Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH


TINGKAT KELARUTAN PUPUK

Disusun oleh:

Febri Aldhi Alwan (210110043)

FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2023
Pupuk didefinisikan sebagai
bahan yang mengandung
satu atau lebih
unsur hara tanaman yang
bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil
tanaman. Pupuk digunakan
untuk memperbaiki sifat
tanah dan kesuburan
tanah. Pemupukan adalah
penambahan bahan terebut
ke tanah agar tanah
menjadi subur. Pemupukan
harus dilakukan dengan tata
cara yang tepat. Hal
itu agar proses pemupukan
menjadi lebih tepat dan
efisien. Pemupukan yang
tepat yaitu dengan cara lima
tepat. Tepat jenis, tepat dosis,
tepat waktu, tepat
tempat, dan tepat cara.
Apabila lima tepat
dilaksanakan dengan benar
maka
produktivitas tenaman akan
meningkat
Pupuk didefinisikan sebagai
bahan yang mengandung
satu atau lebih
unsur hara tanaman yang
bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil
tanaman. Pupuk digunakan
untuk memperbaiki sifat
tanah dan kesuburan
tanah. Pemupukan adalah
penambahan bahan terebut
ke tanah agar tanah
menjadi subur. Pemupukan
harus dilakukan dengan tata
cara yang tepat. Hal
itu agar proses pemupukan
menjadi lebih tepat dan
efisien. Pemupukan yang
tepat yaitu dengan cara lima
tepat. Tepat jenis, tepat dosis,
tepat waktu, tepat
tempat, dan tepat cara.
Apabila lima tepat
dilaksanakan dengan benar
maka
produktivitas tenaman akan
meningkat
Pupuk didefinisikan sebagai
bahan yang mengandung
satu atau lebih
unsur hara tanaman yang
bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil
tanaman. Pupuk digunakan
untuk memperbaiki sifat
tanah dan kesuburan
tanah. Pemupukan adalah
penambahan bahan terebut
ke tanah agar tanah
menjadi subur. Pemupukan
harus dilakukan dengan tata
cara yang tepat. Hal
itu agar proses pemupukan
menjadi lebih tepat dan
efisien. Pemupukan yang
tepat yaitu dengan cara lima
tepat. Tepat jenis, tepat dosis,
tepat waktu, tepat
tempat, dan tepat cara.
Apabila lima tepat
dilaksanakan dengan benar
maka
produktivitas tenaman akan
meningkat
Pupuk didefinisikan sebagai
bahan yang mengandung
satu atau lebih
unsur hara tanaman yang
bertujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil
tanaman. Pupuk digunakan
untuk memperbaiki sifat
tanah dan kesuburan
tanah. Pemupukan adalah
penambahan bahan terebut
ke tanah agar tanah
menjadi subur. Pemupukan
harus dilakukan dengan tata
cara yang tepat. Hal
itu agar proses pemupukan
menjadi lebih tepat dan
efisien. Pemupukan yang
tepat yaitu dengan cara lima
tepat. Tepat jenis, tepat dosis,
tepat waktu, tepat
tempat, dan tepat cara.
Apabila lima tepat
dilaksanakan dengan benar
maka
produktivitas tenaman akan
meningkat
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pupuk didefinisikan sebagai bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara
tanaman yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Pupuk
digunakan untuk memperbaiki sifat tanah dan kesuburan tanah. Pemupukan adalah
penambahan bahan terebut ke tanah agar tanah menjadi subur. Pemupukan harus dilakukan
dengan tata cara yang tepat. Hal itu agar proses pemupukan menjadi lebih tepat dan efisien.
Pemupukan yang tepat yaitu dengan cara lima tepat. Tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu,
tepat tempat, dan tepat cara. Apabila lima tepat dilaksanakan dengan benar maka
produktivitas tenaman akan meningkat.

Kegiatan pemupukan dilakuakan dengan pengaplikasian bahan atau unsur-unsur


kimia organik maupun anorganik yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi kimia tanah
untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat meningkatkan
produktivitas tanaman. Pemupukan diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah antara
lain mengganti unsur hara yang hilang karena pencucian dan yang terangkut saat panen.
Pemupukan yang tidak berimbang dan dalam pemakaian jangka panjang dapat menurunkan
pH tanah. Perlu diperhatikan tanaman yang dipupuk, jenis tanah, jenis pupuk yang
digunakan, dosis yang diberikan, waktu pemupukan dan cara pemupukan dalam kegiatan
pemupupukan. Pemakaian pupuk anorganik yang relatif tinggi dan terus-menerus dapat
menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga menurunkan
produktivitas lahan pertanian.

Tanaman dapat tumbuh dengan optimal unsur hara yang diberikan melalui kegiatan
pemupukan itu tepat, baik tepat ju lah, tepat waktu, dan tepat cara. Pengenalan jenis pupuk
penting untuk memahami sifat fisik dan kimia beberapa jenis pupuk agar mampu
mengaplikasikan pupuk sesuai dengan karakteristik pupuk yang sesuai digunakan pada suatu
lahan pertanian. Pembuatan pupuk campur dilakukan untuk pemahaman tentang cara
membuat pupuk campur serta menghitung kebutuhan filIler. Pengamatan respon tanaman
terhadap jenis-jenis pupuk dilakukan setelah memahami karakteristik berbagai macam jenis
pupuk serta cara pembuatan pupuk campur. Penanaman kangkung dan melihat respon
pertumbuhan tanaman kangkung dilakukan dengan pemberian berbagai pupuk. Pemilihan
tanaman kangkong dikarenakan kangkung memiliki masa pertumbuhan yang relatif lebih
singkat dibanding dengan tanaman lainnya sehingga proses pengamatan respon tanaman
membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama. Pemberian pupuk yang berbeda pada kangkung
untuk melihat respon tanaman terhadap berbagai unsur yang berbeda pada masing-masing
pupuk.

B. Tujuan

Tujuan Mengamati kemampuan pupuk untuk larut dalam air


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk merupakan suatu bahan yang ditambahkan pada tanah dengantujuan untuk
menambah unsur hara dalam tanah. Para pelaku pertanianmengandalkan pupuk untuk
meningkatkan produktivitas tanaman dalam prosesbudidaya. Pada PP No. 08 Tahun 2001
berbunyi pupuk merupakan bahan kimiaataupun organisme yang berperan dalam penyediaan
unsur hara bagi keperluantanaman secara langsung dan tidak langsung (Firmansyah, 2011).

Pupuk dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik yang manadapat
meningkatkan produksi tanaman pada kondisi lingkungan yang baik.Perbedaan pupuk
organik dan anorganik yaitu pada pupuk organik dihasilkandari makhluk hidup seperti sisa
tanaman, manusia dan hewan yang berbentukpadat atau cair untuk memperbaiki sifat fisik,
sifat kimia dan sifat biologi tanah.Sedangkan Pupuk organik merupakan rekayasa secara
kimia, fisik dan biologisyang diproduksi oleh pabrikan atau pembuat pupuk (Dewanto et al.,
2013).

Urea adalah pupuk yang berbentuk butiran yang tidak berdebu danmemiliki warna
putih untuk non subsidi kemudian yang berwarna pink untukurea subsidi. Kandungan
minimal Nitrogen yaitu 46% dan kadar air maksimal0,50%. Waktu pengaplikasian pupuk
urea dengan hasil yang baik yaitu dua kaliwaktu aplikasi (Ramadhani et al., 2014).

Pupuk ZA adalah pupuk anorganik dimana mengandung nitrogen danbelerang.


Sebagai komponen protein, nitrogen yang merupakan nutrisi utamadalam pertumbuhan
tanaman, kemudian kandungan belerang yaitu komponendari 21 asam amino sebagai
pembentuk protein (Fauziah et al., 2018).

Pupuk NPK adalah pupuk organik memiliki sifat pupuk majemuk karenamengandung
unsur hara yang berupa nitrogen (N) dan fosfor (P) dan kalium (K).Nitrogen dalam pupuk
NPK adalah sebesar 15%, nilai nitrogen mewakilkandungan nitrogen yang terkandung dalam
pupuk. NPK sangat dibutuhkankarena nitrogen (N) berguna untuk penyusun asam nukleat,
protein, bioenzimdan klorofil. Fosfor untuk pembangun asam nukelat, fosfolipid,
protein,bioenzim dan senyawa metabolik. Sedangkan Kalium untuk pengaturkeseimbangan
ionik seluler. Pupuk NPK berpengaruh baik bagi tanaman karenadapat menigkatkan
petumbuhan dan kinerja tanaman (Firmansyah et al., 2017)Pupuk KCl merupakan pupuk
yang mengandung unsur K (Kalium) danmemperlancar proses fotosintesis pada tanaman.
Pada tanaman padi berfungsiuntuk memperkuat tanaman dari OPT.

Kalium (K) yaitu salah satu unsur hara makro yang penting bagipertumbuhan serta
perkembangan tanaman. Memiliki peran sebagai aktivatorenzim dalam metabolisme. Selain
itu juga berperan dalam sintesis protein dankarbohidrat juga meningkatkan translokasi
fotosintesis pada seluruh bagiantanaman (Sumarni et al., 2012).

Pupuk ZK atau kalium sulfat sangat baik digunakan bagi tanaman yangtidak dapat
menerima ion klorida konsentrasi tinggi. Selanjutnya adalah pupukSP-36 mempunyai bentuk
butiran dengan struktur yang mikroskopik yangberwarna abu-abu. Sifat fisiknya merupakan
pupuk higroskopis dengan teksturyang kasar. Pemupukan dilakukan berimbang sesuai
kebutuhan dari tanamanserta menyediakan unsur hara dalam tanah dan meningkatkan
produksi jagung(Aulia Indra, 2014).

Kebutuhan unsur kalium dibutuhkan lebih banyak dibanding unsur-unsur yang lain,
karena kalium berperan penting sebagai katalisator dalam pengubahan protein menjadi asam
amino dan penyusun karbohidrat. Pupuk kalium yang banyak digunakan saat ini adalah KCl
(kalium klorida) dengan kadar 60% K₂O. Pupuk KCl merupakan pupuk buatan dari bahan
anorganik, 8 dimana K₂O bermanfaat untuk pertumbuhan dan penguat daya tahan tanaman
terhadap penyakit, sedangkan ion Cl²⁺ justru merugikan tanaman jika diberikan dalam jumlah
berlebih (Situmorang et al., 2019).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Praktikum Perbanyakan Vegetatif ini dilakukan pada hari rabu tanggal
29 maret 2023. Tempat Praktikum ini dilaksanakan di Lab Tanah, Universitas Mercu
Buana Yogyakarta.

B. Alat dan Bahan


a. Alat:
1. Timbangan analitik,
2. Sendok
3. Bak plastik,
4. Kertas saring
5. Beker glas
6. Air.
b. Bahan :
1. Pupuk anorganik,
2. Gelas ukur,
3. Alat tulis.
C. Cara Kerja

1. Menimbang sampel pupuk sebanyak 10 gram

2. Memasukkan pupuk ke dalam gelas ukur,

3. Menambahkan air ke dalam gelas ukur dengan volume


dua kali lipat volume pupuk

4.5.Setelah
Kertassatu jamdan
saring larutan pupuk
endapan disaring
pupuk dengan kertas
diangin-anginkan
saring

6. Setelah kering pupuk dan kertas saring ditimbang

7. Endapan pupuk dibersihkan dan kertas saring ditimbang

8. Dari hasil penimbangan kita bisa mengetahui berapa


endapan yang diperoleh

9. Menghitung persentase kelarutan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

Table . Hasil Pengamatan Tingkat Kelarutan Kelompok 1

No Nama Berat Ulangan Berat Berat kertas Berat


pupuk pupuk kertas saring+endapam endapan
awal saring Awal

1 Urea 10 g U1 1,14g 1,16 g 0,02


2 ZA 10 g U1 1,49 g 3,91 g 2,42
3 SP36 10 g U1 0,72 g 9,61 g 8,89
4 NPK 10 g U1 1,49 g 1,90 g 0,41
5 KCL 10 g U1 1,01g 2,03 g 1,02

Perhitungan Tingkat Kelarutan


a. Perhitungan berat endapan pupuk
Endapan = (berat pupuk + kertas) – berat kertas kosong
1. Urea= 1,16- 1,14
=0,02
2. ZA = 3,91-1,49
= 2,42
3. SP36= 9,61-0,72
=8,89
4. NPK =1,90 -149
=0,41
5. KCL=2,03-1,01
=1,02
b. Perhitungan persentase kelarutan
Kelarutan = (botol awal – endapan) X 10
1. Urea= (10 – 0,02) X 10
= 99,8%
2. ZA = (10 – 2,42) X 10
= 75,8 %
3. SP36 = (10 – 8,89) X 10
= 11,1%
4. NPK = (10 – 0,41) X 10
= 95,9%
5. KCL = (10 – 1,02) X 10
= 89,8%
B. Pembahasan
1. Pupuk urea
Pupuk urea mempunyai bentuk berupa butiran dan berdebu. Pada
pasaranpupuk urea dijual dengan nama yaitu : U (urea), Pupuk Urea,
Urea( Nitrogen Kadar Tinggi). Jika dilihat sifat fisiknya memiliki warna
putih,tekstur kristal kasar, konsintensi tidak lengket dan higroskopis sebesar 3cm.
Secara kimia memiliki rumus NH4CONH2.
Pada hasil pengamatan tingkat kelarutan pupuk, presentase kelarutan pupuk
urea memperoleh hasil 99,8% dengan berat endapan yaitu 0,02 g dari hal tersebut
membuktikan bahwa kelarutan pupuk urea sangat tinggi.
2. Pupuk ZA

Pupuk ZA pada pasaran dijual dengan nama yaitu : ZA, Pupuk ZA,
PupukAmonium Sulfat ZA. Jika dilihat sifat fisiknya memiliki warna
putih,tekstur kristal kasar, konsintensi tidak lengket dan higroskopis sebesar 1cm.
Secara kimia memiliki rumus (NH4)2SO4, memiliki pH sebesar 5, 67dan kadar
lengas sebesar -0 dengan kelarutan tinggi.

Pada hasil pengamatan tingkat kelarutan pupuk, presentase kelarutan pupuk


urea memperoleh hasil 75,8 % dengan berat endapan 2,42g dari hasil tersebut
menunjukan bahwa pupuk ZA mudah larut dan mempunyai tingkat kelarutan tinggi
saat terkana air maupun terangi anginkan.

3. Pupuk SP36

Pupuk SP36 atau Superfosfat didapatkan hasil bahwa secara makroskopis


pupuk ini cenderung kasar serta pada hasil pengamatan tingkat kelarutan pupuk,
presentase kelarutan pupuk urea memperoleh hasil 11,1% dengan berat 8,89g dari
hasil data perhitungan tersebut menunjukan bahwa pupuk SP36 susah larut dalam
air maupun terangin -anginkan.

4. Pupuk NPK
Pupuk urea pada pasaran dijual dengan nama yaitu : NPK Mutiara,
Phonska,NPK Pak Tani PHOIKA dan Fertindo. Jika dilihat dari sifat fisikknya
Memiliki warna Biru, tekstur granular konsintensi tidak lengket dan berbentuk
bulat kecil. Pada pada hasil pengamatan tingkat kelarutan pupuk, presentase
kelarutan pupuk NPK memperoleh hasil 95,9% larut dengan berat 0,41 g dari
hasil data perhitungan tersebut pupuk NPK mempunyai tingkat kelarutan tinggi
saat terkena air maupun terangin anginkan.
5. Pupuk KCL

Pengamatan Pupuk KCl atau Kalium klorida didapatkan hasil bahwa secara
makroskopis terlihat serbuk kecil yang berwarna merah bata. Tekstur pupuk KCl
cenderung kasar dengan kelarutan yang larut. Pada pada hasil pengamatan tingkat
kelarutan pupuk, presentase kelarutan pupuk KCL memperoleh hasil 89,8%larut
dengan berat 1,02 g dari hasil data perhitungan tersebut pupuk maka menunjukan
pupuk KCL mempunyai tingkat kelarutan tinggi saat terkana air maupun terangin
anginkan.

BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :

1. Berbagai jenis pupuk mempunyai tingkat kelarutan yang berbeda beda pada setiap
jenisnya.
2. kelarutan pupuk urea memperoleh hasil 99,8% dengan berat endapan yaitu 0,02 g dari
hal tersebut membuktikan bahwa kelarutan pupuk urea sangat tinggi.
3. Pupuk ZA mudah larut dan mempunyai tingkat kelarutan tinggi saat terkana air maupun
terangi anginkan.
4. Pupuk SP36 susah larut dalam air maupun terangin -anginkan.
5. Pupuk NPK mempunyai tingkat kelarutan tinggi saat terkena air maupun terangin
anginkan.
6. presentase kelarutan pupuk KCL memperoleh hasil 89,8%larut dengan berat 1,02 g dari
hasil data perhitungan tersebut pupuk maka menunjukan pupuk KCL mempunyai tingkat
kelarutan tinggi saat terkana air maupun terangin anginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia Indra, 2014. Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk SP- 36
TerhadapPertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Skripsi.
FakultasPertanian Universitas Teuku Umar

Dewanto, F.G., Londok, J.J.M.R., Tuturoong, R.A.V. & Kaunang, W.B. (2013).Pengaruh
pemupukan anorganik dan organik terhadap produksi tanamanjagung sebagai
sumber pakan. Jurnal Zootek, 32(5), 1-8.

Firmansyah, I., Syakir, M., & Lukman, L. (2017). Pengaruh Kombinasi DosisPupuk N,
P, dan K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung(Solanum
melongena L .), 27(1), 69–78.

Firmansyah, M.Anang. 2011. Peraturan Tentang Pupuk, Klasifikasi TentangPupuk


Alternatif dan Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan ProduksiPertanian.

Ramadhani, R. H., Roviq, M., & Maghfoer, M. D. 2014. Pengaruh Sumber PupukNitrogen
dan Waktu Pemberian Urea pada Pertumbuhan dan HasilTanaman
Jagung Manis (Zea mays Sturt. var. saccharata)

Sumarni, N., Rosliani, R., Basuki, R.S., dan Hilman. 2012. Pengaruh Varietas,Status KTanah,
dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan, HasilUmbi, dan Serapan Hara
K Tanaman Bawang Merah. J. Hort. 22:233-241

Situmorang, F.U., A.Hartiati dan B.A. Harsojuwono. 2019. Pengaruh Konsentrasi Pati Ubi
Talas (Colocasia Esculenta) dan Jenis Plastizier Terhadap Karakteristik
Bioplastik. Jurnal Rekayasa dan Managemen Agroindustri. 7(3):457- 467
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai