Anda di halaman 1dari 12

Fungsi Macam-Macam Unsur Hara dan

Penyerapannya(kapital)
(Subjudul/kegunaan)
(judul yang jelas tentang topik tidak boleh berupa pertanyaan)

margin(4,4,4,4)

Disusun oleh : (tidabole gaes)(langsung Oleh diikuti :)

Alfina Ulfa Hanafiah(nama asli. Tida diikui gelar)

19/4459/PT/08242(kaslau seminar tida perlu)

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

2019 (jarak sesimetris mungkin)


(Kertas hvs kuarto 70g)

Tingkat kerapatan pengetikan makalah 2 spasi


Tingkat kerapatan pengetikan kutipan 1 spasi
Jarak margin 4-4-3-3
Kalau diatas ada judul halaman dibawah kanan
Kalau tanpa judul halaman diatas kanan
Kalau ada kata yang salah dalam pengutipan secara langsung(salah cetak. Tidak terbaca) maka
dibelakang kata diberi tanda [sic!]
Dalam pengutipan tidak langsung yang disitasi adalah nama penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG(tanpa titik)
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman. Berbeda dengan
manusia yang menggunakan bahan organik, tanaman menggunakan bahan anorganik unruk
mendapatkan energi dan pertumbuhannya. Tanaman menyerap nutrisi dari tanah atau dari udara,
ataupun dari air (terutama tanaman air).
. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara
tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut
metabolsime.
Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara
tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman,
maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya
tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu
orrgan tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.

Berdasarkan jumlah yang di perlukan tanaman, Unsur hara di bagi menjadi dua golongan,
yakni unsur hara makro dan unsur hara mikro Unsur-unsur kimia yang dikonsumsi dalam jumlah
besar oleh tanaman berupa karbon, hidrogen, dan oksigen yang didapat dalam bentuk air dan
karbon dioksida, sedangkan energi diperoleh dari sinar matahari (jones 1998). Nitrogen,
Fosforus, and sulfur (belerang) juga dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar. Kesemuanya
disebut "Enam Besar" unsur makro nutrien pada semua kehidupan. Yang biasanya bersumber
dari anorganik (misalnya karbon dioksida, air, nitrat, fosfat, sulfat ) ataupun senyawa organik (
misalnya karbohidrat, lipid, protein ), .

. Ada juga unsur hara yang tidak mempunyai fungsi pada tanaman, tetapi kadarnya cukup tinggi
dalam tanaman dan tanaman yang hidup pada suatu tanah tertentu selalu mengandung unsur hara
tersebut misalnya unsur hara Al (Almunium), Ni (Nikel) dan Fe (Besi).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian hara tanaman?
2. Apa macam-macam unsur hara?
3. Bagaimana mekanisme penyerapan unsur hara dari dalam tanah?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian hara tanaman


2. Mengetahui fungsi unsure hara
3. Mengetahui mekanisme penyerapan unsur hara dari dalam tanah

BAB II(makalah tidak ada bab)

PEMBAHASAN
Unsur hara merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang
tidak sedikit untuk membantu mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal. Tumbuhan
memerlukan asupan unsur hara baik yang tersedia dialam (tanah) maupun yang diaplikasikan atau
diberikan oleh manusia untuk hidup, tumbuh dan menyelesaikan siklus hidupnya, sama dengan
manusia memerlukan makan untuk hidup. Unsur hara harus diberikan secara seimbang untuk
mendapatkan suatu hasil produksi tanaman yang optimal. Pemupukan seimbang yaitu pupuk yang
diberikan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada tanaman itu sendiri. Jumlah kebutuhan
akan unsur hara untuk jenis tanaman memiliki perbedaan. Unsur hara esensial merupakan suatu
kebutuhan tanaman yang sangat penting dan yang tidak bisa digantikan oleh apapun dari semua
jenis unsur hara. Unsur hara esensial terdiri dari menjadi dua unsur yaitu unsur hara mikro (Mo,
Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, dan Cl) dan unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama
yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan
lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur
hara yang cukup di dalam tanah.Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata
baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan
siklushidupnya dengan sempurna, yakni sebanyak 13 jenis, sedangkan 3 lainya yaitu C, H dan O
berasal dari udara atau air.
A. PENGERTIAN HARA ESENSIAL
Beragam unsur dapat ditemukan dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa
seluruh unsur-unsur tersebut dibutuhkan tmbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa unsur
yang ditemukan didalam tubuh tumbuhan, malah dapat mengganggu metabolisme atau meracuni
tumbuhan, sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat seperti Al, Cd, Ag dan Pb.
Suatu unsure dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah jika :
1. tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh)
apabila unsur tersebut tidak tersedia.
2. unsure tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi
kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Misalnya N sebagai penyusun protein, dan Mg sebagai
penyusun klorofil.

Berdasarkan kreteria diatas, maka ada 16 unsur hara esensial didalam tumbuhan. Sebagian
besar unsure hara esensial diperoleh tumbuhan dari dalam tanah, yakni sebanyak 13 jenis,
sedangkan 3 lainya yaitu C, H dan O berasal dari udara atau air.

B. FUNGSI UNSUR HARA


Untuk pertumbuhannya tanaman memerlukan kurang lebih 15 unsur hara essensial yaitu, C, H, O,
N, S, P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Zn, Cu, B, I dan Mo. Ke 16 unsur hara tersebut dibedakan dalam 3
golongan yaitu :

1. Unsur hara makro primer, C, H, O, N, S, P, dan K.

2. Unsur hara makro sekunder, Ca, dan Mg.

3. Unsur hara mikro, Fe, Mn, Zn, Cu, B, I dan Mo.

Fungsi unsur hara makro


1. Zat arang (C) , oksigen (O), dan hidrogen (H), merupakan bahan baku dalam pembentukan
jaringan tubuh tanaman. Berada dalam bentuk H2O (air) H2CO3 (koolzur) dan CO2
(karbondioksida) yang berada dalam udara. Unsur C, H, dan O juga berperan dalam pembentukan
karbohidrat, proses fotosintesis, respirasi, kerja mekanis, kerja kimia, dan kerja osmotik pada
tumbuhan yang disebut pula sebagai aktivitas bioenergetik.

2. N (Nitrogen), udara merupakan sumber Nitrogen terbesar, agar dapat dimanfaatkan oleh
tanaman masih harus diubah dalam bentuk NH3 (amoniak) atau nitrat. Fungsi N adalah :

o Untuk meningakatkan pertumbuhan tanaman.


o Menyehatkan hijau daun, membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau karena
banyak mengandung butir-butir hijau yang penting dalam proses fotosintesis.
o Mempercepat pertumbuhan tanaman (menambah tinggi tanaman dan merangsang
jumlah daun serta anakan).
o Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman.
o Meningkatkan kualitas tanaman, menambah ukuran daun, dan besar buah.
o Menyediakan bahan makanan bagi mikrobia yang penting bagi kelangsungan
dekomposisi bahan organik di dalam tanah.
o Dalam jaringan tumbuhan N merupakan komponen penyusun dari banyak senyawa
essensial bagi tumbuhan, misalnya asam amino, penyusun protein dan enzim, selain
itu N juga terkandung dalam klorofil, hormon sitokinin dan auksin.

 P (Phosphor), zat hara P murni merupakan zat berbahaya bagi siapapun karena mudah
terbakar bila bersenyawa dengan oksigen dari udara. Fungsinya bagi tanaman adalah :
o Merangsang dan mempercepat pertumbuhan tanaman dan akar semai.
o Mempecepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya serta
mempercepat pemasakan sehingga mempercepat masa panen.
o Memperbesar pembentukan anakan dan gabah serta memperkuat tubuh padi-
padian, sehingga tidak mudah rebah.
o Mempercepat pembentukan bunga dan biji sehingga meningkatkan produksi biji-
bijian.
o Merupakan bagian yang essensial dari berbagai gula fosfat yang berperan dalam
reaksi pada fase gelap fotosintesis, respirasi, dan proses metabolisme lainnya. Juga
merupakan bagian dari nukleotida (dalam RNA dan DNA) dan fosfolipida
penyusun membran.
4. K (Kalium), merupakan zat hara yang mudah mengadakan persenyawaan dengan zat lain,
seperti Khlor, dan Mg. Fungsinya bagi tanaman adalah :

 Memperbesar vigor dan daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit dan
kekeringan.
 Membantu pembentukan protein dan karbohidrat dalam tanaman.
 Memperkuat seluruh tubuh tanaman terutama bagian batang.
 Mengurangi kerontokan gabah.
 Mempertinggi kualitas tanaman.
 Sebagai katalistor dalam transportasi tepung, gula, dan lemak dalam tanaman.
 Unsur ini tetap sebagai ion dalam tumbuhan.
 Berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim yang essensial dalam reaksi fotosintesis
dan respirasi, serta sebagai enzim dalam sintesis ptotein dan pati.
 Merupakan ion yang berperan dalam mengatur potensi osmotik sel dan mengatur tekanan turgor
sel.
 Dalam kaitannya dengan pengaturan turgor sel peran yang penting adalah dalam proses
membuka dan menutupnya stomata.

5. Ca (Kalsium/kapur), sumber utamanya ada pada bebatuan berkapur dan sisa-sisa tumbuhan,
fungsinya adalah :

 Pengatur kemasaman tanah dan dalam tubuh tanaman.


 Penting bagi pertumbuhan akar dan daun.\
 Dapat menetralisasikan akumulasi racun dalam tubuh tanaman.
 Pengikat antara molekul-molekul fosfolipida dengan protein penyusun membran, agar
membran dapat berfungsi secara normal pada semua sel.
 Memacu dan menghambat aktivitas enzim.

6. Mg (Magnesium), bersumber pada beberapa jenis mineral/bebatuan dan pupuk buatan,


fungsinya adalah :

 Menyehatkan hijau daun.


 Mengatur peredaran unsur P dalam tubuh tanaman.
 Mengatur penyaluran zat karbohidrat dalam tubuh tanaman.
 Merupakan unsur penyusun khlorofil.
 Jika bergabung dengan ATP maka ATP dapat berfungsi dalam berbagai reaksi.
 Merupakan aktivator dari berbagai enzim dalam reaksi fotosintesis, respirasi, dan
pembentukan DNA dan RNA.

7. S (Belerang), bersumber dari sisa-sisa bahan organik tanah, zat belerang dari sisa-sisa tersebut
baru terlepas jika telah mengalami pelapukan, khususnya dari zat proteinnya. Fungsinya adalah :

 Merupakan komponen penting dalam pembentukan zat protein.


 Berpengaruh terhadap pembentukan zat hijau daun.
 Memperbanyak pembentukan bintil pada akar leguminosa.
 Kekurangan S dapat menyebabkan daun-daun menjadi menunduk dan hasil merosot.
 Merupakan penyusun asam-amino sistein dan methionin.
 Merupakan senyawa esssensial untuk respirasi dan sintesis serta penguraian asam-lemak.

Fungsi Unsur hara mikro


1. B (Borium), diperlukan untuk membiakkan sel, khususnya dalam titik tumbuh puncak dan
proses pembentukan tepung sari, bunga dan akar serta diperlukan dalam proses sintesis asam
nukleat, dan mempunyai fungsi pada membran.

2. Fe (Besi), penting bagi pembentukan zat hijau daun, zat karbohidrat, lemak, protein dan
enzim. Merupakan bagian dari enzim-enzim tertentu dan meupakan bagian dari protein yang
berfungsi sebagai pembawa elektron pada fase terang fotosintesis dan respirasi.

3. Mn (Mangan), sebagai aktivator dari berbagai enzim, berperan dalam menstimulasi


pemecahan molekul air pada fase terang fotosintesis, serta merupakan komponen struktural dari
sistem membran kloroplas. Diperlukan untuk pembentukan zat protein, dan vitamin khususnya
vitamin C. penting untuk dapat mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.

4. Mo (Molybdenum), zat mikri ini diperlukan tumbuh-tumbuhan dalam ukuran/timbangan


yang sangat kecil, namun engan ukuran tersebut dapat menghasilkan kualitas tanaman yang
setinggi-tingginya. Tetapi jika kelebihan sedikit saja akan menjadi racun bagi tanaman.

Juga sebagai bagian dari enzim nitrat reduktase yang mereduksi ion nitrat menjadi ion nitrit.
5. Cu (Tembaga), dalam tubuh tanaman dibutuhkan untuk berbagai proses kimiawi, misalnya
respirasi (oksidasi zat karbohidrat, lemak, dan protein). Dan penting pula untuk menghasilkan zat
hijau daun. Terdapat pada berbagai enzim atau protein yang terlibat dalam reaksi oksidasi dan
reduksi, yaitu pada enzim respirasi pada mitokondria, dan protein pada kloroplas.

6. Zn (seng), kekurangan seng sering dihubungkan dengan tanah netral sampai alkalie bahan
organik tinggi. Anakan tanaman menjadi berkurang dan tanaman menjadi sedikit kerdil dan daun-
daun pada bagian bawah menjadi kuning mulai di antara tulang-tulang daun. Jika warna kuning
mulai timbul noda-noda coklat biasanya mulai tampak dekat pucuk helai daun. Kekurangan seng
akan lebih parah bila N dan P diberikan dalam dosis tinggi. Juga berperan dalam pembentukan
klorofil dan pencegahan kerusakan molekul klorofil. Beberapa enzim juga hanya dapat berfungsi
jika terdapat unsur seng yang terikat kuat pada molekul enzim tersebut.

7. Cl (Khlor), merupakan senyawa anorganik yang terdapat pada mineral-mineral yang


dipandang essensial. Unsur ini berfungsi untuk pembentukan zat gizi atau pati pada tanaman. Juga
untuk menstimulasi pamecahan molekul air pada fase terang fotosintesis serta essensial untuk
proses pembelahan sel.
8. I (Iodin), pada konsentrasi/keseimbangan yang tepat dapat memperbaiki pertumbuhan
tanaman.

9. F (Fluor), unsur ini tersebar secara luas di alam. Tetapi perannya bagi tanaman memang
belum jelas, namun pemberian sedikit F dapat menjadikan produksi tanaman semakin membaik.

C Mekanisme Penyerapan Unsur Hara Melalui Akar Pada Tanah

Unsur hara dapat tersedia disekitar akar melalui 3 mekanisme penyediaan unsur hara,
yaitu: (1) aliran massa, (2) difusi, dan (3) intersepsi akar. Hara yang telah berada disekitar
permukaan akar tersebut dapat diserap tanaman melalui dua proses, yaitu:
(1) Proses Aktif, yaitu: proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif atau proses
penyerapan hara yang memerlukan adanya energi metabolik, dan
(2) Proses Selektif, yaitu: proses penyerapan unsur hara yang terjadi secara selektif.
 Proses Aktif:
Proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif dapat berlangsung apabila tersedia
energi metabolik. Energi metabolik tersebut dihasilkan dari proses pernapasan akar tanaman.
Selama proses pernapasan akar tanaman berlangsung akan dihasilkan energi metabolik dan
energi ini mendorong berlangsungnya penyerapan unsur hara secara proses aktif. Apabila
proses pernapasan akar tanaman berkurang akan menurunkan pula proses penyerapan unsur
hara melalui proses aktif. Bagian akar tanaman yang paling aktif adalah bagian dekat ujung
akar yang baru terbentuk dan rambut-rambut akar. Bagian akar ini merupakan bagian yang
melakukan kegiatan respirasi (pernapasan) terbesar.
 Proses Selektif:
Bagian terluar dari sel akar tanaman terdiri dari: (1) dinding sel, (2) membran sel, (3)
protoplasma. Dinding sel merupakan bagian sel yang tidak aktif. Bagian ini bersinggungan
langsung dengan tanah. Sedangkan bagian dalam terdiri dari protoplasma yang bersifat aktif.
Bagian ini dikelilingi oleh membran. Membran ini berkemampuan untuk melakukan seleksi
unsur hara yang akan melaluinya. Proses penyerapan unsur hara yang melalui mekanisme
seleksi yang terjadi pada membran disebut sebagai proses selektif.
Proses selektif terhadap penyerapan unsur hara yang terjadi pada membran diperkirakan
berlangsung melalui suatu carrier (pembawa). Carrier (pembawa) ini bersenyawa dengan ion
(unsur) terpilih. Selanjutnya, ion (unsur) terpilih tersebut dibawa masuk ke dalam
protoplasma dengan menembus membran sel.

Mekanisme penyerapan ini berlangsung sebagai berikut:


(1) Saat akar tanaman menyerap unsur hara dalam bentuk kation (K+, Ca2+, Mg2+, dan
NH4+) maka dari akar akan dikeluarkan kation H+ dalam jumlah yang setara, serta,
(2) Saat akar tanaman menyerap unsur hara dalam bentuk anion (NO3-, H2PO4-, SO4-)
maka dari akar akan dikeluarkan HCO3- dengan jumlah yang setara (Madjid., 2007).

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. unsur hara adalah sumber nutrisi atau makanan yang dibutuhkan tanaman, baik itu unsur hara
yang tersedia di alam (organik), maupun yang sengaja ditambahkan
2. Unsur hara esensial terdiri dari menjadi dua unsur yaitu unsur hara mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe,
Bo, dan Cl) dan unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)
3. Mekanisme penyerapan unsur hara pada tanaman ada tiga mekanisme penyediaan unsur hara,
yaitu: (1) aliran massa, (2) difusi, dan (3) intersepsi akar. Hara yang telah berada disekitar
permukaan akar tersebut dapat diserap tanaman melalui dua proses, yaitu proses selektif
dan proses aktif.

Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah yang berjudul
“Macam-Macam Unsur Hara dan Penyerapannya” bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Makalah tidak perlu kata pengantar

 Ucapan syukur
 Alasan karya ilmiah dibuat
 Penjelasan pelaksanaaan pembuatan karya ilmiah
 Informasi tentang bimbingan dan bantuan yang diperoleh
 Ucapan terimakasi
 Keterbukaan terhadap kritik dan saran
 PenyebuttAn teempat,tanggal,bulan,tahun karya ilmiah dibuat

PENDAHULUAN
 Latar belakang masalah :alasan oemilihan topik, telaah studi pustaka, manfaat
hasil oenelitian,permasalahan.
 Perumusan masalah: pembatasan masalah.
 Tujuan: upaya pokok yang akan dilakukan, hasil yang akan dicapai.
 Tinjauan puastaka : ulasan tulisan yang pernah ada, untuk menunjukkan keaslian
karya tulus.
 Landasan teori: teori yang digunakan untuk menganalisis data , alasan pemilihan
teori.
 Metode dan Teknik Penelitian: metode yang digunakan , teknik yang digunakan
dalam pengumpulan dan analisis data.
 Popilasi dan sampel
 Sistematika penyajian: urutan halhal yang dimuat dalam karya ilmiah.

Yogyakarta, Oktober 2019

Penulis

DAFTAR PUTAKA

Arsyah,S.1989.Konservasi Tanah dan air.penerbit IPB,Bogor

Dr.ir. Kemas Ali Hanafiah,M.S. et al 2008 Dasar-Dasar Ilmu Tanah. penerbit PT Raja Grafindo
Persada
Hakim, N et al.1986.Dasar dasar ilmutanah. Pernerbit Universitas Lampung
Jones,B,J,. (1998). Buku manual tentang nutrisi tanaman. CRC Press. hlm. 34–. ISBN 978-1-
884015-31-1. Diakses tanggal 25 Oktober 2019.
Madjid, Abdul. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Bahan Kuliah Online Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan.

10

Anda mungkin juga menyukai