Disusun Oleh:
Nama : Fegi Cahya Mentari
NIM : H0218018
Co-Ass : Galuh R
Hari/Tanggal: … 2020.
Disusun Oleh :
Fegi Cahya Mentari H0218018
Mengetahui,
A. Latar Belakang
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara
atau nutrisi bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Unsur hara yang
dibutuhkan tanaman ada dua macam, yaitu unsur makro yang terdiri dari N, P,
K, Ca, Mg, S dan unsur hara mikro yang terdiri dari Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B,
Cl. Pupuk dibagi menjadi pupuk organic, pupuk anorganik, dan pupuk hayati.
Pupuk organic adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti
pupuk kendang dan pupuk kompos. Pupuk anorganik adalah pupuk yang
berasal dari bahan kimia yang mengandung unsur hara/mineral tertentu,
seperti pupuk KCL, ZA, Urea, dan lain-lain. Pupuk hayati adalah pupuk yang
mengandung mikroorganisme hidup.
Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi
tanaman disebut pemupukan. Tujuan pemupukan yaitu menjamin
ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman
sehingga produktivitas tanaman maksimum. Keberhasilan pemupukan dapat
dilakukan dengan memperhatikan lima tepat, yaitu tepat waktu, tepat jenis,
tepat dosis, tepat cara, dan tepat tempat. Jenis pupuk dan dosis yang diberikan
harus sesuai dengan kebutuhan tnaman, waktu pemupukan disesuaikan kapan
tanaman tersebut membutuhkan asupan lebih unsur hara untuk menghindari
keracunan karna kelebihan unsur hara, saat pemupukan harus memperhatikan
lokasi tanaman agar efektif, serta cara yang dilakukan harus benar agar pupuk
tidak terbuang sia-sia.
Pengetahuan mengenai pupuk dan pemupukan sangatlah penting dalam
pertanian, sehingga dalam praktikum ini dilakukan pengenalan berbagai jenis
pupuk, membuat pupuk campur dengan tepat serta besarnya filler, dan
pengamatan respon pupuk terhadap pertumbuhan tanaman. Pengenalan pupuk
meliputi pengenalan secara makroskopis, fisik dan kimiawi berbagai pupuk
anorganik. Pengamatan respon tanaman dilakukan dengan menanam tanaman
kangkung yang diberi perlakuan pupuk yang berbeda, hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui perlakuan mana yang tepat.
B. Tujuan Prakikum
Tujuan dilaksanakan praktikum Pupuk dan Pemupukan, sebagai berikut:
1. Mengetahui sifat fisik dan kimia beberapa macam pupuk
2. Mengetahui cara membuat pupuk campur dengan grade yang ditentukan
3. Membuktikan bagan pembuatan pupuk campur
4. Menghitung bearnya filler yang dibutuhkan
5. Mengetahui respon tanaman terhadap perlakuan kontrol, pemberian pupuk
organik, dan anorganik.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan praktikum Pupuk dan
Pemupukan, sebagai berikut:
1. Mahasiswa memahami perbedaan sifat kimia dan fisika beberapa macam
pupuk.
2. Mahasiswa dapat membuat pupuk campur dengan berbagai grade yang
telah ditentukan.
3. Mahasiswa mengetahui cara perhitungan besarnya filler yang dibutuhkan
4. Mahasiswa memahami respon tanaman terhadap perlakuan kontrol,
pemberian pupuk organic, dan anorganik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Pengamatan
1. Pengenalan Jenis Pupuk
Tabel 4.1.1 Pengamatan Sifat Kimia dan Sifat Fisika Beberapa Pupuk
Macam Pupuk Hasil Pengamatan
Urea ZA NPK KCL ZK SP-36
1. Mengenal bahan Makro Mikro Makro Mikro Mikro Makro
pupuk secara
makroskopis
2. Nama, Pupuk Pupuk Pupuk Mahkota Pupuk Pupuk
singkatan, Urea ZA NPK Fertilizer ZK Super
simbol dagang Pusri Petro Phonska PETRO Fosfat
SP-36
Petro
3. Sifat Fisik
a. Warna Putih Merah Merah Merah Putih Abu-abu
muda transpar
an
b. Tekstur Halus Sedang Sedang Kasar Halus Kasar
c. Struktur Granuler Kristal Granuler Kristal Serbuk Granuler
d. Konsistensi Tdk Tdk Tdk Tdk Tdk lekat Tdk lekat
lekat lekat lekat lekat
e. Kelarutan vvv vvv v vv vvv v
f. Higroskopis
1) Kualitatif 7.5 cm 3.5 cm 3 cm 0.5 cm 6 cm 0 cm
2) Kuantitatif
2. Sifat Kimiawi
a. Rumus CO(NH2) (NH4)2 NH4 KCL K2SO4 P2O5
Kimia SO4 P2O5
K2O
b. pH 7 5 6 7 4 3
c. Kadar unsur NH4 NH4 21% N 15% K2O 60% K2O 50% P2O5 15%
hara dan 46% SO4 24% P2O5 15% SO4 17% S 5%
bentuknya K2O 15%
d. Kadar asam/ Netral Asam Asam Netral Asam Asam kuat
basa/ garam lemah
basa
e. Zat Pembawa CO SO4 O2 Cl SO4 O2
Sumber: Hasil Pengamatan
Tabel 4.1.2 Higroskopis secara Kuantitatif
Berat Pupuk Hari ke 1 Hari ke 7 Hari ke 14 Hari ke 21 Hari ke 28 Rata-rata
(gram) Higroskopis
(%)
Urea (g) 5 5,209 5,357
Higroskopis (%) 4,18 3,32
ZA (g) 5 5,292 5,504
Higroskopis (%) 5,84 4,24
NPK (g) 5 5,704 6,282
Higroskopis (g) 14,08 11,56
KCL 5 5,227 5,432
Higroskopis (g) 4,5 4,08
ZK 5 5,232 5,212
Higroskopis (g) 4,64 -0,4
SP-36 5 5,247 5,374
Higroskopis (g) 4,94 2,54
Sumber: Hasil Pengamatan
Pengenalan pupuk bertujuan untuk mengetahui sifat setiap pupuk anorganik
agar penggunaanya tepat dosis, jenis, cara, tempat, dan waktu. Menurut
Wibowo et al., (2017), kecenderungan penggunaan pupuk kimia (anorganik)
secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan dapat
menurunkan produktivitas lahan. Pengenalan jenis pupuk dilakukan pada jenis
pupuk anorganik, yaitu Urea, ZA, NPK, KCL, ZK, dan SP-36. Berbagai jenis
pupuk anorganik dipasaran sangatlah bermacam-macam jenis, nama, kandungan,
dan bentuknya. Perbedaan ini menyebabkan sifat fisik dan kimiawi dari pupuk
juga berbeda-beda. Sifat fisik yang diamati adalah warna, tekstur, struktur,
konsistensi, kelarutan, dan higroskopis. Sifat kimiawi yang diamati yaitu rumus
kimia, pH, kadar unsur hara dan bentuknya, kadar asam/basa/garam basa, dan zat
pembawanya.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan didapatkan bahwa pupuk Urea memiliki
ukuran makro, nama dagang pupuk ini adalah Pupuk Urea Pusri, pupuk ini
memiliki sifat fisik, antara lain berwarna putih, bertekstur halus, strukturnya
granuler, bersifat tidak lekat, kelarutannya tinggi dan higroskopis kualitatifnya
sebesar 7.5 cm. Sifat kimia pupuk urea, antara lain meiliki rumus kimia CO(NH 4),
memiliki pH sebesar 7 yang berarti netral, mengandung unsur hara NH 4 46% ,
dan zat pembawanya berupa CO. Menurut Semarjaya et al., (2020) pupuk urea
adalah pupuk kimia mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi, unsur nitrogen
merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-
butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan rumus kimia NH2 CONH2
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah
menghisap air (higroskopis).
Berdasarkan tabel hasil pengamatan didapatkan bahwa pupuk ZA memiliki
ukuran mikro, nama dagang pupuk ini adalah Pupuk ZA Petro, pupuk ini
memiliki sifat fisik, antara lain berwarna merah muda, bertekstur sedang,
strukturnya kristal, bersifat tidak lekat, kelarutannya tinggi dan higroskopis
kualitatifnya sebesar 3.5 cm. Sifat kimia pupuk ZA, antara lain meiliki rumus
kimia (NH4)2SO4, memiliki pH sebesar 5 yang berarti asam, mengandung unsur
hara NH4 21% SO4 24% , dan zat pembawanya berupa SO4.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan didapatkan bahwa pupuk NPK memiliki
ukuran makro, nama dagang pupuk ini adalah Pupuk NPK Phonska, pupuk ini
memiliki sifat fisik, antara lain berwarna merah, bertekstur sedang, strukturnya
granuler, bersifat tidak lekat, kelarutannya rendah dan higroskopis kualitatifnya
sebesar 3 cm. Sifat kimia pupuk NPK, antara lain meiliki rumus kimia NH 4 P2O5
K2O, memiliki pH sebesar 6 yang berarti asam lemah, mengandung unsur hara N
15% P2O5 15% K2O 15%, dan zat pembawanya berupa O2.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan didapatkan bahwa pupuk KCL memiliki
ukuran mikro, nama dagang pupuk ini adalah Mahkota Fertilizer, pupuk ini
memiliki sifat fisik, antara lain berwarna merah transparan, bertekstur kasar,
strukturnya Kristal, bersifat tidak lekat, kelarutannya sedang dan higroskopis
kualitatifnya sebesar 0.5 cm. Sifat kimia pupuk KCL, antara lain meiliki rumus
kimia KCL, memiliki pH sebesar 7 yang berarti netral, mengandung unsur hara
K2O 60% , dan zat pembawanya berupa Cl. pupuk Phonska yang mempunyai sifat
mudah menyerap molekul air (higroskopis) akan menggumpal sehingga
mempengaruhi kualitasnya.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan didapatkan bahwa pupuk ZK memiliki
ukuran mikro, nama dagang pupuk ini adalah Pupuk ZK Petro, pupuk ini
memiliki sifat fisik, antara lain berwarna putih, bertekstur halus, strukturnya
serbuk, bersifat tidak lekat, kelarutannya tinggi dan higroskopis kualitatifnya
sebesar 6 cm. Sifat kimia pupuk ZK, antara lain meiliki rumus kimia K 2SO4,
memiliki pH sebesar 4 yang berarti asam, mengandung unsur hara K2O 50% SO4
17% , dan zat pembawanya berupa SO4.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan didapatkan bahwa pupuk SP-36 memiliki
ukuran makro, nama dagang pupuk ini adalah Pupuk Super Fosfat SP-36 Petro,
pupuk ini memiliki sifat fisik, antara lain berwarna abu-abu, bertekstur kasar,
strukturnya granuler, bersifat tidak lekat, kelarutannya rendah dan higroskopis
kualitatifnya sebesar 0 cm. Sifat kimia pupuk SP-36, antara lain meiliki rumus
kimia P2O5, memiliki pH sebesar 3 yang berarti asam kuat, mengandung unsur
hara P2O5 15% S 5%, dan zat pembawanya berupa O2. Menurut Wijaya (2017),
keunggulan pupuk SP 36 adalah tidak higroskopis, mudah larut dalam air,
sebagai sumber unsur hara fosfor bagi tanaman, memacu pertumbuhan akar
dan sistim perakaran yang baik, emacu pembentukan bunga dan masaknya
buah/biji, mempercepat panen, emperbesar prosentase terbentuknya bunga
menjadi buah/biji, enambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,
penyakit dan kekeringan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Adamy I., Husnain., Rosmimik. 2018. Pengaruh Pupuk Organik dari Berbagai
Sumber Bahan Baku terhadap Pertumbuhan Jagung (Zea Mays L.). Bogor :
Balai Penelitian Tanah.
Alibasyah, M.R. 2016. Perubahan Beberapa Sifat Fisika Dan Kimia Ultisol Akibat
Pemberian Pupuk Kompos dan Kapur Dolomit Pada Lahan Berteras.
Jurnal FLoratek 1(1): 75-87.
Bahra, S., Juanda, B.R., Maulida, H. 2018. Pengaruh Jenis Biochar Dan Pupuk Za
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Lycopersicum esculentum
Mill.). Jurnal Agrosamudra 5(2): 46-60.
Darmanto, Heni K, ATiek I et al. 2018. Penerapan Bagan Kendali Multivariat
Robust Pada Data Produk Pupuk ZK PT Petrokimia Gresik. Jurnal
Peforma Media Ilmiah Teknik Industri. Vol 17(1): 31 – 38.
Fakdillah, Basir, M., Wahyudi, I. 2016. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi
Terhadap Serapan Fosfor Dan Hasil Tanaman Sawi Putih (Brassica
pekinensis) Pada Entisols Sidera. Jurnal Agrotekbis 4(5): 491-499.
Hartatik dan Idris. 2016. Kelarutan Fosfat Alam dan SP-36 dalam Gambut yang
Diberi Bahan Amelioran Tanah Mineral. Jurnal Tanah dan Iklim. 27(2) :
45-62.
Hartatik, W., Husnain, Widiowati, L.R. 2015. Peranan Pupuk Organik dalam
Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya
Lahan 9(2): 107-120.
Mutmainnah, A.A. Edzward, C., Wahyudi. 2020. Pengaruh Pemberian Pupuk
Hayati Petro Bio Dan Pupuk Kcl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench). Jurnal Green Swarnadipa 9(2):
242-250.
Pangariuan, D.H., Hendarto, K., Prihartini, K. 2017. Pengaruh Pemberian
Kombinasi Pupuk Anorganik Tunggal dan Pupuk Hayati Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata
Sturt) Serta Populasi Mikroba Tanah. J.Floratek 12(1): 1-9.
Prakosa, F.H., Widodo
Prakosa, F.H., Widodo, R.A., Peniwiratri, L. 2020. Pengaruh Dosis Zeolit Dan
Pupuk Sp-36 Terhadap Ketersediaan P Pada Latosol Dan Serapan P Padi
Gogo (Oryza sativa L.). Jurnal Tanah dan Air 17(1): 1-10.
Prihmantoro, H., Indriyani, Y.H. 2017. Petunjuk Praktis Memupuk Tanaman
Sayur. Jakarta: Penerbar Swadaya.
Purnamayani, Asni, N. 2013. Teknologi Pemupukan Karet Unggul dan Lokal
Spesifik Lokasi. Jambi: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP
Jambi).
Puspadewi, Sutari, S.W., Kusuiyati. 2016. Pengaruh konsentrasi pupuk organik
cair (POC) dan dosis pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung manis (Zea mays L. var Rugosa Bonaf) kultivar Talenta.
Jurnal Kultivasi 15(3): 208-216.
Ramadhan, A.F.N., Sumarni, T. 2018. Respon Tanaman Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) terhadap Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik (NPK).
Jurnal Produksi Tanaman 6(5): 815-822.
Sahwan, F.L., Wahyono, S., Suryanto, F. 2016. (Evaluasi Proses Produksi Pupuk
Organik Granul (POG) yang diperkata dengan Mikroba Fungasional.
Jurnal Tel.Ling 12(1): 7-16.
Saputri, L. Hastuti, E. D., Budihastuti, R. 2018. Respon Pemberian Pupuk Urea
dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Kandungan Minyak
Atsiri Tanaman Jahe Merah [Zingiber officinale (L.) Rosc Var. rubrum ].
Jurnal Biologi 7(1): 1-7.
Sari, S.K., Bachtiqa, N.D., Ariliati, R.F. 2017. Analisis Perhitungan Kapasitas
Dehumidifier di Gudang Phonska Departemen Rancang Bangun PT
Petrokimia Gresik. Jurnal Invotek Polbeng 7(1): 51-56.
Semarjaya, I.N.W., Yuliartini, M.S., Udayana, I.G.B. et al. 2020. Pengaruh Pupuk
Biomi Dan Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi
(Brassica juncea L). Jurnal Gema Agro 25(2): 138-142.
Sukmasari, M.D., Zannah, Z., Dani, U. 2019. Pengaruh Pemberian Jenis Pupuk
Anorganik Dan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan
Hasil Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.) Kultivar Sano. Jurnal
Ilmu Pertanian 7(1): 70-82
Wibowo, A.S., Barunawati, N., Maghfoer, M.D. 2017. Respons Hasil Tanaman
Jagung Manis (Zea mays L. saccharate) terhadap Pemberian KCL dan
Pupuk Kotoran Ayam. Jurnal Produksi Tanaman 5(8): 1381-1388.
Widyaswari, E., Herlina, N., Santosa, M. 2017. Pengaruh Biourin Sapi dan Pupuk
Anorganik pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal
Produksi Tanaman 5(10): 1700-1707.
Wijaya, A. 2017. Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cabai
Keriting(Annum Capsicum L)Di Kecamatan Jayapura Kabupaten Oku
Timur. JASEP 3(2): 84-94.
Yuanita, V.R., Kurniastuti, T., Puspitorini, P. 2016. espon Pupuk Kandang
Kambing Dan Pupuk Npk Pada Pertumbuhan Dan Hasil TanamanTerung
Hijau(Solanum melongena L.). Jurnal Viabel Pertanian 10(1): 53-62.