KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................................2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Unsur Hara...................................................................................................................................3
B. Penggolongan Unsur Hara...........................................................................................................4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman......................................................................................5
B. Fungsi Unsur Hara, Gejala Defisiensi Dan Penanggulangannya....................................................5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur hara merupakan elemen penting untuk menopang pertumbuhan tanaman.
Tanpa unsur hara, mustahil tanaman dapat tumbuh optimal, bahkan besar
kemungkinan tanaman akan mengalami kematian. Bisa dibilang unsur hara
merupakan bahan makanan utama bagi tanaman.Dengan unsur hara ini tanaman
mampu mencukupi kebutuhan nutrisinya.
Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanaman, tergantung
pada jenis dan sifat tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali memperlihatkan tanda-
tanda kekurangan atau sebaliknya ada yang lambat. Pada umumnya pertama-tama
akan terlihat pada bagian tanaman yang melakukan kegiatan fisiologis terbesar yaitu
pada bagian yang ada di atas tanah terutama pada daun-daunnya.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Unsur Hara
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh danberproduksi secara optimal adalah
ketersediaan unsur hara dalam jumlah yangcukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat
menyediakan unsur hara yang cukupbagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk
memenuhikekurangan tersebut. Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman,tentunya
memiliki fungsi, kelebihandan kekurangannya masing-masing.
Dalam memberikan unsur hara pada tanaman tentunya sangat penting dijagakeseimbangan dan
pengaturan kadar pemberian unsure hara tersebut, sebab jikakelebihan dalam pemberiannya akan
tidak baik dampaknya, demikian pulahalnya jika yang diberikan tersebut kurang dari takaran yang
semestinyadiberikan (Acehpedia, 2010).
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebuthara tanaman. Berbeda
dengan manusia yang menggunakan bahan organik,tanaman menggunakan bahan anorganik untuk
mendapatkan energi danpertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon
yang adadi atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadibahan organik
oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan
metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman.
Unsur N adalah unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya pada tanaman. Unsur ini
berperan utama dalam : merangsang pertumbuhan vegetatif ( batang dan daun );
meningkatkan jumlah anakan dan meningkatkan jumlah bulir / rumpun. Kekurangan
unsur N menyebabkan : pertumbuhan kerdil ; daun menguning dan sistem perakaran
terbatas. Sedangkan kelebihan unsur N menyebabkan : pertumbuhan vegetatif
memanjang ( lambat panen ); mudah rebah; menurunkan kualitas bulir dan respon
terhadap serangan hama dan penyakit. ( Wahyudi.R, 2013)
Davidescu (1988) mengusulkan batas perbedaan antara unsur hara makrodan mikro adalah
0,02%; kadar unsur hara makro lebih dari 0,02% dan bilakurang disebut unsur hara mikro. Namun
dalam kenyataannya seringkaliditemukan tanaman tertentu yang hidup di jenis tanah tertentu , angka
tersebuttidak tepat. Misalnya tanaman jagung yang hidup di tanah latosol mengandungunsur hara
besi (Fe) lebih dari 0,02%.Ada pula ditemukan unsur hara tertentu dengan kadar cukup tinggi
padatanaman, tetapi tidak memiliki peran yang berarti karena tanaman hidup padatanah dengan
kadar unsur hara tersebut dalam jumlah melimpah.
BAB III
PEMBAHASAN
Gejala Defisiensi N :
Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi
warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya
berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman
berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah
yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna
merah kecoklatan.
Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali
masak sebelum waktunya
Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan
menebalnya nsuree sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran
kecil-kecil
Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering,
dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas
Penyebab Defisiensi N
Tanaman mengalami kompetensi yang berat dengan gulma seperti
alang-alang(imperata cylindrical) dan mikania (mikania micrantha).
Tanah dengan drainase jelek dan akar dalam kondisi yang anaerobic
Sangat rendahnya kandungan N dalam tanah sehingga tidak
mencukupi bagi pertumbuhan kelapa sawit
Shock akibat proses pemindahan bibit
Pemupukan N yang tidak mencukupi
Penanggulangan
Pada kondisi tertentu,beberapa jenis tanah mampu menyediakan N
yang cukup untuk pertumbuhan dan berproduksi. Sebagai pencegahan
dapat dilakukan secara dini dengan mengendalikan gulma-gulma penting
yang berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman. Melakukan pemindahan
bibit secara hati-hati,pembangunan penutupan tanah dengan baik dan
melakukan analisa daun secara rutin guna mengetahui kandungan N untuk
penyusunan rekomendasi pemupukan sehingga diperoleh dosis yang
optimum bagi kelapa sawit. Besarnya nilai kandungan N pada tanaman
dengan semakin tua umur tanaman.perbaikannsure drainase penting untuk
menghindari penggenangan dan tingginya permukaan air.
b)Unsur P (Phosphorus)
Fungsi :
Penting untuk pertumbuhan tanaman, terutama dalam
pertumbuhan akar,khususnya akar benih/tanaman muda, sedangkan
pertumbuhan akar merupakan sarana penting untuk tumbuh
kokohnya tanaman pada tahap awal perkembangannya.
Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda
menjadi tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi
buah/biji.
Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat
pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein
tertentu.
Gejala Defisiensi P :
Terhambatnya pertumbuhan nsure perakaran, batang dan daun
Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan,
mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian
bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang
terdapat warna merah ungu yang lambat daun berubah menjadi
kuning.
Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya
kerdil-kerdil, nsure jelek dan lekas matang
Penyebab Defisiensi P
Kadar P tersedia didalam tanah sangat rendah (nsure ; <15 mg P/kg,
Bray II)
Tanaman kelapa sawit ditanam pada lahan yang lapisan atas
tanahnya sudah tererosi (kerap kali terjadi di puncak-puncak bukit)
Tingginya kapasitas fiksasi tanah terhadap P (tanah berbahan
volkanik,berbahan mineral tipe 2:1,dll)
Dosis P yang diberikan tidak mencukupi untuk menunjang
produktivitas tanaman yang tinggi.
Tanaman yang tumbuh pada areal tanah calcareous
Penanggulangan
Pengambilan contoh daun secara rutin dan penganalisaannya di
laboratorium diperlukan untuk dapat mengetahui rendahnya kadar P daun
(<0,15 %) dan ketidakseimbangan antara N dan P (>20:1),pembangunan
tanggul-tanggul erosi akan mengurangi kehilangan pupuk P yang ditabur
diatas tanah. Jika pupuk diberkan dalam jumlah yang cukup,maka
perkembangan akar akan meningkat dan akan memperbaiki serapan
N,Mg,dan K.
c) Unsur Ca ( kalsium )
fungsi :
Merangsang pembentukan bulu-bulu akar
Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari
tanaman
Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang
pembentukan biji
Menetralisir asam-asam unsure yang dihasilkan pada saat
metabolism
Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan
senyawa atau suasana keasaman tanah
Gejala defisiensi Ca
Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna,
pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan
warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan
daun pada beberapa tempat mati
Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
Pertumbuhan unsure perakarannya terhambat, kurang sempurna
malah sering salah bentuk
Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
Penyebab Defisiensi Ca
Kejenuhan basa dan pH tanah: kejenuhan Ca2+ yang tinggi diperlukan
agar hara ini tersedia bagi tanaman. Angkanya beragam sesuai tipe tapak
pertukaran : kejenuhan pada lempung 2:1 besarnya >70% , sedangkan pada
bagan organik tanah dan lempung 1:1 besarnya 40 to 50%. Pada ph yang
rendah Ca kurang tersedia: disebabkan kejenuhan Ca 2+ rendah, adanya
Al3+ dalam larutan menghambat penyerapan Ca2+ . Kation yang lain misalnya
Mg2+, K+, NH4+ jika kadarnya tinggi akanmenghambat penyerapan Ca,
sebaliknya anion Nitrat akan meningkatkan serapan Ca.
Penanggulangan
Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan
menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium karbonat (Ca=90%), serta
pupuk kalsium kandungan Ca 80-99%.
Gejala defisiensi Cl
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal
terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat
dan berwarna tembaga
Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas
menunjukkan gejala seperti di atas.
Penyebab defisiensi Cl
Kebutuhan Cl unsur sedikit dibandingkan unsur lainnya.
Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil
dan mudah tercuci oleh air draiinase. Sumber Cl sering berasal dari
air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan
defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan tanaman.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada pula ditemukan unsur hara tertentu dengan kadar cukup tinggipada tanaman, tetapi tidak
memiliki peran yang berarti karena tanaman hiduppada tanah dengan kadar unsur hara tersebut
dalam jumlah melimpah. Misalnya alumunium (Al), Nikel (Ni), dan Fluor (F). Penggolongan unsurhara
menurut Davidescu (1988) adalah sebagai berikut.
Makro primer: N, P, KMakro sekunder: Ca, Mg, SMikro primer: Fe, Mn, Zn, B, CuMikro sekunder:
Mo, Co, ClUnsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen(H),Oksigen (O), Nitrogen
(N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium(Ca),Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn),
Tembaga (Cu),Molibden(Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon(Si). Unsur hara
tersebut tergolong unsur hara Essensial.
Nitrogen merupakanelemen hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Sumber utama
Nitrogen di dalam tanah yaitu bahan organik tanah. Selain dari bahan organik tanah Nitrogen juga
diperoleh dari gas N2 di atmosfer melalui penambatan atau fiksasi Nitrogen.
Dalam kondisi normal, hidrogen merupakan gas yang tidak berbaudan tidak berwarna yang
dibentuk oleh molekul diatomik, H2. Karbon berasaldari bahasa Latin carbo, yang berarti arang.
Karbon, suatu unsur yang telahditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam.
Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan atmosfir
kebanyakan planet. Oksigen merupakan zat kimia yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup, walaupun memang terdapat tumbuhan yang justru mampu menghasilkan
oksigen.
B. Saran
Adapun saran yang ingin saya sampaikan pada makalah ini adalahungkapan dimana saya ingin
belajar dari hal tidak mengerti menjadi mengerti maka dari itu saya menginkan dari pembaca agar
memberikan kritik serta saran kepada si pembuat makalah agar kiranya dapat membuat makalah
yang lebih baik dari makalah makalah yang ada.
DAFTAR PUSTAKA