Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN

PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

Dosen Pembimbing:
Umar Battong, SP, MP
NIDN: 1105078706

Disusun Oleh:
Allyanz Devrit
NIM: 21.1.39.407.003

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN MUHAMMADIYAH
TANAH GROGOT
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan yang berjudul “Pupuk Organik Cair (POC)”.
Laporan praktikum mata kuliah Kimia Pertanian ini telah penulis susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan laporan praktikum mata kuliah Kimia Pertanian
ini. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan praktikum mata kuliah Kimia
Pertanian ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya karena penulis
juga manusia yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
menjadi lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap semoga laporan praktikum
mata kuliah Kimia Pertanian ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Tanah Grogot, 13 Oktober 2021

Allyanz Devrit

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA PERTANIAN


PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Pertanian
Tahun Akademik 2021/2022

Nama : Allyanz Devrit


NIM : 21139407003
Program Studi : Agroteknologi

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan:


Hari/Tanggal :
Tempat : Kampus STIPER Muhammadiyah Tanah Grogot
Pukul :
Oleh : Umar Battong, SP, MP

Mengetahui Menyetujui
Asisten Dosen Kimia Pertanian Dosen Kimia Pertanian

Nadiah Octaviani Asis Umar Battong, SP, MP


NIM: 20139407009 NIDN: 1105078706

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
PENDAHULUAN............................................................................................ 1
Latar Belakang...................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................... 1
LANDASAN TEORI........................................................................................ 2
METODOLOGI................................................................................................ 4
Waktu dan Tempat................................................................................ 4
Alat dan Bahan..................................................................................... 4
Prosedur Kerja/Langkah Kerja............................................................. 5
HASIL PENGAMATAN.................................................................................. 6
PEMBAHASAN............................................................................................... 9
PENUTUP........................................................................................................ 8
Simpulan............................................................................................... 8
Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... iv
AYAT ALKITAB............................................................................................. v
LAMPIRAN..................................................................................................... vi

iii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pupuk merupakan nutrisi atau unsur hara yang ditambahkan kepada


tanaman, dimana tanaman kekurangan akan unsur hara. Nutrisi pupuk dapat
berupa bahan organik atau non organik (mineral). Pupuk berbeda dengan
suplemen. Pupuk mengandung bahan bakar yang diperlukan pertumbuhan
tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran
proses metabolisme (Aprianus, 2018).
Pupuk organik cair berbeda dengan pupuk organik padat yang dapat
diperoleh dari alam karena pupuk ini harus dibuat sendiri. Bahan pembuatannya
berasal dari bahan organik yang dihancurkan dan difermentasikan dalam air
selama beberapa waktu (Aprianus, 2018).
Pupuk organik cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan organik
yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan
unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat
secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak masalah dalam pencucian hara dan
mampu menyediakan hara secara cepat (Aprianus 2018).
Pupuk cair yang digunakan merupakan hasil fermentasi dari bahan organik
kulit udang dan bulu ayam. Bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman, meningkatkan produksi, memperbaiki mutu hasil, memperpanjag daya
simpan dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit. Cocok untuk
tanaman buah-buahan, sayuran, bunga dan tanaman hias, tanaman perkebunan
baik pembibitan, tanaman muda maupun tanaman dewasa (Aprianus 2018).

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui kandungan,


manfaat dan cara pengaplikasian pupuk organik cair pada tanaman jagung.

1
LANDASAN TEORI

Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari
alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Dapat
dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting
dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Bahkan penggunaan pupuk organik
tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan
manusia pupuk organik (Musnamar, 2007).
Pupuk organik adalah salah satu bahan yang dapat memperbaiki tingkat
kesuburan tanah. Pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting
dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk
pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi
kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi (Ihsan, 2013).
Pupuk Cair Organik adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-
bahan organik dan berwujud cair. Pupuk cair merupakan salah satu jenis proses
fermentasi. Secara garis besar prduk fermentasi dibedakan atas produk pangan,
kesehatan, energi dan lingkungan. Contoh produk makanan adalah keju, tape,
kecap, tempe, oncom dan sebagainya. Produk kesehatan yang paling dominan
adalah produksi antibiotika, vitamin dan alkohol. Dalam bidang energi misalnya
produksi bioetanol, metanol, metana dan sebagainya. Dalam bidang lingkungan
misalnya kompos, biopestisida dan sebagainya (Hadinata, 2008).
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organik basah atau
bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan
sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol). Semakin
besar kandungan selulosa dari bahan organik (C/N ratio) maka proses penguraian
oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya
nutrisi yang dibutuhkan tanaman (Sakti, 2013).
Pupuk organik ramah terhadap lingkungan,mengandung bahan penting
yang dibutuhkan untuk menciptakan kesuburan tanah baik fisik, kimia dan
biologi. Pupuk organik pun dapat berfungsi sebagai pemantap agregat tanah
disamping sebagai sumber hara penting bagi tanah dan tanaman. Penggunaan

2
pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan
dapat mencegah degradasi lahan sehingga penggunaannya dapat membantu upaya
konservasi tanah yang lebih baik (Kusumiyati, 2016).
Penggunaan pupuk organik mampu menjadi solusi dalam mengurangi
pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan. Namun kelemahan pupuk organik
pada umumnya adalah kandungan unsur hara yang rendah dan lambat tersedia
bagi tanaman (Nurul, 2016).
Pada pupuk, bahan organik tidak dapat langsung digunakan atau
dimanfaatkan oleh tanaman karena perbandingan C/N dalam bahan tersebut
relative tinggi atau tidak sama dengan C/N tanah. Nilai C/N merupakan hasil
perbandingan antara karbon dan nitrogen. Nilai C/N tanah sekitar 10-12. Apabila
bahan organik mempunyai kandungan C/N mendekati atau sama dengan C/N
tanah maka bahan tersebut dapat digunakan atau dapat diserap tanaman. Namun,
umumnya bahan organik yang segar mempunyai C/N yang tinggi, seperti jerami
padi 50-70, daun-daunan >50 (tergantung jenisnya), cabang tanaman 15-60
(tergantung jenisnya), kayu yang telah tua dapat mencapai 400. Semakin rendah
nilai C/N bahan, waktu yang diperlukan untuk pembuatan pupuk organik semakin
cepat. Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan menggunakan N
untuk sintesis protein (Ahmad, 2016).

3
METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum pupuk organik cair ini dilaksanakan di Kampus STIPER


Muhammadiyah Tanah Grogot dengan titik koordinat -1,888106,116.19121 yang
bertepatan pada tanggal 20 November 2021 pukul 10.00 WITA-Selesai.

Alat dan Bahan

Alat:

Gambar 1.1. (01. Sprayer, 02. Gelas Kimia, 03. Sepatu Boot, 04. Sarung Tangan, 05.
Caping, 06. Masker)
Bahan:

Gambar 1.2. (01. Pupuk Organik Cair, 02. Air)

4
Prosedur Kerja/Langkah Kerja

1. Siapkan gelas kimia.


2. Tuangkan pupuk organik cair ke dalam gelas kimia sebanyak 300 ml.
3. Siapkan sprayer untuk digunakan saat percobaan.
4. Masukkan air kedalam sprayer sebanyak 15.000 ml.
5. Masukkan pupuk organik cair tersebut kedalam sprayer yang sudah disiapkan.
6. Eksekutor harus memakai masker sebelum penyemprotan.
7. Tunggu beberapa saat pada tanaman jagung yang sudah disemprotkan dengan
POC.
8. Amati dan catat apa yang terjadi pada tanaman jagung tersebut.

5
HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan untuk praktikum pupuk organik cair ini adalah dapat
dilihat dari gambar dibawah ini:

(a) (b)

(c)

Dapat dilihat dari gambar diatas, gambar (a) sedang melakukan


penyemprotan pupuk organik cair pada tanaman jagung. Pada gambar tersebut
untuk ukuran tanaman masih kecil/kerdil, bahkan pada gambar tersebut tidak
nampak tanaman jagungnya. Sedangkan gambar (b) itu adalah kondisi tanman
jagung yang telah 2 hari setelah pemberian pupuk organik cair. Pada gambar
tersebut dapat dilihat bahwa ada beberapa tanaman jagung yang mulai bertambah
tingginya dari sebelumnya. Kemudian dapat dilihat pada gambar (c), itu
merupakan kondisi tanaman jagung yang sudah diberikan pupuk organik cair pada
umur 14 hari. Pada gambar tersebut kondisi tanaman jagung lebih baik dari
kondisi pada gambar (a) dan (b).

6
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat


disimpulkan bahwa pemberian pupuk pada tanaman sangatlah penting. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa pupuk sangatlah berperan penting dalam
pertumbuhan tanaman, terutama tanaman jagung manis.
Selain pupuk anorganik, maka pada tanah perlu ditambahkan pupuk
organik, karena pupuk organik sangat penting untuk merangsang perkembangan
akar. Pupuk organik dapat mempebaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk
organik dapat dapat meningkatkan kegemburan tanah, menambah unsur hara pada
tanah dan juga merupakan sumber bahan makanan bagi mikroorganisme tanah.
Untuk lahan-lahan yang kurang subur penggunaan pupuk merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pupuk
didefenisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau ke tajuk tanaman
dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Pupuk yang digunakan
berupa pupuk organik maupun pupuk organik. (Novian 2002).
Pemberian pupuk organik cair juga harus memerhatikan konsentrasi atau
dosis yang akan diaplikasikan terhadap tanaman. Berikut dosis yang akan
diberikan pada tanaman jagung:
Dosis anjuran = 20ml/L
15 L × 20 ml = 300ml/L
Jadi, 15 L air akan dicampurkan dengan pupuk organik cair sebanyak 300 ml.

7
PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa


kandungan yang terdapat pada pupuk organik cair ini yaitu unsur hara yang lebih
dari satu unsur, asam amino dan beberapa hormon seperti giberelin, sitokinin, dan
IAA. Manfaat pemberian pupuk organik cair pada tanaman jagung itu sendiri
yaitu dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman karena mampu merangsang
pertumbuhan tunas lebih cepat ari sebelum diberikan pupuk organik cair. Cara
pengaplikasian pupuk organik cair pada tanaman jagung yang ebih efisien yaitu
dengan cara disemprotkan langsung pada tanaman jagungnya khususnya pada
bagian daunnya. Hal tersebut dilakukan agar tanaman jagung dapat merespon
dengan cepat pemberian pupuk organik cair ini.

Saran

Untuk pemberian pupuk sebaiknya dilakukan setidaknya dalam kurun


waktu 1 atau 2 minggu sekali agar tanaman dapat tumbuh semaksimal mungkin.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. R, 2016, Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Sampah Organik Rumah
Tangga Dengan Penambahan Bioaktivator EM. Jurnal Konversi, 5(2): 5-
12.

Aprianus. T, 2018, Laporan Praktikum Mingguan Biokimia Pertanian “Pupuk


Organik Cair”, https://aprianus telaumbanua. wordpress. com/ 2019/ 09/
20/ laporan praktikum mingguan biokimia pertanian pupuk organic cair.
html. Diakses pada tanggal 20 september 2019.

Hadinata. I, 2008, Membuat Mikroorganisme Lokal. Rajawali Press, Jakarta.

Ihsan. S, 2013. Pupuk Organik Cair, http://hortifresh. blogspot. co. id/ laporan


praktik pupuk organic cair. html. diakses pada tanggal 26 Maret 2018.

Kusumiyati, 2016, Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) dan Dosis
Pupuk N, P, K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung
Manis, Jurnal Kultvasi, 15(3): 208-216.

Musnawar, 2008,  Pupuk Organik Padat. Pembuatan dan Aplikasi, Penebar


Swadaya, Jakarta.
Novizan, 2002, Petunjuk Pemupukan Yang Efektif, PT. Agromedia Pustaka.
Jakarta.

Nurul, H, 2016, Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Daun Gamal Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Sawi, Jurnal Biota, 2(1): 61-66.

Sakti, 2013, Pembuatan Pupuk Organik Cair, http://saktiofti. blogspot. co. id/
2013/ 12/ pembuatan poc pupuk organic cair. html, diakses pada tanggal
26 Maret 2018.

iv
AYAT ALKITAB

2 Raja-raja 9:37
maka mayat Izebel akan terhampar di kebun di luar Yizreel seperti pupuk di
ladang, sehingga tidak ada orang yang dapat berkata: Inilah Izebel.

Yeremia 9:22
mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum
di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan.

Yeremia 8:2
dan diserakkan di depan matahari, di depan bulan dan di depan segenap tentara
langit yang dahulunya dicintai, diabdi, diikuti, ditanyakan dan disembah oleh
mereka. Semuanya itu tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan;
mereka akan menjadi pupuk di ladang.

v
LAMPIRAN

Gambar 3.1. Membersihkan gulma yang mulai tumbuh pada lahan.


Gambar 3.2. Penyemprotan pupuk organik cair pada tanaman jagung.
Gambar 3.3. Keadaan tanaman jagung setelah diberikan pupuk organik cair setelah 2 hari.

vi

Anda mungkin juga menyukai