Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PERTUMBUHAN

TANAMAN

Oleh :
Britannia Abigail R
Agribisnis C
19024010118

FAKULTAS PERTANIAN
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Surabaya
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuh merupakan ciri yang dimiliki makhluk hidup, dan merupakan suatu proses yang
kompleks yang melibatkan banyak faktor luar (lingkungan). Kedalam proses pertumbuhan
itu termasuk asimilasi, pembentukan protoplasma baru, peningkatan dalam ukuran dan berat
tumbuhan baik keseluruhan tumbuhan maupun sebagian dari organ atau jaringan.
Pertumbuhan tanaman mula-mula lambat, kemudian berangsur-angsur menjadi lebih cepat
sampai tercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun. Apabila digambarkan
dalam grafik dalam waktu tertentu akan terbentuk kurva sigmoid.

Setiap tanaman memiliki siklus hidup yang berbeda-beda. Bibit atau biji yang ditanam
akan tumbuh dan berkembang dan mengalami fase vegetatif menuju fase generatif. Fase
vegetatif yaitu pertambahan volume, jumlah, bentuk dan ukuran organ-organ vegetatif seperti
daun, batang dan akar yang dimulai dari terbentuknya daun pada proses perkecambahan
hingga awal terbentuknya organ generatif. Sedangkan fase generatif yaitu pertumbuhan
organ generatif yang dimulai dengan terbentuknya primordia bunga hingga buah masak
(Solikin, 2013).

Pertumbuhan tanaman diawali dengan terjadinya zigot dan kemudian terbentuk embrio
yang diikuti dengan pembelahan dan pengembangan sel sampai terjadinya proses
perkecambahan dari biji. Menurut Widyastuti (2018), tanmaan melakukan dua cara
pertumbuhan yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan tanaman
akan berlangsung selama siklus hidup tumbuhan yang tampak sebagai hasilnya yaitu
bertambah besar atau berat tanaman. Bersamaan dengan pertumbuhan terjadi pula perubahan
kualitatif dalam tanaman yang disebut perkembangan tanaman.

1.2 Tujuan Praktikum

 Mengetahui bagaimana cara menanam tanaman monokotil dan dikotil


 Mengetahui sifat pertumbuhan dari tanaman monokotil dan dikotil
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan adalah manifestasi yang paling jelas. Pertumbuhan yaitu hasil dari
jaringan proses metabolik yang berjalan pada tumbuhan. Dibawah kondisi yang normal, kondisi
dan bentuk proses lebih besar daripada destruktif dengan hasil yang meningkat pada zat dari
tumbuhan. Pertumbuhan zat tumbuh selalu merupakan hasil dari konstruktif metabolisme dan
menyertai dengan kenaikan berat basah (Soekarto, 2014).

Pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena organisme multisel tumbuh dari zigot,
pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya
protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua fenomena yang
berbeda antara satu sama lain. Pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel.
Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa dan akumulasi protein, sedangkan pertambahan
jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel (Sukarman, 2011).

Pertumbuhan berlangsung cepat terdiri dari fase membesar dan memanjang sel-sel dari
tanaman. Selanjutnya menyertakan bahwa pertumbuhan terjadi pada daerah meristem atau pada
pangkalan yang mempunyai kambium. Pada tanaman tingkat tinggi regulasi dan koordinasi dari
metabolisme, tumbuh dan morfogenesis sangat tergantung pada suatu senyawa kimia antar
bagian tanaman satu dan lainnya. Ada suatu messenger kimia yang berperan pada pembentukan
dan pertumbuhan berbagai organ tanaman. Pertumbuhan & perkembangan dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor Internal yaitu zat pengatur tumbuh dan fitokrom, dan faktor eksternal yaitu
suhu, cahaya, gravitasi, dan panjang hari. Dalam hal ini juga ada faktor luar yang mempengaruhi
senyawa tersebut seperti cahaya atau gravitasi terutama pada distribusi senyawa/substasi
tersebut. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah
nutrisi. Konsep dari komunikasi intra seluler mirip yang dipelajari pada hewan dan substasi ini
dikenal sebagai hormon yang akan berinteraksi dengan protein khusus atau aseptor. Pada
tumbuhan ditemukan senyawa tertentu yang memberi sinyal yang disebut sebagai hormone.

Pertumbuhan tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks,


umumnya termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Kenaikan linear,
pertambahan berat, kenaikan ukuran, pembelahan sel dan pembesaran sel, penambahan
biomassa. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian
diri antara genetik dan lingkungan (Yulisma, 2011).

Tumbuhan berbiji memiliki tubuh yang berkembang dengan baik serta menampakan
spesialisasi struktur dan fungsi sebagai hasil dari peristiwa diferensiasi. Diferensiasi pada tubuh
tumbuhan terjadi baik secara eksternal dan internal. Diferensiasi eksternal membentuk organ –
organ tubuh, sedangkan diferensiasi internal membentuk berbagai macam sel, jaringan, dan
sistem jaringan. Pada tubuh tumbuhan terdapat tiga organ vegetatif utama yaitu akar, batang dan
daun.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal : Kamis 22 Oktober 2020

Waktu : 07.30 - Selesai

Tempat : Rumah

3.2 Alat dan Bahan

 Polybag
 Tanah
 Pupuk Urea (N) dan Pupuk P (SP – 36)
 Benih Jagung
 Benih Kacang Hijau
 Sekop

3.3 Cara Kerja

a) Menyiapkan polybag dan mengisi polybag dengan tanah sebanyak ¾ bagian.


b) Menanam benih monokotil/dikotil sebanyak 3biji per polybag dalam 1 lubang dengan
kedalaman 4cm.
c) Menunggu selama 1 minggu.
d) Setelah 1 minggu, Memberi pupuk Urea (N) sebanyak dan Pupuk P (SP-36) sebanyak
1gram/polybag.
e) Memberikan Pupuk Urea (N) yang kedua setelah tanaman berumur 20-25 hari sebanyak
2 gram/polybag.
f) Mengamati pertumbuhan tanaman meliputi, tinggi tanaman / panjang tanaman, jumlah
daun, jumlah cabang, diameter batang.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Tanaman Kacang Hijau

Minggu ke- Ulangan panjang tanaman Jumlah daun Diameter


Minggu ke-1 1. Bibit - - -
2. Tumbuh tunas - - -
3. - 2 cm - -
4. Tunas memanjang 8 cm - 0,1 cm
5. Tumbuh daun 12 cm 2 0,1 cm
6. - 16 cm 2 0,1 cm
7. - 18 cm 2 0,1 cm
Minggu ke-2 1. - 18 cm 2 0,1 cm
2. Tumbuh cabang 19 cm 2 0,1 cm
3. - 20 cm 2 0,1 cm
4. - 21 cm 2 0,1 cm
5. Tumbuh daun baru 22 cm 3 0,1 cm
6. - 23 cm 3 0,1 cm
7. - 24 cm 3 0,1 cm
Minggu ke-3 1. Tumbuh daun baru 24 cm 4 0,1 cm
2. - 24 cm 4 0,1 cm
3. - 25 cm 4 0,1 cm
4. Tumbuh daun 25 cm 5 0,1 cm
5. - 26 cm 5 0,1 cm
6. - 27 cm 5 0,1 cm
7. - 27 cm 5 0,1 cm
Tanaman Jagung

Minggu ke- Ulangan panjang tanaman Jumlah daun Diameter

Minggu ke-1 1. Bibit - - -

2. - - - -

3. Muncul tunas - - -

4. Tunas tumbuh 2 cm - 0,1 cm

5. Tumbuh daun 8 cm 2 0,1 cm

6. - 14 cm 2 0,2 cm

7. Tumbuh daun baru 20 cm 3 0,2 cm

Minggu ke-2 1. Panjang bertambah 23 cm 3 0,2 cm

2. - 24 cm 3 0,2 cm

3. Tumbuh daun 26 cm 4 0,2 cm

4. Diameter bertambah 28 cm 4 0,3 cm

5. Tumbuh daun 31 cm 5 0,3 cm

6. - 32 cm 5 0,3 cm

7. - 33 cm 5 0,3 cm

Minggu ke-3 1. Panjang bertambah 35 cm 5 0,3 cm

2. - 36 cm 5 0,3 cm

3. Diameter bertambah 38 cm 5 0,4 cm

4. - 38 cm 5 0,4 cm

5. Diameter bertambah 39 cm 5 0,5 cm

6. Diameter bertambah 41 cm 5 0,6 cm

7. - 42,5 cm 5 0,6 cm
3.2 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan pada tanaman Kacang Hijau pada minggu ke-1 di hari ke 2 sudah
mulai tumbuh tunas, di hari ke 4 Tunas tersebut sudah mulai memanjang hingga 8cm dan
berdiameter 0,1cm, di hari ke 5 sudah mulai tumbuh daun sebanyak 2 helai. Sampai hari ke 7
panjang tanaman menjadi 18cm dan mempunyai 2 helai jumlah daun. Pada minggu ke-2 di hari
ke 2 mulai bertumbuh cabangnya dan tanaman memanjang menjadi 19cm, sedangkan jumlah
daunnya masih sama yaitu 2 helai. Di hari ke 5 tumbuhlah daun baru menjadi ada 3 helai dan
memanjang lagi menjadi 22cm. Hingga hari ke 7 panjang menjadi 24cm, daun berjumlah 3 helai
dan diameter masih tetap 0,1cm. Pada minggu ke-3 di hari ke 1 muncul daun baru, jadi total daun
menjadi 4 helai dan panjangnya tetap 24cm. Di hari ke 4 tumbuh daun kembali menjadi 5 helai
dan panjang bertambah menjadi 25cm. Di hari ke 7 panjang menjadi 27cm sedangkan jumlah
daun tetap 5 helai dan diameter tetap 0,1cm.

Berdasarkan pengamatan pada tanaman Kacang Hijau pada minggu ke-1 di hari ke 3
mulailah munvul tunas, di hari ke 4 tunas tersebut tumbuh menjadi 2cm dan tanaman
berdiameter 0,1cm. Di hari ke 5 mulai tumbuh daun sebanyak 2 helai dan panjang tanaman
menjadi 8cm. di hari ke 6 diameter bertambah menjadi 0,2cm. Dan di hari ke 7 tumbuh daun
baru lagi menjadi 3 helai dan panjang menjadi 20cm. Minggu ke-2 pada hari he 3 tumbuh daun
menjadi ada 4 helai dan panjang bertambah menjadi 26cm. Di hari ke 4 diameter bertambah
menjadi 0,3cm. di hari ke 5 tumbuh daun lagi menjadi 5 helai dan panjang menjadi 31cm.
Sampai hari ke 7 panjang bertambah menjadi 33cm sedangkan jumlah daun tetap 5 helai dan
diameter tetap 0,3cm. Pada minggu ke-3 pada hari ke 3 diameter bertambah menjadi 0,4cm dan
panjang menjadi 38cm. Di hari ke 5 Diameter juga bertambah kembali menjadi 0,5cm dan
panjang menjadi 39cm. Di hari ke 6 lagi lagi diameter bertambah yaitu menjadi 0,6cm dan
panjang menjadi 41cm. Pada hari ke 7 memanjang menjadi 42,5cm sedangkan jumlah daun
tetap 5 helai serta diameter tetap 0,6cm.

Berdasarkan pengataman yang dilakukan pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena


organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga
dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan biologis
terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertambahan volume sel dan
pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa dan akumulasi
protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel (Sukarman, 2011).
Tanaman monokotil dalam pertumbuhanya berbeda dengan tanaman dikotil, tumbuhan
monokotil tumbuh dengan cara penebalan karena tidak mempunai cambium. Sedangkan pada
tumbuhan dikotil pertumbuhan terjadi akibat adanya aktivitas cambium. Kambium memegang
peranan peranan penting untuk pertumbuhan diameter batang. Kambium tumbih ke arah dalam
membentuk xylem, dan tumbuh ke arah luar membentuk floem. Dalam pertubuhan dan
perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel (Ardra, 2019).

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :

a) Tanaman kacang hijau (dikotil) berkeping dua, tanaman jagung (monokotil)


berkeping satu
b) Tanaman dikotil dan monokotil dapat dilihat perbedaanya dari bentuk daun, bentuk
batang, dan akar
c) Pada tanaman monokotil tidak ada cabang pada batang melainkan ruas
d) Tanaman dikotil memiliki cabang pada batangnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ardra . 2019. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN.


https://ardra.biz/topik/pertumbuhan-pada-tumbuhan-dikotil/. Diakses pada tanggal 15 November
2020 pukul 19.00 WIB

Soekarto. 2014. Hubungan Jumlah Baris-Baris Kacang terhadap Pertumbuhan. Jurnal Ilmiah
Pertanian. Vol. 1(4):66-69.

Solikin. 2013. “Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif (Stachytarpeta jamaicensis (L). Vahl)”.
Jawa Timur: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-LIPI

Sukarman. 2011. Karakter Morfologi dan Fisiologi Tanaman. Jurnal Ittri. Vol.9(5):67-72

Widyastuti, T. 2018. Teknologi Budidaya dan Agribisnis Tanaman Hias. Mine. Yogyakarta.

Yulisma. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung pada Berbagai Jarak
Tanaman. Jurnal Penelitian Tanaman Pangan. Vol.30(3):197-203.

Anda mungkin juga menyukai