OLEH :
KELOMPOK 3
1. Agnes A. N.C. Putri ( 2205030337 )
2. Serena Ecindra ( 2205030080 )
3. Oktavia D. Nirga ( 2205030429 )
4. Yohanes R. Erap ( 2205030404 )
5. Maria N. T. Djo ( 2205030310 )
6. Maria Y. Saida ( 2205030019 )
7. Isac M.Tamelan ( 2205030128 )
8. Exan E.Dethan ( 2205030440 )
9. Sheila N. Mete ( 2205030392 )
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, yang telah melimpahkan rahmat, dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Penggunaan
Pupuk dalam Budidaya Tanaman Pakan."
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas akademis untuk memenuhi tuntutan
pembelajaran pada mata kuliah Ilmu Tanaman Pakan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan inspirasi selama penulisan
makalah ini.
Adapun makalah ini membahas tentang tanaman pakan, penggunaan pupuk dalam
budidaya tanaman pakan, dan perbandingan hasil dari pemberian pupuk organik dan pupuk
anorganik. Penelitian ini juga mencakup perbandingan hasil pertumbuhan tanaman pakan
dengan berbagai perlakuan pupuk, termasuk pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran kambing,
pupuk maggot, dan pupuk NPK.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Tanaman Pakan
Tanaman pakan adalah tanaman yang ditanam khusus untuk tujuan pemberian
pakan kepada hewan ternak, seperti sapi, kambing, domba, ayam, dan lainnya. Tanaman
pakan dapat ditemukan di berbagai jenis lingkungan, mulai dari daerah tropis hingga
subtropis, dan memiliki beragam jenis yang cocok untuk berbagai kondisi iklim dan
lahan. Beberapa tanaman pakan yang umum ditemui termasuk rumput, leguminosa, dan
biji-bijian. Jenis tanaman pakan yang umum digunakan antara lain:
Rumput: Contohnya adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput bermuda
(Cynodon dactylon), dan rumput raja (Brachiaria brizantha).
Leguminosa: Misalnya kacang tanah (Arachis hypogaea), alfalfa (Medicago sativa),
dan kacang benguk (Centrosema pubescens).
Biji-bijian: Seperti jagung (Zea mays), sorgum (Sorghum bicolor), dan gandum
(Triticum aestivum).
Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk kimia yang dihasilkan secara sintetis, seperti
pupuk urea, pupuk fosfat, dan pupuk kalium. Keunggulan penggunaan pupuk anorganik
adalah:
Memberikan nutrisi segera kepada tanaman.
Dapat diukur dengan presisi sehingga dosisnya dapat dikendalikan.
Biasanya lebih murah dan mudah didapatkan.
Berikut contoh perbandingan hasil dari penggunaan berbagai pupuk(Jurnal Nutrisi Ternak
Tropis, September 2022)
Perbandingan hasil yang diberikan dengan beberapa perlakuan sebagai berikut :
• P0 = Tanpa Pemupukan
• P1 = Pupuk kotoran ayam 1400 g/pot
• P2 = Pupuk kotoran kambing 1400 g/pot
• P3 = Pupuk maggot 1400 g//pot
• P4 = Pupuk NPK 0.8 g/pot (rekomendasi)
Berdasarkan hasil yang didapatkan tinggi dan panjang tanaman terbaik
ditunjukkan oleh perlakuan P0, sedangkan pertumbuhan tinggi dan panjang tanaman
terendah ditunjukkan oleh perlakuan P4, akan tetapi setelah dilakukan pemotongan
(trimming) pada tanaman, pertumbuhan tinggi dan panjang tanaman terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P1 dan yang terendah adalah perlakuan P0.Pertumbuhan jumlah daun
tanaman pakan terbaik sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan ditunjukan oleh
perlakuan pemberian P1, sedangkan jumlah daun terendah ditunjukkan oleh perlakuan
P0. Pertumbuhan diameter tanaman terbaik sebelum dilakukan pemotongan ditunjukkan
oleh perlakuan P1 dan yang terendah ditunjukkan oleh perlakuan P4,akan tetapi setelah
dilakukan pemotongan diameter tanaman terbaik tetap ditunjukan oleh perlakuan P1
tetapi pertumbuhan diameter terendah ditunjukkan oleh perlakuan P0. Berat segar
tanaman terbaik sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan ditunjukkan oleh perlakuan
P1 sedangkan berat segar tanaman pakan terendah ditunjukkan oleh perlakuan P0.
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk
kotoran ayam menunjukkan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman pakan, hal
ini dikarenakan Pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi
tanah, serta memiliki kandungan unsur hara N, P, dan K lebih tinggi jika dibandingkan
dengan pupuk organik yang lain (Mustika Sari et al.,2016)(Mustika, dkk., 2016). Pupuk
kotoran ayam memiliki kadar nitrogen yang tinggi yang diperlukan oleh tanaman dalam
pertumbuhannya, serta pupuk kotoran ayam mudah diserap oleh tanaman karena memiliki
rasio C/N yang rendah (Barokah etal., 2017).
Perlakuan pemotongan atau trimming juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman pakan. Trimming pada bagian atas tanaman menyebabkan hilangnya dominansi
apikal pada tanaman, sehingga dapat menstimulasi tumbuhnya tunas-tunas baru pada
bagian aksiler batang (Suradinata et al., 2017). Trimming pada tanaman juga dapat
membuat seluruh bagian tanaman dapat tersinari oleh cahaya matahari dengan baik,
sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung dengan sempurna (Irawati & Setiari, 2009).
Proses fotosintesis terjadi pada bagian daun.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah daun pada tanaman adalah
terpenuhinya ketersediaan air, unsur hara dan cahaya matahari yang dibutuhkan oleh
tanaman untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga semakin banyak jumlah daun maka
akan meningkatkan proses fotosintesis (Syifa et al., 2020). Bertambahnya jumlah daun
pada tanaman berbanding lurus dengan pertambahan diameter dan berat segar tanaman
pakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kotoran ayam (P1) memberikan hasil
terbaik dalam pertumbuhan tanaman pakan chicory dibandingkan dengan pupuk kotoran
kambing (P2), pupuk maggot (P3), dan pupuk NPK (P4). Pupuk kotoran ayam memiliki
kandungan unsur hara yang lebih tinggi, khususnya nitrogen, yang mendukung
pertumbuhan tanaman.
Perlakuan pemotongan (trimming) pada tanaman pakan berdampak positif
terhadap pertumbuhan tanaman. Trimming dapat merangsang pertumbuhan tunas baru
dan meningkatkan pencahayaan matahari yang memungkinkan proses fotosintesis yang
lebih baik.
Jumlah daun pada tanaman pakan berkaitan erat dengan pertambahan diameter
dan berat segar tanaman. Semakin banyak jumlah daun, semakin baik proses
fotosintesis dan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
B. Saran
Untuk petani atau praktisi pertanian, disarankan untuk mempertimbangkan
penggunaan pupuk kotoran ayam sebagai pilihan utama dalam meningkatkan
pertumbuhan tanaman pakan. Pupuk ini memiliki kandungan unsur hara yang lebih
tinggi dan tingkat serapan yang baik oleh tanaman.
Petani sebaiknya mempertimbangkan penggunaan trimming pada tanaman pakan,
terutama jika mereka menginginkan pertumbuhan yang lebih baik. Trimming dapat
dilakukan dengan hati-hati untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan
meningkatkan pencahayaan matahari.
Penting untuk menjaga ketersediaan air, unsur hara, dan cahaya matahari yang optimal
dalam budidaya tanaman pakan. Upaya ini akan mendukung pertumbuhan daun yang
lebih banyak, yang pada gilirannya akan meningkatkan pertambahan diameter dan
berat segar tanaman.
Studi lebih lanjut dapat dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh pupuk kotoran
ayam pada berbagai jenis tanaman dan dalam berbagai kondisi pertanian. Selain itu,
penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi teknik trimming yang lebih efektif dan
metode pengelolaan yang memaksimalkan pertumbuhan tanaman pakan.
DAFTAR PUSTAKA
https://ppnp.e-journal.id/agrokompleks/article/download/142/91/
http://repository.uin-suska.ac.id/5346/2/BAB%20I.pdf
https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/download/128/78/615