PUPUK
(Laporan Praktikum Teknologi Pemupukan)
Oleh:
MUHAMAD RIJALI
1810512110024
KELOMPOK 14
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL....................................................................................... ii
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
Hasil................................................................................................... 14
Pembahasan ...................................................................................... 19
Kesimpulan........................................................................................ 30
Saran.................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Nomor Halaman
5. Pupuk ZA .............................................................................................. 15
Latar Belakang
Pupuk dalam arti luas yaitu suatu bahan yang digunakan untuk mengubah
sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan
tanaman. Banyak pupuk yang tersedia di pasaran dan perlu untuk kita ketahui baik
jenis pupuk dan metode pemupukan tersebut maka kami perlu mengenal berbagai
cara pemupukan tanaman dan sifat-sifat pupuk, baik sifat fisik maupun kimia.
Segala makhluk hidup mebutuhkan nutrisi dan makanan agar dapat hidup
dengan baik, termasuk juga dengan tanaman yang memerlukan nutrisi yang cukup
agar dapat bermetabolisme secara sempurna. Umber nutrisi untuk tanaman adalah
Tanaman bisa jadi harus dan bisa juga tidak, tergantung bagaimana kondisi
tanaman tesebut, misalnya jika tanaman terlihat kurang sehat yang disebabkan
defisiensi pupuk dan media tanam unsur haranya tidak mencukupi kebutuhan
tanaman maka harus segera dipupuk. Tapi kalau tanaman itu terlihat subur dan
unsuhara pada media sudah padat, maka tidak ada keharusan untuk memberikan
pupuk.
Tujuan saat menanam suatu tanaman adalah untuk memperoleh hasil yang sesuai
dengan ekspektasi atau target yang sudah di rencanakan dan agar tanaman dapat
dibutuhkan tanaman dan salah satu kebutuhan tanaman adalah unsur hara yang
2
cukup yaitu dengan cara pemberian pupuk. Tanaman yang kebutuhan nutrisinya
cukup di tunjang dengan kondisi lingukungan yang sesuai maka tanaman akan
tumbuh subur, sehat dan cepat menghasilkan buah atau bunga, namun jika
tanaman kekurangan unsur hara atau nutrisi maka akan tumbuh tidak normal,
tanaman kerdil dan tidak menghasilkan buah yang baik (Lestari et al., 2009).
berbeda sehingga jumlah dan jenis pupuk yang diberikan serta cara dan waktu
pemberiannya berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman dan jenis tanah yang akan
di aplikasikan pupuk.
bedakan menjadi dua, yaitu: pupuk tunggal merupakan pupuk dengan kandungan
unsur hara satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea
unsur hara lebih dari satu macam yaitu: NPK yang mengandung unsur N, P dan K
atau diamonium phospat dengan kandungan nitrogen dan fosfor, karena beda jenis
unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersebut maka peda pula
Bagi tanaman yang paling terpenting dan sangat dibutuhkan adalah tanah yang
subur. Tanah yang subur merupakan syarat utama bagi tanaman untuk tumbuh
dengan baik. Tanah yang subur dapat dilihat dari ciri-ciri warna tanah coklat
kehitaman dikarenakan mengandung banyak humus dan bahan organik serta unsur
hara yang dibutuhkan tanaman. Tanah yang subur harus dalam kondisi yang
3
dengan baik sehingga produksinya dapat optimal. Tanaman juga mampu optimal
dalam penyerapan unsur hara yang terdapat dalam pupuk karena pada kondisi
netral unsur hara mudah larut dalam air (unsur P) sehingga unsur hara tersebut
pada kondisi tersedia. Unsur P (fosfor) tersedia ini sangat dibutuhkan tanaman
serangan hama penyakit dan tahan terhadap kekeringan. Maka dengan mengetahui
jenis pupuk dan kondisi tahan kita bisa mengetahui pupuk apa yang tepat untuk di
hara, agar pupuk yang diberikan efektif dan efisien. Efektif bagi pertumbuhan dan
Perhitungan pupuk sangatlah penting karena hal ini akan pemberian zat
yang salah, pemberian yang berlebihan atau serba kurang dan pemberian zat yang
tidak tepat pada waktunya tentu akan menimbulkan akibat-akibat yang fatal atau
tanaman yang baru, kerusakan fisik tanah, tidak ekonomis, dll (Setyorini, 2005).
Tujuan
tertentu.
ember.
5. Mengetahui kebutuhan pupuk bila yang tersedia pupuk majemuk dan pupuk
tunggal.
pupuknya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,
kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.
Berdasarkan asalnya pupuk dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu pupuk alam
dan pupuk buatan dan berdasarkan senyawa yang terkandung pupuk juga dibagi
menjadi dua kelompok besar yaitu organik dan anorganik (Rosmarkam, 2013).
Jenis-jenis Pupuk
Secara umum pupuk digolongkan menjadi tiga jenis antara lain: Pupuk kimia,
pupuk organik dan pupuk hayati. Pupuk kimia, seperti namanya pupuk kimia
adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk
buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk
kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara,
sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia
yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N, pupuk TSP, DSP,
dan SP-26 untuk hara P, KCL atau MOP untukhara K. Pupuk majemuk biasanya
6
Pupuk organik merupakan hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik
tanaman. Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan
organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain adalah
pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan
bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan
ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K)
ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik
misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair
2012).
Pupuk hayati adalah biofertilizer. Ada yang juga menyebutnya pupuk bio.
Apapun namanya pupuk hayati bisa diartikan sebagai pupuk yang hidup.
Sebenarnya nama pupuk kurang cocok, karena pupuk hayati tidak mengandung
udara, mikroba yang melarutkan hara (terutama P dan K), mikroba-mikroba yang
dengan tanaman dan ada juga yang bebas (tidak bersimbiosis). Contoh mikroba
yang bersimbiosis dengan tanaman antara lain adalah Rhizobium sp, sedangkan
contoh mikroba penambat N yang tidak bersimbiosis adalah Azosprillium sp. dan
Sifat-sifat Pupuk
berasal dari atau seluruhnya berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui
proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
berasal dari atau seluruhnya berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui
proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik
berasal dari bahan anorganik dan dibentuk dengan proses kimia. Jenis pupuk ini
adalah pupuk ZA, atau disebut dengan pupuk kalium sulfat. Pupuk anorganik
mempunyai sifat yaitu mudah tercuci oleh air dan mudah terbakar oleh sinar
matahari, reaksi kerjanya lambat dan mudah diserap oleh tanaman (Glio, 2015).
8
Pupuk Hayati
tersedianya hara tanah bagi tanaman. Pupuk hayati digunakan sebagai kolektif
tanah terdiri dari bakteri, fungi, hingga alga yang berfungsi sebagai penyedia hara
Waluyo (2007), ini dibagi dua faktor yakni faktor abiotik (alam dan kimia) dan
Faktor eksternal juga sangat berpengaruh yakni terhadap masa simpan, viabilitas,
sawah atau pada lahan kering adalah sama. Penelitian kesuburan tanah di
lapangan, pupuk yang digunakan adalah pupuk yang beredar di pasaran dimana
khusus yang tidak ada atau dijual di pasaran umum. Pupuk yang demikian
biasanya pupuk yang baru untuk diuji baik mutu dan efektivitasnya. Pendekatan
yang biasa dilakukan untuk menghitung besarnya pupuk setiap petakan adalah
9
berdasarkan luas tanah, tetapi pendekatan lain yang dapat digunakan untuk
(Balitbangtan, 2015).
Besar dan kecilnya takaran pupuk yang diberikan untuk setiap perlakuan
penelitian. Di mana jumlah takaran pupuk dan hara yang diberikan berdasarkan
menggunakan luasan petakan perlakuan yang sempit dengan luasan 20 m2, 30 m2,
60 m2, sangat jarang menggunakan ukuran 10.000 m2, oleh karena itu sebelum
pupuk diaplikasikan ke dalam petakan harus dihitung dan ditimbang agar sesuai
Bahan
pupuk.
pupuk.
pupuk.
pupuk.
pupuk.
pupuk.
11
Arang tandan kosong kelapa sawit. Arang tandan kosong kelapa sawit
pupuk.
Abu tandan kosong kelapa sawit. Abu tandan kosong kelapa sawit
Alat
praktikum.
Kertas label. Kertas label digunakan untuk membedakan jenis pupuk antar
kelompok.
Toples plastik. Toples plastik dengan ukuran satu liter digunakan sebagai
Alat tulis. Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengamatan pupuk
Praktikum ini dilaksanakan pada Jum’at, 13 Maret 2020 pada Pukul 16.30
Prosedur Kerja
Pengenalan pupuk
2. Toples diberi label sesuai dengan jenis pupuk atau pembenah tanah.
3. Mengamati dan mencatat informasi pupuk atau pembenah tanah baik secara
a. Sifat fisik pupuk: bentuk atau struktur, ukuran dan warna pupuk atau
pembenah tanah.
atau referensi).
e. Keterangan lain pada pupuk atau pembenah tanah: merk dagang dan
perusahaan pembuat.
pupuk tunggal.
Hasil
Tabel 1. Lanjutan
15
Tabel 1. Lanjutan
Sifat fisik: padat, butiran, berwarna
kehitaman dan kecoklatan kadar air 64%
Sifat kimia: memiliki unsur hara rendah dan
bersifat higroskopis
9. Kandungan hara: N 0,7%, P2O5 0,4%, K2O
Gambar 9. POK 0,25%, pupuk organic
kambing
16
Tabel 1. Lanjutan
Sifat fisik: padat, granular, berwarna hitam
Sifat kimia: kadar hara tinggi
Kandungan hara: C 1,33%, H 1,54%, K2O
13. 2,50%, SiO2 90%
Pupuk organic
Gambar 13. Arang
sekam
Sifat fisik: padat, butiran atau serbuk dan
berwarna kehitaman
Sifat kimia: memiliki unsur hara tinggi
14. Kandungan hara: N 1,5 %, P 0,5 %, K 7,3 %,
Mg 0,9 %,
Gambar 14. Arang pupuk organic
tandan kosong kelapa
sawit
17
Pupuk Guano
18
Pembahasan
hara, walaupun pupuk kompos memiliki unsur hara tetapi jumlahnya relatif dan
Kekurangan pupuk organik yaitu jumlah hara yang sedikit sehingga memerlukan
pupuk yang banyak dibanding dengan pupuk kimia, respon tanaman terhadap
pupuk lambat dan dapat membawa penyakit bagi tanaman karena merupakan sisa
dari pembusukan.
Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar
tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih dan termasuk pupuk
tunggal dengan rumus kimia CO(NH2)2, merupakan pupuk yang mudah larut
dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu
19
sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung
unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46
bersifat agak asam, penggunaan urea berlebihan dalam kurun waktu yang
berdekatan akan mengurangi proses pertumbuhan kecambah dari suatu bibit dan
dayaerap akar, karena kandungan nitrogen yang tinggi, jika diberikan secara
berlebihan pada tanaman maka warna daun pada tanaman terlalu hijau dan lemas,
daun terlalu rimbun dan lambat pembungaannya, batang tanaman menjadi rapuh
dan mudah patah, tanaman mudah roboh, produksi bunga dan buah menurun
apabila kekurangan pupuk ini akan menimbulkan gejala yaitu daun menguning,
pupuk N ini memiliki dosis maksimal pemberian yakni 40-50 kg/ha (Sutedjo,
2000).
mengandung 21% magnesium dan 40% kalsium. Pupuk dolomit berwarna putih
dan magnesium pada tanah. Penggunaan semua jenis pupuk kimia dalam jangka
panjang akan dapat menurunkan kesuburan tanah dan merusak struktur tanah
kemerahan, tebakar dan nantinya akan mati. Pupuk dolomit merupakan pupuk
basa yang cocok diberikan pada pH tanah enam karena mampu mengurangi kadar
Pupuk KCl adalah salah satu jenis pupuk yang sering digunakan untuk
memupuk tanaman padi. Pupuk KCL atau MOP mengandung kadar kalium (K 2O)
sebesar 60% serta klorida sebesar 46%. Pupuk ini memiliki warna merah ataupun
putih dengan tekstur yang menyerupai kristal. Pupuk KCL memiliki sifat mudah
larut dalam air. Secara umum hara K tidak perlu diberikan setiap musim. Hara K
dapat diberikan tiap 6 musim sekali. Ini karena unsur K yang diberikan ke dalam
Sementara itu sumbangan hara K dari air irigasi juga cukup tinggi ± 23 kg
dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman.
Wujud pupuk ini kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah dan termasuk
pupuk majemuk. Pupuk ini mudah menyerap air (higroskopis) namun tidak sekuat
pupuk urea. Karena ion sulfat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium
lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya.
Pupuk ZA mengandung 24% sulfat dalam bentuk sulfat dan 21% nitrogen dalam
bentuk amonium. Kerugian pupuk ini adalah dapat bersifat racun bagi tanah jika
pada tanah tanpa disertai kapur, tanpa adanya kapur amonium sulfat akan bebas
21
bereaksi dengan besi. Alumunium dan mangan membentuk racun besi. Kelebihan
pupuk ini yakni mengakibatkan tanah bersifat asam, dengan demikian pupuk ini
harus diberikan pada tanah yang bersifat basa. Pemberian pupuk ini dilakukan
secara berlebih akan menyebabkan daun gugur dan mudah rontok, daun
mengering dan tanaman menjadi layu. Tanaman semangka biji pemberian pupuk
Arang sekam adalah limbah pertanian yang memiliki sifat porous, ringan,
tidak kotor, sehingga sangatlah cukup dapat menahan air. Penggunaan arang
sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias ataupun sayuran (terutama
budidaya secara hidroponik). Arang sekam memiliki fungsi mengikat logam berat.
Sekam padi dapat berfungsi untuk menggemburkan tanah. Abu dari sekam
padi ternyata memiliki berbagai jenis unsur-unsur kimia yang baik untuk
dengan kompos dan pupuk yang berasal dari abu sekam padi, maka kondisi tanah
tersebut akan menjadi lebih baik dan juga dapat menjadi lebih gembur, terutama
untuk keperluan penyemaian biji, sedangkan arang sekam, ini dibuat dari
pembakaran tak sempurna atau pembakaran parsial sekam padi. Bahan baku arang
30% dari proses penggilingan padi akan dibuang dalam bentuk sekam padi
(Hartono, 2000).
dibiarkan begitu saja tanpa ada proses pengolahan, bisa dengan dibakar di jadikan
arang. TKKS merupakan 23% dari tandan buah segar yang mengandung bahan
Lignoselulosa sebesar 55-60% berat kering. Tandan kosong kelapa sawit ada yang
berbentuk dan juga abu. Ini merupakan komponen utama penyusun TKKS yang
mengandung unsur hara utama yaitu Nitrogen, Fosfor dan Kalium. Pupuk NPK
merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
bentuk P2O5 dan K2O. Jumlah persentase kandungan pada pupuk NPK yaitu 18%
Nitrogen, 22% Fospor dan 17% Kalium. Apabila pemberian pupuk ini berlebih
akan menyebabkan warna daun terlalu hijau dan tanaman rimbun, sehingga
pembungaan dan buah lambat, adenium akan bersifat sekulen karena mengandung
banyak air akibatnya rentan pada penyakit dan mudah roboh, penyerapan unsur
sedikit, sistem perakaran terbatas, muncul bercak cokelat pada daun dan lama
dengan 300 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang (Sutedjo, 2000).
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Praktikum ini kita
menggunakan POK sapi, ayam, dan kambing. Pupuk kandang dari kotoran sapi
memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat atau selulosa merupakan senyawa
rantai karbon yang akan mengalami proses dekomposisi lebih lanjut. Proses
Sehingga kotoran sapi tidak dianjurkan untuk diaplikasikan dalam bentuk segar,
dan unsur hara penting yang berguna untuk tanaman. Menurut Sutanto, R (2002),
memberikan data bahwa kandungan dalam kotoran kambing atau domba, yaitu N
dan P2O5 berturut-turut 0,7% dan 0,4%. kotoran kambing teksturnya berbentuk
butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik, namun kotoran kambing tidak serta-
merta dapat dimasukkan ke dalam tanah, sebab kotoran segar kambing dapat
membuat tanaman “kaget” dan terganggu karena masih tingginya bahan organik
24
di dalamnya, oleh sebab itu untuk menurunkan rasio C/N kotoran kambing dan
harus diolah dulu (Sutedjo, 2000). Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang
suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak bau. Kotoran kambing memiliki
kandungan K yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain. Pupuk ini
Pupuk hijau yaitu pupuk organik yang berasal dari tanaman aytau
tumbuhan atau berupa sisa panen. Bahan dari tanaman ini dapat dibenamkan pada
waktu masih hijau atau segera setelah dikomposkan. Tujuan pemberian pupuk
hijau adalah untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam
tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, yang
ayam lumayan tinggi, yaitu berkisar 1,5–1,7% N, 1,9 P dan 1,5 K. Kandungan ini
kotoran ayam lebih tinggi dari kandungan hara dalam pupuk kandang sapi
ataupun kuda. Nitrogen dalam pupuk kotoran sapi atu kuda hanya berkisar pada
angka 0,3-0,5%, demikian juga dengan P dan K, unsur ini juga lebih rendah dalam
sekam padi, terutama untuk kotoran ayam pedaging (broiler). Sekam padi
25
digunakan para peternak ayam sebagai alas kendang, saat kandang dibersihkan
kotoran akan bercampur dengan sekam tersebut. Sekam padi ikut memperkaya zat
hara terutama untuk unsur K. Kotoran ayam broiler juga mengandung unsur P
yang lebih tinggi. Selain beberapa kelebihannya, kotoran ayam rentan membawa
kedalam kotoran ayam. Kontaminan ini tentunya tidak diharapkan bagi para
Pupuk hayati adalah biofertilizer terdapat dua peran utama pupuk hayati
(Feeding the soil that feed the plant). Mikroorganisme yang terdapat dalam pupuk
bekerja dengan cara: Penambat zat hara yang berguna bagi tanaman. Beberapa
tanaman tidak bisa menyerap nitrogen dari udara. Beberapa berperan sebagai
memperbaiki kondisi tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi. Menguraikan
sisa-sisa zat organik untuk dijadikan nutrisi tanaman. Mengeluarkan zat pengatur
tumbuh yang diperlukan tanaman sperti beberapa jenis hormon tumbuh. Menekan
tunggal, mengandung 36% fosfor. Unsur P berperan sangat penting bagi tanaman
kandungan hara fospor yang tinggi dan hampir seluruhnya larut dalam air, tidak
mudah menghisap air sehingga dapat disimpan cukup lama (Novizan, 2002).
pupuk tergantung pada jenis tanaman dan keadaan tanah, dosis maksimal
pemberian pupuk fospat sebesar 185 sampai 275 gram setiap pohon pertahun
Pupuk TSP adalah salah satu pupuk sumber hara fosfor pertama yang
memiliki hasil analisa kandungan cukup tinggi dan dipakai secara luas di
dapat disubstitusi dengan pupuk P varian yang lain seperti Rock Phosphate, SP36,
karakter kering yang tidak mengandung nitrogen (N). Keuntungan lainnya adalah
27
bahwa hampir 90% kandungan P nya bersifat Mudah larut dalam air (water
soluble), sehingga dapat dengan cepat atau segera tersedia untuk diserap oleh
tanaman. Begitu ditebar di tanah yang lembab, segera bentuk butirannya akan
meluruh, kemudian campuran tanah-TSP ini akan menjadi bersifat asam. TSP
juga mengandung 15% Kalsium (Ca), yang menyediakan unsur hara tambahan
maupun mesiu karena kandungan fosfor dan nitrogennya tinggi. Superfosfat yang
Hariyadi (2014), pupuk guano adalah jenis pupuk yang lambat larut (slow
release), lebih efektif dan efisien dalam pemakaian. Berdasarkan riset, guano
adalah pupuk yang efektif karena tingkat kandungan fosfor dan nitrogen yang
tinggi dan tidak terlalu berbau. Komposisi dari pupuk organik guano walet
adalah : Fosfat (P2O5) 14%, Fosfat (P2O5) terlarut dalam asam sitrat 10%, Nitrogen
(N2) 1-2%, Kalium (K) 1%, Zat organik s/d 24%, kandungan air maks 5%, unsur
mikro Mg, Al, Fe dll. Setyamidjaja (1986) menyatakan bahwa secara kualitas
pertanian organik secara nasional, hal ini dibuktikan dengan lulus uji dan
Mei 2005. Dengan adanya dua lisensi tersebut maka sudah tidak diragukan lagi
mempunyai struktur kerangka tiga dimensi terbentuk dari tetrahedral [SiO4] 4- dan
yang didalamnya diisi oleh atom-atom logam biasanya logam-logam alkali atau
Pupuk kascing adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran cacing atau
bekas cacing yang sudah difermentasi langsung oleh cacing itu sendiri. Pupuk ini
memiliki tekstur yang halus seperti pasir, berwarna hitam, homogen, tidak berbau
dan ringan. Bila dilihat dengan kaca pembesar, kotoran cacing akan terlihat seperti
Kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pupuk memiliki beberapa jenis berdasarkan fasenya ada padat dan cair.
ember, tanaman dalam luasan bedengan tertentu, dan tanaman dalam luasan
hektar.
Saran
Saran untuk praktikum ini semoga bisa memaksimalkan waktu agar tidak
terlalu sore dan sehingga bertabrakan dengan persiapan shalat Magrib. Semoga
Glio. 2015. Pupuk Organik dan Pestisida Nabati. PT Agro Pustaka Media. Jakarta.
Kanisius. Yogyakarta.