BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Pada
umunya pupuk organic cair (POC) tidak merusak tanah dan tanaman sehingga
pupuk organik cair. Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk
atau disebut sebagai pupuk cair daun yang mengandung hara makro dan mikro
Kelebihan dari pupuk organik cair adalah dapat secara cepat mengatasi
defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan menyediakan hara
secara cepat. Pupuk organik cair tidak merusak humus tanah walaupun
seringkali digunakan, selain itu pupuk organik cair memiliki zat pengikat
larutan hingga bisa langsung digunakan pada tanah tidak butuh interval waktu
untuk dapat menanam tanaman. Pupuk organik cair dapat memberikan hara
yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah, karena bentuknya cair,
maka jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada tanah maka dengan
.
1. N total 3-6%
2. P2O5 total 3-6%
3. K2O total 3-6%
a. Nitrogen (N)
Nitrogen pada umumnya diserap tanaman dalam bentuk NH4 + atau NO3",
yang dipengaruhi oleh sifat tanah, jenis tanaman dan tahapan dalam
8
tanaman dalam bentuk ion nitrat, karena sudah terjadi perubahan bentuk NH4
Atmosfer tersusun oleh 80% gas nitrogen (N2), tetapi nitrogen dalam
bobot kering total tanaman dan merupakan komponen protein, asam nukleat,
berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam
proses fotosintesi. Fungsi lain dari nitrogen ialah membentuk protein, lemak,
b. Fosfor (P)
energi (ATP dan nukleoprotein lain), untuk sistem informasi genetik (DNA
dalam bentuk ortofosfet sekunder (HPO4). Bentuk P dalam tanah dapat dibagi
dalam dua kategori, yaitu organik dan anorganik. Proporsi kedua bentuk P
tersebut sangat bervariasi dengan nilai P-organik antara 5-80% (Fahmi, 2010).
penyusun ikatan pirofosfat dari ATP (Adenosine Tri Phosphat) yang kaya
energi dan merupakan bahan bakar untuk semua kegiatan biokimia di dalam
sel hidup serta merupakan penyusun sel yang penting. Fosfat (P) adalah
benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor berfungsi sebagai bahan mentah
c. Kalium (K)
osmotik, efisiensi penggunaan air, serapan unsur nitrogen, sintesis protein, dan
sistem perakaran. Selain itu, kalium juga cenderung menghalangi efek rebah
(lodging) tanaman dan melawan efek buruk yang disebabkan oleh kelebihan
dipercepat oleh fosfor dan memberikan efek keseimbangan baik pada nitrogen
maupun pada fosfor, oleh karena itu kalium sangat dibutuhkan dalam pupuk
dapat berperan penting dalam proses fotosintesis pada tanaman dan memacu
memelihara potensial osmotik sel dan beperan dalam proses pengambilan air
Gulma siam atau dalam bahasa Inggris disebut siam weed (C. odorata
(L) R.M King and H. Robinson) merupakan salah satu gulma padang rumput
selain merupakan gulma padang rumput, gulma siam juga salah satu gulma
Menurut Munippan (2000) Gulma siam telah menyebar dari Asia tropik
ke Afrika, Pasifik Barat dan sebagian kecil daerah Australia utara dan tumbuh
11
kelapa sawit, kelapa, kacang mete, karet, dan jeruk. Gulma siam dapat
tanaman lainnya.
2.2.1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdevision : Spermathopyta
Devision : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Chromolaena
Species : Chromolaena odorata (L.) R.M King & H.
Robinson. – Jack in the bush P
2.2.2. Morfologi
Gulma siam termasuk dalam keluarga Asteraceae/Compositae.
Daunnya berbentuk oval, bagian bawah lebih lebar, dan semakin ke ujung
area dengan cepat disebabkan oleh produksi bijinya yang sangat banyak.
Setiap tumbuhan guma siam dewasa mampu memproduksi sekitar 80.000 biji
Gambar 2.1.. Bentuk daun dan Bunga Gulma Siam (Data Primer, 2020).
bahkan lebih. Batang muda berwarna hijau dan agak lunak yang kelak akan
berubah menjadi coklat dan keras (berkayu) apabila sudah tua. Letak cabang
rumput yang tumbuh di bawahnya. Dengan demikian gulma ini dapat tumbuh
2.2.3. Bioekologi
1. Habitat
padang rerumputan dan lain sebagainya dan biasanya tanaman ini tumbuh liar
Tengah, tetapi kini telah tersebar di daerah-daerah tropis dan subtropis. Gulma
ini dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah dan akan tumbuh lebih baik
lagi apabila mendapat cahaya matahari yang cukup. Kondisi yang ideal bagi
gulma ini adalah wilayah dengan curah hujan > 1000 mm/tahun. Dengan
seperti padang rumput, tanah terlantar dan pinggir-pinggir jalan yang tidak
terawat. Gulma ini tidak tahan naungan sehingga tidak ditemukan di hutan-
2. Penyebaran
Gulma siam (C. odorata ( L.) RM King & H. Robinson adalah tanaman
Tengah, dan Amerika Selatan tropis. Spesies ini telah menjadi invasif gulma
penting di seluruh daerah tropis Afrika, Asia dan Oseania. Gulma ini
digolongkan sebagai gulma invasif. Gulma siam berupa semak berkayu yang
Dengan penyebaran itu kini gulma siam dapat dijumpai di semua pulau-pulau
yaitu mengenai keberadaan gulma siam di cagar alam Pananjung, Jawa Barat,
berkurang akibat invasi gulma berkayu ini. Gulma siam tidak hanya
penyerapan air dan unsur hara, sehingga menyebabkan penurunan hasil yang
sangat tinggi pada tanaman perkebunan seperti karet, kelapa, sawit, dan jambu
15
mete. Namun di sisi lain, tumbuhan gulma siam ini ternyata memiliki berbagai
biopestisida, serta obat, dan uniknya gulma ini dapat membasmi gulma jenis
Menurut Nugroho (2019) gulma siam merupakan salah satu gulma yang
menghasilkan biomas yang sangat tinggi mencapai 80 ton biomas segar ha-1
pada kerapatan mencapai 24-37 individu m-2 dan secara kualitatif gulma siam
mengandung unsur hara yang tinggi yaitu masing- masing 2.56% N, 0.38% P,
dan 2.41% K dengan rasio C/N di bawah titik kritis sehingga mudah dan cepat
termineralisasi.
adalah gulma siam (C. odorata). Gulma siam cukup potensial untuk
11,2 ton/ha, dan setelah umur 3 tahun mampu menghasilkan biomassa sebesar
27,7 ton/ha. Biomassa gulma siam mempunyai kandungan hara yang cukup
Terong ungu (S. melongena) merupakan salah satu jenis terong yang
intensif padahal saat ini permintaan pasar terhadap terong ungu sangat tinggi.
Menurut Setiawan (2019) terong ungu (S. melongena) adalah salah satu
tahun 2016 dan 2017 yaitu 2.5 kg per kapita per tahun. Produksi terong
Indonesia dengan penanaman di lahan terbuka yaitu 545 646 ton, sedangkan
tanaman sayuran yang digemari oleh masyarakat karena selain memiliki rasa
yang enak, juga banyak mengandung vitamin dan gizi seperti; vitamin A,
vitamin B, vitamin C, kalium, fosfor, zat besi, protein, lemak, dan karbohidrat.
Selain itu, terung juga mempunyai khasiat sebagai obat karena mengandung
kontrasepsi oral. Buah terung juga diekspor dalam bentuk awetan, terutama
2.3.1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnolipsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.
17
Akar tanaman terong ungu termasuk dalam akar tunggal. Akar tanaman
ini bercabang-cabang dan memiliki bentuk seperti rambut ikal serta setiap
akar memiliki ukuran yang bervariasi. Warna akar dari tanaman ini berwarna
putih kecoklatan.
dan bercabang-cabang, akar yang dapat menembus ke dalam tanah sekitar 80-
100 cm. Akar-akar yang tumbuh mendatar dapat menyebar pada radius 40-80
cm dari pangkal batang tergantung dari umu tanaman dan kesuburan tanah
b. Batang
batang terong ungu umumnya bulat dan memiliki warna ungu kehijauan.
Pada permukaan kulit batang ataupun cabang terong ungu tertutup oleh buku-
18
diameter 1 – 2 cm.
dau tertutup oleh bulu-bulu halus. Tinggi tanaman terong ungu bisa mencapai
40-150 cm dan memiliki daun berukuran panjang 10-20 cm dan lebar 5-10
cm. bunga berwarna putih hingga berwarna ungu serta memiliki lima
2002).
c. Daun
Daun terong ungu termasuk dalam jenis daun menyirip dengan bentuk
semi bulat, ujung daun meruncing, dan tepi daun bergelombang. Daun terong
ungu berwarna hijau dan pada permukaan kulit daun tertutupi oleh buku-
19
buku halus. Daun terong ungu memiliki ukuran panjang ± 24 cm dan lebar ±
17 cm.
Menurut Rukmana (2002) bentuk daun terong terdiri dari atas tangkai
daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun seperti ini lazim dikenal
dengan nama daun bertangkai. Tangkai daun berbentuk silindris dengan sisi
cm. Helaian daun terdiri atas ibu tulang daun, tulang cabang, dan urat-urat
daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari tangkai daun yang makin
mengecil kearah pucuk daun. Lebar helaian daun 7 –9 cm atau lebih sesuai
varietasnya. Panjang daun antara 12 -20 cm. Bagun daun berupa belah
ketupat hingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun meruncing, dan
sisi bertoreh.
d. Buah
20
Terong ungu memiliki bentuk buah silindris dan ujung tumpul dengan
warna ungu mengkilap dan daging buah berwarna hijau muda. Ukuran dari
warna kulit yang beragam sesuai dengan varietasnya. Bentuk buah terung ada
yang bulat, bulat panjang, dan setengah bulat. Ukuran buahnya antara kecil,
sedang sampai besar. Sedangkan warna kulit buah umumnya ungu tua, ungu
muda, hijau, hijau keputihan, putih 9 dan putih keunguan. Buah terung
merupakan buah sejati tunggal dan berdaging tebal, lunak dan berair. Daun
kelopak melekat pada dasar buah, berwarna hijau atau keunguan. Buah
e. Bunga
21
Terong ungu memiliki bunga dengan jenis bunga banci dengan bentuk
dua, dalam satu bunga terdapat kelamin jantan (benang sari) dan betina
(putik), bunga ini sering disebut juga bunga sempurna. Bunga terong
berwarna ungu ada pula yang berwarna putih. Pada saat bunga mekar, bunga
bunga berwarna ungu cerah, jumlahnya 5-8 buah, dan tersusun rapi
ungu atau lembayung cerah sampai warna yang lebih gelap. Bunga terung
f. Biji
Terong ungu memiliki biji di dalam buah. Dalam satu buah terong dapat
mengahsilkan biji yang sangat banyak dan memiliki ukuran kecil berbentuk
2.3.3. Bioekologi
1. Persebaran
ditanam memiliki buah berbentuk oval besar. Terong adalah tanaman asli dari
India dan China. Tanaman ini diperkenalkan ke Eropa oleh pedagang Arab
dan kemudian dibawa ke Amerika Utara oleh pemukim Eropa awal (Magioli,
baik di dataran rendah. Hampir semua provinsi di Indonesia pada tahun 1991
23
di pulau Jawa dan Sumatera. Lima provinsi yang paling luas areal pertanaman
terong ungu adalah provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bengkulu, Jawa
maupun di dataran rendah ±1.000 meter dari permukaan laut. Jenis tanah yang
dikehendaki oleh terong ungu yaitu tanah lempung berpasir, subur, kaya akan
bahan organik, aerasi dan drainasenya baik, serta pada pH antara 6,8- 7,3.
rendah sampai dataran lebih kurang 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl)
dan menghendaki keadaan suhu udara antara 22ºC-30ºC. terong ungu cock
ditanam pada cuaca panas dan iklimnya kering atau pada saat musim kemarau.
pembungaan ataupun pembuahan, namun bila suhu udara tinggi (diatas 32ºC)
pembungaan dan pembuahan terung akan terganggu yakni bunga dan buah
2001).
24
b. Keadaan tanah
Tanaman terong ungu dapat tumbuh hampir di semua jenis tanah
dengan keadaan tanah yang paling baik untuk tanaman terong ungu yaitu jenis
tanah lempung berpasir, subur, kaya akan bahan organic, aerasi dan drainase
baik, serta pH Antara 6,8-7,3. Pada tanah yang asam pH kurang dari 5 perlu
kalsir (CaCO3), dolomite atau kapur (CaO) dengan jumlah kapur yang
mengandung 1,4 % protein, 0,3% lemak, > 4,32% KH, 30 % bahan kering,
kebutuhan harian manusia untuk potasium. Senyawa yang ada dalam terong
serta antosianin.
rumah tangga dan limbah pertanian dengan EM-4, merupakan pupuk organic
yang ada didalam tanah juga dapat memberikan respon posistif terhadap
akan berefek secara langsung. EM4 akan lebih efisien bila terlebih dahulu
ditambahkan bahan organik yang berupa pupuk organik ke dalam tanah. EM4
terkandung akan terserap dan tersedia bagi tanaman. EM4 juga sangat efektif
kesehatan tanaman EM4 dan juga bermanfaat untuk sektor perikanan maupun
fotosintetik, Streptomyces sp, dan yeast yang bekerja secara sinergi untuk
4 memiliki sifat yang cukup unik kaena dapat menetralkan bahan organic atau
26
tanah yang bersifat asam maupun basa. Mikrooganisme tersebut dalam fase
merombak bahan organik dalam tanah dan hasil rombakan bahan organik
tersebut berupa senyawa organik, antibiotik (alkohol dan asam laktat), vitamin
c. Streptomycetes s.p
d. Actinomicetes
e. Ragi/yeast
pemberian pupuk organik cair daun gulma siam (C. odorata) dapat
dicantumkan dalam buku praktis berupa kajian pembuatan pupuk organik cair
27
dari gulma siam, tumbuhan terong ungu, tahap persiapan penelitian dan
Penggunaan pupuk saat ini sangat dibutuhkan oleh tanaman karena bisa
menambah unsur hara NPK selain dari tanah dan membantu pertumbuhan
tanaman budidaya. Pupuk yang beredar saat ini terdiri dari dua jenis yaitu
pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk anorganik terbuat dari bahan-
bahan kimia yang terdiri dari pupuk NPK, Urea, ZA, SP36, KCL dan ZK,
sedangkan pupuk organik biasanya terbuat dari bahan-bahan alam seperti sisa
dedanuan seperti daun gulma siam baik dalam bentuk padat maupun cair.
Pupuk berbahan dasar daun gulma siam yang sudah selesai difermentasi
diaplikasikan pada tanaman terong ungu dengan konsentrasi yang berbeda lalu
daun, lebar daun, jumlah buah per tanaman, panjang buah per tanaman, dan
berat buah per tanaman. Setelah itu akan dilakuakan uji statistik untuk melihat
konsentrasi pupuk cair daun gulma siam yang memberikan hasil pertumbuhan
paling baik.
28
Pupuk
Anorganik Organik
Output Penelitian
Parameter pengukuran
Buku Panduan (Tinggi tanaman, Jumlah
daun, Panjang daun, Lebar
daun, Jumlah buah, Panjang
buah, dan Berat buah
Tidak Diteliti
Ket :
Diteliti
29
2.7. Hipotesis