Anda di halaman 1dari 24

UNSUR HARA DAN PUPUK

Rabiatul Wahdah, SP., MS.

Program Studi Agroekoteknologi


Fakultas Pertanian, ULM
Rabiatul Wahdah, SP., MS.
Program Studi Agroekoteknologi
Unsur hara adalah suatu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik yang ada
pada tumbuh – tumbuhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, unsur hara adalah zat yang
diperlukan hewan atau tumbuhan untuk pembentukan jaringan, pertumbuhan, dan kegiatan hidup
lainnya. Unsur hara dapat bersifat organik (hasil pelapukan makhluk hidup) dan anorganik
(berasal dari benda tak hidup, elemen dari air, gas, asam dan mineral.

Menurut Hanafiah (2005), unsur hara adalah bagian dari unsur kesuburan yang diserap oleh
tumbuhan melalui tanah yang berkaitan dengan ketersediaan dan jumlahnya bagi pertumbuhan
tanaman. Sedangkan menurut Munawar (2018) definisi unsur hara adalah bagian yang dibutuhkan
tanaman dalam menunjang kesuburan yang dibedakan menjadi dua bagian, yakni unsur hara
mikro dan makro.

1. unsur hara makro, berarti unsur hara diperlukan dalam jumlah yang banyak bagi tanaman (N, P,
K, Ca, Mg, dan S)
Deret unsur hara makro berdasarkan jumlah yg dibutuhkan oleh tanaman :
N ≥ K > Ca > Mg ≥ P > S
2. Unsur hara mikro merupakan jenis unsur hara yang di perlukan dalam jumlah yang kecil bagi
tumbuhan.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
Rabiatul Wahdah, SP., MS.
Program Studi Agroekoteknologi
Rabiatul Wahdah, SP., MS.
Program Studi Agroekoteknologi
PERANAN UNSUR HARA
•Tumbuhan akan menyerap unsur hara dalam bentuk ion
(Anorganik) yang terdapat di sekitar daerah perakaran (rizosfir).
Unsur-unsur ini harus berada dalam bentuk tersedia (available) dan
dalam konsentrasi optimum bagi pertumbuhan. Unsur-unsur
tersebut juga harus berada dalam suatu keseimbangan.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
PERAN UNSUR HARA
Menurut (Buckman and Brady, 1982) (Mansyur, Pudjiwati and
Murtilaksono, 2021), (Hanafiah, 2005), (Rosmarkam and Yuwono,
2002) Peran masing- masing unsur hara adalah:
1 Nitrogen (N)
Peran nitrogen (N) bagi tanaman adalah:
• untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya
batang, cabang, dan daun;
• berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat
berguna dalam proses fotosintesis;
• membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik
lainnya.
Rabiatul Wahdah, SP., MS.
Program Studi Agroekoteknologi
2 Fosfor (P)
• Peran fosfor (P) bagi tanaman:
a. berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman
muda;
b. sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu;
c. membantu asimilasi dan pernapasan;
d. serta mempercepat pembungaan, pemasakan biji, dan buah.

3 Kalium (K)
• Unsur Kalium (K) berperan untuk:
a. membantu pembentukan protein dan karbohidrat;
b. memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur;
c. merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan
penyakit.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
4 Kalsium (Ca)
• Peran Kalsium (Ca) bagi tanaman adalah:
a. merangsang pembentukan bulu-bulu akar;
b. mengeraskan batang tanaman;
c. merangsang pembentukan biji;
d. meningkatkan kemampuan tanaman untuk beradaptasi pada senyawa
atau suasana yang tidak menguntungkan pada tanah.

5 Magnesium (Mg)
• Unsur Magnesium berperan untuk:
a. pembentukan hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat,
lemak, dan minyak-minyak;
b. berperan penting dalam transportasi fosfat dalam tanaman sehingga
kandungan fosfat dalam tanaman dapat dinaikkan dengan penambahan
unsur magnesium.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
6 Belerang/Sulfur (S)
• Peran Belerang (S) bagi tanaman adalah:
a. berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar;
b. berperan penting dalam pembentukan beberapa jenis protein seperti asam
amino;
c. membantu pertumbuhan anakan;
d. merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak,
sayuran dan lain-lain.

7 Klor (Cl)
• Peran Klor (Cl) bagi tanaman adalah:
a. memperbaiki dan meningkatkan hasil kering tanaman seperti tembakau,
kapas, kentang, dan tanam sayuran;
b. banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
8 Besi (Fe)
• Besi (Fe) berperan untuk:
a. pernapasan tanaman dan pembentukan hijau daun;
b. Ketidaktersediaan besi terutama pada tanah yang mengandung banyak
kapur, tanaman akan langsung merana.

9 Mangan (Mn)
• Peran mangan (Mn) adalah sebagai komponen untuk memperlancar proses
asimilasi dan merupakan unsur penting dalam berbagai enzim.

10 Tembaga (Cu)
• Peran tembaga (Cu) adalah mendorong terbentuknya hijau daun dan dapat
menjadi bahan utama dalam berbagai enzim.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
11 Boron (B)
• Boron (B) berfungsi untuk:
a. mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan menyerap unsur kalsium;
b. berperan dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif;
c. pada tanaman penghasil biji, berpengaruh terhadap pembagian sel;
d. menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
12 Molibdenum (Mo)
• Peranan molibdenum (Mo) bagi tanaman adalah:
a. sangat berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran;
b. membantu mengikat nitrogen dari udara bebas pada untuk tanaman pupuk hijau;
c. merupakan bagian dari komponen penyusun enzim-enzim pada bakteri nodula akar
tanaman pupuk hijau.

13 Seng (Zn)
• Peran Seng (Zn) bagi tanaman adalah mendorong pertumbuhan tanaman karena
diduga Zn dapat berfungsi membentuk hormon tumbuh.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
Selain unsur C, H, dan O, tanaman memperoleh sebagian besar nutrisi yang ia perlukan
dari dalam tanah tempat ia tumbuh. Unsur C, H, dan O diperoleh tanaman dari air dan
karbon dioksida di udara, sedangkan unsur-unsur hara makro dan mikro lainnya diperoleh
dari hasil dekomposisi atau pelapukan batuan mineral yang ada di tanah.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
UNSUR HARA ESENSIAL DAN NON ESENSIAL

Unsur hara esensial adalah unsur hara yang sangat diperlukan oleh
tanaman, dan fungsinya dalam tanaman tidak dapat digantikan oleh
unsur lain.
Unsur Hara Non Essensial

Adalah unsur hara yang mempunyai peran yang relatif kecil terhadap
pertumbuhan tanaman dan perannya dapat digantikan dengan unsur hara
lainnya.

Penggolongan Unsur Hara Tanaman (Davidescu & Davidescu, 1988 dalam (Rosmarkam
and Yuwono, 2002)
Esensial Non Esensial
Golongan
Utama Kedua Menaikan Produksi T idak M enaikan Produksi
Makro N, P, K C a, M g, S Na Si, V
A r, Ba, B e, B i, B r, C r, F , Li,
Mikro Fe, M n, Zn , B , C u M o, C o, C l A l, I
Pb, Rb, Pt, S r, Se

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
SUATU UNSUR HARA DIANGGAP
ESENSIAL JIKA:
1. Defisiensi unsur hara tersebut menyebabkan
tanaman tidak mungkin dapat menyelesaikan
stadium vegetatif dan reproduktifnya
2. Defisiensi adalah bersifat spesifik pada unsur
yang dimaksudkan, dan hanya dapat dihindari
atau diperbaiki dengan menambahkan unsur
tersebut
3. Unsur tersebut terlibat langsung dalam nutrisi
tanaman.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
Rabiatul Wahdah, SP., MS.
Program Studi Agroekoteknologi
PRINSIP FAKTOR PEMBATAS
Besarnya produksi tanaman ditentukan
oleh unsur yang paling rendah
ketersediaannya. Jika salah satu faktor
berada dalam keadaan tidak seimbang
dengan faktor lain, maka faktor ini dapat
menekan atau mengganggu pertumbuhan
tanaman  Hukum the law of the
minimum, Liebig

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh pemberian pupuk dan ketersediaan
unsur hara di dalam tanah. Serapan unsur hara dibatasi oleh unsur hara yang berada dalam keadaan
minimum (Hukum Minimum Leibig). Dengan demikian status hara terendah akan mengendalikan
proses pertumbuhan tanaman. Untuk mencapai pertumbuhan optimal, seluruh unsur hara harus dalam
keadaan seimbang, artinya tidak boleh ada satu unsur hara pun yang menjadi faktor pembatas (Pahan,
2008).

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
SUMBER UNSUR HARA DALAM TANAH

1. MINERAL TANAH

2. BAHAN ORGANIK (HEWAN, TANAMAN, DLL)

3. UNSUR HARA TERADSORPSI

4. ION-ION TERLARUT

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang mempunyai peranan
penting dalam peningkatan produksi dan mutu hasil budidaya tanaman. Pada PP
No. 8 tahun 2001 Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa definisi pupuk adalah bahan
kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan
tanaman secara langsung atau tidak langsung. Pupuk merupakan sumber nutrisi
tambahan dari luar tanah bagi tanaman.

Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan manusia ke dalam tanah untuk


memenuhi kebutuhan tanaman dalam bertumbuh dan berproduksi. Pupuk
adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur
hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan
pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan
atau biologis, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk
(Firmansyah, 2011).

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
Leluhur kita telah mengenal pupuk sejak 8000 tahun silam. Para petani di masa itu
menyadari bahwa lahan menjadi subur ketika hewan ternak berkumpul. Akhirnya
diketahui bahwa sumber dari kesuburan tanah adalah pupuk kandang. Hal itu berlanjut
hingga ribuan tahun berikutnya.

Manusia baru mengenal pupuk anorganik pada abad ke-19. Sejak itu, dunia pertanian
berubah. Pertanian tradisional mulai ditinggalkan. Para petani di seluruh dunia pun
beralih pada pupuk anorganik yang diproduksi dalam skala industri. Orang yang
menemukan pupuk anorganik adalah Fritz Haber dan Carl Bosch.

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
Pupuk tetap digunakan dalam peningkatan produksi pertanian baik secara ekstensifikasi
maupun intensifikasi. Pertanian intensif pada umumnya menggunakan inputan kimia
baik berupa pupuk maupun pestisida secara intensif untuk mencapai target produksi
tinggi. Dalam intensifikasi pupuk sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi
tanaman terkait dengan penggunaan bibit unggul yang membutuhkan hara yang tinggi
(Mansyur, Pudjiwati and Murtilaksono, 2021).

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
Rabiatul Wahdah, SP., MS.
Program Studi Agroekoteknologi
Tabel 1. Hasil Analisis Tanah Ultisol yang ditanami Edamame
No. Karakteristik Satuan Sampel
Sebelum Tanam Setelah Tanam

1 C % 2,85 3,31
2 N % 0,31 0,43
3 C/N ppm 9,06 7,63
4 P2O5 H2O 0,32 3,46
5 pH me/100 g 4,88 6,23
6 Ca-dd me/100 g 2,20 3,28
7 Mg-dd me/100 g 0,69 0,68
8 Na-dd me/100 g 0,15 0,15
9 K-dd me/100 g 0,10 0,14
10 Al-dd me/100 g 3,77 0,00
11 H-dd me/100 g 0,54 1,09
12 KTK me/100 g 29,79 29,79
13 KB % 10,56 14,40

Rabiatul Wahdah, SP., MS.


Program Studi Agroekoteknologi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai