Anda di halaman 1dari 7

VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923)

UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA


Oleh :
Afanti Septia, SP (PBT Ahli Pertama)
Eko Purdyaningsih, SP (PBT Ahli Muda)

PENDAHULUAN
Dalam mencapai target swasembada gula, pemerintah terus berupaya
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tebu. Target swasembada gula yang di
canangkan pemerintah terhambat oleh sulitnya pengadaan benih varietas unggul baru
dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat.
Tebu (sugarcane) adalah termasuk tanaman rumput rumputan yang ditanam
untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim
tropis. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1
tahun.
Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin
pemeras (mesin press) di pabrik gula, Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut di
saring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal.
Menanam tebu dibutuhkan benih unggul agar menghasilkan rendemen gula yang
tinggi. Tanaman tebu merupakan jenis tanaman yang sangat mudah di pengaruhi oleh
iklim. Maka tanpa riset yang unggul, produksi tebu akan sulit mencapai optimal. Untuk
meningkatkan produksi gula yang optimal dapat di capai dengan mengganti varietas
varietas lama yang telah mengalami degenerasi keunggulan genetik, di ganti dengan
varietas unggul baru. Salah satu varietas unggul baru yang sudah dilepas oleh
pemerintah adalah varietas PSDK 923.
Perkembangan riset pergulaan nasional tidak bisa lepas dari peran P3GI sebagai
pusat penelitian pergulaan di tanah air. Dalam sejarah panjangnya sejak masa Hindia –
Belanda sampai dengan era sistem tebu sewa, peran P3GI cukup besar dalam
membangun industri gula nasional.
VARIETAS UNGGUL PSDK 923
Penggunaan varietas tebu unggul baru PSDK 923 ini berpotensi meningkatkan
produktivitas 21-46 persen. Agar produktivitas tebu dan produksi gula terus dapat di
optimalkan, maka varietas tebu unggul yang lama juga selalu diganti secara periodik
dengan varietas yang baru. Selain itu target komposisi ideal antara tanaman pertama
(Plant Cane) dan keprasan (Ratoon Cane) adalah 1:3, dengan demikian di Jawa saja
pertahun paling tidak ada 50.000 – 60.000 ha tanaman tebu yang harus di bongkar
ratoon. Bongkar ratoon ini memerlukan benih varietas tebu unggul baru seperti
varietas PSDK 923 dalam jumlah cukup, sehat dan murni.
Kebutuhan benih tersebut diatas tidak mungkin dapat dipenuhi dari penyediaan
benih unggul secara konvensional. Penyediaan benih secara konvensional
membutuhkan waktu yang lama dalam penyediaan benih, yaitu 4-5 tahun untuk benih
siap salur ke petani dengan tingkat penangkarannya yang rendah (8-12 kali). Rentang
waktu yang lama ini juga berpotensi terjadi akumulasi penyakit sistemik yang dapat
menurunkan potensi produktivitasnya.
Teknologi Kultur Jaringan menawarkan perbanyakan benih tebu unggul secara
cepat dan berkualitas. Benih asal kultur jaringan ini (G0) dapat menghasilkan benih
generasi pertama (G1) dan dari benih G1 dapat dihasilkan benih generasi kedua (G2).
Satu meristem/pucuk/batang tebu yang dikulturkan di laboratorium akan
menghasilkan sekitar 12.000 mata benih G2 siap salur ke petani hanya dalam waktu
sekitar 1,5 tahun saja. Benih yang diperoleh pada generasi kedua ini relatif seragam
keragaannya serta sehat dan dijamin murni varietasnya.
P3GI sebagai Pusat Penelitian Pergulaan di tanah air telah menyalurkan benih
tebu unggul G2 sebanyak 14 Juta mata ke petani pada tahun 2011 yang lalu, dan akan
ditingkatkan secara terus menerus dari tahun ke tahun.
Salah satu varietas unggul baru yang diperbanyak secara kultur jaringan adalah
PSDK 923, varietas PSDK 923 merupakan varietas masak tengah sampai tengah lambat
yang mempunyai banyak keunggulan yaitu produktivitas tinggi dan sangat toleran
terhadap kekeringan, tahan terhadap penggerek batang dan penggerek pucuk, juga
tahan terhadap penyakit mozaik, Pokah bong, Luka Api dan Blendok sehingga ke
depannya varietas PSDK 923 ini dapat digunakan sebagai salah satu varietas pengganti
varietas varietas masak lambat yang telah lama beredar seperti varietas PS 864 dan
varietas Bululawang.

DESKRIPSI VARIETAS PSDK 923


1. Batang :
Bentuk : Ruas tersusun lurus, berbentuk silindris
Warna : Warna ruas hijau kekuningan
Lapisan Lilin : Tipis tidak mempengaruhi warna batang
Alur mata : Terdapat alur mata

2. Daun :
Warna : Helai daun berwarna hijau
Telinga Daun : Panjang Kedudukan Serong
Bulu Bidang Punggung : Jarang Kedudukan condong
Lengkung Daun : Daun lebar ujung melengkung ½ helai daun
3. Mata :
Letak : Terletak diatas pangkal pelepah daun
Bentuk mata : Lonjong sampai bulat telur
Titik Tumbuh : Di tengah tengah mata
Ukuran mata : Sedang
Tepi Sayap : Rata ukuran lebar
Rambut Jambul :Tidak terdapat rambut jambul
SIFAT - SIFAT AGRONOMIS :
Pertumbuhan : Cepat
Perkecambahan : Sedang (50–70 %)
Kerapatan batang : Sedang (10-15 batang)
Diameter batang : Besar (3,1–3,5 cm)
Tipe kemasakan : Tengah – lambat
Pembungaan : Sporadis
Klentek : Agak Sulit

POTENSI PRODUKSI :
Hasil tebu : 1.000–1.200 Ku/Ha
Perkecambahan : Sedang (50 – 70 %)
Kerapatan batang : Sedang (10-15 batang)

RESPON PETANI TERHADAP VARIETAS PSDK 923 YANG BERPOTENSI PRODUKSI


TINGGI
NO. Uraian Kegiatan Penilaian Petani %

1. Perkecambahan Bagus 70
2. Populasi Vegetatif Cukup 50
3. Populasi generatif Cukup 60
4. Pemeliharaan Mudah 73
5. Respon terhadap pupuk Bagus 60
6. Sifat Klentekan Sulit 47
7. Keragaan Tegak 60
8. Pembungaan Sporadis 54
9. Sogolan Sedang 60
10. Ratoon Bagus 61,5
11. Ketahanan Becer Bagus 38,5
12. Ketahanan Kering Bagus 54
13. Produksi (Ku/Ha) 1100 - 1200 54
14. Penggerek Pucuk Tahan 85
15. Penggerek batang Tahan 65
16. Penyakit Luka Api Tahan 88
Sumber : PG. Gempol krep dan P3GI Pasuruan tahun 2013

Pertanaman tebu di Dukuh Kemlagi, Kab. Mojokerto

KESIMPULAN
Dalam rangka meningkatkan produksi menuju swasembada gula, ketersediaan
varietas unggul PSDK 923 yang berpotensi produksi tinggi telah dilakukan pada tahap
kelas penjenis atau Kebun Benih Pokok (KBP), Kelas Benih Dasar atau Kebun Benih
Nenek (KBN), Kelas Benih Pokok atau Kebun Benih Induk dan Kelas benih sebar atau
Kebun Benih Datar (KBD) yang telah di laksanakan di PG. Gempolkrep.
Varietas Unggul PSDK 923 sangat di minati petani, cocok di kembangkan pada
lahan kering pada tanah Aluvial dan Grumosol, Toleransi yang baik pada kekeringan
dan gangguan drainase, tahan terhadap penggerek batang dan penggerek pucuk,
sehingga di harapkan dengan di lepasnya varietas PSDK 923 ini di harapkan dapat
memenuhi kebutuhan akan varietas masak akhir di PG PG dalam rangka kegiatan
penataan varietas yang selanjutnya dapat mendukung dan mewujudkan Program
Swasembada Gula Nasional .
SUMBER :

Anonim, 2007. Budidaya Tebu. Teknis budidaya. Blogspot.com/2007/10/ budidaya


tebu.html Diakses tanggal 25 Pebruari 2013

Proposal pelepasan klon harapan PS 92-1871 0leh UPT P2MBTP –Disbun Provinsi Jawa
Timur.

Proposal pengujian klon harapan PS 92-1871 oleh PTPN X, Pusat Penelitian Gula
Jengkol, PG. Gempolkrep dan P3GI Pasuruan.

Pusat Penelitian Gula , 2013. Agribisnis Tebu Plus Pusat penelitian


gula.blogspot.com/2013/02/agribis.tebu-plus.html. Diakses tanggal 28 Pebruari 2013.

Anda mungkin juga menyukai