PUPUK
(Laporan Praktikum Teknologi Pemupukan)
OLEH:
MUHAMAD RIJALI
1810512110024
KELOMPOK 14
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL....................................................................................... ii
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Hasil................................................................................................... 13
Pembahasan ...................................................................................... 17
Kesimpulan........................................................................................ 27
Saran.................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Latar Belakang
Pupuk dalam arti luas yaitu suatu bahan yang digunakan untuk mengubah
sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan
tanaman. Banyak pupuk yang tersedia di pasaran dan perlu untuk kita ketahui baik
mengenal berbagai jenis pupuk dan metode pemupukan tersebut maka kami perlu
mengenal berbagai cara pemupukan tanaman dan sifat-sifat pupuk, baik sifat fisik
maupun kimia.
Segala makhluk hidup mebutuhkan nutrisi dan makanan agar dapat hidup
dengan baik, termasuk juga dengan tanaman yang memerlukan nutrisi yang cukup
agar dapat bermetabolisme secara sempurna. Salah satu sumber nutrisi untuk
tanaman adalah pupuk, baik itu pupuk organik ataupun non organik.
Apakah tanaman itu harus dipupuk? Bisa jadi harus dan bisa juga tidak,
tergantung bagaimana kondisi tanaman tesebut. Misal jika tanaman terlihat kurang
sehat yang disebabkan defisiensi pupuk dan media tanam unsurharanya tidak
mencukupi kebutuhan tanaman maka harus segera dipupuk. Tapi kalau tanaman
itu terlihat subur dan unsuhara pada media sudah padat, maka tidak ada keharusan
Tujuan saat menanam suatu tanaman adalah untuk memperoleh hasil yang
sesuai dengan ekspektasi/target yang sudah di rencanakan dan agar tanaman dapat
cukup yaitu dengan cara pemberian pupuk. Tanaman yang kebutuhan nutrisinya
cukup di tunjang dengan kondisi lingukungan yang sesuai maka tanaman akan
tumbuh subur, sehat dan cepat menghasilkan buah atau bunga. Namun jika
fisiologis, kelarutan, kecepatan bekerja yang berbeda sehingga jumlah dan jenis
pupuk yang diberikan serta cara dan waktu pemberiannya berbeda-beda untuk
bedakan menjadi dua, yaitu: Pupuk tunggal Pupuk tunggal merupakan pupuk
dengan kandungan unsur hara satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro
Majemuk Pupuk majemuk dengan kandungan unsur hara lebih dari satu macam.
dengan kandungan nitrogen dan fosfor. Karena beda jenis unsur hara yang
Bagi tanaman yang paling terpenting dan sangat dibutuhkan adalah tanah
yang subur. Tanah yang subur merupakan syarat utama bagi tanaman untuk
tumbuh dengan baik. Tanah yang subur dapat dilihat dari ciri-ciri warna tanah
serta unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Selain itu tanah yang subur harus
3
dalam kondisi netral (derajat keasaman) yaitu tidak dalam kondisi basa atau asam.
mampu tumbuh dengan baik sehingga produksinya dapat optimal. Tanaman juga
mampu optimal dalam penyerapan unsur hara yang terdapat dalam pupuk karena
pada kondisi netral unsur hara mudah larut dalam air (unsur P) sehingga unsur
hara tersebut pada kondisi tersedia. Unsur P (fosfor) tersedia ini sangat
tanaman tahan terhadap serangan hama penyakit dan tahan terhadap kekeringan.
Maka dengan mengetahui jenis pupuk dan kondisi tahan kita bisa mengetahui
hara, agar pupuk yang diberikan efektif dan efisien. Efektif bagi pertumbuhan dan
Perhitungan pupuk sangatlah penting karena hal ini akan pemberian zat
yang salah, pemberian yang berlebihan atau serba kurang dan pemberian zat yang
tidak tepat pada waktunya tentu akan menimbulkan akibat-akibat yang fatal atau
tanaman yang baru , kerusakan fisik tanah, tidak ekonomis, dll (Setyorini, 2005).
Tujuan
5. Mengetahui kebutuhan pupuk bila yang tersedia majemuk dan pupuk tunggal.
pupuknya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,
kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
pemupukan. Dengan demikian, bahan kapur, legin, dan urea disebut pupuk. Pada
pengertian khususnya pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau
lebih hara tanaman. Berdasarkan asalnya pupuk dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu pupuk alam dan pupuk buatan dan berdasarkan senyawa yang
terkandung pupuk juga dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu organik dan
Jenis-jenis Pupuk
Pupuk kimia, seperti namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara
kimia atau juga seringdisebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan
menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal
kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antaralain Urea dan
ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP
Pupuk organik merupakan hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik
Pupuk organikseperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau
ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K)
misalnya adalah tepungdarah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair
2012).
Pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya pupuk bio.
Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup.
yang bersimbiosis dengan tanaman antara lain adalah Rhizobium sp, sedangkan
Sifat-sifat Pupuk
berasal dari atau seluruhnya berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui
proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik
berasal dari bahan anorganik dan dibentuk dengan proses kimia. Salah satu jenis
pupuk ini adalah pupuk ZA, atau disebut dengan pupuk kalium sulfat. Pupuk
anorganik mempunyai sifat yaitu mudah tercuci oleh air dan mudah terbakar oleh
sinar matahari, reaksi kerjanya lambat, dan mudah diserap oleh tanaman (Glio,
2015).
Pupuk Hayati
8
Pupuk hayati dapat diartikan sebagai inokulan berbahan aktif organisme
tersedianya hara tanah bagi tanaman. Pupuk hayati digunakan sebagai kolektif
tanah terdiri dari bakteri, fungi, hingga alga yang berfungsi sebagai penyedia hara
(Waluyo, 2007) ini dibagi dua faktor yakni faktor abiotik (alam dan kimia) dan
hayati dipengaruhi oleh faktor lingkungan misalnya suhu, pH, dan kontaminan.
Selain itu faktor eksternal juga sangat berpengaruh yakni: terhadap masa simpan,
sawah atau pada lahan kering adalah sama. Dalam penelitian kesuburan tanah di
lapangan, pupuk yang digunakan adalah pupuk yang beredar di pasaran dimana
pupuk khusus yang tidak ada atau dijual di pasaran umum. Pupuk yang demikian
biasanya pupuk yang baru untuk diuji baik mutu dan efektivitasnya. Pendekatan
yang biasa dilakukan untuk menghitung besarnya pupuk setiap petakan adalah
berdasarkan luas tanah, tetapi pendekatan lain yang dapat digunakan untuk
2015).
9
Besar dan kecilnya takaran pupuk yang diberikan untuk setiap perlakuan
penelitian. Dimana jumlah takaran pupuk dan hara yang diberikan berdasarkan
menggunakan luasan petakan perlakuan yang sempit dengan luasan 20 m2, 30 m2,
60 m2, sangat jarang menggunakan ukuran 10.000 m2. Oleh karena itu, sebelum
pupuk diaplikasikan ke dalam petakan harus dihitung dan ditimbang agar sesuai
Bahan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Maret 2020 pukul 16.50
Pelaksanaan
2. Setiap kelompok praktikum diberikan tugas untuk membawa satu jenis pupuk
atau pembenah tanah yang ditempatkan dalam toples berukuran 1 L yang diberi
tutup.
3. Toples diberi label sesuai dengan jenis pupuk atau pembenah tanah yang
ditugaskan.
(mc).
mtl−(mtkc−mc)
Kadar air (%) = x 100%
( mtkc−mc)
Tabel 1. Lanjutan
14
5. Sifat fisik: padat, granular, dan berwarna merah
atau putih
Kandungan hara: N 16 %, P 16 %, K 16 %
Tabel 1. Lanjutan
No Gambar Keterangan
.
15
10. Sifat fisik: padat atau lembek, butiran, berwarna
hitam kecoklatan
Pupuk anorganik
Pupuk Zeolit
18. Sifat fisik: padat, butiran, dan berwarna hitam
Pupuk organik
Pembahasan
17
Pupuk kompos merupakan pupuk organik yang dibuat dari proses
hara, walaupun pupuk kompos memiliki unsur hara tetapi jumlahnya relatif dan
Kekurangan pupuk organik yaitu jumlah hara yang sedikit sehingga memrlukan
pupuk yang banyak dibanding dengan pupuk kimia, respon tanaman terhadap
pupuk lambat dan dapat membawa penyakit bagi tanaman karena merupakan sisa
dari pembusukan.
Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih dan termasuk pupuk
tunggal dengan rumus kimia CO(NH2)2, merupakan pupuk yang mudah larut
dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu
sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung
unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46
bersifat agak asam, penggunaan urea berlebihan dalam kurun waktu yang
berdekatan akan mengurangi proses pertumbuhan kecambah dari suatu bibit dan
mengurangi proses pertumbuhan kecambah dari suatu bibit dan mengurangi daya
serap akar. Karena kandungan nitrogen yang tinggi, jika diberikan secara
berlebihan pada tanaman maka warna daun pada tanaman terlalu hijau dan lemas,
daun terlalu rimbun dan lambat pembungaannya, batang tanaman menjadi rapuh
18
dan mudah patah, tanaman mudah roboh, produksi bunga dan buah menurun.
Sedangkan apabila kekurangan pupuk ini akan menimbulkan gejala yaitu daun
tanaman padi pupuk N ini memiliki dosis maksimal pemberian yakni 40-50 kg/ha
(Sutedjo, 2000).
mengandung 21% magnesium dan 40% kalsium. Pupuk dolomit berwarna putih
dan magnesium pada tanah. Penggunaan semua jenis pupuk kimia dalam jangka
panjang akan dapat menurunkan kesuburan tanah dan merusak struktur tanah.
daun menjadi kecil, memutih, kekuningan atau kemerahan, pinggiran daun cokelat
atau kemerahan, tebakar dan nantinya akan mati. Pupuk dolomit merupakan
pupuk basa yang cocok diberikan pada pH tanah enam karena mampu mengurangi
kadar kemasaman tanah. Dosis pemberian pupuk ini tergantung pada pH tanah
dan jenis tanaman, untuk tanaman jagung dosisnya sekitar 10,25 ton/ha.
Pupuk KCl adalah salah satu jenis pupuk yang sering digunakan untuk memupuk
tanaman padi. Pupuk KCL atau MOP mengandung kadar kalium (K2O) sebesar
60% serta klorida sebesar 46%. Pupuk ini memiliki warna merah ataupun putih
dengan tekstur yang menyerupai kristal. Pupuk KCL memiliki sifat mudah larut
19
dalam air. Secara umum hara K tidak perlu diberikan setiap musim. Hara K dapat
diberikan tiap 6 musim sekali. Ini karena unsur K yang diberikan ke dalam tanah
itu sumbangan hara K dari air irigasi juga cukup tinggi ± 23 kg K 2O/ha/musim
dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman.
Wujud pupuk ini kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah dan termasuk
pupuk majemuk. Pupuk ini mudah menyerap air (higroskopis) namun tidak sekuat
pupuk urea. Karena ion sulfat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium
lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya.
Pupuk ZA mengandung 24% sulfat dalam bentuk sulfat dan 21% nitrogen dalam
bentuk amonium. Kerugian pupuk ini adalah dapat bersifat racun bagi tanah jika
pada tanah tanpa disertai kapur, tanpa adanya kapur, amonium sulfat akan bebas
bereaksi dengan besi. Alumunium dan mangan membentuk racun besi. Kelebihan
pupuk ini yakni mengakibatkan tanah bersifat asam, dengan demikian pupuk ini
harus diberikan pada tanah yang bersifat basa. Apabila pemberian pupuk ini
dilakukan secara berlebih akan menyebabkan daun gugur dan mudah rontok, daun
Arang sekam adalah limbah pertanian yang memiliki sifat porous, ringan,
tidak kotor, sehingga sangatlah cukup dapat menahan air. Penggunaan arang
sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias ataupun sayuran (terutama
20
budidaya secara hidroponik). Arang sekam memiliki fungsi mengikat logam berat.
Sekam padi dapat berfungsi untuk menggemburkan tanah. Abu dari sekam
padi ternyata memiliki berbagai jenis unsur-unsur kimia yang baik untuk
tanam dengan kompos dan pupuk yang berasal dari abu sekam padi, maka kondisi
tanah tersebut akan menjadi lebih baik dan juga dapat menjadi lebih gembur,
terutama untuk keperluan penyemaian biji. Sedangkan arang sekam, ini dibuat
dari pembakaran tak sempurna atau pembakaran parsial sekam padi. Bahan baku
30% dari proses penggilingan padi akan dibuang dalam bentuk sekam padi.
dibiarkan begitu saja tanpa ada proses pengolahan, bisa dengan dibakar di jadikan
arang. TKKS merupakan 23% dari tandan buah segar yang mengandung bahan
Lignoselulosa sebesar 55-60% berat kering. Tandan kosong kelapa sawit ada yang
berbentuk dan juga abu. Ini merupakan komponen utama penyusun TKKS yang
mengandung unsur hara utama yaitu Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Pupuk NPK
21
merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
bentuk P2O5 dan K2O. Jumlah persentase kandungan pada pupuk NPK yaitu 18%
Nitrogen, 22% Fospor dan 17% Kalium. Apabila pemberian pupuk ini berlebih
akan menyebabkan warna daun terlalu hijau dan tanaman rimbun, sehingga
pembungaan dan buah lambat, adenium akan bersifat sekulen karena mengandung
banyak air akibatnya rentan pada penyakit dan mudah roboh, penyerapan unsur
sedikit, sistem perakaran terbatas, muncul bercak cokelat pada daun dan lama
dengan 300 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang (Sutedjo, 2000).
dan unsur hara penting yang berguna untuk tanaman. Dalam Sutanto, R (2002)
P2O5 berturut-turut 0,7% dan 0,4%. otoran kambing teksturnya berbentuk butiran
bulat yang sukar dipecah secara fisik. Namun, kotoran kambing tidak serta-merta
dapat dimasukkan ke dalam tanah. Sebab, kotoran segar kambing dapat membuat
harus diolah dulu (Sutedjo, 2000). Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang
suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau. Kotoran kambing memiliki
kandungan K yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain. Pupuk ini
Pupuk hijau yaitu pupuk organik yang berasal dari tanaman/tumbuhan atau
berupa sisa panen. Bahan dari tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih
hijau atau segera setelah dikomposkan. Tujuan pemberian pupuk hijau adalah
untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah,
sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, yang akhirnya
ayam lumayan tinggi, yaitu berkisar 1,5 – 1,7% N, 1,9 P dan 1,5 K. Kandungan
ini bisa berbeda-beda tergantung jenis pakan ayam. Kandungan unsur hara pupuk
kotoran ayam lebih tinggi dari kandungan hara dalam pupuk kandang sapi atau
pun kuda. Nitrogen dalam pupuk kotoran sapi hanya berkisar atau pun kuda hanya
berkisar pada angka 0,3 – 0,5% (Sutedjo, 2000). Demikian juga dengan P dan K,
unsur ini juga lebih rendah dalam pupuk kotoran sapi ataupun kuda.
sekam padi, terutama untuk kotoran ayam pedaging (broiler). Sekam padi
digunakan para peternak ayam sebagai alas kandang. Ketika kandang dibersihkan
23
kotoran akan bercampur dengan sekam tersebut. Sekam padi ikut memperkaya zat
hara terutama untuk unsur K. Kotoran ayam broiler juga mengandung unsur P
yang lebih tinggi. Selain beberapa kelebihannya, kotoran ayam rentan membawa
kedalam kotoran ayam. Kontaminan ini tentunya tidak diharapkan bagi para
Pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya pupuk bio.
Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup.
dengan tanaman dan ada juga yang bebas (tidak bersimbiosis). Contoh mikroba
yang bersimbiosis dengan tanaman antara lain adalah Rhizobium sp, sedangkan
mengandung 36% posfor. Pupuk ini tidak higroskopis (larut dalam air) sehingga
cepat tersedia. Unsur P berperan sangat penting bagi tanaman yaitu berperan
24
dalam proses fotosintesis, respirasi, membantu mempercepat perkembangan akar,
jumlah makro. Kelebihan yang dimilikinya adalah kandungan hara fospor yang
tinggi dan hampir seluruhnya larut dalam air, tidak mudah menghisap air sehingga
buah dan produksi tanaman muda. Pemberian dosis pupuk tergantung pada jenis
tanaman dan keadaan tanah, dosis maksimal pemberian pupuk fospat sebesar 185
Pupuk TSP adalah salah satu pupuk sumber hara fosfor pertama yang
memiliki hasil analisa kandungan cukup tinggi dan dipakai secara luas di
dapat disubstitusi dengan pupuk P varian yang lain seperti Rock Phosphate, SP36,
karakter kering yang tidak mengandung Nitrogen (N). Keuntungan lainnya adalah
bahwa hampir 90% kandungan P nya bersifat Mudah larut dalam air (water
soluble), sehingga dapat dengan cepat/ segera tersedia untuk diserap oleh
tanaman. Begitu ditebar di tanah yang lembab, segera bentuk butirannya akan
meluruh, kemudian campuran tanah-TSP ini akan menjadi bersifat asam. TSP
25
juga mengandung 15% Kalsium (Ca), yang menyediakan unsur hara tambahan
maupun mesiu karena kandungan fosfor dan nitrogennya tinggi. Superfosfat yang
Hariyadi (2014) pupuk guano adalah jenis pupuk yang lambat larut (slow release),
lebih efektif dan efisien dalam pemakaian. Berdasarkan riset, guano adalah pupuk
yang efektif karena tingkat kandungan fosfor dan nitrogen yang tinggi dan tidak
terlalu berbau. Komposisi dari pupuk organik guano walet adalah : Fosfat (P2O5)
14%, Fosfat (P2O5) terlarut dalam asam sitrat 10%, Nitrogen (N2) 1-2%, Kalium
(K) 1%, Zat Organik s/d 24%, kandungan air maks 5%, unsur mikro Mg, Al, Fe
organik secara nasional, hal ini dibuktikan dengan lulus uji dan mendapat
sertifikat dari SUCOFINDO no. 09608/DBBPAB, 27 Mei 2008 dan Balit Tanah
Dengan adanya dua lisensi tersebut maka sudah tidak diragukan lagi akan kualitas
alkali atau alkali tanah dan molekul air yang dapat bergerak bebas.
26
Pupuk kascing adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran cacing atau
bekas cacing yang sudah difermentasi langsung oleh cacing itu sendiri. Pupuk ini
memiliki tekstur yang halus seperti pasir, berwarna hitam, homogen, tidak berbau
dan ringan. Bila dilihat dengan kaca pembesar, kotoran cacing akan terlihat seperti
Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pupuk memiliki beberapa jenis berdasarkan fasenya ada padat dan cair.
Sedangkan berdasarkan jumlah unsur haranya, ada pupuk tunggal dan pupuk
majemuk.
tanaman dalam luasan lading tertentu, dan tanaman dalam luasan hectare.
Saran
Saran untuk praktikum ini semoga bisa memaksimalkan waktu agar tidak
terlalu sore dan sehingga bertabrakan dengan persiapan shalat Magrib. Semoga
Glio. 2015. Pupuk Organik dan pestisida Nabati. PT Agro Pustaka Media. Jakarta.
Kanisius, Yogyakarta.
Lakitan. 2012. Pupuk dan Pemupukan. Erlangga. Jakarta.