Anda di halaman 1dari 17

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

KERAGAAN PETERNAKAN AYAM SENTUL DI KABUPATEN CIAMIS

THE PERFORMANCE OF SENTUL CHICKEN FARMING IN CIAMIS DISTRICT

Sudrajat*, Agus Yuniawan Isyanto

Fakultas Pertanian, Universitas Galuh


*E-mail: sudradjatlebsi@gmail.com
(Diterima 08-07-2018; Disetujui 25-07-2018)

ABSTRAK
Penelitian dilaksananakan dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Data yang
digunakan berupa data sekunder yang diperoleh melalui penelurusan kepustakaan yang
berkaitan dengan penelitian ini. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara
deskriptif untuk menggambarkan keragaan peternakan ayam Sentul di Kabupaten Ciamis.
Penelitian menunjukkan bahwa ayam Sentul merupakan ayam asli Kabupaten Ciamis yang
memiliki keunggulan dalam pertumbuhan bobot badan dan produksi telur sehingga
memiliki potensi untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan pendapatan peternak.

Kata kunci: Keragaan, Ayam Sentul, Kabupaten Ciamis

ABSTRACT
The research was conducted by using literature study method. The data used in the form of
secondary data obtained through literature review related to this research. The data
obtained then analyzed descriptively to describe the performance of Sentul chicken farm in
Ciamis Regency. Research shows that Sentul chicken is the original chicken of Ciamis
Regency which has an advantage in body weight growth and egg production so it has the
potential to be developed in an effort to increase the income of farmers.

Keywords: Performance, Sentul Chicken, Ciamis District

PENDAHULUAN dan kualitas produksi ayam lokal


Kebutuhan masyarakat terhadap cenderung masih rendah karena sistem
hasil ternak seperti daging, susu, dan budidaya yang dilaksanakan masih secara
telur mengalami peningkatan seiring tradisional. Upaya peningkatan
dengan peningkatan populasi penduduk, pertumbuhan dan produktivitas ayam
peningkatan pendidikan dan pengetahuan lokal tidak hanya dilaksanakan dari sisi
masyarakat tentang pentingnya gizi pakan dan manajemen pemeliharaan,
(Wiranata, dkk., 2017). namun perlu juga dilakukan perbaikan
Ayam lokal memiliki potensi untuk mutu genetik melalui proses seleksi dan
dikembangkan sebagai sumber protein persilangan dengan tetap
hewani guna mendukung kemandirian mempertahankan sifat-sifat khas dari
pangan nasional. Namun pertumbuhan

237
Keragaan Peternakan Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis
Sudrajat, Agus Yuniawan Isyanto

ayam lokal tersebut (Mariandayani, dkk., Telur ayam kampung sangat


2017). digemari masyarakat, namun kemampuan
Ayam kampung merupakan ayam produksi telur dari ayam kampung masih
asli Indonesia yang telah dipelihara dan terbatas (Muharlien dan Nurgiartiningsih,
dikembangkan oleh masyarakat, terutama 2015). Telur dan daging ayam lokal
yang tinggal di pelosok-pelosok memiliki harga yang lebih tinggi
pedesaan. Ayam-ayam tersebut telah dibandingkan dengan telur dan daging
beradaptasi dengan kondisi lingkungan ayam ras sehingga layak untuk
pemeliharaan yang sederhana (Susanto dibudidayakan. Kendala dalam budidaya
dan Suliswanto, 2013). ayam lokal antara lain adalah laju
Peran ayam lokal dalam pertumbuhan bobot badan yang relatif
perekonomian keluarga dan masyarakat lambat, rendahnya produksi telur, dan
masih cukup tinggi, khususnya di sifat mengeram yang tinggi
pedesaan. Ayam lokal dipelihara oleh (Mariandayani, dkk., 2017).
masyarakat terutama sebagai tabungan
TINJAUAN PUSTAKA
keluarga yang dapat dijual kapan saja
Indonesia memiliki ayam lokal
pada saat memerlukan uang tunai. Telur
yang memiliki keragaman dan variasi
yang dihasilkan selain untuk ditetaskan,
dalam penampilan produksi yang
juga untuk dikonsumsi dalam upaya
disebabkan oleh sistem pemeliharaan,
perbaikan gizi keluarga (Suhardi, 2011).
perkawinan dan adaptasi lingkungan.
Peran ayam lokal (kampung) atau ayam
Salah satu ayam lokal di Indonesia adalah
buras (bukan ras) dalam kehidupan
ayam Sentul (Mariandayani, dkk., 2013).
masyarakat pedesaan cukup erat dengan
Pangsa pasar ayam lokal berbeda dengan
perkembangan budaya masyarakat,
ayam ras. Kehadiran dan peningkatan
sekaligus dijadikan sumber konsumsi
populasi ayam lokal tidak akan merebut
daging dan telur. Produk pangan yang
pangsa pasar ayam ras, karena ayam lokal
berasal dari ayam lokal memiliki posisi
memiliki preferensi dan konsumen
yang baik, karena karakteristik yang khas
sendiri. Program pemerintah untuk
yang terdapat di dalamnya yang secara
percepatan pengembangan ayam lokal
umum disukai oleh masyarakat
melalui berbagai tahapan perlu disambut
(Akhadiarto, 2017).

238
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

dengan baik. Dengan pengembangan Sentul Batu (abu kehitaman), Sentul Abu
ayam lokal yang terarah dari pemerintah (abu polos), Sentul Debu (abu seperti
bersama pemangku kepentingan, pamor debu), Sentul Emas (abu kekuningan),
ayam lokal di masa depan akan jauh lebih Sentul Geni (abu kemerahan) dan Sentul
baik. Upaya ini akan mengurangi Jambe (abu dengan merah jingga)
ketergantungan kepada pihak luar, (Meyliyana, dkk. 2013).
memperluas lapangan kerja di perdesaan, Ayam Sentul merupakan ayam
menekan urbanisasi, dan semakin lokal asli dari kabupaten Ciamis yang
mendorong berkembangya bisnis kuliner dapat dimanfaatkan sebagai penghasil
berbahan baku ayam lokal, karena adanya daging dan telur. Ayam Sentul saat ini
jaminan (Akhadiarto, 2017). biasanya dipelihara sebagai penghasil
Ayam kampung merupakan salah daging. Umumnya, Ayam Sentul yang
satu alternatif yang digunakan untuk dipelihara secara tradisional dipotong
memenuhi kebutuhan daging unggas. pada umur 12 minggu, sedangkan Ayam
Ayam kampung disukai orang karena Sentul yang dipelihara secara intensif
dagingnya yang kenyal dan berisi, tidak bisa dipotong pada umur 8-10 minggu
lembek dan tidak berlemak sebagaimana (Ermansyah, dkk., 2015).
ayam ras. Ayam kampung terdiri atas Ayam Sentul memiliki karakteristik
berbagai rumpun atau galur, diantaranya berupa pertumbuhan bobot badan yang
ayam Sentul. Ayam sentul merupakan lebih cepat, lebih tahan terhadap
ayam asli Indonesia yang langka dan penyakit, dan produksi telur yang relatif
memiliki potensi dikembangkan sebagai lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
ayam penghasil daging. Ayam Sentul ayam buras lainnya. Dalam satu periode
memiliki performans yang baik dalam peneluran dihasilkan telur sebanyak 10-
tingkat produktifitasnya (daging, telur), 18 butir, fertilitas di atas 80%, dan daya
bahkan lebih baik dibandingkan dengan tetas tinggi yaitu 70-80 % (Widjastuti,
beberapa rumpun ayam lokal lain, 1996 dalam Widjastuti, 2009).
sehingga ayam Sentul dapat dikatakan Kinerja produksi telur ayam Sentul
termasuk tipe dwiguna (Indra, dkk., cukup baik dimana dapat menghasilkan
2015). Berdasarkan warna bulunya ayam lebih dari 100 butir telur per tahun yang
Sentul dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu lebih tinggi jika dibandingkan dengan

239
Keragaan Peternakan Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis
Sudrajat, Agus Yuniawan Isyanto

produksi telur ayam kampung (70 Menurut Triastono, dkk. (2013)


butir/tahun). Pertumbuhan ayam Sentul dalam Isyanto, dkk., (2016), efisiensi
juga tergolong baik dimana pada umur 10 usaha dapat didekati dengan
minggu dapat mencapai bobot sekitar 1 menggunakan analisis R/C dengan
(satu) kilogram atau 100-200 gram lebih persamaan: E = R/C, dimana E adalah
tinggi jika dibandingkan dengan efisiensi usaha, R adalah Return
pertumbuhan ayam kampung (TROBOS, (Penerimaan), dan C adalah Cost (Biaya).
2010 dalam Hidayat dan Sopiyana, Jika R/C > 1 berarti efisien, R/C = 1
2010). berarti keuntungan bernilai nol, dan R/C
Konsep efisiensi mencakup tiga < 1 berarti inefisien. Semakin besar nilai
pengertian, yaitu efisiensi teknis, alokatif R/C, maka semakin besar tingkat
dan ekonomi. Efisiensi teknis efisiensinya.
mencerminkan kemampuan petani untuk Motivasi didefinisikan sebagai satu
memperoleh output maksimal dari kekuatan dalam diri seseorang yang
sejumlah input tertentu pada tingkat mendorong atau menggerakkannya untuk
penggunaan teknologi produksi yang memenuhi kebutuhan dan keinginan
sama; atau memperoleh output yang sama dasarnya (Yorks, 2001: 21 dalam
dengan menggunakan input yang lebih Andjarwati, 2015). Menurut Rivai (2009)
kecil pada tingkat penggunaan teknologi dalam Marpaung (2013), motivasi adalah
produksi yang sama. Efisiensi alokatif sesuatu hal yang menyebabkan dan yang
mencerminkan kemampuan relatif dari mendukung tindakan atau perilaku
petani dalam menggunakan input dengan seseorang.
proporsi yang optimal pada masing- Faktor sumberdaya manusia yang
masing tingkat harga input dan teknologi dimiliki petani adalah faktor fisik dan
tertentu sehingga dihasilkan output dan non fisik. Faktor non fisik yang
keuntungan yang maksimal. menyangkut mental, sikap dan persepsi
Penggabungan efisiensi teknis dan petani tergantung kepada minat dan
alokatif menghasilkan efisiensi ekonomi motivasi. Tanpa adanya minat dan
yang merupakan perkalian antara motivasi yang tinggi dari petani, maka
efisiensi teknis dan alokatif (Yoko, dkk., sumberdaya yang dimiliki dan upaya
2014).

240
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

yang dilakukannya menjadi tidak berarti referensi serta literatur ilmiah lainnya
(Afriani, dkk., 2014). yang berkaitan dengan budaya, nilai dan
Menurut Sumarto (2009) dalam norma yang berkembang pada situasi
Peranginangin (2014), partisipasi sosial yang diteliti. Nazir (2005)
memiliki makna suatu proses ketika menyatakan bahwa studi kepustakaan
warga (sebagai individu, kelompok sosial atau studi literatur, selain dari mencari
dan organisasi) mengambil peran serta sumber data sekunder yang akan
ikut memengaruhi proses perencanaan, mendukung penelitian, juga diperlukan
pelaksanaan, dan pemantauan kebijakan- untuk mengetahui sampai sejauh mana
kebijakan yang langsung berdampak pada ilmu yang berhubungan dengan
kehidupan mereka. penelitian telah berkembang, serta sampai
Pada dasarnya partisipasi itu sejauh mana terdapat kesimpulan dan
dilandasi dengan adanya pengertian generalisasi yang pernah dibuat sehingga
bersama dan adanya pengertian tersebut situasi yang diperlukan dapat diperoleh.
adalah karena diantara orang-orang itu Data yang digunakan berupa data
saling berkomunikasi dan berinteraksi sekunder yang diperoleh melalui
sesamanya. Dalam menggalang peran penelurusan kepustakaan yang berkaitan
serta semua pihak itu diperlukan; (1) dengan penelitian ini. Data yang
terciptanya suasana yang bebas atau diperoleh selanjutnya dianalisis secara
demokratis dan (2) terbinanya deskriptif untuk menggambarkan
kebersamaan. Partisipasi masyarakat keragaan peternakan ayam Sentul di
dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan Kabupaten Ciamis.
perencanaan pembangunan dan ikutserta
pemanfaatan dan menikmati hasil-hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
pembangunan (Melis, dkk., 2016). Ayam kampung merupakan jenis
ayam lokal yang dagingnya banyak
METODE PENELITIAN disukai oleh konsumen karena memiliki
Penelitian dilaksananakan dengan tekstur daging yang lebih padat dan rasa
menggunakan metode studi kepustakaan. yang lebih gurih, namun tingginya minat
Menurut Sugiyono (2012), studi memelihara ayam kampung belum bisa
kepustakaan merupakan kajian teoritis, mengimbangi tingginya kebutuhan

241
Keragaan Peternakan Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis
Sudrajat, Agus Yuniawan Isyanto

konsumen terhadap daging ayam sehingga memberikan keuntungan yang


kampung. Hal ini disebabkan oleh faktor- maksimal.
faktor yang menjadi hambatan dalam Penelitian Hidayat, dkk. (2015)
usaha pemeliharaan ayam kampung, menunjukkan bahwa suplementasi 1,5 g
antara faktor ransum (Royani, 2016). ZnO/kg ransum mengandung dedak padi
Penelitian Royani (2016) tinggi meningkatkan deposisi lemak
menunjukkan bahwa subtitusi ransum abdominal ayam Sentul-G3. Praktik
ayam kampung komersil dengan jagung pemanfaatan dedak padi secara intensif
menunjukkan pengaruh positif yang oleh para peternak ayam lokal, termasuk
nyata terhadap nilai Income Over Feed peternak ayam Sentul marak dilakukan.
and Chick Cost. Income over feed cost Peternak ayam lokal di Indonesia sudah
dihitung menggunakan rumus total biasa mencampurkan dedak padi dengan
pendapatan dikurangi pengeluaran ransum komersial untuk menekan biaya
ransum. pakan. Sementara itu, penggunaan dedak
Hasil penelitian Ermansyah, dkk., padi dalam ransum ayam dibatasi
(2015) menunjukkan bahwa pemberian beberapa faktor, diantaranya adalah asam
tepung ampas tahu hingga tingkat 40% fitat yang merupakan bentuk
dalam ransum masih memberikan penyimpanan utama phosfor dalam
pengaruh yang baik terhadap bobot tanaman (P-Asam fitat). Ternak unggas
potong dan bobot karkas Ayam Sentul, tidak mampu mencerna asam fitat karena
namun pemberian ampas tahu sebesar tidak memiliki fitase dalam saluran
10% memberikan nilai income over feed pencernaannya sehingga melalui
cost yang paling tinggi. Limbah industri penambahan fitase ke dalam ransum
seperti ampas tahu memiliki harga yang unggas diharapkan dapat memecah ikatan
relatif lebih murah, tetapi masih memiliki asam fitat dalam saluran pencernaan dan
kandungan nutrien yang baik untuk mengakibatkan meningkatnya absorpsi
produksi dan kesehatan ternak itu sendiri. mineral, asam amino, dan protein.
Ransum yang diharapkan peternak adalah Penelitian Fadly, dkk. (2016)
ransum yang murah tetapi dapat menunjukkan bahwa pemberian ransum
menghasilkan performa ayam yang baik, yang mengandung tepung buah
mengkudu sampai dengan 0,60% belum

242
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

memberikan pengaruh yang nyata akhir ayam Sentul jantan sebesar 896,34+
terhadap penurunan lemak abdominal, 55,46 gram dan betina 736,00+ 46,63
namun memberikan pengaruh yang nyata gram, rataan bobot karkas ayam Sentul
terhadap kadar kolesterol daging Ayam jantan 512,54 + 34,56 gram dan betina
Sentul. Ayam Sentul sebagai penghasil 427,67 + 32,41 gram serta rataan Income
daging waktu pemeliharaannya cukup Over Feed and Chick Cost ayam Sentul
lama yaitu antara 70-90 hari, sehingga jantan sebesar Rp 10.416,00 dan betina
biasanya sudah terbentuk perlemakan. Rp 6.905,00. Hasil perhitungan IOFCC
Perlemakan yang meningkat pada tubuh ayam Sentul jantan dan betina pada
ternak diikuti dengan peningkatan kadar penelitian ini pada jantan yaitu Rp 15.760
kolesterol yang biasanya terdapat pada dan terkecil Rp 5.645, sedangkan pada
darah maupun dagingnya. Penambahan betina nilai tertinggi yaitu Rp 11.840 dan
tepung mengkudu pada ransum ayam terkecil Rp 2.250. Besar kecilnya nilai
Sentul kemungkinan dapat menurunkan IOFCC ayam Sentul umur 75 hari
lemak yang diikuti dengan penurunan sebanding dengan bobot akhir ayam,
kolesterol dagingnya. semakin tinggi bobot akhir maka nilai
Hasil penelitian Fauzan, dkk. IOFCC akan semakin tinggi. Rata-rata
(2016) menunjukan bahwa penambahan bobot akhir ayam Sentul Barokah Abadi
tepung mengkudu dalam ransum sampai Farm yang berumur 75 hari yaitu
dengan 0,60% memberikan pengaruh 896,34+ 96,06 gram pada ayam jantan
terhadap konsumsi ransum dan konversi dan 736,00 + 80,76 gram betina. Hasil
ransum, tetapi tidak memberikan tersebut diperoleh dari pengambilan
pengaruh terhadap pertambahan bobot sampel secara acak sebanyak 15 ekor
badan. Dari hasil penelitian dapat ayam Sentul jantan dan 15 ekor ayam
disimpulkan bahwa penambahan tepung Sentul betina. Rataan bobot karkas ayam
mengudu sampai 0,45% dalam ransum Sentul jantan umur 75 hari hasil
menghasilkan performa terbaik. penelitian adalah 512,54 + 59,86 gram
dan betina 427,67 + 56,14 gram. Adapun
Produksi dan Efisiensi persentase karkas pada jantan 57% dan
Hasil penelitian Solikin, dkk. pada betina 58%. Bobot karkas berkaitan
(2016) menunjukkan bahwa rataan bobot erat dengan bobot akhir ayam, semakin

243
Keragaan Peternakan Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis
Sudrajat, Agus Yuniawan Isyanto

besar bobot akhir ayam maka semakin yang dihasilkan dalam suatu jangka
besar pula bobot karkasnya. waktu tertentu (Hidayat dan Sopiyana,
Ayam Sentul adalah ayam lokal 2010).
yang produktivitas telurnya cukup tinggi, Produksi telur berbagai jenis ayam
mampu bertelur sampai 26 butir per Sentul yang meliputi ayam Sentul Abu,
periode bertelur, dan itu mempunyai Sentul Batu, Sentul Debu, Sentul Geni
perototan yang padat (kompak). Ayam dan Sentul Emas selama enam minggu
Sentul jantan umumnya memiliki jengger secara berturut-turut adalah 18.33
tunggal (single comb) atau pea comb. btr/ekor, 19.28 btr/ekor, 13.96 btr/ekor,
Ayam Sentul juga memiliki daging yang 12.47 btr/ekor, 10.20 btr/ekor dengan
cukup banyak. Bobot badan ayam Sentul kisaran antara 8.25 sampai 21.55
tidak banyak berbeda dengan ayam btr/ekor. Hasil tersebut masih lebih
kampung, rata-rata 2356,14±2,41 g untuk rendah dibandingkan dengan potensi
jantan dan 1641,53±2,36 g untuk betina. yang dimilikinya. Ayam Sentul mampu
Panjang leher 20,81±1,67 cm untuk bertelur sebanyak 16-25 butir/periode
jantan dan 13,46±2,32 cm untuk betina, peneluran dan ± 150 butir/tahun
panjang tungkai 25,41±1,45 cm (jantan) (Baktiningsih, dkk., 2013).
dan 23,81±2,16 cm (betina), panjang Break Even Ponit menyatakan
punggung 23,43±1,91 (jantan) dan volume penjualan dimana total
22,87±2,24 cm (betina) (Nataamijaya, penghasilan tepat sama besarnya dengan
2005). total biaya, sehingga perusahaan
Tingkat produktivitas ternak memperoleh keuntungan dan juga tidak
ditunjukkan dari tingkat kemampuan menderita kerugian. Sebelum menghitung
pertumbuhan serta kinerja reproduksinya. BEP harus diketahui terlebih dahulu
Nilai produktivitas pada ayam di biaya variabel BEP dalam produk dan
antaranya dapat diukur dari kecepatannya kemudian akan terhitung dalam rupiah.
bertumbuh dan berkembang yang terlihat menunjukan bahwa rataan Break Even
dari tingkat kecepatan dalam mencapai Point usaha ternak ayam Sentul sudah
suatu bobot badan tertentu dalam umur memenuhi kriteria yang baik, BEP dalam
yang lebih singkat. Indikator lain terlihat produk yaitu 2.844 suatu usaha
dari pencapaian jumlah produksi telur peternakan ayam Sentul tidak dikatakan

244
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

untung atau rugi dan usaha tersebut dapat dapat meningkatkan penggunaan tenaga
berjalan dengan baik apabila rataan dapat kerja keluarga dan curahan waktu kerja,
menghasilkan BEP produk (ayam) meningkatkan pendidikan non formal
sebanyak 2.844 ekor dalam satu tahun, melalui kegiatan penyuluhan dan
dan BEP dalam rupiah Rp 10.511.491,- bimbingan teknis, membuka akses
Suatu peternakan ayam Sentul mencapai terhadap kredit, serta meningkatkan
titik impas apabila mampu memperoleh keterlibatannya dalam kelompok.
rataan senyak Rp 10.511.491. Secara Penelitian Hartono, dkk. (2013)
parsial variabel independen yang menunjukkan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap BEP adalah jumlah diduga mempengaruhi tingginya angka
kepemilikan dan lama beternak (Hartono, efisiensi ekonomi yaitu jumlah ternak,
dkk., 2013). biaya pakan, jumlah anggota keluarga,
Hasil penelitian Sudrajat, dkk. lama beternak, tingkat pendidikan
(2018) menunjukkan bahwa tenaga kerja peternak, dan tenaga kerja. Rataan jumlah
keluarga dan pengalaman berpengaruh kepemilikan ternak ayam Sentul yaitu
signifikan terhadap kemampuan sebanyak 456 ± 483 ekor, rataan biaya
pemeliharaan ternak ayam Sentul, pakan ayam Sentul yaitu Rp 14.137.500
sedangkan umur dan pendidikan tidak ± 16.780, rataan jumlah anggota keluarga
berpengaruh signifikan terhadap yaitu 2 ± 1.18 orang, lama beternak ayam
kemampuan pemeliharaan ternak ayam Sentul yaitu 6 ± 4,25 tahun, rataan tingkat
Sentul. Hasil penelitian Isyanto dan pendidikan peternak ayam Sentul yaitu
Dehen (2016) menunjukkan bahwa 10 ± 4,325 tahun, curahan jam kerja
kemampuan pemeliharaan ternak peternak ayam Sentul yaitu sebesar 4,19
dipengaruhi oleh variabel tenaga kerja ± 13,11 menit. Secara parsial variabel
keluarga, curahan waktu kerja, umur, independen yang berpengaruh efisiensi
pendidikan, kredit, bimbingan teknis dan ekonomis adalah jumlah anggota
keanggotaan dalam kelompok; sedangkan keluarga.
variabel pengalaman tidak berpengaruh Hasil penelitian Isyanto, dkk (2016)
terhadap kemampuan pemeliharaan menunjukkan: (1) Peternak yang inefisien
ternak. Untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan usaha ayam Sentul
pemeliharaan ternak, maka peternak (R/C<1) sebanyak 13 orang (36,11%),

245
Keragaan Peternakan Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis
Sudrajat, Agus Yuniawan Isyanto

impas (R/C=1) sebanyak 1 orang melihat pendapatan pada setiap kegiatan


(2,78%), dan efisien (R/C>1) sebanyak yang diusahakan dan membandingkan
22 orang (61,11%), dan (2) Faktor-faktor masing-masing usaha. Pendapatan usaha
yang berpengaruh terhadap efisiensi peternakan ayam Sentul yaitu sebesar Rp
usaha ayam Sentul adalah produktivitas, 1.367.136.000. Besarnya pendapatan
jumlah kepemilikan ayam, dummy ayam Sentul pada penjualan ayam yaitu
pelatihan, pendidikan dan pengalaman. sebesar Rp 737.136.000. karena
Efisiensi teknis, umur dan jumlah penjualan rataan per peternak tiap
anggota keluarga tidak berpengaruh bulannya bisa menjual 70-400 ekor per
signifikan terhadap efisiensi usaha ayam bulannya dengan harga Rp 26000,- per
Sentul. Faktor-faktor yang berpengaruh Kg dengan pendapatan yang
negatif dan signifikan terhadap R/C yang menguntungkan. Usaha peternakan ayam
dicapai petenak pada usaha ayam Sentul Sentul dijadikan usaha sampingan oleh
adalah pendidikan dan pengalaman. peternak, atau kurang keseriusan peternak
Efisiensi teknis, umur dan jumlah untuk menjalankan usaha ayam Sentul
anggota keluarga tidak berpengaruh secara lebih serius. Karena permintaan
signifikan terhadap R/C yang dicapai ayam Sentul tiap harinya terus meningkat
petenak pada usaha ayam Sentul. karena pemintaan restoran yang ada di
Hasil penelitian Isyanto dan Bandung dan Tanggerang. Secara parsial
Sugianto (2017) menunjukkan bahwa variabel independen yang berpengaruh
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terhadap pendapatan adalah jumlah
efisiensi usaha penggemukan sapi potong kepemilikan, biaya pakan, dan tenaga
di Kabupaten Ciamis adalah pertambahan kerja (Hartono, dkk., 2013).
bobot badan, nilai pembelian, nilai Hasil penelitian Sudrajat dan
penjualan, modal, tenaga kerja keluarga, Isyanto (2018) menunjukkan bahwa
jumlah kepemilikan ternak, dan jumlah pendapatan peternak ayam Sentul sebesar
anggota keluarga. Rp 1.435.514 yang menunjukkan bahwa
usaha ternak ayam Sentul berpotensi
Pendapatan Peternak sebagai salah satu sumber pendapatan
Analisis tingkat pendapatan usaha peternak. Upaya untuk meningkatkan
ternak dilakukan dengan tujuan untuk pendapatan peternak dapat dilakukan

246
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

dengan peningkatan skala produksi yang berhubungan signifikan dengan motivasi


perlu didukung dengan adanya kebijakan peternak dalam memelihara ayam Sentul.
pemberian kredit produksi. Variabel Hasil penelitian Isyanto, dkk.
jumlah kepemilikan ayam, pendidikan, (2016) menunjukkan: (1) Tingkat
jumlah tanggungan keluarga, tenaga kerja partisipasi peternak ayam Sentul dalam
dan akses terhadap kredit berpengaruh kegiatan kelompok tergolong tinggi
signifikan terhadap pendapatan peternak (97,22%), sedangkan sisanya 2,78%
ayam Sentul. Sedangkan umur dan memiliki tingkat partisipasi yang rendah,
pengelaman peternak tidak berpengaruh dan (2) Faktor-faktor yang berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan peternak terhadap partisipasi peternak ayam Sentul
ayam Sentul. Hasil penelitian Wiranata, dalam kegiatan kelompok adalah
dkk. (2017) menunjukkan bahwa faktor pendidikan, pengalaman beternak, jumlah
yang paling dominan pengaruhnya anggota keluarga, luas lahan pertanian,
terhadap tingkat keuntungan yaitu biaya pekerjaan utama, jenis kelamin dan
pakan, biaya manajemen dan produksi pelatihan.
ayam.
Strategi Pengembangan
Motivasi dan Partisipasi Peternak Ayam Sentul mempunyai beberapa
Hasil penelitian Sudrajat, dkk keunggulan seperti pertumbuhan yang
(2017) menunjukkan: (1) Tingkat relatif cepat dan produksi telur yang
motivasi peternak dalam memelihara tinggi jika dibandingkan dengan ayam
ayam Sentul tergolong tinggi (94,44%), lokal lainnya. Ayam Sentul dapat
sedangkan sisanya (5,56%) memiliki diusahakan sebagai komoditas industri
tingkat motivasi yang rendah, dan (2) untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai
Faktor-faktor yang berhubungan ayam lokal unggul. Pengembangan ayam
signifikan dengan motivasi peternak Sentul sangat penting dilakukan dengan
memelihara ayam Sentul adalah mengeksplorasi potensinya dengan
pendidikan, pengalaman beternak, jumlah mempertimbangkan penurunan populasi
anggota keluarga, luas lahan pertanian, ayam Sentul (Mugiyono, et al, 2015).
pekerjaan utama, jenis kelamin dan Hasil penelitian Isyanto, dkk.
pelatihan. Sedangkan faktor umur tidak (2016) menunjukkan bahwa strategi

247
Keragaan Peternakan Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis
Sudrajat, Agus Yuniawan Isyanto

pengembangan ayam Sentul di Peningkatan kemampuan manajemen


Kabupaten Ciamis adalah: (1) peternak dalam hal kesehatan ayam
Meningkatkan penawaran day old chick Sentul melalui kegiatan penyuluhan,
(DOC) untuk memenuhi kebutuhan pelatihan maupun bimbingan teknis
peternak, (2) Meningkatkan penawaran untuk mendukung tercapainya efisiensi
daging ayam melalui peningkatan dan produktivitas yang tinggi.
populasi ayam Sentul untuk memenuhi Pengembangan ayam lokal di
permintaan konsumen terhadap daging Indonesia hendaknya diarahkan pada
ayam, (3) Pembuatan sentra produksi peningkatan skala kepemilikan dan
ayam Sentul untuk mengantisipasi tarik perbaikan teknik budi daya dengan
menarik kepentingan penggunaan lahan mengubah pola pemeliharaan dari pola
antara budidaya ayam Sentul dengan ekstensif tradisional (sistem umbaran) ke
pemukiman serta untuk memudahkan di usaha intensif komersial sehingga dapat
dalam monitoring kesehatan ayam Sentul, meningkatkan pendapatan petani dan
(4) Peningkatan jumlah kepemilikan kesempatan kerja. Upaya pengembangan
ayam Sentul per peternak melalui skema tersebut diharapkan pula dapat
kredit program dengan penekanan pada menggairahkan perekonomian dan
kegiatan monitoring dan evaluasi agar sekaligus meningkatkan pendapatan
tepat pada tujuan dan sasaran, (5) masyarakat, terutama di perdesaan,
Peningkatan kemampuan teknis peternak karena Indonesia memiliki sumber daya
dalam memelihara ayam Sentul melalui alam yang memadai untuk menciptakan
kegiatan penyuluhan, pelatihan maupun bibit unggul, bahan pakan, dan obat-
bimbingan teknis untuk meningkatkan obatan yang dibutuhkan dalam industri
produktivitas, (6) Peningkatan efisiensi peternakan ayam modern, intensif, dan
dan produktivitas melalui kebijakan efisien (Nataamijaya, 2010).
produksi yang didukung dengan
koordinasi lintas sektoral yang baik, (7) PENUTUP
Pemberian subsidi produksi untuk Ayam Sentul merupakan ayam asli
menjamin kelangsungan produksi agar Kabupaten Ciamis yang memiliki
tidak terpengaruh secara signifikan oleh keunggulan dalam pertumbuhan bobot
fluktuasi harga sarana produksi, dan (8) badan dan produksi telur sehingga

248
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

memiliki potensi untuk dikembangkan Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah


dalam upaya meningkatkan pendapatan Peternakan, 1(3): 993-1000.
peternak. Ermansyah, G., Tanwiriah, W. dan
Asmara, I.Y. 2015. Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA Pemberian Tepung Ampas Tahu Di
Afriani, H., Idris, N. dan Fatati. 2014. Dalam Ransum Terhadap Bobot
Minat dan Motivasi Peternak Untuk Potong, Bobot Karkas Dan Income
Mengembangkan Ternak Sapi Over Feed Cost Ayam Sentul.
Pada Kawasan Perkebunan Kelapa Students e-Journal Fakultas
Sawit di Propinsi Jambi. Jurnal Peternakan Universitas
Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, Padjadjaran, 4(4): 1-6.
XVII(2): 77-83. Fadly, M., Tanwiriah, W. dan Asmara,
Akhadiarto, S. 2017. Kajian Pembuatan I.Y. 2016. Pengaruh Pemberian
Pakan Lokal Dibanding Pakan Tepung Buah Mengkudu (Morinda
Pabrik Terhadap Performan Ayam citrifolia L.) Dalam Ransum
Kampung Di Gorontalo. M.P.I. Terhadap Lemak Abdominal Dan
11(1): 41-50. Kadar Kolesterol Daging Ayam
Andjarwati, T. 2015. Motivasi dari Sudut Sentul (Gallus domestica). Students
Pandang Teori Hirarki Kebutuhan e-Journal Fakultas Peternakan
Maslow, Teori Dua Faktor Universitas Padjadjaran, 5(4): 1-
Herzberg, Teori X Y Mc Gregor, 10.
dan Teori Motivasi Prestasi Mc Fauzan, R., Tanwiriah, W. dan Asmara,
Clelland. JMM17 Jurnal Ilmu I.Y. 2016. Pengaruh Penambahan
Ekonomi & Manajemen, 1(1): 45- Tepung Mengkudu Dalam Ransum
54. Terhadap Performa Ayam Sentul.
Baktiningsih, S., Mugiyono, S. dan Saleh, Students e-Journal Fakultas
D.M. 2013. Produksi Telur Peternakan Universitas
Berbagai Jenis Ayam Sentul Di Padjadjaran, 5(4): 1-10.
Gabungan Kelompok Tani Ternak Hartono, E.F., Hidayat, N.N. dan
Ciung Wanara Kecamatan Ciamis Roesdiyanto. 2013. Kinerja
Ekonomi Usaha Ayam Sentul di

249
Keragaan Peternakan Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis
Sudrajat, Agus Yuniawan Isyanto

Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah Isyanto, A.Y. dan Sugianto, I. 2017.


Peternakan, 1(3): 865-873. Faktor-faktor yang Berpengaruh
Hidayat, C. dan Sopiyana, S. 2010. Terhadap Efisiensi Usaha
Potensi Ayam Sentul Sebagai Penggemukan Sapi Potong di
Plasma Nutfah Asli Ciamis Jawa Kabupaten Ciamis. Prosiding
Barat. Seminar Nasional Hasil Penelitian
Hidayat, C., Sumiati dan Iskandar, S. Pertanian VI 2016, Fakultas
2015. Persentase Bobot Karkas dan Pertanian Universitas Gadjah
Potongan Komersial Ayam Sentul- Mada. pp. 235-239.
G3 yang Diberi Ransum Isyanto, A.Y., Sudrajat, S. dan Iskandar,
Mengandung Dedak Tinggi dengan M. 2016. Faktor-faktor yang
Suplementasi Fitase dan ZnO. Berpengaruh Terhadap Efisiensi
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Usaha Ayam Sentul di Kabupaten
(JIPI), 20 (2): 131-140. Ciamis. Mimbar Agribisnis, 1(3):
Indra, I., Tanwiriah, W. dan Widjastuti, 197-202.
T. 2015. Bobot Potong, Karkas, Isyanto, A.Y., Sudrajat dan Iskandar, M.
Dan Income Over Feed Cost Ayam 2016. Faktor-faktor yang
Sentul Jantan Pada Berbagai Umur Berpengaruh Terhadap Partisipasi
Potong. Students e-Journal Peternak Ayam Sentul dalam
Fakultas Peternakan Universitas Kegiatan Kelompok (Kasus di
Padjadjaran, 4(3): 1-10. Kabupaten Ciamis). Prosiding
Isyanto, A.Y. dan Dehen, Y.A. 2016. Seminar Nasional Hasil Penelitian
Faktor-faktor yang Berpengaruh Sosial Ekonomi Pertanian
Terhadap Kemampuan Departemen Sosial Ekonomi
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong Pertanian, Fakultas Pertanian
di Kabupaten Ciamis. Prosiding Universitas Gadjah Mada. pp. 679-
Seminar Nasional Hasil Penelitian 684.
Pertanian 2015, Fakultas Pertanian Isyanto, A.Y., Sudrajat, S. dan Iskandar,
Universitas Gadjah Mada. pp. 725- M. 2016. Strategi Pengembangan
730. Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis.
Mimbar Agribisnis, 3(1): 1-12.

250
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

Mariandayani, H.N., Darwati, S., Meyliyana, Mugiyono, S. dan


Sutanto, E. dan Sinaga, E. 2017. Roesdiyanto. 2013. Bobot Badan
Peningkatan Produktivitas Ayam Berbagai Jenis Ayam Sentul Di
Lokal Melalui Persilangan Tiga Gabungan Kelompok Tani Ternak
Rumpun Ayam Lokal pada Ciung Wanara Kecamatan Ciamis
Generasi Kedua. Prosiding Seminar Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmiah
Nasional Biologi 2017, Pendidikan Peternakan, 1(3): 985-992.
Biologi untuk Masa Depan Bumi, Mugiyono, S., Saleh, D.M. dan Sukardi.
Jurusan Pendidikan Biologi, 2015. Reproductive Performance of
Universitas Syiah Kuala, 11 Various Breeds of Sentul Chicken.
November 2017. pp. 139-146. Animal Production, 17(3): 169-176.
Mariandayani, H.N., Solihin, D.D., Muharlien, V.M. dan Nurgiartiningsih, A.
Sulandari, S. dan Sumantri, C. 2015. Pemanfaatan Limbah Daun
2013. Keragaman Fenotipik dan Pepaya Dalam Bentuk Tepung dan
Pendugaan Jarak Genetik pada Jus Untuk Meningkatkan
Ayam Lokal dan Ayam Broiler Performans Produksi Ayam Arab.
Menggunakan Analisis Morfologi. Research Journal of Life Science,
Jurnal Veteriner, 14(4): 475-484. 02(02): 93-100.
Marpaung, R. 2013. Pengaruh Nataamijaya, A.G. 2005. Karakteristik
Kepemimpinan dan Motivasi Penampilan Pola Warna Bulu,
Terhadap Semangat Kerja Pegawai Kulit, Sisik Kaki, dan Paruh Ayam
Dinas Pertanian, Peternakan dan Pelung di Garut dan Ayam Sentul
Perikanan Kabupaten Siak. Jurnal di Ciamis. Buletin Plasma Nutfah,
Ekonomi, 21(2): 1-16. 11(1): 1-6.
Melis, Muthalib, A.A. dan Apoda. 2016. Nataamijaya, A.G. 2010. Pengembangan
Analisis Partisipasi Masyarakat Potensi Ayam Lokal Untuk
Dalam Pembangunan Desa (Studi Menunjang Peningkatan
di Desa Wawolesea Kecamatan Kesejahteraan Petani. Jurnal
Lasolo Kabupaten Konawe Utara). Litbang Pertanian, 29(4): 131-138.
Jurnal Ekonomi (JE), 1(1): 99-105. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.

251
Keragaan Peternakan Ayam Sentul di Kabupaten Ciamis
Sudrajat, Agus Yuniawan Isyanto

Peranginangin, L.S.U. 2014. Partisipasi Prosiding Seminar Nasional Hasil


Masyarakat dalam Pengelolaan Penelitian Pertanian VI 2016,
Kawasan Konservasi. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas
Kebijakan & Administrasi Publik. Gadjah Mada. pp. 225-229.
JKAP, 18(1): 66-78. Sudrajat, Sujaya, D.H., Isyanto, A.Y.,
Royani, M. 2016. Pengaruh Subtitusi Ramdan, M. dan Aziz, S. 2018.
Ransum Komersil Dengan Jagung Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Bobot Potong Dan Terhadap Kemampuan
Income Over Feed And Chick Cost Pemeliharaan Ternak Ayam Sentul
Ayam Sentul. Jurnal Ilmu di Kabupaten Ciamis. Prosiding
Peternakan (JANHUS), 1(1): 17- Seminar Nasional Hasil Penelitian
23. Agribisnis II, Program Studi
Solikin, T., Tanwiriah, W. dan Asmara, Agribisnis, Fakultas Pertanian
I.Y. 2016. Bobot Akhir, Bobot Universitas Galuh. pp: 165-169.
Karkas, Dan Income Over Feed Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
And Chick Cost Ayam Sentul Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Barokah Abadi Farm Ciamis. Suhardi. 2011. Karakterisasi Ex Situ
Students e-Journal Fakultas Ayam Lokal Khas Dayak Bagi
Peternakan Universitas Pengembangan Plasma Nutfah
Padjadjaran, 5(4): 1-9. Ternak Unggas Nasional. Jurnal
Sudrajat, S. dan Isyanto, A.Y. 2018. Teknologi Pertanian,7(1):36-41.
Faktor-faktor yang Berpengaruh Susanto, E. dan Suliswanto. 2013.
Terhadap Pendapatan Usaha Pengaruh Berat Telur Terhadap
Ternak Ayam Sentul di Kabupaten Daya Tetas Telur Ayam Kampung.
Ciamis. Mimbar Agribisnis: 4(1): Jurnal Ternak, 04(02): 27-30.
70-83. Widjastuti, T. 2009. Pemanfaatan Tepung
Sudrajat, Isyanto, A.Y. dan Iskandar, M. Daun Pepaya (Carica Papaya.L L
2017. Faktor-faktor yang Ess) dalam Upaya Peningkatan
Berhubungan dengan Motivasi Produksi dan Kualitas Telur Ayam
Peternak dalam Memelihara Ayam Sentul. J. Agroland, 16(3): 268-
Sentul di Kabupaten Ciamis. 273.

252
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 237-253

Wiranata, M.A., Sanyoto, J.I. dan Yoko, B., Syaukat, Y. dan Fariyanti, A.
Subagja, H. 2017. Analisis 2014. Analisis Efisiensi Usahatani
Profitabilitas Usaha Peternakan Padi Di Kabupaten Lampung
Ayam Kampung Super Di Tengah. Jurnal Agribisnis
Kabupaten Jember. Jurnal Imu Indonesia, 2(2): 127-140.
Peternakan Terapan, 1(1): 31-38.

253

Anda mungkin juga menyukai