Penyerapannya(kapital)
(Subjudul/kegunaan)
(judul yang jelas tentang topik tidak boleh berupa pertanyaan)
margin(4,4,4,4)
Yogyakarta
Berdasarkan jumlah yang di perlukan tanaman, Unsur hara di bagi menjadi dua golongan,
yakni unsur hara makro dan unsur hara mikro Unsur-unsur kimia yang dikonsumsi dalam jumlah
besar oleh tanaman berupa karbon, hidrogen, dan oksigen yang didapat dalam bentuk air dan
karbon dioksida, sedangkan energi diperoleh dari sinar matahari (jones 1998). Nitrogen,
Fosforus, and sulfur (belerang) juga dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar. Kesemuanya
disebut "Enam Besar" unsur makro nutrien pada semua kehidupan. Yang biasanya bersumber
dari anorganik (misalnya karbon dioksida, air, nitrat, fosfat, sulfat ) ataupun senyawa organik (
misalnya karbohidrat, lipid, protein ), .
. Ada juga unsur hara yang tidak mempunyai fungsi pada tanaman, tetapi kadarnya cukup tinggi
dalam tanaman dan tanaman yang hidup pada suatu tanah tertentu selalu mengandung unsur hara
tersebut misalnya unsur hara Al (Almunium), Ni (Nikel) dan Fe (Besi).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian hara tanaman?
2. Apa macam-macam unsur hara?
3. Bagaimana mekanisme penyerapan unsur hara dari dalam tanah?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Unsur hara merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang
tidak sedikit untuk membantu mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal. Tumbuhan
memerlukan asupan unsur hara baik yang tersedia dialam (tanah) maupun yang diaplikasikan atau
diberikan oleh manusia untuk hidup, tumbuh dan menyelesaikan siklus hidupnya, sama dengan
manusia memerlukan makan untuk hidup. Unsur hara harus diberikan secara seimbang untuk
mendapatkan suatu hasil produksi tanaman yang optimal. Pemupukan seimbang yaitu pupuk yang
diberikan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada tanaman itu sendiri. Jumlah kebutuhan
akan unsur hara untuk jenis tanaman memiliki perbedaan. Unsur hara esensial merupakan suatu
kebutuhan tanaman yang sangat penting dan yang tidak bisa digantikan oleh apapun dari semua
jenis unsur hara. Unsur hara esensial terdiri dari menjadi dua unsur yaitu unsur hara mikro (Mo,
Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, dan Cl) dan unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama
yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan
lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur
hara yang cukup di dalam tanah.Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata
baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan
siklushidupnya dengan sempurna, yakni sebanyak 13 jenis, sedangkan 3 lainya yaitu C, H dan O
berasal dari udara atau air.
A. PENGERTIAN HARA ESENSIAL
Beragam unsur dapat ditemukan dalam tubuh tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa
seluruh unsur-unsur tersebut dibutuhkan tmbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa unsur
yang ditemukan didalam tubuh tumbuhan, malah dapat mengganggu metabolisme atau meracuni
tumbuhan, sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat seperti Al, Cd, Ag dan Pb.
Suatu unsure dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah jika :
1. tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh)
apabila unsur tersebut tidak tersedia.
2. unsure tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi
kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Misalnya N sebagai penyusun protein, dan Mg sebagai
penyusun klorofil.
Berdasarkan kreteria diatas, maka ada 16 unsur hara esensial didalam tumbuhan. Sebagian
besar unsure hara esensial diperoleh tumbuhan dari dalam tanah, yakni sebanyak 13 jenis,
sedangkan 3 lainya yaitu C, H dan O berasal dari udara atau air.
2. N (Nitrogen), udara merupakan sumber Nitrogen terbesar, agar dapat dimanfaatkan oleh
tanaman masih harus diubah dalam bentuk NH3 (amoniak) atau nitrat. Fungsi N adalah :
P (Phosphor), zat hara P murni merupakan zat berbahaya bagi siapapun karena mudah
terbakar bila bersenyawa dengan oksigen dari udara. Fungsinya bagi tanaman adalah :
o Merangsang dan mempercepat pertumbuhan tanaman dan akar semai.
o Mempecepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya serta
mempercepat pemasakan sehingga mempercepat masa panen.
o Memperbesar pembentukan anakan dan gabah serta memperkuat tubuh padi-
padian, sehingga tidak mudah rebah.
o Mempercepat pembentukan bunga dan biji sehingga meningkatkan produksi biji-
bijian.
o Merupakan bagian yang essensial dari berbagai gula fosfat yang berperan dalam
reaksi pada fase gelap fotosintesis, respirasi, dan proses metabolisme lainnya. Juga
merupakan bagian dari nukleotida (dalam RNA dan DNA) dan fosfolipida
penyusun membran.
4. K (Kalium), merupakan zat hara yang mudah mengadakan persenyawaan dengan zat lain,
seperti Khlor, dan Mg. Fungsinya bagi tanaman adalah :
Memperbesar vigor dan daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit dan
kekeringan.
Membantu pembentukan protein dan karbohidrat dalam tanaman.
Memperkuat seluruh tubuh tanaman terutama bagian batang.
Mengurangi kerontokan gabah.
Mempertinggi kualitas tanaman.
Sebagai katalistor dalam transportasi tepung, gula, dan lemak dalam tanaman.
Unsur ini tetap sebagai ion dalam tumbuhan.
Berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim yang essensial dalam reaksi fotosintesis
dan respirasi, serta sebagai enzim dalam sintesis ptotein dan pati.
Merupakan ion yang berperan dalam mengatur potensi osmotik sel dan mengatur tekanan turgor
sel.
Dalam kaitannya dengan pengaturan turgor sel peran yang penting adalah dalam proses
membuka dan menutupnya stomata.
5. Ca (Kalsium/kapur), sumber utamanya ada pada bebatuan berkapur dan sisa-sisa tumbuhan,
fungsinya adalah :
7. S (Belerang), bersumber dari sisa-sisa bahan organik tanah, zat belerang dari sisa-sisa tersebut
baru terlepas jika telah mengalami pelapukan, khususnya dari zat proteinnya. Fungsinya adalah :
2. Fe (Besi), penting bagi pembentukan zat hijau daun, zat karbohidrat, lemak, protein dan
enzim. Merupakan bagian dari enzim-enzim tertentu dan meupakan bagian dari protein yang
berfungsi sebagai pembawa elektron pada fase terang fotosintesis dan respirasi.
Juga sebagai bagian dari enzim nitrat reduktase yang mereduksi ion nitrat menjadi ion nitrit.
5. Cu (Tembaga), dalam tubuh tanaman dibutuhkan untuk berbagai proses kimiawi, misalnya
respirasi (oksidasi zat karbohidrat, lemak, dan protein). Dan penting pula untuk menghasilkan zat
hijau daun. Terdapat pada berbagai enzim atau protein yang terlibat dalam reaksi oksidasi dan
reduksi, yaitu pada enzim respirasi pada mitokondria, dan protein pada kloroplas.
6. Zn (seng), kekurangan seng sering dihubungkan dengan tanah netral sampai alkalie bahan
organik tinggi. Anakan tanaman menjadi berkurang dan tanaman menjadi sedikit kerdil dan daun-
daun pada bagian bawah menjadi kuning mulai di antara tulang-tulang daun. Jika warna kuning
mulai timbul noda-noda coklat biasanya mulai tampak dekat pucuk helai daun. Kekurangan seng
akan lebih parah bila N dan P diberikan dalam dosis tinggi. Juga berperan dalam pembentukan
klorofil dan pencegahan kerusakan molekul klorofil. Beberapa enzim juga hanya dapat berfungsi
jika terdapat unsur seng yang terikat kuat pada molekul enzim tersebut.
9. F (Fluor), unsur ini tersebar secara luas di alam. Tetapi perannya bagi tanaman memang
belum jelas, namun pemberian sedikit F dapat menjadikan produksi tanaman semakin membaik.
Unsur hara dapat tersedia disekitar akar melalui 3 mekanisme penyediaan unsur hara,
yaitu: (1) aliran massa, (2) difusi, dan (3) intersepsi akar. Hara yang telah berada disekitar
permukaan akar tersebut dapat diserap tanaman melalui dua proses, yaitu:
(1) Proses Aktif, yaitu: proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif atau proses
penyerapan hara yang memerlukan adanya energi metabolik, dan
(2) Proses Selektif, yaitu: proses penyerapan unsur hara yang terjadi secara selektif.
Proses Aktif:
Proses penyerapan unsur hara dengan energi aktif dapat berlangsung apabila tersedia
energi metabolik. Energi metabolik tersebut dihasilkan dari proses pernapasan akar tanaman.
Selama proses pernapasan akar tanaman berlangsung akan dihasilkan energi metabolik dan
energi ini mendorong berlangsungnya penyerapan unsur hara secara proses aktif. Apabila
proses pernapasan akar tanaman berkurang akan menurunkan pula proses penyerapan unsur
hara melalui proses aktif. Bagian akar tanaman yang paling aktif adalah bagian dekat ujung
akar yang baru terbentuk dan rambut-rambut akar. Bagian akar ini merupakan bagian yang
melakukan kegiatan respirasi (pernapasan) terbesar.
Proses Selektif:
Bagian terluar dari sel akar tanaman terdiri dari: (1) dinding sel, (2) membran sel, (3)
protoplasma. Dinding sel merupakan bagian sel yang tidak aktif. Bagian ini bersinggungan
langsung dengan tanah. Sedangkan bagian dalam terdiri dari protoplasma yang bersifat aktif.
Bagian ini dikelilingi oleh membran. Membran ini berkemampuan untuk melakukan seleksi
unsur hara yang akan melaluinya. Proses penyerapan unsur hara yang melalui mekanisme
seleksi yang terjadi pada membran disebut sebagai proses selektif.
Proses selektif terhadap penyerapan unsur hara yang terjadi pada membran diperkirakan
berlangsung melalui suatu carrier (pembawa). Carrier (pembawa) ini bersenyawa dengan ion
(unsur) terpilih. Selanjutnya, ion (unsur) terpilih tersebut dibawa masuk ke dalam
protoplasma dengan menembus membran sel.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. unsur hara adalah sumber nutrisi atau makanan yang dibutuhkan tanaman, baik itu unsur hara
yang tersedia di alam (organik), maupun yang sengaja ditambahkan
2. Unsur hara esensial terdiri dari menjadi dua unsur yaitu unsur hara mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe,
Bo, dan Cl) dan unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)
3. Mekanisme penyerapan unsur hara pada tanaman ada tiga mekanisme penyediaan unsur hara,
yaitu: (1) aliran massa, (2) difusi, dan (3) intersepsi akar. Hara yang telah berada disekitar
permukaan akar tersebut dapat diserap tanaman melalui dua proses, yaitu proses selektif
dan proses aktif.
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah yang berjudul
“Macam-Macam Unsur Hara dan Penyerapannya” bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Ucapan syukur
Alasan karya ilmiah dibuat
Penjelasan pelaksanaaan pembuatan karya ilmiah
Informasi tentang bimbingan dan bantuan yang diperoleh
Ucapan terimakasi
Keterbukaan terhadap kritik dan saran
PenyebuttAn teempat,tanggal,bulan,tahun karya ilmiah dibuat
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah :alasan oemilihan topik, telaah studi pustaka, manfaat
hasil oenelitian,permasalahan.
Perumusan masalah: pembatasan masalah.
Tujuan: upaya pokok yang akan dilakukan, hasil yang akan dicapai.
Tinjauan puastaka : ulasan tulisan yang pernah ada, untuk menunjukkan keaslian
karya tulus.
Landasan teori: teori yang digunakan untuk menganalisis data , alasan pemilihan
teori.
Metode dan Teknik Penelitian: metode yang digunakan , teknik yang digunakan
dalam pengumpulan dan analisis data.
Popilasi dan sampel
Sistematika penyajian: urutan halhal yang dimuat dalam karya ilmiah.
Penulis
DAFTAR PUTAKA
Dr.ir. Kemas Ali Hanafiah,M.S. et al 2008 Dasar-Dasar Ilmu Tanah. penerbit PT Raja Grafindo
Persada
Hakim, N et al.1986.Dasar dasar ilmutanah. Pernerbit Universitas Lampung
Jones,B,J,. (1998). Buku manual tentang nutrisi tanaman. CRC Press. hlm. 34–. ISBN 978-1-
884015-31-1. Diakses tanggal 25 Oktober 2019.
Madjid, Abdul. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Bahan Kuliah Online Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan.
10