Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN PUPUK DALAM BUDIDAYA TANAMAN PAKAN

OLEH :

KELOMPOK 3
1. Agnes A. N.C. Putri ( 2205030337 )
2. Serena Ecindra ( 2205030080 )
3. Oktavia D. Nirga ( 2205030429 )
4. Yohanes R. Erap ( 2205030404 )
5. Maria N. T. Djo ( 2205030310 )
6. Maria Y. Saida ( 2205030019 )
7. Isac M.Tamelan ( 2205030128 )
8. Exan E.Dethan ( 2205030440 )
9. Sheila N. Mete ( 2205030392 )

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, yang telah melimpahkan rahmat, dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Penggunaan
Pupuk dalam Budidaya Tanaman Pakan."
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas akademis untuk memenuhi tuntutan
pembelajaran pada mata kuliah Ilmu Tanaman Pakan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan inspirasi selama penulisan
makalah ini.
Adapun makalah ini membahas tentang tanaman pakan, penggunaan pupuk dalam
budidaya tanaman pakan, dan perbandingan hasil dari pemberian pupuk organik dan pupuk
anorganik. Penelitian ini juga mencakup perbandingan hasil pertumbuhan tanaman pakan
dengan berbagai perlakuan pupuk, termasuk pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran kambing,
pupuk maggot, dan pupuk NPK.

Kupang, 12 November 2023


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman pakan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlanjutan
produksi hewan ternak, terutama dalam industri peternakan. Dalam beberapa dekade
terakhir, permintaan akan pakan ternak semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan
populasi manusia dan perkembangan industri peternakan. Hal ini menuntut peningkatan
produksi tanaman pakan yang berkualitas. Salah satu faktor kunci yang memengaruhi
produktivitas tanaman pakan adalah penggunaan pupuk.
Pupuk merupakan seluruh bahan yang mengandung unsur-unsur esensial yang
diperlukan oleh pertumbuhan tanaman melalui penambahan bahan tersebut ke dalam
tanah (Foth, 1995 cit Setiyaningsih et al, 2012). Pemupukan adalah menambahkan
bahan–bahan pada tanah dan tanaman untuk melengkapi unsur hara yang kurang
terkandung di dalam tanah. Pupuk dibedakan atas pupuk organik dan pupuk anorganik.
Pupuk organik meliputi pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk humus dan pupuk
hijauan. Pupuk anorganik meliputi urea (pupuk N), TSP atau SP36 (pupuk P) dan KCl
(pupuk K) dan NPK majemuk (Sutejo,2002).
Namun, penggunaan pupuk yang tidak bijak juga dapat memiliki dampak negatif
pada lingkungan, seperti pencemaran air dan tanah. Oleh karena itu, penting untuk
memahami bagaimana penggunaan pupuk dapat dioptimalkan agar memberikan manfaat
maksimal tanpa merusak lingkungan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik terhadap


pertumbuhan tanaman pakan?
2. Apa perbedaan hasil yang diberikan dari pemberian pupuk organik dan pupuk
anorganik pada tanaman pakan chicory?
3. Bagaimana perbandingan pertumbuhan tanaman pakan chicory dengan berbagai
perlakuan pupuk, termasuk pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran kambing, pupuk
maggot, dan pupuk NPK?

C. Tujuan

1. Untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik


terhadap pertumbuhan tanaman pakan.
2. Untuk menganalisis perbedaan hasil yang diberikan dari pemberian pupuk organik dan
pupuk anorganik pada tanaman pakan chicory.
3. Untuk melakukan perbandingan pertumbuhan tanaman pakan chicory dengan berbagai
perlakuan pupuk, termasuk pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran kambing, pupuk
maggot, dan pupuk NPK.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tanaman Pakan
Tanaman pakan adalah tanaman yang ditanam khusus untuk tujuan pemberian
pakan kepada hewan ternak, seperti sapi, kambing, domba, ayam, dan lainnya. Tanaman
pakan dapat ditemukan di berbagai jenis lingkungan, mulai dari daerah tropis hingga
subtropis, dan memiliki beragam jenis yang cocok untuk berbagai kondisi iklim dan
lahan. Beberapa tanaman pakan yang umum ditemui termasuk rumput, leguminosa, dan
biji-bijian. Jenis tanaman pakan yang umum digunakan antara lain:
 Rumput: Contohnya adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput bermuda
(Cynodon dactylon), dan rumput raja (Brachiaria brizantha).
 Leguminosa: Misalnya kacang tanah (Arachis hypogaea), alfalfa (Medicago sativa),
dan kacang benguk (Centrosema pubescens).
 Biji-bijian: Seperti jagung (Zea mays), sorgum (Sorghum bicolor), dan gandum
(Triticum aestivum).

B. Penggunaan Pupuk dalam Budidaya Tanaman Pakan


Penggunaan pupuk di Indonesia masih didominasi oleh pupuk anorganik, hal ini
dikarenakan petani beranggapan hasil produksi yang didapatkan akan lebih rendah,
padahal pupuk organik memiliki banyak manfaat terhadap kesuburan tanah yaitu dapat
memperbaiki struktur tanah,menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah guna
meningkatkan sumber zat makanan bagi tanaman, serta mempermudah dalam penyerapan
air ke dalam tanah. Selain unsur makro nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K).
Pupuk kotoran ternak juga mengandung unsur mikro seperti kalsium (Ca),
magnesium (Mg) dan mangan (Mn) yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menjaga
keseimbangan kandungan hara di dalam tanah.
Penggunaan pupuk tidak hanya memberikan manfaat,tapi juga dapat memberikan
keruigian. Berikut manfaat serta kerugian yang didapatkan dalam penggunaan pupuk :
 Manfaat: Pupuk merupakan sumber nutrisi penting bagi tanaman. Penggunaan pupuk
yang bijak dan tepat dosis dapat meningkatkan produktivitas tanaman pakan. Pupuk
menyediakan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta unsur
mikro lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
 Kerugian: Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada
lingkungan. Terlalu banyak pupuk sintetis bisa mencemari tanah dan air tanah dengan
residu kimia. Selain itu, pupuk yang berlebihan dapat merusak keseimbangan nutrisi
tanah, mengurangi keberlanjutan pertanian, dan berpotensi menciptakan masalah
kesehatan manusia melalui konsumsi produk pertanian yang terkontaminasi.
C. Perbedaan Hasil yang Diberikan dari Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk
Anorganik
 Pupuk Organik
Pupuk organik berasal dari bahan-bahan alami, seperti kompos, pupuk kandang,
dan bahan organik lainnya. Keunggulan penggunaan pupuk organik antara lain:
 Meningkatkan kualitas dan struktur tanah.
 Memperbaiki kapasitas tanah dalam menahan air.
 Mengandung mikroba baik yang membantu dalam mengurai bahan organik dan
menyediakan nutrisi secara bertahap bagi tanaman.

 Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk kimia yang dihasilkan secara sintetis, seperti
pupuk urea, pupuk fosfat, dan pupuk kalium. Keunggulan penggunaan pupuk anorganik
adalah:
 Memberikan nutrisi segera kepada tanaman.
 Dapat diukur dengan presisi sehingga dosisnya dapat dikendalikan.
 Biasanya lebih murah dan mudah didapatkan.

 Berikut contoh perbandingan hasil dari penggunaan berbagai pupuk(Jurnal Nutrisi Ternak
Tropis, September 2022)
Perbandingan hasil yang diberikan dengan beberapa perlakuan sebagai berikut :
• P0 = Tanpa Pemupukan
• P1 = Pupuk kotoran ayam 1400 g/pot
• P2 = Pupuk kotoran kambing 1400 g/pot
• P3 = Pupuk maggot 1400 g//pot
• P4 = Pupuk NPK 0.8 g/pot (rekomendasi)
Berdasarkan hasil yang didapatkan tinggi dan panjang tanaman terbaik
ditunjukkan oleh perlakuan P0, sedangkan pertumbuhan tinggi dan panjang tanaman
terendah ditunjukkan oleh perlakuan P4, akan tetapi setelah dilakukan pemotongan
(trimming) pada tanaman, pertumbuhan tinggi dan panjang tanaman terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P1 dan yang terendah adalah perlakuan P0.Pertumbuhan jumlah daun
tanaman pakan terbaik sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan ditunjukan oleh
perlakuan pemberian P1, sedangkan jumlah daun terendah ditunjukkan oleh perlakuan
P0. Pertumbuhan diameter tanaman terbaik sebelum dilakukan pemotongan ditunjukkan
oleh perlakuan P1 dan yang terendah ditunjukkan oleh perlakuan P4,akan tetapi setelah
dilakukan pemotongan diameter tanaman terbaik tetap ditunjukan oleh perlakuan P1
tetapi pertumbuhan diameter terendah ditunjukkan oleh perlakuan P0. Berat segar
tanaman terbaik sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan ditunjukkan oleh perlakuan
P1 sedangkan berat segar tanaman pakan terendah ditunjukkan oleh perlakuan P0.
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk
kotoran ayam menunjukkan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman pakan, hal
ini dikarenakan Pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi
tanah, serta memiliki kandungan unsur hara N, P, dan K lebih tinggi jika dibandingkan
dengan pupuk organik yang lain (Mustika Sari et al.,2016)(Mustika, dkk., 2016). Pupuk
kotoran ayam memiliki kadar nitrogen yang tinggi yang diperlukan oleh tanaman dalam
pertumbuhannya, serta pupuk kotoran ayam mudah diserap oleh tanaman karena memiliki
rasio C/N yang rendah (Barokah etal., 2017).
Perlakuan pemotongan atau trimming juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman pakan. Trimming pada bagian atas tanaman menyebabkan hilangnya dominansi
apikal pada tanaman, sehingga dapat menstimulasi tumbuhnya tunas-tunas baru pada
bagian aksiler batang (Suradinata et al., 2017). Trimming pada tanaman juga dapat
membuat seluruh bagian tanaman dapat tersinari oleh cahaya matahari dengan baik,
sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung dengan sempurna (Irawati & Setiari, 2009).
Proses fotosintesis terjadi pada bagian daun.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah daun pada tanaman adalah
terpenuhinya ketersediaan air, unsur hara dan cahaya matahari yang dibutuhkan oleh
tanaman untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga semakin banyak jumlah daun maka
akan meningkatkan proses fotosintesis (Syifa et al., 2020). Bertambahnya jumlah daun
pada tanaman berbanding lurus dengan pertambahan diameter dan berat segar tanaman
pakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kotoran ayam (P1) memberikan hasil
terbaik dalam pertumbuhan tanaman pakan chicory dibandingkan dengan pupuk kotoran
kambing (P2), pupuk maggot (P3), dan pupuk NPK (P4). Pupuk kotoran ayam memiliki
kandungan unsur hara yang lebih tinggi, khususnya nitrogen, yang mendukung
pertumbuhan tanaman.
Perlakuan pemotongan (trimming) pada tanaman pakan berdampak positif
terhadap pertumbuhan tanaman. Trimming dapat merangsang pertumbuhan tunas baru
dan meningkatkan pencahayaan matahari yang memungkinkan proses fotosintesis yang
lebih baik.
Jumlah daun pada tanaman pakan berkaitan erat dengan pertambahan diameter
dan berat segar tanaman. Semakin banyak jumlah daun, semakin baik proses
fotosintesis dan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
B. Saran
 Untuk petani atau praktisi pertanian, disarankan untuk mempertimbangkan
penggunaan pupuk kotoran ayam sebagai pilihan utama dalam meningkatkan
pertumbuhan tanaman pakan. Pupuk ini memiliki kandungan unsur hara yang lebih
tinggi dan tingkat serapan yang baik oleh tanaman.
 Petani sebaiknya mempertimbangkan penggunaan trimming pada tanaman pakan,
terutama jika mereka menginginkan pertumbuhan yang lebih baik. Trimming dapat
dilakukan dengan hati-hati untuk merangsang pertumbuhan tunas baru dan
meningkatkan pencahayaan matahari.
 Penting untuk menjaga ketersediaan air, unsur hara, dan cahaya matahari yang optimal
dalam budidaya tanaman pakan. Upaya ini akan mendukung pertumbuhan daun yang
lebih banyak, yang pada gilirannya akan meningkatkan pertambahan diameter dan
berat segar tanaman.
 Studi lebih lanjut dapat dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh pupuk kotoran
ayam pada berbagai jenis tanaman dan dalam berbagai kondisi pertanian. Selain itu,
penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi teknik trimming yang lebih efektif dan
metode pengelolaan yang memaksimalkan pertumbuhan tanaman pakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://ppnp.e-journal.id/agrokompleks/article/download/142/91/
http://repository.uin-suska.ac.id/5346/2/BAB%20I.pdf
https://jnt.ub.ac.id/index.php/jnt/article/download/128/78/615

Anda mungkin juga menyukai