Oleh :
GUSLIN
NIM. D1E119045
Proposal
Oleh :
GUSLIN
NIM. D1E119045
Nim : D1E119045
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ima Astuty Wunawarsih, S.P., M.Si Ir. Tjandra Buana, M.Si.
NIP.19741227 200812 2 001 NIP.19601207 198902 1 004
Mengetahui,
Ketua Jurusan /Program Studi Penyuluhan Pertanian
Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
proposal ini. Tak lupa pula sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Rasullulah
Saw sebagai penyempurna akhlak dan pembawa kabar bahagia bagi orang-orang
yang beriman.
Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademik
pada Program Studi Penyuluhan Pertanian Universitas Halu Oleo. Penulis menyadari
didapatkan. namun, atas bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak serta
motivasi yang tiada henti-hentinya disertai harapan yang optimis sehingga proposal
Ucapan terima kasih pula kepada IbuDr. Ima Astuty Wunawarsih, S.P.,
M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Ir. Tjandra Buana, M.Si. selaku pembimbing
II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam mengarahkan penulis dalam
penyusunan proposal penelitian ini. Selain itu, ucapan terimakasih pula kepada
teman-teman dan semua pihak atas segala doa, bantuan dan dukungan yang telah
diberikan.
Kendari,
Penulis
I. PENDAHULUAN
berbagai elemen atau faktor penunjang pada sektor pertanian. Salah satu elemen
pertanian yang dilakukan bertujuan untuk mempercepat proses adopsi teknologi baru
oleh petani.
sehingga interfensi pemerintah dalam penyusunan pesan dan strategi adopsi inovasi
pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil
orang dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan
balik dengan segera (Devito 1997). Program penyuluhan pertanian yang di lakukan
penyuluh bertujuan untuk mewujudkan dasar penyuluhan pertanian yaitu membantu
perilaku yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap para petani kecil untuk
maupun represif.
Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide,
dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini
dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk
orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara
memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. Komunikasi adalah salah satu
bagian dari hubungan antar manusia baik individu maupun kelompok dalam
Puuwatu Kota Kendari dimana dalam mengusahakan kegiatan usahatani petani tidak
tajam, memanfaatkan waktu yang efisien dan hasil distribusi pertanian dapat merata.
untuk merubah sikap dan perilakunya dalam menerima informasi demi keberhasilan
usahatani yang di usahakan bersama keluarganya, yaitu tidak terlepas dari peranan
dengan orang lain, bila kita ingin berinteraksi dengan orang lain maka pola
kamunikasi amat diperlukan sehingga infomasi apa yang ingin kita sampaikan dapat
peningkatan produksi usahatani sayuran yaitu dengan cara berkomunikasi yang baik
dan kerja sama antara Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dengan petani itu sendiri,
sebagai upaya percepatan sasaran sehingga tujuan dari komunikasi tersebut dapat
Lapangan (PPL) dalam proses komunikasinya adalah perilaku yang berbeda-beda dari
setiap petani. Hal ini disebabkan karena perbedaan karakteristik, umur, tingkat
oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), sehingga umpan balik (feed back) dari
Menurut Rogers dan Kincaid (1981) tujuan penelitian pola komunikasi adalah
untuk memahami fenomena secara umum mengenai interaksi manusia dalam sistem
khususnya petani sayuran yang ada di Kelurahan Tobuha Kecamatan Puuwatu Kota
Kendari melalui pembinaan dan penyuluhan, dan pada akhirnya petani yang bekerja
dengan petani maka semakin banyak informasi usahatani yang dipertukarkan maka
semakin bertamba pula tingkat pengetahuan petani sayuran yang ada di lokasi
tersebut.
dalam penyampaian infomasi kepada petani sayuran. Dari fenomena yang terjadi di
lapangan bahwa dalam proses penyampaian informasi sangat dibutuhkan adanya pola
komunikasi yang baik antara Penyuluh Petanian Lapangan (PPL) karena ingin
pengetahuan yang baik bagi setiap individu, namun kebutuhan pola komunikasi
ditunjang dengan arus pola komunikasi, karena tanpa adanya pola komunikasi yang
terstruktur penyampaian pesan pun tidak akan tersampaikan dengan baik. Pengertian
pola komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu
orang ke orang lain. Pola Komunikasi terdiri atas 3 macam yaitu pola komunikasi
satu arah yaitu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.
Kedua, pola komunikasi dua arah yaitu komunikator (PPL) dan komunikan (petani)
menjadi saling tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka, komunikator pada tahap
pertama menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling bergantian fungsi,
namun pada hakekatnya yang memulai percakapan adalah komunikator utama yaitu
penyuluh. Ketiga pola komunikasi multi arah yaitu proses komunikasi terjadi dalam
satu kelompok yang lebih banyak di mana komunikator dan komunikan akan saling
bertukar pikiran.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
3. Sebagai bahan masukan informasi yang bermanfaat bagi pihak terkait yang
membutuhkan
II. TINJAUAN PUSTAKA
yang selanjutnya akan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Melalui peran
keterampilan, sikap dan kemandirian agar mereka mau dan mampu, sanggup dan
komponen besar yaitu (1) penyuluh, sebagai “change agent” (agen pembaharu)
dan petani, sebagai “target group” (kelompok sasaran), atau yang dalam istilah
saat ini disebut pelaku utama dan pelaku usaha. Keterlibatan kedua komponen
tersebut pada intinya akan sangat menentukan keberhasilan tujuan yang telah
perilaku 10 petani. Perlu adanya interaksi yang cukup erat antara keduanya,
pelaku pembangunan pertanian yang tangguh, berarti lebih baik, berusaha tani
serta peran lain yang berhubungan langsung dengan kegiatan petani secara
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
petani, agar mau mengubah cara berfikir, cara kerja dan cara hidupnya yang lama
dengan cara-cara yang lebih baru sesuai dengan perkembangan zaman dan
teknologi pertanian.
yang disampaikan. Jika pesan yang disampaikan penyuluh dapat diterima dan
diterapkan masyarakat desa dengan baik dan sukarela, berarti tugas penyuluhan
kredibilitas penyuluh.
Penyuluhan yang di maksud dalam hal ini adalah fungsi pemerintah dengan
petani dengan sistem dua arah (two traffic). Oleh sebab itu, kinerja penyuluh
harus terarah dan berfokus pada pemecahan maslah petani yang dihadapi oleh
bekerja memelihara tanaman dan atau hewan untuk diambil manfaatnya guna
individu yang dapat dilihat dari perilaku yang nampak dalam menjalankan
bahwa petani adalah warga negara Indonesia perseorangan dan atau beserta
profesi yang lebih spesifik dari profesi yang lain. petani merupakan profesi yang
pangan dan kehidupan mereka sehari – hari, hampir diseluh konsep budaya
didominasi oleh pertanian rakyat. Dengan demikian, peranan dan sumber daya
manusia sebagai produsen utama dapat ditinjau dalam 3 aspek, yaitu: a) Petani
sebagai pekerja usaha tani (cultivator) b) Petani sebagai pemimpin usaha tani
banyak belajar dari sesama petani. Karena itulah petani yang juga inovator dalam
bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
peralatan yang bersifat tradisional dan modern. Petanian adalah suatu kegiatan
rakyat keluarga yaitu dimana produksi bahan makanan utama seperti beras,
sayuran dan buah-buahan. Petani yaitu petani pemilik adalah petani memiliki
lahan dan memberikan lahan kepada orang lain untuk di olah, petani penggarap
yaitu petani yang menggarap atau mengejerkan lahan orang lain. Jadi antara
petani pemilik dan pengap terjadi kesepakatan atau interaksi yang membentuk
2.1.4. Sayuran
tanaman budidaya yang terdiri dari tanaman sayuran buah, tanaman sayuran daun
sumber gizi mikro yang sangat berperan penting bagi tubuh dan dapat menjaga
kestabilan tekanan darah dan kadar kolestrol darah, sehingga jika tidak
mengonsumsinya tubuh akan menjadi lemah yang pada akhirnya akan menganggu
(Candrawati dkk, 2014). Sayuran merupakan bahan makanan yang berasal dari
dimakan dan dijadikan sayur adalah daun, batang, bunga dan buah muda sehingga
dapat dikatakan bahwa semua bagian tumbuhan dapat dijadikan sayur
(Sumoprastowo, 2000).
kandungan aneka vitamin, karbohidrat dan mineral pada sayur tidak dapat
serat serta tidak mengandung lemak dan kolesterol. Sayuran daun berwarna hijau,
dan sayuran berwarna jingga seperti wortel dan tomat mengandung lebih banyak
berwarna hijau disamping itu kaya akan kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin
daun kacang, daun katuk dan daun pepaya. Semakin hijau warna daun, semakin
khasiat bagi kehidupan manusia. Sayur mempunyai fungsi yang sama dalam
tubuh yaitu sebagai penyedia vitamin dan mineral. Di dalam sayuran hijau dan
kuning juga terdapat karotenoid dimana bila kita hanya sedikit mengonsumsi
antioksidan yang banyak terdapat dalam sayuran juga sangat penting di dalam
melawan radikal bebas dan zat-zat karsinogenik (Gusti, 2004). Sayur juga
dikonsumsi untuk memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan
karena biasanya sayur dihidangkan dalam bentuk kuah. Dianjurkan sayuran yang
dikonsumsi setiap hari terdiri dari campuran sayuran daun, kacang-kacangan dan
sayuran berwarna jingga. Porsi sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan
sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 150 – 200 gram (Almatsier, 2004).
hortikultura dan menjadi bagian dari menu makan keluarga Indonesia. Sayuran
nabati).
dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada saat sekarang ini, kesadaran manusia
akan kesehatan sudah mulai bertumbuh dilihat dari permintaan akan komoditas
Indonesia. Hal ini terjadi karena tinnginya daya beli konsumsi masyarakat
terhadap sayuran. Sayuran adalah bahan pertanian yang mudah rusak dan busuk
dengan waktu yang singkat dibandingkan dengan produk hotikultura yang lain.
Sehingga kualitasnya menurun bahkan tidak bisa dikonsumsi lagi. Hal ini
membuat pasar harus sealalu memasok sayuran segar satiap hari dengan jumlah
sayuran dapat berkembang di daerah yang memiliki suhu udara yang dingin atau
berada pada dataran tinggi. Dalam pertanian, terutama petani yang sentral utama
tomat, sawi, kol, onclong (daun bawang) cabai rawit, cabai, terong, bayam,
kangkung dan masih banyak lainnya yang ditanam oleh petani sayur.
pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas
komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua
belah pihak untuk saling mengerti. Secara harafiah, definisi komunikasi adalah
interaksi antaradua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau
diterima oleh orang lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa
dilakukan dengan bahasa tubuh atau menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.
maksudnya sama, yaitu system yang terdiri atas berbagai komponen yang
masyarakat. Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu peraturan)
yang biasa di pakai untukmembuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian
dari sesuatu, khususnya jika yang di timbulkan cukup mencapai suatu sejenis
untuk pola dasar yang dapat di tunjukan atau terlihat. Menurut Hutagalung
(2015), terkait komunikasi persuasive ada tiga faktor penting yang perlu
diperhatikan, yaitu:
rasatakut pada penerima pesan juga merupakan unsur yang tak kalah penting
dalamkomunikasi persuasif. Membangkitkan rasa takut merupakan salah satu
lebih mudah dipersuasifdari pada yang lain. Dalam hal ini, orang dengan
harga diri tinggi. Bahwa orangyang memiliki harga diri rendah akan
orang yang memiliki harga diri rendahkarena tidak dapat menghargai opini
Hal yang bertolak belakang terjadipada orang yang memiliki harga diri yang
mudah dipersuasif.
dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu hal yang sangat mendasar dalam
berbagi informasi.
satu bagian dari hubungan antar manusia baik individu maupun kelompok dalam
sejumlah orang dimana seorang menyatakan sesuatu kepada orang lain, jadi yang
terlibat dalam Komunikasi itu adalah manusia itu. Komunikasi berawal dari
gagasan yang ada pada seseorang, gagasan itu diolahnya menjadi pesan dan di
kirimkan melalui media tertentu kepada orang lain sebagai penerima. Penerima
pesan, dan sudah mengerti pesannya kepada pangirim pesan. Dengan menerima
tanggapan dari si penerima pesan itu, pengirim pesan dapat menilai efektifitas
oleh orang yang di kirimi pesan itu. Pola komunikasi dibagi menjadi tiga yaitu,
komunikasi satu arah, komunikasi dua arah dan komunikasi multi arah. Menurut
media, tanpa ada umpan balik dari Komunikan dalam hal ini Komunikan
2. Pola Komunikasi dua arah atau timbal balik (Two way traffic
langsung.
3. Pola Komunikasi multi arah yaitu Proses komunikasi terjadi dalam satu
sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang yaitu
pikirankomunikator.
yangbukan bahasa, merupakan isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata,
kepala, bibir, tangan dan jari. Selain itu gambar juga sebagai lambing
pengadilan dan tempat-tempat umum yang dihadiri oleh rakyat menjadikan pesan
atau pendapat yang dia lontarkan menjadi dihargai orang banyak. Berdasarkan
model komunikasi yang didasarkan atas tiga unsur yaitu: komunikator, pesan,
komunikan.
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media media pertama. Karena proses
Salah satu bagian yang dapat memaknai pola komunikasi secara lebih
konkret dapat dilihat dari keberadaan pola komunikasi berdasarkan pada arah
media, tanpa ada umpan balik dari komunikan, dalam hal ini komunikan
2. Pola komunikasi dua arah atau timbal balik (Two Way Traffic
Communication)
terjadi saling tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka. Namun pada
suatu kelompok yang lebih banyak dimana komunikator dan komunikan akan
saling bertukar pikiran secara logis. Berdasarkan arah aliran pesannya, pola
komunikasi dapat dimaknai pada tiga bagian utama sebagaimana dijelaskan di
bahwa aliran informasi dapat terjadi dengan tiga cara, antara lain:
serangkaian transaksi.
kombinasi atau gabungan, maka tidak dapat ditentukan mana yang akan
terjadi terlebih dahulu. Pada awalnya, bisa saja pesan atau informasi
pilihan dari sekian banyak alternatif perlu didasari pertimbangan mengenai siapa
komunikan yang akan dituju. Komunikan media surat, poster, atau papan
pengumuman akan berbeda dengan komunikan surat kabar, ra dio, televisi, atau
media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (mass media) dan media
(Arifin 2006), Sirkular secara harfiah berarti bulat, bundar atau keiling.
Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya
komunikasi. Dalam pola komunikasi yang seperti ini proses komunikasi berjalan
Dimensi pola komunikasi terdiri dari dua macam, yaitu pola yang
berorientasi pada konsep dan pola yang berorientasi pada sosial yang mempunyai
arah hubungan yang berlainan. Sunarto (2006), Tubbs dan Moss mengatakan
bahwa “pola komunikasi atau hubungan itu dapat dicirikan oleh: komplementaris
atau simetris. Dalam hubungan komplementer satu bentuk perilaku dominan dari
tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar kesamaan. Dominasi bertemu
dengan dominasi atau kepatuhan dengan kepatuhan” Moss dan Tubbs (2001), di
sini kita mulai melihat bagaimana proses interaksi menciptakan struktur sistem.
Bagaimana orang merespon satu sama lain menetukan jenis hubungan yang
mereka miliki.
Dari pengertian di atas maka suatu pola komunikasi adalah bentuk atau
pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan
melihat keadaan dan situasi real di lapangan hanya 2 pola komunikasi yang dapat
dikategorikan baik untuk dilakukan karna 2 pola komunikasi ini memiliki umpan
Pola komunikasi dua arah atau timbal balik adalah dimana komunikator
dan komunikan saling terjadi interaksi sehingga terjadi tukar fungsi, komunikator
pada tahap awal yaitu menjadi komunikan dan pada tahap selanjutnya saling
terjadi proses dialogis, serta umpan balik yang terjadi secara langsung maupun
tidak langsung. Contohnya seorang pidato calon kepala desa saat menyampaian
visi dan misinya. Pola komunikasi dua arah tentunya juga memiliki kekurangan
serta kelebihan tersendiri dimana kelebihan dari dua arah ini adalah:
dan penerimaan informasi yang diakibatkan adanya umpan balik yang sering
saat itu juga dikarenakan banyak nya factor petimbangan sebelum keputusan
itu diambil dan disepakati, tetapi komunikasi dua arah ini dapat menjadi tidak
adanya titik terang pada suatu masalah dikarenakan banyaknya pemikiran
Pola komunikasi multi yaitu dimana proses komunikasi akan terjadi dalam
sebuah kelompok yang lebih banyak dimana komunikator dan komunikan akan
saling bertukar pikiran secara dialogis, contohnya seperti diskusi antar anggota
rapat. Keuntungan dan kelemahan komunikasi kesegala arah hampir sama dengan
komunikasi dua arah, yang membedakannya adalah dalam komunikasi dua arah,
segala arah, komunikator dan komunikanya lebih dari dua orang. Pada
komunikasi yang lebih banyak digunakan adalah “komunikasi linier (satu arah)”,
dalam arti tidak adanya kesempatan yang diberikan kepada setiap pelaku untuk
informasi jika ada inovasi yang dihasilkan oleh petani bahkan mereka hanya
bersifat rasional yaitu pengetahuan yang dapat menembus hakikat dari segala
sesuatu, sedangkan pengetahuan indra yaitu hanya memahami bentuk lahir dari
segala sesuatu.
adalah tahu, paham, analisis, sintesis dan evaluasi. Menurut (Retnaningsih, 2016)
hasil dari tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap
1. Tahu (know)
menyatakan.
2. Memahami (comprehension)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai suatu
yang telah paham tentang pelajaran atau materi yang telah diberikan dapat
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek tersebut
yang lain.
4. Analisis (Analysis)
5. Evaluasi (evaluation)
keputusan.
petani dalam penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah di Subak
penggunaan jenis pupuk, ketepatan waktu pemupukan, penggunaan dosis pupuk dan
cara pemupukan. Altalb & Filipek (2016) bahwa tingkat pengetahuan petani terhadap
perluasan pertanian berada pada tingkat medium atau sedang. Menurut Sormin et al
(2013), tingkat pengetahuan petani terhadap manfaat lahan padi sawah dapat ditinjau
dari manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat bawaan dan fungsi dari lahan
padi sawah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam penelitian
Guntoro (2017) adalah tingkat pendidikan, keikutsertaan dalam kelompok tani, usia,
dan pengalaman dalam bertani. Regresi linier berganda digunakan sebagai alat
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Dari penelusuran pustaka
yang dilakukan penulis, studi relevan dari hasil-hasil penelitian terdahulu yang terkait
dengan aspek fokus tema yang di teliti pada penelitian ini antara lain adalah sebagai
berikut:
Pola komunikasi merupakan bentuk atau cara kerja penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan. komunikasi adalah suatu hal yang sangat mendasar
dalam kehidupan sehari-hari, bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi
terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh informasi yang
pola pikir dan memberikan informasi penting kepada petani yang bertujuan untuk
pertanian merupakan agen bagi perubahan perilaku petani, yaitu mendorong petani
merubah perilakunya menjadi prtani dengan kemampuan yang lebih baik dan mampu
lebih baik. Sehingga penyuluh pertanian memiliki peran yang sangat penting bagi
Pola komunikasi yang digaunakan yaitu 1. Komunikasi satu arah 2. Komunikasi dua
arah dan 3. Komunikasi multi arah informasi kepada petani mengenai teknologi yang
menyelesaikan masalah yang dihadapi saat ini, dalam proses penyuluhan ini
terjadinya pola komunikasi terhadap penyuluh dan petani. Ada tiga pola komunikasi,
komunikasi satu arah, dimana penyuluh menyampaikan pesan kepada petani tanpa
adanya timbal balik, pola komunikasai dua arah dimana penyuluh menyampaikan
pesan kepada petani dan petani pun menyampaikan pesan kepada penyuluh, dan
komunikasi multi arah. Setelah terdapat hubungan pola komunikasi antara penyuluh
pertanian dengan petani sayuran terkait pola komunikasi yang digunakan maka
tingkat pengetahuan petani dalam memahami informasi yang disampaikan oleh
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
Pola Komunikasi
(Effendy 1989)
Tingkat Pengetahuan
1. Tahu (know)
2. Memahami
(comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Evaluasi (evaluation)
: Mempengaruhi
: Meliputi
: Berhubungan
2.4. Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
(Dewasiri, N. J., et. Al., 2018). Adapun hipotesis penelitian pada penelitian ini
sebagai berikut:
Kendari. Rencana penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Juni 2023. Penentuan
Puuwatu Kota Kendari yang masyarakatnya mayoritas petani sayuran dan belum
dilakukan penelitian dengan topik yang sama mengenai hubungan pola komunikasi
3.2.1. Populasi
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan. tetapi jika populasinya lebih besar
dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya
Kota Kendari.
i. Sampel
Sugiyono (2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun menurut Umi Narimawati (2010) sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan
dalam penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diambil
Karena sampel penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan petani sayuran dalam
penelitian kurang dari 100 orang, maka penentuan jumlah sampel menggunakan
bahwa sampel pada penelitian ini ialah 1 orang penyuluh pertanian lapangan
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari
tempat objek penelitian yang dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada
2. Data sekunder, yaitu data yang menjadi penunjang dalam penelitian seperti
jawaban responden dengan menggunakan skala likert. Skor yang ditentukan yaitu:
5 = SS (Sangat Setuju)
4 = S (setuju)
3 = N (Netral)
2 = TS (Tidak Setuju)
penelitian.
4. Studi pustaka yaitu pengumpulan data dengan cara mencari literatur melalui
dilakukan.
dasarnya merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja atau beratribut/sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyao variasi tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk dikaji dan menarik sebuah kesimpulan. Variabel yang
Meliputi; komunikasi satu arah, komunikasi dua arah dan komunikasi multi arah
2. Varibael dependen (terikat) pada penelitian ini adalah pengetahuan petani (Y1)
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang sedang diamati (Dewasiri, et
informasi secara lengkap mengenai suatu masalah atau fenomena yang terjadi di
lapangan.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau
menghasilkan data yang akurat dengan menggunakan skala Likert. Pada skala likert,
terdapat lima (5) alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden yaitu Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
(STS). Pilihan jawaban netral tidak digunakan agar responden menjawab secara
konsekuen dan untuk menghindari dengan jawaban yang tidak sesuai dengan
1. SS Sangat Setuju 5
2. S Setuju 4
3. RR Ragu-Ragu 3
4. TS Tidak Setuju 2
Instrumen penelitian pada penelitian ini meliputi dua variabel, yakni variabel
pola komunikasi (X1) dan tingkat pengetahuan petani (Y1) yang memiliki beberapa
pada 5 indikator. Untuk pernyataan pada masing-masing variabel dapat dilihat pada
penelitian. Adapun konsep operasional yang diginakan dalam penelitian ini adalah
sebegai berikut:
1. Pola komunikasi adalah bentuk atau model yang digunakan dua orang atau lebih
dalam proses penyampaian pesan sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami
3. Pola komunikasi dua arah adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan yang terjadi secara langusng dan saling tukar pendapat,
penyuluh meyampaikan pesan kepada petani sayuran dan petani sayuran juga
4. Pola komunikasi multi arah adalah proses komunikasi terjadi dalam satu
kelompok dalam hal ini komunikator dan komunikan saling bertukar pikiran
secara terbuka.
7. Pesan adalah informasi yang disampaikan oleh komunkator baik lisan maupun
permasalahan penelitian.
10. Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang
diteliti.
11. Sampel adalah sebagian dari narasumber untuk diambil dari keseluruhan objek
13. Tahu (know) adalah Pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat
14. Memahami (comprehension) Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat
dengan benar. Seseorang yang telah paham tentang pelajaran atau materi yang
16. Analisis (Analysis) adalah kemampuan seseorang atau petani sayur untuk
oleh penyuluh.
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah statistic. Guna
akan diukur oleh instrument/ kuisioner tersebut dalam mengolah data. Analisis data
Kendari dan hubungan pola komunikasi penyuluh pertanian dengan petani sayuran
yang diolah dengan menggunakan rumus interval kelas yang dikemukakan (Dewasiri,
R
I=
K
Keterangan:
I = Interval Kelas.
R = Rentang.
K = Banyaknya Kelas.
korelasi (Rank Spearman) dengan bantuan Software SPSS Versi 22. Tujuan dari
hubungan serta untuk melihat arah hubungan antar variabel. Adapun rumus korelasi
6∑ b i
2
ρ=1−
n ( n2−1 )
Keterangan:
n = Jumlah responden/sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Altalb, A. A. T., & Filipek, T. (2016). The Knowledge Level of Farmers Towards
Agricultural Extension In Lublin Province-Poland. International Journal of
Agricultural Extension and Rural Development Studies.3(1). 21–29.
Anwarudin, O., Sumardjo, S., Satria, A., & Fatchiya, A. (2020). Peranan Penyuluh
Pertanian Dalam Mendukung Keberlanjutan Agribisnis Petani Muda Di
Kabupaten Majalengka. Jurnal Agribisnis Terpadu, 13(1), 17.
Https://Doi.Org/10.33512/Jat.V13i1.7984
Arifin, anwar. 2006. Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Artawan, I. W. B., Astiti, N. W., & Sudarta, W. (2017). Tingkat Pengetahuan Petani
dalam Penggunaan Pupuk Organik dan Penerapannya pada Budidaya Tanaman
Padi Sawah. E-Journal Agribisnis Dan Agrowisata.6(4). 505–512.
Candrawati, E., Wiarsih, W., & Sukihananto, S. 2014. Ketersediaan Buah dan Sayur
dalam Keluarga Sebagai Strategi Intervensi Peningkatan Konsumsi Buah dan
Sayur Anak Usia prasekolah. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 2(3), 31-40.
Deddy, Mulyana. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengentar. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Iskandar, Y., & Sudrajat. (2014). Pengaruh Pengetahuan Petani Tentang Multifungsi
Lahan Sawah Terhadap Keinginan Petani Mempertahankan Kepemilikan Lahan
Sawah Di Koridor Yogyakarta-Magelang. Jurnal Bumi Indonesia.3(3). 1–10.
Jorgi, R. S., Gayatri, S., & Dalmiyatun, T. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Petani Dengan Efektivitas Pelaksanaan Program Kartu Tani Di Kabupaten
Semarang. AGRARIS: Journal Of Agribusiness And Rural Development
Research, 5(2), 88-98.
Naci Asria Pelu, (2020). Pola Komunikasi Pola Komunikasi Balai Penyuluhan
Pertanian Kecamatan Leihitu Melalui Penyebaran Informasi dalam Upaya
Meningkatkan Produksi Pertanian.
Neri Angela, (2021). Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian Pada Jeruk Sehat Di
Kelompok Tani Desa Sumbersekar Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Pembimbing Utama: Rikawanto Eko. Pembimbing Kedua: A. Yusuf Kholil.
Nida, K., & Wiwin, A. (2016). Kaitan Aspek Status Sosial Petani Sayur Terhadap
Jenis Sumber Informasi Yang Dimanfaatkan Di Kelurahan Lingkar Selatan
Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Jurnal Media Agribisnis (Mea), 1(1),
39–52.
Sormin, E. U., Supriana, T., & Sihombing, L. (2013). Analisis Tingkat Pengetahuan
Petani Terhadap Manfaat Lahan Padi Sawah Di Kabupaten Serdang Bedagai.
Journal on Social Economic of Agriculture and Agribusiness.1(1). 1–14.
Wawan, A dan Dewi M. 2016. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wirawan, I. Komang Adi, and Agustinus Nubatonis. 2019. “Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Sayuran Daun Oleh Rumah Makan Di Kecamatan
Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara.” Agrimor 4(1):1–3. doi:
10.32938/ag.v4i1.583.
Yohana Fransischa. 2017. Pola Komunikasi Dinas Pertanian Dengan Petani Terkait
Pranata Mengsa Dalam Meningkatkan Hasil Petani (Studi Kasus di Kabupaten
Klaten Provinsi Jawa Tengah). Jurnal. Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana.