Anda di halaman 1dari 19

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH

HALAMAN JUDUL ....................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesuburan tanah merupakan kemampuan atau kualitas suatu tanah
yang menyediakan unsur–unsur hara tanaman dalam jumlah yang
mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk senyawa yang dapat
dimanfaatkan oleh tanaman, dan dalam perimbangan yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman tertentu apabila suhu dan faktor–faktor
pertumbuhan lainnya mendukung pertumbuhan normal tanaman.
Tanah yang diusahakan untuk bidang pertanian memiliki tingkat
kesuburan yang berbeda-beda. Pengelolaan tanah secara tepat
merupakan faktor penting dalam menentukan pertumbuhan dan
hasil tanaman yang akan diusahakan. Evaluasi kesuburan tanah
adalah proses penilaian masalah-masalah keharaan dalam tanah dan
pembuatan rekomendasi pemupukan. Menurut Apriatin dan Kamelia
(2021), tanah dapat dikatakan subur apabila tanaman yang ditanam di
atasnya dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal dan produksi yang dihasilkan tinggi setiap tahun. Tingkat
kesuburan tanah akan mempengaruhi produksi dan hasil tanaman.
Melalui praktikum kesuburan tanah dapat dibentuk pengetahuan
dan ketrampilan mengenai kesuburan tanah agar pengelolaan
kesuburan tanah dapat dilakukan secara tepat dan berdaya guna.
Menurut Nidomudin et al., (2017), setiap daerah memiliki tingkat
kesuburan tanah yang berbeda- beda dan tergantung dari jenis
tanah dan letak geografis suatu daerah. Kesuburan tanah
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha pertanian.
Namun ada kalanya banyak usaha pertanian yang gagal atau hasil
tidak maksimal karena kurangnya pemahaman tentang tingkat
kesuburan tanah meraka untuk jenis tanaman tepat dan sesuai
dengan sampel tanah dari petani sendiri.

B. Tujuan praktikum
Tujuan dilaksanakannya Praktikum Kesuburan Tanah yakni
sebagai berikut:

1. Mahasiswa bisa menghubungkan antara kondisi dalam tanah


dengan pertumbuhan tanaman

2. Mahasiswa mampu melihat perbedaan kadar unsur hara akibat


pemberian pupuk yang berbeda

C. Waktu dan tempat praktikum


Praktikum Kesuburan Tanah dilakukan di Laboratorium Pertanian
UNS Jumantono, waktu pelaksanaan praktikum pada tanggal 5 Maret
2023, dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, yang
dilaksanakan pada tanggal 25 Maret - 16 April 2023.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah merupakan faktor penting yang dibutuhkan
tanaman untuk dapat bertahan hidup dan berproduksi dengan baik.
Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh ketersediaan dan jumlah
hara yang ada di dalam tanah. Menurut Roidah (2013), terdapat tiga
aspek yang dicakup oleh kesuburan tanah, yakni kuantitas, kualitas,
dan waktu. Kuantitas mencakup jumlah maupun konsentrasi dan
macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sedangkan kualitas
merupakan perbandingan jumlah maupun konsentrasi antara unsur hara
satu dengan unsur hara lainnya. Waktu menunjukkan ketersedian
unsur-unsur hara tersebut secara terus menerus sesuai dengan
kebutuhan tanaman.
Tingkat kesuburan tanah dapat menurun maupun meningkat
akibat dari proses alami dan aktivitas manusia. Terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi status kesuburan tanah tersebut. Menurut Munthe
(2022), penurunan kesuburan tanah berkaitan dengan berkurangnya
konsentrasi hara yang tersedia, kandungan bahan organik, kapasitas
tukar kation, dan penurunan kimiawi seperti perubahan pH tanah.
Penurunan tanah secara alami dapat diakibatkan misalnya oleh erosi air
yang menyebabkan lapisan tanah bagian atas yang subur ikut tercuci
dan meninggalkan lapisan permukaan tanah baru yang kurang subur.
Menurut Prabowo dan Subantoro (2018), analisis tanah diperlukan
dalam menentukan perlakuan yang diperlukan untuk manajemen
pemupukan dan meningkatkan kesuburan tanah. Penilaian kesuburan
tanah ditentukan berdasarkan parameter berupa Kapasitas Tukar Kation
(KTK), Kejenuhan Basa (KB), C-organik, serta kadar P dan K total
tanah. Evaluasi status kesuburan tanah dapat dilakukan melalui
pendekatan dengan analisis tanah atau uji sampel tanah. Mengetahui
status kesuburan tanah menjadi hal penting dalam peningkatan
produksi tanaman dan hasil pertanian.
B. Pupuk Organik, Pupuk NPK
Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk
menyediakan unsur-unur esensial bagi pertumbuhan tanaman.
Tindakan mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah dengan
penambahan dan penggembalian zat-zat hara secara buatan diperlukan
agar produki tanaman tetap normal atau meningkat. Menurut
Herdiyantoro dan Setiawan (2015), pupuk organik adalah pupuk yang
sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal
dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Aplikasi pupuk
dapat dilakukan secara efektif dan efisien untuk menjaga kelestarian
lahan dan kesuburan tanah secara berkelanjutan. Usaha yang dilakukan
untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan melakukan
pemupukan menggunakan pupuk organik.

Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan yang memiliki


kandungan senyawa anoganik dan mengandung unsur hara atau
mineral tertentu. Salah satu contoh pupuk anorganik yang kerap
dimanfaatkan petani ialah pupuk NPK. Pemberian pupuk NPK
bertujuan agar unsur N, P, dan K yang merupakan unsur hara essensial
utama yang dibutuhkan tanaman dapat maksimal dan tercukupi. Unsur-
unsur tersebut dapat mempengaruhi penyerapan unsur lain pada
tanaman, misalnya amonium yang berasal dari nitrogen akan
meningkatkan penyerapan fosfor dan kalium. Menurut Dahono et al.,
(2020), kekurangan unsur N, P, dan K akan menimbulkan gejala buruk
hingga kematian pada tanaman. Penambahan pupuk NPK dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi bobot kering secara
konsisten.

C. Pupuk Organik Cair


Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari alam dan
berperan meningkatkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, karena
mengandung unsur hara yang dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman. Menurut Rahmah et al., (2014), kelebihan pupuk organik cair
adalah unsur hara yang terdapat didalamnya lebih mudah diserap
tanaman. Pemberian pupuk organik cair juga harus memperhatikan
dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Pemberian pupuk yang
tidak sesuai mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman.
Jenis sampah organik yang bisa diolah menjadi pupuk organik cair
adalah sampah sayur baru, sisa sayuran basi, sisa nasi, sisa ikan, ayam,
kulit telur, sampah buah seperti anggur, kulit jeruk, apel dan lain-lain.
Menurut Suhastyo (2019), bahan baku pupuk cair yang sangat bagus
dari sampah organik yaitu bahan organik basah seperti sisa buah dan
sayuran. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini juga kaya akan hara
yang dibutuhkan tanaman. Semakin tinggi kandungan selulosa dari
bahan organik, maka proses penguraian akan semakin lama.

D. Pupuk Hayati Majemuk


Pemberian pupuk hayati merupakan upaya memperbaiki kondisi
lingkungan tanaman dalam hal penyediaan unsur hara, menetralkan pH
tanah dan mengaktifkan jasad renik atau mikroorganisme dalam tanah,
sehingga tanah menjadi gembur dan subur. Menurut Mirsan (2013),
pupuk hayati mengandung unsur hara makro dan mikro sehingga
mampu menyediakan dan meningkatkan nutrisi dan mineral yang
sangat diperlukan oleh tanaman. Aplikasi pupuk hayati seperti bakteri
penambah N (nitrogen) sangat dibutuhkan karena berpotensi
meningkatkan kesuburan tanah dan bakteri Endofitik. Pupuk hayati
merupakan bahan yang mengandung bakteri fungsional yang penam
bahannya dimaksudkan untuk memfasilitasi penyediaan hara bagi
tanaman. Mikroba fungsional yang biasa ditambahkan meliputi bakteri
penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfor, maupun bakteri penghasil
fitohormon salah satunya yaitu bakteri Rhizobium.
Pupuk hayati (Biofertilizer) adalah pupuk yang mengandung
mikroorganisme yang keberadaannya bisa tunggal atau berupa
gabungan beberapa jenis yang disebut dengan konsorsium.
Kemampuan mikroorganime ini dapat memacu pertumbuhan tanaman,
menambat nitrogen, melarutkan fosfat dan menghambat pertumbuhan
penyakit tanaman. Menurut Kumar et al., (2017), senyawa pemacu
tumbuhan seperti auxin dan giberelin, banyak dihasilkan oleh
mikroorganisme seperti Azotobacter sp, Azospilium sp dan Bacilus sp.
Pemafaatan bahan organik dan pupuk hayati merupakan solusi dalam
mengatasi rendahnya tingkat kesuburan tanah dan adanya serangan
penyakit pada tanaman yang dibudidayakan. Penggunaan bahan alam
dalam budidaya tanaman merupakan sistem pertanian ramah
lingkungan yang berkelanjutan.

E. Komoditas yang ditanam


Jagung manis merupakan komoditas palawija dan termasuk
dalam keluarga (famili) rumput-rumputan (Gramineae) genus Zea
dan spesies Zea mays saccharata. Jagung manis memiliki ciri-ciri
endosperm berwarna bening, kulit biji tipis, kandungan pati
sedikit, pada waktu masak biji berkerut. Menurut Hidayah et al.,
(2020), produk utama jagung manis adalah buah/tongkolnya, biji
jagung manis mempunyai bentuk, warna dan kandungan
endosperm yang bervariasi tergantung pada jenisnya, biji jagung
manis terdiri atas tiga bagian utama yaitu kulit biji (Seed coat),
endosperm dan embrio.
Jagung manis (Zea mays saccharata L.) merupakan salah
satu produk hortikultura yang sampai saat ini permintaan akan
produk tersebut semakin pesat di Indonesia. Nilai gizi jagung
manis sedikit berbeda dengan jagung biasa. Rasa manis pada
jagung manis terjadi karena karbohidrat dalam biji jagung
mengandung gula reduksi (glukosa dan fruktosa), sukrosa,
polysacharida dan pati. Sifat manis pada jagung disebabkan oleh
gen su-1 (sugary), bt-2 (brittle) ataupun sh-2 (shrunken). Gen ini
dapat mencegah perubahan gula menjadi zat pati pada endosperma
sehingga jumlah gula yang ada kira-kira dua kali lebih banyak
dari jagung biasa. Salah satu faktor pembatas pertumbuhan
tanaman jagung manis adalah hara. Keadaan hara di dalam tanah
sangat menentukan hasil jagung manis. Mencapai hasil yang
optimum tanaman jagung manis memerlukan input hara yang
memadai. Menurut Kriswanto et al., (2016), upaya untuk mengatasi
perbaikan kesuburan tanah adalah dengan pemupukan, baik
menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pemupukan
pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki
kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat,
subur dan sehat.
III. HASIL DAN ANALISIS HASIL PRAKTIKUM
A. Dinamika Tinggi Tanaman. (Rata-rata tiap perlakuan)
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Tinggi Tanaman (jenis komoditas) (Nama
Latin)
Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
2 4 6
A 6 12 32
B 7 16 35
C 8 17 38
D 9 20 40
E 10 21 44
F 6 13 33
G 7 15 40
H 8 18 41
Sumber : Data Rekapan

Tinggi Tanaman
60
A
50
Tinggi Tanaman (cm)

B
40 C
30 D
E
20
F
10 G
0 H
Minggu ke-2 Minggu ke-4 Minggu ke-6
Waktu

Gambar 3.1 Grafik Dinamika Tinggi Tanaman (jenis komoditas)


(Nama Latin)
B. Diameter Batang
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Diameter Batang (jenis komoditas)
(Nama latin)

Diameter Batang (jenis komoditas)


Perlakuan Rata-rata diameter batang (cm)
A 13,4
B 15,2
C 14,4
D 14
E 14,5
F 18,5
G 13
H 14,7
Sumber : Data Rekapan

Diameter Batang Jagung Manis


20
Daiameter Batang

15

10

0
A B C D E F G H
Waktu

Gambar 3.2 Grafik Diameter Batang (jenis komoditas) (Nama latin)


C. Jumlah Daun(Rata-rata tiap perlakuan)
Tabel 3.3 Jumlah Daun (jenis komoditas) (Nama Latin)
Jumlah Daun
Perlakuan
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
2 4 6
A 6 12 32
B 7 16 35
C 8 17 38
D 9 20 40
E 10 21 44
F 6 13 33
G 7 15 40
H 8 18 41
Sumber : Data Rekapan

Jumlah Daun
60 A
50 B
Jumlah Daun

40 C
30 D
20 E
F
10
G
0 H
Minggu ke-2 Minggu ke-4 Minggu ke-6
Waktu

Gambar 3.3 Grafik Jumlah Daun (jenis komoditas) (Nama latin)


D. Dinamika Biomassa Tanaman
Tabel 3.4 Dinamika Biomassa Tanaman (jenis komoditas) (Nama
Latin)

Perlakua Berat Brangkasan Segar Berat Brangkasan Kering


n (g) (g)
A
B
C
D
E
F
G
H
Sumber : Data Rekapan
E. Panjang Tongkol dan Diameter Tongkol
Tabel 3.5 Panjang Tongkol dan Diameter Tongkol (jenis komoditas)
(Nama Latin)

Perlakua Panjang Tongkol (cm) Diameter Tongkol (cm)


n
A
B
C
D
E
F
G
H

Sumber : Data Rekapan


F. Berat Tongkol Per Klobot dan Berat Tongkol Tanpa Klobot
Tabel 3.6 Berat Tongkol Per Klobot dan Berat Tongkol Tanpa Klobot
(jenis komoditas) (Nama Latin)

Perlakua Berat Tongkol Per Berat Tongkol Tanpa


n Klobot (g) Klobot (g)
A
B
C
D
E
F
G
H

Sumber : Data Rekapan


G. Hasil Pengamatan
1. Kadar Lengas
No. Ctka Ulangan a b c KL
1. 0.5 mm 1 gr gr gr %
2. 2 mm 1 gr gr gr %
Sumber: Data Rekapan
2. Reaksi Tanah (pH Tanah)
Larutan
No. Ulangan
H2O

1. 1

Sumber: Data Rekapan


3. Kadar C Organik
NO. Ctka Ø Kadar C Organik Bahan Organik
(mm)

1 0,5

Sumber: Data Rekapan


4. Nitrogen (N)
No. N Total Tanah N Jaringan Tanaman

Sumber: Data Rekapan

5. Phospat (P)
No. P Tersedia Tanah P Jaringan Tanaman

Sumber: Data Rekapan


6. Kalium (K)
No. K Tersedia Tanah K Jaringan Tanaman

Sumber: Data Rekapan


IV. PEMBAHASAN
** Poin yang perlu dibahas :
A.Bandingkan dan jelaskan tiap-tiap perlakuan yang diberikan terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggunya dan berat brangkasan
(Minimal 2 Sitasi yang mendukung). (Buku : min. Tahun 2002 dan
Jurnal : min. 2012)
B. Bahas pengaruh unsur NPK, pupuk organik, pupuk organik cair, dan
pupuk hayati majemuk tanah terhadap tinggi tanaman dan berat
brangkasan, faktor apa saja yang mempengaruhi pada masing-masing
perlakuan (Minimal 2 sitasi yang mendukung). (Buku : min. Tahun
2002 dan Jurnal : min. 2012)
C. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan hasil NPK,
pupuk organik, pupuk organik cair, dan pupuk hayati majemuk pada
rizosfer tanaman jagung manis (Minimal 2 sitasi yang mendukung).
(Buku : min. Tahun 2002 dan Jurnal : min. 2012)
D. Bandingkan dan jelaskan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi
tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat brangkasan segar, dan
berat brangkasan kering dari perlakuan yang didapat dengan perlakuan
lain (Minimal 2 sitasi yang mendukung). (Buku : min. Tahun 2002
dan Jurnal : min. 2012)
E. Bandingkan dan jelaskan hasil tanaman jagung meliputi panjang
tongkol, diameter tongol, berat tongkol per klobot, berat tongkol tanpa
klobot dari perlakuan yang didapat dengan perlakuan lain (Minimal 2
sitasi yang mendukung). (Buku : min. Tahun 2002 dan Jurnal :
min. 2012)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bentuk poin-poin, sebelumnya diberi kalimat pengantar dulu.
B. Saran
Saran yang diberikan berkaitan dengan pemberian perlakuan yang
dilakukan masing-masing kelompok
Saran terhadap praktikum Kesuburan Tanah

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Data Praktikum
1. Data Tinggi Tanaman (jenis komoditas) (Nama Latin)

Tinggi Tanaman (cm)


Perlakuan Minggu Minggu Minggu
ke- 2 ke- 4 ke- 6

D
dst

Sumber: Data Rekapan


2. Data Diameter Batang (jenis komoditas) (Nama Latin)
Diameter Batang (cm)
Perlakuan Minggu Minggu Minggu
ke- 2 ke- 4 ke- 6

D
dst

Sumber: Data Rekapan


3. Data Jumlah Daun (jenis komoditas) (Nama Latin)
Jumlah Daun
Perlakuan Minggu Minggu Minggu
ke- 2 ke- 4 ke- 6

D
dst

Sumber: Data Rekapan


4. Data Biomassa Tanaman (jenis komoditas) (Nama Latin)
Perlakuan Berat Berat
Brangkasan Brangkasan
Segar (gr) Kering (gr)
A
B
C
D
dst
Sumber: Data Rekapan
Dokumentasi Kegiatan
(Meliputi dokumentasi tiap langkah praktikum)
Daftar Pustaka
Apriatin, L, Kamelia, L (2021). 'Pemanfaatan Tanah Subur Melalui
Pendampingan Budidaya Sayuran Secara Organik'. Jurnal
AbdiMU, vol.1 no.2, hh.39–47.
Dahono, Ghulamahdi, M, Aziz, AS, dan Adiwirman. (2020). 'Kombinasi Pupuk
Npk Dan Pupuk Kandang Dalam Meningkatkan Pertumbuhan
Dan Produksi Asiatikosida Tanaman Pegagan'. Jurnal Penelitian
Tanaman Industri, vol.17 no.2, hh. 51–61.
Herdiyantoro, D, Setiawan. (2015).'Upaya Peningkatan Kualitas Tanah Di
Desa Sukamanah Dan Desa Nanggerang Kecamatan Cigalontang
Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat Melalui Sosialisasi Pupuk
Hayati, Pupuk Organik Dan Olah Tanah Konservasi'. Jurnal
Dharmakarya, vol.4 no.2, hh. 47–53.
Hidayah, N., Istiani, A. N. dan Septiani, A. (2020). Pemanfaatan jagung
(Zea mays) sebagai bahan dasar pembuatan keripik jagung
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa panca
tunggal. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1): 42-48.
Kriswanto, H., Safriyanti, E. dan Bahri, S. (2016). Pemberian Pupuk
Organik dan Pupuk NPK pada Tanaman Jagung Manis (Zea
mays saccharata, Sturt). J. Klorofil, 11(1): 1-6
Kumar, R., Kumawat, N., Sahu, Y.K. (2017). Role of Biofertilizers in
Agriculture. Popular Kheti 5 (4): 63-66
Misran. (2013). Studi Penggunaan Pupuk Hayati Pada Tanaman Kedelai. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat. Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan. 13 (3): 206-210.
Munthe, M. G. (2022). Evaluasi Status Kesuburan Tanah Yang Ditanamai
Tanaman Jeruk (CITRUS SP) Di Desa Ajibuhara Kecamatan
Tigapanah (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS QUALITY
BERASTAGI).
Nidomudin, A., Nugroho, A. P. dan Cholis, M. N. 2017. Sistem Pakar
Deteksi Tingkat Kesuburan Tanah Menggunakan Fuzzy Logic.
JOINTECS (Journal of Information Technology and Computer
Science), 2(2): 79-83.
Prabowo, R, dan Subantoro, R. 2018. 'Analisis Tanah Sebagai Indikator Tingkat
Kesuburan Lahan Budidaya Pertanian Di Kota Semarang'. Jurnal
Ilmiah Cendekia Eksakta, vol.2 no.2, hh. 59–64.
Rahmah, A., Izzati, M., & Parman, S. (2014). Pengaruh pupuk organik cair
berbahan dasar limbah sawi putih (Brassica chinensis L.) terhadap
pertumbuhan tanaman jagung manis. Buletin Anatomi dan
Fisiologi dh Sellula, 22(1), 65-71.
Roidah, I. S. (2013). Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan
tanah. Jurnal Bonorowo, 1(1), 30-43.
Suhastyo, A. A. (2019). Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Melalui
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair. Jurnal Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 6(2), 60-64.

Ketentuan penulisan :
Margin : 4433 (top, left, bottom, right)
Line spacing : 1,5 (before 0 pt, after 0 pt)
Daftar pustaka dan daftar isi : before 0 pt, after 0 pt, line spacing 1,0
Penulisan ‘LAMPIRAN’ dalam satu halaman tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai