FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
SUMATERA SELATAN
2018
Universitas Sriwijaya
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
2
yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan
patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman (Muis et. al., 2008). Pupuk bokashi diberikan sebelum tanam
karena jenis pupuk ini digunakan sebagai pupuk dasar. Kandungan unsur hara
dalam pupuk ini dapat dimanfaatkan oleh tanaman setelah melalui proses
dekomposisi. Dengan memberikan pupuk bokashi dapat menyebabkan tanah
menjadi gembur disebabkan oleh mikroorganisme di dalamnya (Marsono dan
sigit, 2001).
Menurut Lingga dan Marsono (2002), tanaman legum baik digunakan
sebagai bahan organik karena memiliki nisbah C/N yang rendah. Tanaman kacang
tunggak termasuk dalam famili Leguminosae yang dapat dijadikan bokashi dan
mempunyai kemampuan menghasilkan bahan organik tinggi dan dapat membantu
meningkatkan kesuburan tanah (Mansyur et. al., 2005).
Menurut hasil penelitian Suwardjono (2001), pemberian pupuk kandang
dapat meningkatkan jumlah polong isi penuh pada kacang tanah. Tanah yang
diberikan pupuk kotoran ayam akan menjadi remah, mudah diolah, akar tanaman
lebih banyak dan penyerapan hara dari tanah lebih banyak, sehingga pertumbuhan
tanaman lebih baik dan hasil lebih tinggi (Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat,
2002).
Menurut hasil penelitian Leomo et. al., (2012), perlakuan kombinasi
pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil
tanaman sorgum dengan perlakuan kombinasi pupuk organik biogreen 5 ton ha -1
dan pupuk an organik 50% (Urea 100 kg ha-1, SP36 50 kg ha-1 dan KCl 20 kg ha-
1
).
Pupuk tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang memiliki kandungan
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. TKKS ini mencapai 23%
dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk
organik juga akan memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi (Fauzi et. al.,
2006). Menurut Eleni (2013), komposisi yang tepat dari kompos tandan kosong
kelapa sawit adalah perlakuan pada takaran 10 ton ha-1 dengan produksi kacang
tanah tertinggi 2,3 ton ha-1.
Universitas Sriwijaya
3
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman memerlukan unsur hara N, P,
dan K. Pada umumnya unsur-unsur tersebut diperoleh dari penambahan pupuk
anorganik. Hasil penelitian Hulopi (2007) menunjukkan bahwa pemberian pupuk
NPK berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kacang tanah ditunjukkan oleh
jumlah daun dan jumlah batang. Menurut hasil penelitian Fitriana (2013),
perlakuan pupuk N, P, dan K 50% yang ditambahkan dengan perlakuan bahan
organik meningkatkan hasil tanaman jagung untuk semua parameter terutama
bobot tongkol ha-1.
Pemberian pupuk organik dapat ditambahkan dengan pupuk NPK ke
dalam tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang dan optimum,
efisiensi pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan.
Konsep pemupukan berimbang asalkan dosis pupuk disesuaikan dengan status
hara tanah dan kebutuhan hara tanaman. Oleh karena itu jenis dan dosis pupuk
yang ditambahkan harus sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan
tanaman (Diah et. al., 2013).
Penggunaan pupuk organik dan pupuk NPK diharapkan dapat
memperbaiki pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.).
berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian tentang penggunaan
beberapa pupuk organik dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kacang
tanah.
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik dan
NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.).
1.3. Hipotesis
Dengan pemberian pupuk bokashi kacang tunggak 25 ton ha-1 + NPK 250
kg ha-1 dapat memperbaiki pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis
hypogaea L.).
Universitas Sriwijaya
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
5
polong. Jadi penyinaran sinar matahari sangat membantu dalam pertumbuhan
kacang tanah (Ashari, 1995).
Menurut Yufdi, et. al., (2006), kelembaban udara untuk tanaman kacang
tanah berkisar antara 65-75%. Adanya curah hujan yang tinggi akan
meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman. Jenis tanah yang
sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur atau
bertekstur ringan dan subur. Kacang tanah dapat tumbuh optimal pada pH sekitar
6,5-7,0. Pada kondisi pH mendekati netral tersebut, semua unsur esensial berada
dalam keadaan siap untuk diserap oleh akar tanaman.
Kacang tanah memberikan hasil terbaik jika ditanam pada tanah yang
remah dan berdrainase baik, terutama tanah berpasir. Tanah bertekstur ringan
memudahkan penembusan dan perkembangan polong, yang biasanya terjadi di
bawah permukaan tanah. Ketersediaan kalium tanah sangat diperlukan agar biji
dapat tumbuh dengan baik (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998)
Universitas Sriwijaya
6
2.3. Bokashi Kacang Tunggak
Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau
peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4).
Teknologi EM4 dan bokashi merupakan salah satu pilihan yang realistis dalam
mengatasi kelangkaan dan mahalnya pupuk buatan. Disamping itu, penggunaan
bokashi memiliki kelebihan yaitu mudah, murah, dan ramah lingkungan sehingga
sangat prospektif untuk dikembangkan di tingkat petani (Balai Besar Pelatihan
Pertanian Lembang, 2008).
Pembuatan bokashi harus dilakukan di tempat yang terlindung dari sinar
matahari dan terpaan air hujan. Tempat ideal untuk proses pembuatan bokashi
adalah tempat yang agak luas, memiliki atap, dan lantainya terbuat dari semen.
Jumlah bahan yang diperlukan dapat disesuaikan dengan banyak bokashi yang
akan kita buat. Proses fermentasi akan berlangsung selama sekitar tujuh hari.
Bokashi yang sudah jadi memiliki ciri gembur, dingin dan sudah tidak
mengeluarkan bau (Redaksi Agromedia, 2008).
Manfaat bokashi mengandung unsur hara makro (N, P, K) dan unsur hara
mikro (Zn, Ca, Fe, Al) dapat diserap cepat oleh perakaran tanaman, meningkatkan
keragaman, populasi dan aktivitas mikroorganisme, meningkatkan kesuburan
tanah dan kandungan humus, meningkatkan kualitas dan produksi tanaman, dan
menekan biaya produksi (Risnandar et. al., 2012). Pupuk bokashi dapat digunakan
untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah,
sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman
(Jauhari, 2007).
Tanaman leguminosae selain baik sebagai sumber pangan ternyata juga
dapat digunakan sebagai makanan ternak, pupuk hijau, dan penahan erosi.
Tanaman leguminosae mempunyai kemampuan bersimbiosis secara mutualistik
dengan bakteri Rhizobium sp yang tumbuh di daerah perakarannya. Adanya
bakteri ini menyebabkan terbentuknya nodul atau bintil akar yang mampu
memfiksasi nitrogen bebas dari udara sehingga dapat mensuplai kebutuhan
tanaman akan unsur N tersedia (Fuskhah et. al., 2009).
Universitas Sriwijaya
7
Famili leguminosa baik digunakan sebagai bahan organik karena memiliki
nisbah C/N yang rendah jika dibandingkan dengan famili lain yang menyebabkan
proses dekomposisi lebih cepat (Isrun, 2010).
Universitas Sriwijaya
8
P, dan K), menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang
kadang-kadang susah diperoleh di pasaran.
Keuntungan menggunakan pupuk majemuk (NPK) adalah 1) Dapat
dipergunakan dengan memperhitungkan kandungan zat hara sama dengan pupuk
tunggal, 2) apabila tidak ada pupuk tunggal dapat diatasi dengan pupuk majemuk,
3) penggunaan pupuk majemuk sangat sederhana, dan 4) pengangkutan dan
penyimpanan pupuk ini menghemat waktu, ruangan, dan biaya (Pirngadi dan
Abdulrachman, 2005).
Pupuk NPK Phonska (15:15:15) merupakan salah satu produk pupuk NPK
yang telah beredar di pasaran dengan kandungan nitrogen (N) 15%, Fosfor (P 2O5)
15%, Kalium (K2O) 15%, Sulfur (S) 10%, dan kadar air maksimal 2%. Pupuk
majemuk ini hampir seluruhnya larut dalam air, sehingga unsur hara yang
dikandungnya dapat segera diserap dan digunakan oleh tanaman dengan efektif.
Dosis anjuran NPK Phonska untuk tanaman kacang tanah yaitu 250 kg ha-1. Pupuk
NPK diberikan pada kacang tanah sebelum tanam secara larikan sekitar 10 cm
disamping lubang tanaman (Petrokimia, 2011).
Universitas Sriwijaya
9
BAB 3
PELAKSANAAN PENELITIAN
Universitas Sriwijaya
10
Tabel 1. Analisis Sidik Keragaman Rancangan Acak Kelompok (RAK)
SK DB JK KT F Hitung F tabel
5% 1%
Kelompok K-1= v1 JKK JKK-v1 KTK / KTG (v1,v3)
Perlakuan t-1= v2 JKP JKP/v2 KTP/KTG (v2,v3)
Galat Vt-v1-v2= v3 JKG JKG/v3
Total kt-1=vt JKT
Sumber : Hanafiah, 2012
Universitas Sriwijaya
11
3. Dedak, pupuk kandang kotoran sapi dan hijauan kacang tunggak dicampur
merata kemudian disiram dengan larutan EM4 yang telah dicampur dengan
larutan gula dan air. Kemudian diaduk sampai rata.
4. Hasil campuran bahan organik dan larutan dirapikan dan dibuat setinggi 10 cm,
kemudian ditutup menggunakan terpal.
5. Campuran bahan di bolak-balik dua kali sehari. Pada saat fermentasi, suhu
akan meningkat menjadi sekitar 50oC.
6. Proses fermentasi berlangsung selama 15 hari. Bokashi yang sudah jadi
mempunyai ciri suhu sudah stabil, berwarna hitam kecoklatan dan
mengeluarkan bau yang khas.
3.4.3. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara menugal sedalam 3 cm dengan jarak
tanam 25 cm x 25 cm. Masing-masing lubang dimasukkan sebanyak dua buah
benih yang selanjutnya jika tumbuh akan disisakan menjadi satu tanaman yang
paling sehat. Jumlah populasi tanaman kacang tanah per petak sebanyak 72
tanaman dan diambil 7 tanaman sampel.
Universitas Sriwijaya
12
kotoran ayam 20 ton ha-1. Sehingga kebutuhan bokashi kacang tunggak ialah
11,25 kg petak-1, TKKS 4,5 kg petak-1, kotoran ayam 9 kg petak-1.
3.4.5. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, penyiraman, pembumbunan,
dan penyiangan. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan gulma
dengan menggunakan sabit. Gulma yang tumbuh di dekat tanaman sebaiknya
dicabut secara manual menggunakan tangan.
3.4.7. Panen
Pemanenan dilakukan saat tanaman kacang tanah berumur 95 hari setelah
tanam dengan cara dicabut apabila telah menunjukkan kriteria siap panen.
Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:
1. Tekstur batang mulai keras.
2. Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, Polong sudah berisi
penuh dan keras.
3. Warna polong coklat kehitam-hitaman.
Universitas Sriwijaya
13
3.5.3. Jumlah Polong Bernas per Tanaman (polong)
Pengamatan jumlah polong isi dilakukan dengan menghitung jumlah
polong bernas dari 7 tanaman sampel dalam petakan. Kriteria polong bernas
apabila biji dalam polong terbentuk sempurna (tidak gepeng dan keriput) dan
minimum berisi satu biji.
Universitas Sriwijaya
14
LAMPIRAN
K2 K4 K8 K3
K4 K5 K1 K7
K6 K2 K2 K1
K8 K6 K3 K6
K3 K8 K5 K4
K5 K1 K6 K5
K7 K3 K7 K2
K1 K7 K4 K8
I II III IV
Keterangan:
K1 = TKKS K6 = Pupuk Kotoran Ayam + Pupuk NPK 50%
K2 = Bokashi Kacang Tunggak K7 = Pupuk NPK 50%
K3 = Pupuk Kotoran Ayam K8 = Pupuk NPK 100%
K4 = TKKS + Pupuk NPK 50%
K5 = Bokashi Kacang Tunggak + Pupuk NPK 50%
Universitas Sriwijaya
15