2012
KONSEP
PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH
PUPUK ORGANIK (UPPO)
TA. 2012
I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................ 1
1.2. Tujuan ..................................................................... 3
1.3. Sasaran................................................................... 4
1.4. Pengertian............................................................... 4
II. SYARAT LOKASI ............................................................ 7
III. RUANG LINGKUP KEGIATAN ........................................ 8
3.1. Pembangunan Rumah Kompos Sederhana ........... 8
3.2. Pembangunan Bak Fermentasi .............................. 8
3.3. Pengadaan Peralatan dan Mesin .......................... 8
3.4. Pembangunan Kandang Komunal ......................... 8
3.5. Pengadaan Ternak Sapi ........................................ 9
3.6. Penyediaan Pakan Ternak......................................9
IV. SPESIFIKASI TEKNIS......................................................10
4.1. Rumah Kompos ...................................................... 10
4.2. Pengadaan Peralatan dan Mesin ........................... 12
4.3. Kandang Ternak .................................................... 13
4.4. Ternak Sapi/Kerbau ................................................ 14
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
15
5.1. Cara Pelaksanaan .................................................. 15
5.2. Jadwal Kegiatan...................................................... 16
5.3. Pendanaan.............................................................. 17
5.4. Pengelolaan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)20
VI. PELAPORAN ................................................................. 20
VII. PENUTUP ………………………………………………….. 21
LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Alokasi Kegiatan UPPO TA.2012.......................22
2. Contoh RUKK ………………………………………………. 24
3. Jadwal Palang Kegiatan …………………………………… 25
4. Form PSP …………………………………………………… 26
5. Contoh Outline Laporan Akhir …………………………….. 27
6. Contoh Rancangan Rumah Kompos ……………………... 28
Luas panen padi sawah saat ini berkisar 12,8 juta Ha (BPS,2009)
dan diketahui setiap tahun terjadi degradasi, fragmentasi serta alih
fungsi lahan/konversi dan sebagainya, sehingga sangat
memerlukan pengaturan oleh pemerintah. Dilain pihak,
pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,4 – 1,6 % per
tahun, menuntut kebutuhan pangan secara nasional yang terus
meningkat jumlah dan kualitasnya. Untuk memenuhi
kebutuhan pangan tersebut, perlu diupayakan agar
produktivitas lahan dapat dipertahankan dan
ditingkatkan dengan berbagai penerapan teknologi
tepat guna dan mengoptimalkan pemberdayaan
masyarakat.
1
peningkatan produktivitas pada subsektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan pada lahan sawah
adalah dengan mengembalikan jerami ke dalam lapisan tanah
sebagai bahan organik dan tidak membakar atau membawa jerami
keluar dari areal sawah. Upaya lain dalam perbaikan kesuburan
lahan sawah dapat ditempuh melalui pemberian pupuk organik
yang berasal dari bahan organik berupa limbah pertanian seperti
limbah panen (jerami dan lainnya) serta limbah peternakan (kotoran
hewan). Perbaikan kesuburan lahan dengan penggunan pupuk
organik perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan
nilai tambah produk pertanian, efisiensi dalam usahatani,
peningkatan aspek kesehatan serta terpeliharanya lingkungan
hidup.
2
dilengkapi alat pengangkut kendaraan bermotor roda tiga agar lebih
efisien, serta hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
pupuk organik.
1.2. Tujuan
3
2. Memenuhi kebutuhan pupuk organik oleh, dari dan untuk
petani, tanpa harus membeli dan bergantung kepada pabrik
pupuk.
3. Mensubstitusi kebutuhan pupuk anorganik.
4. Memperbaiki kesuburan dan produktivitas lahan pertanian.
5. Meningkatkan populasi ternak.
6. Membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja di
pedesaan.
7.
kalangan Media pelatihan dan penelitian bagi berbagai
masyarakat, termasuk petani, mahasiswa dan karyawan.
8. Melestarikan sumberdaya lahan pertanian dan lingkungan.
1.3. Sasaran
1.4. Pengertian
4
kompos, bak fermentasi, Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO),
kendaraan roda 3, bangunan kandang ternak, dan ternak
sapi/kerbau.
pupuk
h. Persyaratan mutu organik adalah sebagaimana
ditetapkan oleh Menteri Pertanian Nomor :
02/Pert/HK.060/2/2006, antara lain kadar C/N Rasio 10-25 %.
6
II. SYARAT LOKASI
7
III. RUANG LINGKUP KEGIATAN
8
3.5 Pengadaan Ternak Sapi/Kerbau
Pengadaan ternak sebanyak 35 ekor ( 32 betina, 3 jantan
9
IV. SPESIFIKASI TEKNIS
a. Norma
b. Standar teknis
2
Luas tanah minimal 300 m , terdiri dari :
2
- luas bangunan rumah kompos minimal 80 m
2
- luas kandang ternak sapi/kerbau minimal 200 m
2
- luas bak fermentasi minimal 20 m
- Kebun HMT
10
c. Kriteria
mengelola
- Penerima manfaat bersedia UPPO secara
swadaya
- Penerima manfaat bersedia menyediakan lahan untuk
rumah kompos, lahan untuk bak fermentasi dan kandang
ternak sapi/kerbau tanpa ganti rugi tanah
- Penerima manfaat bersedia memanfaatkan dan mengelola
UPPO dengan baik.
- Penerima manfaat bersedia menyusun dan membuat
laporan kegiatan
- Penerima manfaat bersedia menyediakan biaya operasional
(bahan bakar, pelumas, honor operator, pemeliharaan
ternak, penyediaan pakan ternak)
11
4.2 Pengadaan Peralatan dan Mesin
12
b. Kendaraan Roda 3
- Jumlah roda/ ban : 3 (tiga) buah
- Bagian belakang terdapat bak yang dapat berfungsi untuk
pengangkut bahan baku limbah/sampah
- Daya angkut minimal 500 kg
a. Kandang komunal.
b. Lokasi kandang ternak diupayakan berdekatan atau dalam satu
hamparan dengan rumah kompos, untuk memudahkan
pengangkutan kotoran ternak sebagai bahan baku pembuatan
kompos.
c. Dilengkapi dengan tempat makan dan minum ternak.
13
Gambar 4. Sapi dan Kandang
14
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
15
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
5.3. Pendanaan
16
5) pembangunan kandang ternak, 6) pengadaan 35 ekor
sapi/kerbau. Prosedur pelaksanaan anggaran mengacu pada
Pedoman Pelaksanaan Bantuan Sosial yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal PSP.
17
wilayahnya. Dengan demikian, jika terdapat permasalahan yang
dihadapi kelompok tani dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan
UPPO dan pemanfaatannya dapat segera diantisipasi sehingga
terhindar dari kemungkinan terhentinya aktivitas UPPO.
Kelompok penerima UPPO harus bersedia dan berusaha
memelihara dan mengoperasikan pembuatan pupuk
organik/kompos dan pemeliharaan ternak secara swadaya dan
swadana. Dalam pengelolaan UPPO, beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain :
a. Dikelola secara baik dengan membentuk struktur organisasi
pengelola semacam manager, tenaga operator dll.
b. Biaya operasional dan pemeliharaan UPPO, termasuk bahan
bakar / perbaikan alat, dan biaya/upah operator menjadi
tanggung jawab kelompok penerima bantuan, sesudah mandiri.
c. Kompos/pupuk organik yang dihasilkan diutamakan untuk
kebutuhan anggota kelompok tani/gapoktan dalam rangka
perbaikan kesuburan lahannya.
d. Perkembangan produksi dan catatan keuangan agar dapat
dibukukan dengan baik, agar memudahkan dalam evaluasi.
18
c. Kandang komunal ternak sapi/kerbau berada dekat dengan
rumah kompos untuk memudahkan dalam pengangkutan
kotoran ternak sebagai bahan baku kompos
d. Model pengelolaan ternak sapi/kerbau oleh kelompok
didasarkan pada sistem yang berlaku di daerah setempat di
bawah bimbingan instansi yang membidangi.
19
VI. PELAPORAN
20
VII. PENUTUP
21
Lampiran 1.
1 ACEH
1 Kab. Bireun 1 1 2
2 Kab. Aceh Tamiang 1 1
3 Kab. Nagan Raya 1 1
2 SUMATERA UTARA
4 Kab. Simalungun 1 1
5 Serdang Bedagai 1 1
6 Kab. Tapanuli Selatan 1 1
7 Kab. Deli Serdang 1 1
3 SUMATERA BARAT
8 Kab. Pesisir Selatan 1 1
9 Kab. Agam 1 1
10 Kab. Tanah Datar 1 1
4 JAMBI
11 Kota Jambi 1 1
12 Kab. Merangin 1 1
5 SUMATERA SELATAN
13 Kab. Musi Banyuasin 1 1
14 Kab. Ogan Komering Ilir 1 1
15 Kota Palembang 1 1
6 BENGKULU
16 Kab. Bengkulu Utara 1 1
17 Kab. Seluma 1 1
18 Kab. Lebong 1 1
7 LAMPUNG
19 Kab. Pesawaran 1 1
20 Kab. Lampung Tengah 1 1
21 Kab. Lampung Selatan 1 1
8 BANTEN
22 Kab. Lebak 1 1
23 Kab. Serang 1 1
9 JAWA BARAT
24 Kab. Garut 1 1 2
25 Kota Tasikmalaya 1 1
26 Kab. Tasikmalaya 1 1 2
27 Kab. Ciamis 1 1
28 Kab. Karawang 1 1
29 Kab. Bandung 1 1
30 Kab. Sumedang 1 1
31 Kab. Sukabumi 1 1
32 Kab. Bogor 1 1
10 JAWA TENGAH
33 Kab. Semarang 1 1
34 Kab. Pekalongan 1 1
35 Kab. Pemalang 1 1
36 Kab. Kudus 1 1
37 Kab. Sragen 1 1
38 Kab. Magelang 1 1
39 Kab. Tegal 1 1
40 Purbalingga 1 1
41 Wonosobo 1 1
42 Jepara 1 1
43 Kab Purworejo 1 1
44 Kab. Klaten 1 1
45 Kab. Kebumen 1
1
22
NO. PROPINSI / KABUPATEN TP HORTI BUN NAK JML
11 DIY
46 Gunung Kidul 1 1
47 Sleman 1 1
48 Bantul 1 1
49 Kulonprogo 1 1
12 JAWA TIMUR
50 Kab. Jombang 1 1
51 Kab. Banyuwangi 1 1
52 Kab. Gresik 1 1
53 Kab. Bojonegoro 1 1
54 Kab. Tuban 1 1
55 Kab. Tulungagung 1 1
56 Kab. Pamekasan 1 1
57 Kab. Probolinggo 1 1 2
58 Kab. Sampang 1 1
59 Kab. Madiun 1 1 2
60 Kab. Nganjuk 1 1
61 Kab. Ngawi 1 1
13 KALIMANTAN BARAT
62 Kab. Kubu Raya 1 1
63 Kota Pontianak 1 1
14 KALIMANTAN SELATAN
64 Kota Banjarbaru 1 1
65 Kab. Banjar 1 1
66 Kab. Tapin 1 1
15 KALIMANTAN TENGAH
67 Kab. Gunung Mas 1
16 NTB
68 Sumbawa Barat 1 1
69 Lombok Timur 1 1
17 MALUKU UTARA
70 Kab. Halmahera Timur 1 1
18 NTT
71 Kab. Alor 1 1
72 Kab. Sumba Barat Daya 1 1
19 SULAWESI SELATAN
73 Kab. Bantaeng 1 1 2
74 Kab. Pangkep 1 1
75 Kab. Bulukumba 1 1
76 Kab. Tana Toraja 1 1
77 Kab. Toraja Utara 1 1
78 Kab Barru 1 1
20 SULAWESI BARAT
79 Kab. Polewali Mandar 1 1
21 SULAWESI TENGAH
80 Kab Parigimontong 1 1
81 Kep. Banggai 1 1
22 SULAWESI TENGGARA
82 Kab. Kolaka 1 1
83 Kab. Muna 1 1
84 Kota Kendari 1 1
23 SULAWESI UTARA
85 Kab. Bolaangmongondow 1 1
86 Kab. Minahasa Selatan 1 1
24 BALI
87 Kab. Badung 1 1
88 Kab. Tabanan 1 1
89 Kab. Buleleng 1 1
25 PAPUA BARAT
90 Kab. Sorong 1 1 2
91 Kota Sorong 1 1
92 Kab. Fak -Fak 1 1
26 PAPUA
93 Kab. Waropen 1
1
23
Lampiran 2. Contoh RUKK
A. RUMAH KOMPOS ‐
1 BAHAN MATERIAL ‐
‐ Batu kali/pecah rit ‐
‐ Pasir rit ‐
‐ Batako buah ‐
‐ Semen zak ‐
‐ Besi batang ‐
‐ Lain‐lain (sebutkan) ‐
2 KONSTRUKSI ‐
Tenaga kerja 3 org x 30 hari HOK ‐
4 KANDANG ‐
‐ Bantuan kandang paket ‐
JUMLAH 322,500,000
Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen Tim Teknis Ketua Kelompok Tani
( ) ( ) ( )
24
25
Lampiran 1. Contoh RUKK
A. RUMAH KOMPOS ‐
1 BAHAN MATERIAL ‐
‐ Batu kali/pecah rit ‐
‐ Pasir rit ‐
‐ Batako buah ‐
‐ Semen zak ‐
‐ Besi batang ‐
‐ Lain‐lain (sebutkan) ‐
2 KONSTRUKSI ‐
Tenaga kerja 3 org x 30 hari HOK ‐
4 KANDANG ‐
‐ Bantuan kandang paket ‐
JUMLAH 322.500.000
Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen Tim Teknis Ketua Kelompok Tani
( ) ( ) ( )
22
Lampiran 3. Jadwal Palang Kegiatan
JADWAL PALANG KEGIATAN PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)
TA. 2011
Bulan
No. Komponen Kegiatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
A. Persiapan
1 Pembuatan Juklak oleh Propinsi
2 Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota
3 Koordinasi dengan Instansi terkait
4 Sosialisasi
5 Inventarisasi CPCL
6 Penetapan Lokasi
7 Pembuatan rancangan teknis
8 Musyawarah Kelompok Tani
9 Pembuatan rekening kelompok
10 Penyusunan RUKK
B. Pelaksanaan
1 Transfer dana
2 Konstruksi rumah kompos & kandang
a. Penyediaan bahan/material
b. Pelaksanaan fisik
c. Operasional dan Pemeliharaan
3 Pengadaan sarana penunjang
4 Pelatihan
5 Monitoring
6 Evaluasi
- Kabupaten/Kota
- Propinsi
- Pusat
7 Pelaporan
25
Lampiran 3. Form PSP.01
Form PSP. 01
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN
KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
T.A. 2011
Dinas : ……………………………..
Kabupaten : ……………………………..
Provinsi : ……………………………..
Subsektor : ……………………………..
Program : ……………………………..
Bulan : ……………………………..
No. SP DIPA : ……………………………..
Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPA Lokasi Kegiatan
No. Aspek/Kegiatan Anggaran Fisik Anggaran Fisik Nama Desa/ Keterangan
Koordinat
(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) (%) Kelompok Kecamatan
5 Pembiayaan
1. PUAP
2. dst …..
JUMLAH
Catatan :
1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan
2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via
Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com
24
Lampiran 3 (lanjutan) Form PSP.02
Form PSP.02
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN
KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2011
Dinas : ……………………………..
Propinsi : ……………………………..
Subsektor : ……………………………..
Program : ……………………………..
Bulan : ……………………………..
E. Pembiayaan
1. PUAP
2. dst …..
2 Dinas…………………………..*)
Kab/Kota ……………………….
No. SP DIPA : ……...…………
1. Cetak Sawah
2. JUT
3. Optimasi Lahan
JUMLAH 4. JITUT
5. Tractor Roda 2
6. dst ……..
1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan
2. Laporan ke Pusat ke Bag Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel. Fax : 021 7816086 atau
E-mail : monevpsp@gmail.com
*) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP. ………………………., ……………………...………………. 2011
Penanggung jawab kegiatan Propinsi
25
Lampiran 3 (lanjutan) Form PSP.03
Dinas : ………………………………
Kabupaten : ………………………………
Provinsi : ………………………………
Subsektor : ………………………………
NO SP DIPA : ………………………………
5 Pembiayaan
1. PUAP
2. dst …..
26
Lampiran 3 (lanjutan) Form PSP.04
Form PSP.04
REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT
KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
TA. 2006/2007/2008/2009/2010*)
Dinas : …………………………………….
Provinsi : …………………………………….
Subsektor : …………………………………….
E. Pembiayaan
1. PUAP
2. dst …..
2 Dinas………….**)
Kab/Kota ……. No
SP DIPA : …..
Catatan :
1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran
2. Laporan ke Ditjen PSP cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel
via Fax : 021-7816086 atau E-mail : monevpsp@gmail.com
3. Manfaat harus terukur, contoh :
a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha,
sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton
b. Rehab JUT/JAPROD
Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton
sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;
c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha
Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat
kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton
4. *) Coret yang tidak perlu
**) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP.
27
Lampiran 4 : Outline Laporan Akhir
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Tujuan
1.3. Sasaran lokasi
II. RUANG LINGKUP KEGIATAN
III. LOKASI KEGIATAN
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Tahapan kegiatan
4.2. Realisasi fisik dan keuangan
V. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
5.1. Permasalahan yang dihadapi
5.2. Pemecahan masalah VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
VII. PENUTUP
LAMPIRAN
1. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan 0% - 50% - 100%
2. Desain sederhana dan RUKK
26
Lampiran 5 : Skoring Pembobotan Kegiatan Pengembangan
Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
A. PERSIAPAN 20 %
B. KONSTRUKSI 80 %
27
Lampiran 6. Contoh rancangan rumah kompos
29
Lampiran 6. Contoh rancangan rumah kompos (lanjutan)
29
RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)
KEGIATAN PENGEMBANGAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)
A. RUMAH KOMPOS ‐
1 BAHAN MATERIAL ‐
‐ Batu kali/pecah rit ‐
‐ Pasir rit ‐
‐ Batako buah ‐
‐ Semen zak ‐
‐ Besi batang ‐
‐ Lain‐lain (sebutkan) ‐
2 KONSTRUKSI ‐
Tenaga kerja 3 org x 30 hari HOK ‐
4 KANDANG ‐
‐ Bantuan kandang paket ‐
JUMLAH 322.500.000
Mengetahui
Pejabat Pembuat Komitmen Tim Teknis Ketua Kelompok Tani
( ) ( ) ( )