PENDAHULUAN
Manurung et al. (2017) mengindikasikan bahwa unsur hara makro adalah jenis unsur
hara yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang substansial, meliputi unsur nitrogen,
fosfor, kalsium, dan magnesium. Tanah yang berlimpah unsur hara makronya menjadi
komponen pendukung tanaman serta ikut berperan aktif dalam proses metabolisme sehingga
peranannya tidak dapat tergantikan. Maka dari itu perlu adanya peningkatan kualitas tanah
dalam mendukung peningkatan pertumbuhan tanaman. Kualitas tanah dapat diukur melalui
ketersediaan unsur nutrisi yang berguna bagi tanaman. Tanah juga membutuhkan pupuk
organik yang memiliki unsur hara makro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Riyanto
et al., (2022) menyatakan bahwa ketersediaa unsur hara dalam tanah menjadi faktor penting
dalam penentu pada produktifitas tanaman. Proses pemupukan dapat berimplikasi pada
meningkatnya unsur hara dalam tanah melalui penambahan bahan organik seperti pupuk
kandang dan sisa-sisa tanaman alamiah. Unsur nitrogen yang terdapat dalam pupuk kandang
dapat merangsang pertumbuhan tanaman dan memperbaiki struktur tanah melalui pengolahan
bahan organik tersebut menjadi pupuk bokashi.
Kualitas serta kesuburan rumput odot dapat ditingkatkan melalui tindakan
pemupukan. Salah satu pendekatan untuk meningkatkan produktivitas tanaman adalah
dengan mengembalikan elemen-elemen organik yang telah terdegradasi dalam tanah dan
memberikan pupuk organik. Pemberian ini bisa dilakukan dalam bentuk cairan maupun
padatan, sesuai yang telah ditunjukkan oleh Indrarosa et al. (2021). Menanam hijauan pakan
di lahan yang subur juga berpotensi menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lahan yang kurang subur atau terdegradasi. Pemupukan pada dasarnya
mengacu pada proses penambahan zat-zat ke dalam tanah, dan penerapan pemupukan yang
tepat merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas hijauan pakan
ternak. Bokashi merupakan pupuk organik yang telah difermentasi oleh mikroba EM4, yang
dapat memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah yang kurang akan unsur hara dan
menambah tingkat kesuburan pada tanaman. Berdasarkan penelitian Thufailah (2014)
dinyatakan bahwa penggunaan pupuk bokashi dari kotoran ayam memiliki potensi sebagai
komponen dalam pupuk organik karena mengandung nitrogen yang berperan positif dalam
merangsang pertumbuhan tanaman, terutama setelah mengalami pengolahan menjadi pupuk
bokashi.
Rumput odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott) adalah salah satu jenis pakan
hijauan yang mudah dibudidayakan untuk pakan hewan ternak karena memiliki nutrisi yang
cukup baik. Wati et al., (2018) menyatakan bahwa rumput odot dapat tumbuh secara
berumpun dan memiliki anakan yang banyak serta respon terhadap pemupukan bisa terlihat
secara visual. Rumput odot memiliki sifat ketahanan terhadap berbagai kondisi lingkungan,
kemampuan adaptasi yang tinggi, dan daya tarik bagi ternak. Untuk memastikan pasokan
hijauan pakan ternak yang memadai, diperlukan praktek penanaman hijauan pakan.
Penanaman hijauan pakan ternak di lahan yang memiliki produktivitas tinggi akan
menghasilkan tingkat produktivitas yang lebih unggul daripada pada lahan yang berstatus
kritis atau memiliki kesuburan rendah. (Amin et al., 2018). Unsur hara yang didapatkan dari
bahan organik berupa kotoran ayam sebagai pupuk organik juga dapat mendukung
pertumbuhan dan produksi tanaman. (Luklukyah, Z. et al., 2022).
Permasalah utama dalam pembahasan diatas adalah rendahnya kandungan unsur hara
dalam tanah, oleh karena itu, strategi untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan
limbah-limbah tanaman liar dan limbah ternak sebagai pupuk bokashi. Eksklusivitas dalam
mengandalkan pupuk organik tidak akan mencukupi untuk meningkatkan produktivitas
tanaman dan mencapai ketahanan pangan yang diinginkan. Diperlukan perbaikan dalam
implementasi sistem manajemen hara yang mengintegrasikan baik pupuk organik maupun
anorganik, dengan tujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga keberlanjutan
lingkungan. Dengan cara tersebut diharapkan pendekatan sistem pengelolaan hara yang
terpadu ini, produksi tanaman dapat dipertahankan dan kesinambungan lingkungan dapat
dijaga. (Al-Baarri, 2020). Pupuk bokashi merupakan hasil fermentasi oleh bakteri-bakteri
mikroorganisme. Dan untuk saat ini sudah ada teknologi untuk pembuatan pupuk bokashi
dengan menggunakan Effective Mikroorganism 4 (EM4). EM4 adalah aktivator yang dapat
mengakselerasi pembuat kompos dengan menguraikan bakteri-bakteri untuk pertumbuan
tanaman agar dapat menggunakan pupuk bokashi dengan level yang sesuai dan perbedaan
untuk memenuhi kandungan unsur hara makro dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman
rumput odot. Kelebihan kompos yang telah diproses menggunakan aktivator Stardec meliputi
absennya biji gulma, tidak terdapat bakteri patogen, serta kemampuannya untuk menyediakan
unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Implementasi kompos Stardec dalam pertanian
mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik secara signifikan, seperti
contohnya pada budidaya padi, yang dapat menghasilkan penghematan hingga 50% dalam
biaya pemupukan dan upaya tenaga. Selain itu, kompos Stardec juga memiliki efek positif
pada perbaikan struktur tanah, penyesuaian pH tanah, peningkatan kapasitas penahanan air,
serta potensi peningkatan produksi sebesar 10-30% (Indriani, 2001).
Dari latar belakang tersebut penelitian ini akan membahas mengenai pertumbuhan
rumput odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott). Penelitian ini akan dilakukan di
Laboratorium Lapangan Universitas Kristen Wira Wacana Sumba, Desa Kuta, Kecamatan
Kanatang Kabupaten Sumba Timur dengan judul Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi
Dengan Level Berbeda (0, 15, 30, Dan 45 Ton/Ha) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif
Produksi Dan Kualitas Nutrisi Rumput Odot Pemanenan Keempat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk bokashi dengan level berbeda terhadap status
hara makro dalam pertumbuhan vegetatife rumput odot pemanenan keempat ?
2. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk bokashi dengan level berbeda terhadap
produksi rumput odot pemanenan keempat ?
3. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk bokashi dengan level berbeda terhadap kualitas
nutrisi rumput odot pemanenan keempat ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui status hara makro tanah dalam pertumbuhan vegetative rumput
odot yang diberikan pupuk bokashi dengan level yang berbeda
2. Untuk mengetahui produksi rumput odot yang diberikan pupuk bokashi dengan level
yang berbeda
3. Untuk mengetahui kualitas nutrisi rumput odot yang diberikan pupuk bokashi dengan
level yang berbeda
1.4. Manfaat
1. Dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam melihat pertumbuhan
vegetative, produksi, dan kualitas rumput odot
2. Sebagai kajian terhadap peneliti selanjutnya tentang budidaya rumput odot dengan
memanfaatkan pupuk bokashi.
1.5. Hipotesis
Hipotesis penelitian yakni:
1. H0: Tidak ada pengaruh antara pemupukan bokashi terhadap pertumbuhan vegetatif
keempat.
H1: Terdapat pengaruh antara pemupukan bokashi terhadap pertumbuhan vegetatif
keempat.
2. H0: Tidak ada pengaruh antara pemupukan bokashi terhadap jumlah produktivitas
rumput odot.
H1: Terdapat pengaruh antara pemupukan bokashi terhadap jumlah produktivitas
rumput odot.
3. H0: Tidak ada pengaruh antara pemupukan bokashi terhadap kualitas nutrisi rumput
odot.
H1: Terdapat pengaruh antara pemupukan bokashi terhadap kualitas nutrisi rumput
odot.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aini, N., Sutarno, & Sumarsono. (2022). Pertumbuhan Dan Produksi Sistem Tumpangsari
Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Dan Ubi Jalar Ungu (Ipomea
Batatas L. Var Antin 3) Pada Jarak Tanam Yang Berbeda. Jurnal Agroplasma, 9.
Amah , M. K., Sudarma, I. A., & Hambakodu, M. (2021). Pengaruh Pemberian Pupuk Bokasi
Feses Ayam Dengan Level Yang Berbeda Terhadap Produktifitas Rumput Odot
(Pennisetum Purpureum Cv. Mott). Pastura, 11 (1), 45- 49.
Amin, M., & S.Pt. S.Ag. Mm, S. Z. (2018). Respon Pupuk Urea Dan Pupuk Kandang
Terhadap Jarak Tanam Dan Produksi Rumput Gajah Odot (Pennisetum Purpureum.
Cv.Mott). Ilmiah Peternakan, 6, 20-26.
Araujo, C. D., Un, M. Y., & Koten, B. B. (2019). Produksi Rumput Odot (Pannisetum
Purpureum Cv. Mott) Pada Lahan Kering Dengan Pemberian Pupuk Organik
Berbahan Feses Babi. Ilmu Peternakan Terapan, 6-13.
Astuti , A. (N.D.). Aktivitas Proses Dekomposisi Berbagai Bahan Organik Dengan Aktivator
Alami Dan Buatan. Prodi Agronomi, Fak. Pertanian Umy. Yogyakarta.
Bali, I., Ahmad, A., & Lopulisa, C. (2018). Identifikasi Mineral Pembawa Hara Untuk
Menilai Potensi Kesuburan Tanah. Jurnal Ecosolum, 7, 81-100.
Bura Sawula, A. Y., Sudarma, I. A., & Pati, D. U. (2021). Pengaruh Pemberian Pupuk Sludge
Biogas Dengan Level 0, 20 Dan 40 Ton/Hektar Terhadap Pertumbuhan Rumput Odot
Di Kabupaten Sumba Timur. Meningkatkan Inovasi Teknologi Untuk Membangun
Peternakan Kreatif Dan Berkelanjutan, 152-165.
Ceunfin, S., & Bere, M. G. (2022). Pengaruh Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan
Dan Hasil Beberapa Kultivar Ubi Jalar (Ipomoea Batatasl.) Di Lahan Kering. Jurnal
Pertanian Konservasi Lahan Kering, 7, 33-37.
Daryatmo, J., Wida Wahidah Mubarokah, W. W., & Budiyanto. (2019). Pengaruh Pupuk
Urea Terhadap Produksidan Pertumbuhan Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv
Mott ). Jurnal Ilmu Peternakan Dan Veteriner Tropis, 9, 62–66.
Hartatik, W., Husnain, & Widowati, L. R. (2015). Peranan Pupuk Organik Dalam
Peningkatan Produktivitas Tanah Dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9, 107-
120.
Hendarto, E., Qohar, A. F., Hidayat, N., Bahrun , & Harwanto. (2020). Produksi Dan Daya
Tampung Rumput Odot (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Pada Berbagai Kombinasi
Pupuk Kandang Dan Npk. Prosiding Seminar Teknologi Dan Agribisnis Peternakan,
751-758.
Hepriyani, A. D., Hidayat, K. F., & Utomo, M. (2016). Pengaruh Pemupukan Nitrogen Dan
Sistem Olah Tanah Jangka Panjang Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Gogo
(Oryza Sativa L.) Tahun Ke-27 Di Lahan Politeknik Negeri Lampung. 4, 36 – 42.
Indrarosa, D. (2021). Aplikasi Pupuk Organik Berbahan Feses Ternak Pada Rumput Odot
(Pennisetum Purpureum Cv. Mott. Balai Besar Pelatihan Pelatihan Peternakan Batu
Vol 5 (2), 62-76.
Kastalani, Kusuma, M. E., & Melati, S. (2017). Pengaruh Pemberian Pupuk Bokasi Terhadap
Pertumbuhan Vegetatif Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum). Ziraa'ah, 42 (2),
123- 127.
Lestari, N. P., & Sukri, M. Z. (2020). Aplikasi Asam Humat Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.). Peran Teaching
Factory Di Perguruan Tinggi Vokasi Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Pada
Era New Normal, 145-152.
Lestari, S. U., & Muryanto. (2018). Analisis Beberapa Unsur Kimia Kompos Azolla
Mycrophylla. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14, 60-65.
Luklukyah, Z., Sermalia, N. P., & Hidayah, N. (2020). Peningkatan Pertumbuhan Dan
Produksi Rumput Gajah Dengan Penambahan Pupuk Kandang Ayam. Jurnal Ilmiah ,
4, 461-469.
Manurung, R., Gunawan, J., Hazriani , R., & Suharmoko, J. (2017). Pemetaan Status Unsur
Hara N, P Dan K Tanahpada Perkebunan Kelapa Sawit Di Lahan Gambut. Jurnal
Pedon Tropika, No 1 Vol 3 , 89-96.
Mbani, M. N., & Sudarma, I. A. (2022). Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi Sludge Biogas
Level 0, 15 Dan 30 On/Ha Terhadap Pertumbuhan Kembali Rumput
Odot(Pennisetum Purpureum Cv. Mott). Jurnal Inovasi Penelitian, 2, 3021-3024.
Mudap, V. N., Nastiti, H. P., & Manggol, Y. H. (2019). Pertumbuhan Dan Produksi Panen
Kedua Rumput Brachiaria Hibryd Cv. Mulato Yang Diberi Bokashi Feses Kambing
Dengan Dosis Yang Berbeda. Jurnal Peternakan Lahan Kering, 1, 611 - 618.
Musyadik. (2019). Identifikasi Status Hara Tanahpada Lahan Kering Sebagai Dasar
Pemupukan Kedelaidi Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal
Ecosolum, 8, 50-55.
Mutma' Inah, I. S. (2018). Identifikasi Kesuburan Tanah Menggunakan Metode Potensial Diri
Dan Kimia Tanah (Kandungan Unsur Hara Dan Ph Tanah) Pada Lahan Pertanian Di
Kecamatan Puger Di Kabupaten Jember. Digital Repository Universitas Jember, 87-
90.
Nita, C. E., Siswanto, B., & Utomo, W. (2015). Vol 2 No 1:119-127, Pengaruh Pengolahan
Tanah Dan Pemberian Bahan Organik (Blotong Dan Abu Ketel) Terhadap Porositas
Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman Tebu Pada Ultisol . Tanah Dan Sumberdaya
Lahan.
Pangaribuan, D. H., Yasir, M., & Utami, N. K. (2012). Dampak Bokashi Kotoran Ternak
Dalam Pengurangan Pemakaian Pupuk Anorganik Pada Budidaya Tanaman Tomat. J.
Agron. Indonesia, 40, 204 - 210.
Ressie, M. L., M. L. Mullik, M. L., & Dato, T. D. (2018). Pengaruh Pemupukan Dan Interval
Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Rumput Gajah Odot (Pennisetum
Purpereumcv Mott). Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 13, 182-188.
Riyanto, F. A., Herijanto, S., & Rahardjo, S. (2022). Pengaruh Jarak Tanam Terhadap
Produktivitas Rumput Odot (Pennisetum Purperium Cvmoot) Di Padang
Penggembalaan Maribaya Kecamatan Bumiayu. Media Peternakan, 1411-3538.
Sada, S. M., Koten, B. B., Ndoen, B., Paga, A., Toe, P., Wea, R., & Ariyanto. (2018).
Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Organik Cair Berbahan Baku Keong Mas
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Hijauan Pennisetum Purpureum Cv. Mott.
Jurnal Ilmiah Inovasi, 18, 42-47.
Sengkoen, B. (2019). Pengaruh Level Pemberian Bokashi Cair Berbahan Dasar Limbah
Biogas (Slurry) Dan Ekstrak (Chromolaena Odorata) Terhadap Pertumbuhan Awal
Lamtoro (Leucaena Leucocephala). Journal Of Animal Science, 4, 6-8.
Sri Purnami Pinatih, I. A., Kusmiyarti, T. B., & Susila, K. D. (2015). Evaluasi Status
Kesuburan Tanah Pada Lahan Pertanian Di Kecamatan Denpasar Selatan. E-Jurnal
Agroekoteknologi Tropika, 4, 282-292.
Suhariyono, G., & Menry, Y. (2005). Analisis Karakteristik Unsur-Unsur Dalam Tanah Di
Berbagai Lokasi Dengan Menggunakan Xrf. Prosiding Ppi – Pdiptn 2005 Puslitbang
Teknologi Maju – Batan, 197-206.
Syamsuwirman, Badal, B., Meriati, Yuni, D. W., & Warisa, N. (2022). Pengaruh Penggunaan
Poc (Lamtoro + Batang Pisang) Dan Bokashi Sampah Pasar Terhadap Tanaman
Mentimun (Cucumis Sativus L.). Journal Of Scientech Research And Development, 4,
49 - 58.
W. A. Sulaiman, W., Dwatmadji, & Suteky, T. (2018). Pengaruh Pemberian Pupuk Feses
Sapi Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Rumput
Odot (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Di Kabupaten Kepahiang. Jurnal Sain
Peternakan Indonesia, 13, 365-376.
Wahyu, B., Mustaring, & Basri, M. (2022). Pertumbuhan Kembali Rumput Odot (Pennisetum
Purpureumcv. Mott) Yang Diberi Perlakuan Pupuk Nitrogen Pada Perkembangan
Awalnya. Https://Ejurnal.Fapetkan.Untad.Ac.Id/Index.Php/Agrisains, 23, 139-147.
Wati, W. S., Mashudi, & Irsyammawati, A. (2018). Kualitas Silase Rumput Odot
(Pennisetum Purpureum Cv.Mott) Dengan Penambahan Lactobacillus Plantarum Dan
Molassespada Waktu Inkubasi Yang Berbeda. Vol 1 No 1, 45-53.