah “mat” cendawan
1 atm pada suhu 121°C selama 15 menit. dalam media cair berumur 2 sampai 3 hari.
Demikian juga pada meja kerja yang akan
digunakan sebagai tempat isolasi harus Identifikasi Jenis Cendawan
dibersihkan menggunakan larutan alkohol 70 Setelah berumur 3 hari dan hifa dari
%. “mat” cendawan telah berkembang dicuci
menggunakan akuades steril dan diamati
Pembuatan Media Cendawan menggunakan mikroskop dengan perbesaran
Sebagai media tumbuh bagi cendawan 100 dan 200 kali. Pengamatan proses
yang akan diisolasi, disiapkan media GYA sporulasi berguna untuk identifikasi jenis
(Glucose Yeast Agar) yang ditambah dengan cendawan yang disolasi dari telur dan ikan
antibiotik penicili streptomycin untuk gurame. Berdasarkan ciri yang diamati dari
mencegah kontaminasi bakteri. Komposisi proses sporulasi dapat diketahui jenis atau
media yang digunakan adalah: genus cendawan yang menyerang telur atau
Akuades : 1 liter ikan gurame.
Glukosa : 5 gram
Yeast ekstrak : 2,5 gram Uji Reinfeksi Cendawan
Agar : 15 gram Ikan gurame yang berukuran 5 inchi
Penicilin streptomycin : 10 ml (dosis disiapkan untuk uji reinfeksi cendawan. Ikan
10.000 unit/ml) dikondisikan dalam keadaan stres sehingga
mekanisme penyerangan patogen (cendawan)
Isolasi Cendawan dari Telur dan Ikan mempunyai peluang yang besar. Ikan dilukai
Gurame Sakit pada bagian sisi tubuhnya (dibawah sirip
Sampel berupa telur dan ikan gurame punggung) dengan mencabut sisiknya seluas
sakit dengan indikasi terserang cendawan 1 cm2. Ikan dipindahkan dari wadah
dicuci menggunakan akuades. Cendawan pemeliharaan yang bersuhu 28 °C ke
yang ditemukan diambil dan ditanam pada akuarium berukuran 20×20×20 cm dengan
Identifikasi dan uji coba postulat koch 23
Tabel 1. Hasil identifikasi cendawan yang diisolasi dari telur dan tubuh ikan gurame.
Saprolegnia Aphanomyces
Parameter
Pustaka Hasil Pustaka Hasil
Diameter hifa Less than 100 μm 6,6 – 13,3 μm 5 – 15 μm 6,6 – 26,6 μm
(20 μm)
Proliferasi :
Ukuran Up to 100 μm < 100 μm 5 – 15 μm (sama 13,3 μm
sporangium dengan hifa)
Bentuk Hifa membengkak Menggembung, Sama dengan Sama dengan
sporangium lebih lebar dari hifa hifa
hifanya
Tipe Sporulasi Spora bergerak Spora berkembang Spora Spora
dari arah hifa, memadati membentuk kista membentuk
memadati sporangium dan (encyst) berupa kista (encyst)
sporangium keluar keluar melalui bola di mulut berupa bola di
dengan memecah ujungnya dan sporangium mulut
ujung sporangium langsung sporangium
dan langsung menyebar (tanpa
menyebar (tidak encyst)
encyst)
Internal/eksternal Eksternal Eksternal Internal Internal dan
eksternal
Spora:
Motil √ √ √ √
Non motil − − − −
Ukuran 5 μm 3,3 – 10 μm 6 – 15 μm 6,6 μm
Spora yang lepas Menyebar Menyebar Menyebar Menyebar
Identifikasi dan uji coba postulat koch 25
bagian terminal (ujung) hifa (Fraser et al., Bruno, D. W. Dan B. P. Wood. 1999. Fish
1992 dan Roberts et al., 1993). diseases and disorders, Volume 3:
Viral, bacterial and fungal infections.
FRS Marine Laboratory, PO BOX
KESIMPULAN 101, Victoria Road, Aberdeen AB11
9DB, UK. P. 599 – 626.
Jenis cendawan yang menyerang telur
ikan gurame (Osphronemus goramy Lac.) Fraser, C. G., R. B. Callinan and L. M.
adalah Saprolegnia sp. Cendawan Calder. 1992. Aphanomyces species
Saprolegnia sp. yang diinfeksikan ke ikan associated with red spot disease: An
ternyata tidak menyebabkan kematian sampai ulcerative disease of estuarine fish
hari ke-7 walaupun kepadatan spora from eastern Australia. Journal of
mencapai 97 sel/ml. Sedangkan Fish Desease. 15: 173 – 181.
Aphanomyces sp. yang bersifat parasitik
terisolasi dari sisik, kulit dan daging ikan Lilley, J. H., M. J. Phillips and K. Tonguthai.
tersebut. Dengan kepadatan spora mencapai 1992. A. Riview of epizootic
105 sel/ml, cendawan Aphanomyces sp. tidak ulcerative syndrome (EUS) in Asia
menyebabkan kematian sampai hari ke-7. Aquatic Animal Health Institut –
Cendawan Aphanomyces sp. mampu Kasetsart University Campus.
menyerang bagian internal ikan gurame, Bangkok. 73 p.
sedangkan Saprolegnia sp. hanya menyerang
bagian eksternal ikan atau tidak ditemukan Roberts, R. J. Frerichs, G. N. and Milan, S.
pada urat daging ikan. D. 1992. Epizootic ulcerative
syndrome, the current position. In: M.
Shariff, R. P. Subhasinghe and J. R.
DAFTAR PUSTAKA Arthur (eds). Disease in Asian
Aquaculture I. Fish health section.
Afrianto, E. Dan E. Liviawaty. 1992. Asian Fisheries Society, Manila.
Pengendalian hama dan penyakit
ikan. Kanisius. Yogyakarta. Hal 20 – Sharma, O. P. 1994. Text book of fungi.
21. Department of Botany. Meerut
College. Meerut. Tata McGraw-Hill
Arsyad, H. dan R. E. Hadaimi. 1989. Publishing Company Limited. New
Petunjuk praktis budidaya perikanan Delhi. P. 74 – 75.
(suatu rangkuman). Penerbit PD.
Mahkota. Jakarta 144 hal. Susanto. 1999. Pembesaran ikan air tawar.
Kanisius. Yogyakarta.