Anda di halaman 1dari 3

Nama : Markus Yoga Pradana

NIM : 215040200111171
Kelas : H-Teknologi Pupuk dan Pemupukan
Dosen : Nina Dwi Lestari , SP., M.Ling.
Pupuk Organik Cair (POC) dari Kompos Daun dan Gula Merah
Pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang mempunyai peranan
penting dalam peningkatan produksi dan mutu hasil budidaya tanaman.
Kegiatan memberikan pupuk ke tanaman disebut sebagai kegiatan pemupukan.
Tujuan dari kegiatan pemupukan adalah melengkapi penyediaan unsur hara
secara alami yang ada dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman dan
menggantikan unsur hara yang hilang karena tersangkut dengan hasil panen,
pencucian dan sebagainya. Pupuk dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu pupuk
organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah Pupuk yang berasal dari
bahan-bahan makhluk hidup atau makhluk hidup yang telah mati, meliputi
kotoran, sampah, kompos, dan berbagai produk limbah lainnya, sedangkan
pupuk anorganik adalah pupuk yang bukan berasal dari makhluk hidup dan
merupakan pupuk buatan manusia yang mengandung bahan-bahan kimia
(Kartika et al.,2018).
Pupuk organik sudah sejak lama dikenal dan dimanfaatkan petani. Selain
mampu menyediakan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman, pupuk organik
juga berperan penting dalam memelihara sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Menurut Tumewu et al. (2018), penggunaan pupuk organik bermanfaat untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia, sehingga dosis pupuk dan
dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat
dikurangi. Penggunaan dan pengaplikasian pupuk organik juga dapat
meningkatkan mikroorganisme tanah yang sangat bermanfaat dalam
menyediakan unsur hara tanah dan memperbaiki lingkungan.
Sebagian besar pupuk organik berbentuk padat namun dengan teknologi
pupuk organik dapat dibuat dalam bentuk cair. Pupuk organik cair adalah
pupuk yang berbentuk ekstraksi berbagai limbah organik (limbah ternak,
limbah tanaman, dan limbah alam lainnya) yang diproses secara bioteknologi.
Kelebihan dari pupuk organik cair ini adalah dapat secara cepat mengatasi
defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu
menyediakan hara secara cepat. Pada dasarnya, limbah cair dari bahan organik
bisa dimanfaatkan menjadi pupuk sama seperti limbah padat organik banyak
mengandung unsur hara (N,P,K) dan bahan organik lainnya (Meriatna, 2019).
Pada pembuatan pupuk oleh kelompok kami, bahan yang kami gunakan
dalam pembuatan pupuk organik cair (POC) adalah kompos daun, gula merah
dan air. Kompos daun merupakan hasil dari pelapukan daun-daun karena
adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di
dalamnya. Kompos daun memiliki manfaat bagi tanaman yaitu dapat
memperkuat unsur hara dan memperbaiki drainase tanah. Pemanfaatan kompos
daun sebagai bahan dalam pembuatan pupuk organik cair merupakan sebuah
langkah yang tepat dalam memanfaatkan limbah daun yang ada di sekitar
lingkungan. Selain kompos daun, bahan lain yang digunakan adalah gula
merah. Gula merah merupakan sumber glukosa yang berperan sebagai sumber
makanan bagi mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan aktivitas
mikroorganisme yang menguntungkan (Kurniawan, 2018)
Pupuk organik cair (POC) ini dapat membantu petani dalam proses
budidaya tanaman, karena memiliki keuntungan yaitu pengaplikasiaannya lebih
mudah jika di bandingkan dengan pengaplikasian pupuk organik padat, unsur
hara yang terdapat di dalam pupuk cair mudah diserap tanaman, mengandung
mikroorganisme yang jarang terdapat dalam pupuk organik padat, pencampuran
pupuk cair organik dengan pupuk organik padat dapat mengaktifkan unsur hara
yang ada dalam pupuk organik padat (Masniawati et al.,2022). Produksi POC
cukup mudah untuk dilakukan dan berpeluang besar dapat menjadi pupuk
andalan bagi para petani untuk di aplikasikan pada lahan pertanian. Selain
bermanfaat bagi tanaman, pupuk organik cair ini juga dapat meminimalisir
pengeluaran petani untuk biaya produksi dan biaya pemupukan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Kartika, E., Gani, Z. F., & Kurniawan, D. (2013). Tanggap Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum. Mill) Terhadap Pemberian Kombinasi
Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik (Tomato (Lycopersicum
esculentum. Mill) response to organic and inorganic fertilizers
combination). Bioplantae, 2(3), 122-131.
Kurniawan, A. (2018). Produksi Mol (Mikroorganisme Lokal) dengan
Pemanfaatan Bahan-Bahan Organik yang Ada di Sekitar. Hexagro
Journal, 2(2), 37-44
Masniawati, A., Fahruddin, F., & Annisa, S. (2022). Pemanfaatan Limbah Daun
Bawang Merah Allium ascalonicum L. sebagai Pupuk Organik Cair
(POC) dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM4. Jurnal Ilmu Alam
dan Lingkungan, 13(2), 63 - 69
Meriatna, M., Suryati, S., & Fahri, A. (2019). Pengaruh Waktu Fermentasi dan
Volume Bio Aktivator EM4 (Effective Microorganisme) pada
Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Buah-
Buahan. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(1), 13-29.
Tumewu, P., Montolalu, M., & Tulungen, A. G. (2018). Aplikasi Formulasi
Pupuk Organik Untuk Efisiensi Penggunaan Pupuk Anorganik NPK
Phonska Pada Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata
Sturt). EUGENIA, 23(3), 94-103

Anda mungkin juga menyukai