PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pupuk merupakan salah satu sumber nutrisi utama yang diberikan pada
setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang
dibutuhkan oleh tumbuhan diserap melalui akar, batang, daun. Nutrisi tersebut
memiliki berbagai fungsi yang saling mendukung satu sama lainnya dan menjadi
(Dwi, 2007).
Terdapat banyak cara pemupukan tanaman dan sifat pupuk karena semakin
hari semakin dikembangkan cara dan komposisi pemupukan agar sesuai dengan
kebutuhan tanaman dan efesiensi bagi petani. Ada pupuk yang dibedakan atas
mengetahui berbagai metode pemupukan, jenis-jenis, dan sifatnya agar tidak salah
pembuatan pupuk organik pelet berbasis kotoran kambing hasil biofiltrasi. Hasil
karakteristik fisik yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk Super Tani yang
digantikan oleh unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat
2
pertumbuhan tanaman terganggu. Unsur makro terdiri terdiri dari N, P, K, Ca, Mg,
S (Novizan, 2005).
menjadi dua yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair adalah larutannya
mudah larut berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman
(Sukamto, 2010).
Tujuan Percobaan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik pupuk
Urea
Pupuk urea adalah pupuk yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi .
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Unsur
nitrogen di dalam pupuk urea sangat bermanfaat bagi tanaman untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Manfaat lainnya antara lain pupuk urea membuat daun
tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga membantu tanaman
sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan adanya zat hijau
daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan fotosintesis, pupuk
urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan
lain-lain). Serta, pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam
vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar. Berperan penting dalam hal
pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis, unsur N
berperan untuk mempercepat fase vegetative karena fungsi utama unsur N itu
batang, dan daun terjadi dengan cepat jika persediaan makanan yang digunakan
untuk proses pembentukan organ tersebut dalam keadaan atau jumlah yang cukup
(Purwadi, 2011).
4
Pemberian pupuk urea dalam tanah mempengaruhi sifat kimia dan hayati
(biologi) tanah. Fungsi kimia dan hayati yang penting diantaranya adalah selaku
penukar ion dan penyangga kimia, sebagai gudang hara N, P, dan S, pelarutan
fosfat dengan jalan kompleksasi ion Fe dan Al dalam tanah dan sebagai sumber
Pupuk merupakan sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang
fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga,
seng, dan boron merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
umumnya berupa nitrat, amonium, amin, sianida. Contoh: Kalium nitrat (KNO3),
Bentuk pupuk N ini berupa kristal, pril, pelet, tablet maupun cair (Sari, 2013).
terjadi maka tanaman akan menjadi kerdil, bunga terbentuk sebelum waktunya
dan tidak sempurna. Untuk memperbaiki nilai gizi dan sekaligus meninngkatkan
Pemberian pupuk terutama pupuk N pada hijauan makanan tetrnak sangat penting
untuk memperoleh produksi bahan kering dan protein kasar yang tinggi
(Williamson et all.,1971
SP-36
kesuburan tanah yang dikelola, suatu lahan yang memiliki tingkat kesuburan
tanah dan jenis tanah yang berbeda. Akan berbeda pula penentuan dosis
pupuknya. Secara umum dapat diterangkan dosis pemberian pupuk Urea yaitu
200-300 kg/ha, SP-36 yaitu 100-200 kg/ha dan KCl yaitu 50-100 kg/ha (AAK,
1993).
dibuat dari batuan fosfat dengan campuran asam fosfat dengan asam sulfat yang
komponen utamanya mengandung unsur hara fosfor berupa mono kalsium fosfat.
Kandungan fosfor yang terdapat dalam pupuk SP-36 sebesar 36%, yang berarti
setiap 100 kg SP-36 mengandung fosfor 36 kg. Fosfor merupakan salah satu unsur
hara esensial yang dibutuhkan tanaman selama masa pertumbuhan agar hasilnya
optimum. Fosfor merupakan komponen enzim dan protein, ATP, RNA, DNA, dan
firin yang memiliki peran dalam proses fotosintesis, penggunaan gula pati dan
mendorong dan memajukan pembentukan buah, serta perangsang bagi akar agar
6
diberikan ke tanaman cabai berupa SP-36 200 kg/hektar. Apabila pupuk SP-36
diambil unsur fosfat (P2O5) maka di dapat, kebutuhan P pada cabai merah
KCl
menghasilkan pupuk KCl. Kalium klorida (KCl) merupakan salah satu jenis
pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation
monovalen yang esensial bagi tanaman. Peran utama kalium ialah sebagai
adalah KCl dan sedikit K2SO4. Hal ini disebabkan karena umumnya tercampur
dengan bahan lain seperti kotoran, pupuk ini harus dimurnikan terlebih dahulu.
Kalium merupakan unsur hara esensial yang terdapat dalam pupuk KCl
dengan kadar 60% K2O yang memiliki peran dalam pembentukan, pemecahan,
sintesis protein dan mempercepat pertumbuhan. Selan itu kalium berguna pada
sehingga tak mudah roboh, memperkuat daun, bunga dan buah agar tidak mudah
lepas dari tangkainya serta lebih tahan terhadap penyakit (Rizqi, 2016). Pupuk
KCl untuk tanaman cabai sebesar 200 kg/hektar. Apabila pupuk KCl diambil
unsur kalium oksida (K2O) maka didapat kebutuhan K2O untuk pertumbuhan
cabai merah sebesar 120 kg/hektar atau setara 12 g/m2 (BPTP, 2008).
7
memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau dan dan dan
merah atau putih, selain itu ciri lainnya dalam pengertian bubidaya pertanian,
antar lain, higroskopis, mudah larut dalam air, mudah diserap tanaman. Kalium
klorida senyawa kimia (KCL) ialah garam logam halida terdiri dari kalium dan
klor. Dalam keadaan murni itu tidak menimbulkan bau (Bakhtiari et all.,2014).
8
PROSEDUR PERCOBAAN
Sifat Higroskopistas
Diambil sehelai kertas putih yang bersih dan diletakkan diatas meja
Diamati pupuk tersebut setelah 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari, 7 hari, dan 14
hari.
Kelarutan Pupuk
setelah didiamkan
Difoto larutan yang telah larut sebagai data visual hasil pengamatan.
Sifat kemasaman
Dicatat hasil pengukuran dan diuraikan reaksi yang terjadi dan dibuat
kesimpulannya
DAFTAR PUSTAKA
Basriman. 2011. Pupuk Urea. Distan Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. .
BPTP. 2008. Teknologi Budidaya Cabai Merah. Seri buku inovasi: TH/05/2008.
Pemupukan. http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1981/1984%20penge.pdf.
Purwadi, E. 2011. Batas Kritis Suatu Unsur Hara (N) dan Pengukuran Kandungan
Purnomo, J. 2007. Respon tanaman jagung terhadap pemberian pupuk fosfat pada
Pangan Sedunia 2007. Bandar Lampung, 25-26 Oktober 2007, hal. 377-
394
Sari, D. K., 2013. Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai
Williamson a, IGM., Didi Ardi dan IPG. Widjaja Adhi. 1971. Pembandingan
pengaruh Palam dan TSP pada tanah sulfat masam (Typic Sulfaquent)
Karang Agung Ulu Sumatera Selatan. Prosiding Pertemuan
Pembahasan Hasil Penelitian Tanah, 3-5 Juni 1991, Cipayung, Jawa
Barat.