Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM KOMUNIKASI AGRIBISNIS


ACARA 2: INTERVIEW DENGAN PETUGAS PENYULUH LAPANG

Disusun Oleh :

Okky Ihzan Satria P 19024010109

Robby Anjarwanto 19024010113

Britannia Abigail R 19024010118

Maharani Nur R A 19024010122

Salma Aqila P 19024010124

Golongan U2/Kelompok 1

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2020
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, mendefinisikan penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraanya
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan
demikian penyuluhan pertanian mengambil peranan yang sangat penting terhadap
pembangunan pertanian di Indonesia karena dengan adanya kegiatan penyuluhan
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku utama dan pelaku usaha serta
melestarikan lingkungan hidup (Erna dkk, 2015).
Tujuan penyuluhan adalah terwujudnya perubahan perilaku melalui proses
pendidikan. Esensi dari perubahan perilaku adalah hasil dari interaksi dua komponen
kekuatan yakni pendukung perubahan dan penghambat perubahan. Pengaruh interaksi
dari dua kekuatan tersebut membentuk dan mengontrol karakteristik perubahan yang
diklasifikasikan sebagai pasif, dinamis, dan semi dinamis. Beberapa hal yang menjadi
gambaran penyuluhan antara lain kegiatan yang diwali praktek kemudian dihubungkan
secara teori atau pemahaman dasar, kurikulumnya fleksibel tergantung pada kebutuhan
sasaran, sasarannya bersifat heterogen dan memiliki tujuan yang bervariasi, dan
pengajarannya bersifat horizontal dan berorientasi pada masalah atau kebutuhan sasaran
(Yunasaf, 2011).
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) merupakan petugas dari Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) kabupaten/kota yang
diperbantukan untuk memberikan pengarahan, pembinaan, dan penyuluhan di bidang
pertanian dengan basis administrasi kecamatan. ebelum membina, Penyuluh Pertanian
Lapangan perlu melakukan pendekatan dengan memahami kemampuan kelompok
maupun perorangan agar materi yang disampaikan kepada petani dapat dicerna dengan
baik oleh petani. Selanjutnya diadopsi dengan baik agar petani senantiasa meningkatkan
efisiensi usaha pertaniannya. Penyuluh Pertanian Lapangan dibekali kemampuan meliputi
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sebagai pengajar.
Penyuluahan membutuhkan pola komunikasi kepada manusia dalam berinteraksi
dengan manusia lainnya sebagai makhluk social. Demikian pula petugas penyuluh
lapangan membutuhkan pola komunikasi yang efektif sehingga dapat mudah
menyampaikan informasi mengenai pertanian kepada masyarakat, sehingga dalam hal ini
petugas penyuluhan lapangan (PPL) pertanian sangat penting menggunakan bahasa yang
tepat dan mudah dipahami untuk menyampaikan informasi yang tidak luput dari
komunikasi Karena Bahasa merupakan hasil dari sebuah kreatifitas, sehingga untuk
mancapai pola komunikasi yang efektif terjadi apabila setiap individu mencapai
pemahaman bersama, merangsang untuk melakukan tindakan, dan mendorong orang
untuk berpikir dengan cara baru (Hariani dkk, 2012).
Kegiatan Praktikum lapang Komunikasi pertanian bertujuan untuk memberikan
pengalaman dan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kegiatan penyuluhan di
lapang dan aktivitas komunikasi yang dibangun antara penyuluh dan petani.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan wawancara dengan
petugas penyuluh lapang mengenai jalannya penyuluhan di ……

I.2 Tujuan Praktikum


Tujuan Praktikum ini agar dapat mengerti dan memahami tentang tugas pokok
petugas penyuluhan pertanian lapangan secara langsung serta mencari informasi kendala
petani.

I.3 Teknis Pelaksanaan Praktikum


1. Masing-masing kelompok disebar dan mengikuti program penyuluhan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dengan terlebih
dahulu menyelesaikan perijinan dan administrasi dengan pihak-pihak lain yang
terkait.
2. Masing-masing kelompok mengubungi PPL ditingkat kecamatan yang telah ditunjuk
oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta mengajukan perjajian
dengan PPL.
3. Kelompok melakukan interview dengan PPL menggunakan kuiseoner.
4. Kelompok mahasiswa mengumpulkan laporan mingguan yang ditandatangani oleh
ketua kelompok dan disahkan oleh pengampu praktikum.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Erna dkk. 2015. Praktik Lapang Penyuluhan dan Pembangunan Pertanian. Fakultas Pertanian.
Universitas Halu Oleo. Kendari.
Hariani dkk. 2012. Pola Komunikasi Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Terhadap Petani
Cengkeh Di Desa Wa Ode Buri Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Halu Oleo.
Yunasaf, U dan D.S. Tasripin. 2011. Peran Penyuluh dalam Proses Pembelajaran Peternak
Sapi Perah di KSU Tandangsari Sumedang. Fakultas Peternakan Universitas
Padjajaran. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai