Memahami pengertian Iddah dan Rujuk Menyebutkan hukum dan dasar hukum Rujuk Merinci Syarat dan rukun Rujuk Menguraikan macam-macam Rujuk Menguraikan hikmah Rujuk Iddah ialah masa tenggang atau batas waktu untuk tidak menikah bagi perempuan yang dicerai atau ditinggal mati suaminya. 1. Iddah Istri yang dicerai dan ia masih haidh, lamanya tiga kali suci. 2. Iddah Istri yang dicerai dan ia sudah tidak haidh, lamanya tiga bulan 3. Iddah Istri yang ditinggal mati suaminya adalah empat bulan sepuluh hari bila ia tidak hamil. 4. Iddah Istri yang dicerai dalam keadaan hamil lamanya sampai melahirkan 5. Iddah Istri yang ditinggal wafat suaminya dalam keadaan hamil masa iddahnya menurut sebagian ulama adalah iddah hamil yaitu sampai melahirkan. “Jika istri-istri yang telah dicerai sedang hamil berilah mereka uang belanja sampai mereka melahirkan” (QS. At-Thalaq : 6)
“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat
tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka.” (QS. At-Thalaq : 6 )
“janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan
janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang” (QS. At-Thalaq : 1) Menghilangkan keraguan tentang kosongnya rahim bekas istri
Untuk memudahkan proses rujuk antara suami dan
bekas istrinya
Untuk menjaga perasaan keluarga mantan suami
yang sedang berkabung (ini terkait dengan iddahnya wanita kala ditinggal mati suaminya) Rujuk adalah kembalinya suami kepada istrinya yang telah dicerai, kala istrinya masih dalam masa iddah Untuk istri, apabila : • sudah pernah dicampuri • thalaq yang dijatuhkan adalah talaq raj’i • dalam massa iddah Untuk suami apabila : • Islam • Baligh • Berakal • Tidak dipaksa Rujuk akan mewujudkan ajaran kedamaian dalam Islam Rujuk akan menghindari pecahnya hubungan kekerabatan Rujuk akan menyelamatkan pendidikan anak-anak Rujuk akan menghindarkan diri dari gangguan jiwa Rujuk akan menghindarkan diri dari praktik dosa Rujuk akan kembali menjadi ladang amal suami untuk menunaikan kewajiban yang sempat ia tinggalkan sementara waktu akibat perceraian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb .