Oleh
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS : C
MATA KULIAH : ILMU TERNAK PERAH
ASISTEN : SRI NELFINA NUR
Diajukan Kepada Fakultas Peternakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaikan Mata Kuliah lmu Ternak Perah pada Jurusan Peternakan
Oleh
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS : C
ASISTEN : SRI NELFINA NUR
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Koordinator Praktikum Asisten Praktikum
3
PERNYATAAN KEASLIAN
4
KATA PENGANTAR
lengkap praktikum Ilmu Ternak Perah dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
pihak yang telah membantu penulis dalam membuat laporan ini, serta
memberikan sumbangan saran dan kritik positif dan tentu saja dukungan
baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai isi materi maupun
kesempurnaan laporan ini. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan dengan hati
terbuka penulis senantiasa menantikan saran dan kritik positif dari para pembaca.
5
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL LUAR ...................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum ........................................................................ 3
1.3. Manfaat Praktikum ...................................................................... 3
BAB II. METODOLOGI PRAKTIKUM .................................................... 4
2.1.Waktu dan Tempat........................................................................ 4
2.2. Alat dan Bahan ............................................................................ 4
2.3. Prosedur Kerja ............................................................................. 5
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 6
3.1. Kambing PE................................................................................. 6
3.2. Manajemen Pemerahan pada Kambing PE ................................. 7
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 10
4.1. Kesimpulan ................................................................................. 10
4.2. Saran ............................................................................................ 10
6
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumentasi .................................................................................................12
2. Sampul .........................................................................................................13
3. Halaman Konsultasi .....................................................................................14
viii
I
memiliki prospek pengembangan yang baik. Walaupun belum terbukti secara ilmiah,
menyembuhkan berbagai penyakit pernapasan seperti asma dan TBC. Kambing perah
kambing PE, yang umunya masih dominan sebagai sumber daging dibandingkan dengan
Kambing PE adalah hasil dari persilangan kambing etawa yang berasal dari india
dengan kambing lokal (kambing kacang). Jenis kambing ini juga sudah tersebar
daging dan serta penghasil susu. Ciri-ciri dari kambing PE yaitu telinganya panjang dan
ternak perah khususnya pada bagian prosedural dan tatalaksana pemerahan. Pentingnya
dari manajemen pemeliharaan umum ternak perah dimana salah satu faktor keberhasilan
Pengaplikasian metode berguna untuk mencegah susu rusak, ternak menjadi sakit karena
mastitis dan penyakit lainya. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum
6
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum manajemen pemerahan ternak yaitu agar mahasiswa dapat
pada hari Jum’at, 24 Desember pukul 16:00 WITA - selesai, bertempat Laboratorium
Unit Ilmu Ternak Potong, Kerja dan Satwa Harapan, Jurusan Peternakan, Fakultas
8
Prosedur kerja pada praktikum Manajemen Pemerahan Pada Kambing Peranakan
3. Mencuci tangan sebelum melakukan pemerahan dengan air sebanyak 1000 ml yang
6. Mencelup kembali ambing kambing peranakan etawa dengan anti septik berdosis
tinggi, dimana perbandingan yang digunakan pada air sebanyak 100 ml dan anti
9
III. HASIL DAN PEMBAHAN
3.1. Kambing PE
dipelihara di Sulawesi Tenggara dan dapat menghasilkan susu sekitar 3 liter per
hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Wasiati (2018) yang menyatakan bahwa
kambing etawa atau di Indonesia lebih dikenal sebagai kambing Peranakan Etawa
dari peternak dalam membudidayakan kambing etawa meningkat pesat dari tahun
yaitu penghasil daging (tipe pedaging), penghasil susu (tipe perah), penghasil bulu
memiliki badan yang besar dan tinggi, memiliki telinga panjang terkulai ke bawah
serta dahi dan hidungnya cembung, dan memiliki tanduk yang pendek. Hal ini
1
0
sesuai dengan pendapat Ali dkk (2017) yang menyatakan bahwa kambing peranakan
etawa memiliki ciri-ciri yang tidak jauh berbeda dengan kambing etawa, yaitu
postur tubuh yang besar, telinga panjang menggantung, muka cembung, bulu di bagian
istilah pemerahan. Manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari perencanaan,
ditetapkan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sasongko et al (2012), yang
ambing dengan tujuan mendapatkan produksi susu yang maksimal dan terbagi atas 3
tahap meliputi tahap persiapan pemerahan, pelaksanaan pemerahan dan perlakuan pasca
ditunjang dari manajemen yang baik, kualitas bibit yang mumpuni, pakan yang
1
Sebelum melakukan pemerahan, pertama kali yang harus dilakukan adalah
pemeriksaan kesehatan ternak perah yang sedang laktasi. Pemeriksaan kesehatan ternak
perah pada kambing penting agar susu yang dihasilkan berkualitas dan tidak
mengandung bibit penyakit. Selain ternak perah yang harus sehat, peternak yang
memerah pun harus dalam penampungan susu harus terbuat dari bahan yang anti karat,
tahan lama, dan mudah dibersihkan. Bahan atau alat tersebut pada umumnya terbuat dari
stainless atau aluminium. Hal ini juga didukung oleh pendapat Ako (2013), yang
mengatakan bahwa persiapan yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum melakukan
menyediakan air hangat, mencuci tangan memakai antiseptik, melicinkan puting dan
Proses pemerahan diawali dengan membersihkan putting dengan air panas untuk
ditammpung diperah terlebih dahulu sebanyak 3 kali, tujuan dari metode tersebut ialah
untuk menghinndari kemungkinan adanya kotoran pada punting yang ditakutkan bakal
mencemari susu yang lain sehingga tidak aman dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan
Aritonang (2017), Proses tatalaksana pemerahan yang baik dimulai dari proses sanitasi
kandang yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kotoran yang dapat mencemari ambing
maupun puting, kemudian dilakukan penggiringan ternak menuju milking parlor untuk
diperah kemudian dilanjutkan dengan proses pencucian ambing dan puting, lalu dimulai
proses pemerahan dan kemudian diakhiri dengan pencelupan puting. Standar tersebut
selalu dilakukan untuk menjaga kualitas susu dan kesehatan ternak perahnya itu sendiri.
2
Pemerahan dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu dengan tangan / manual (hand
milking) dan menggunakan mesin pemerah susu . Teknik pemerahan manual dari
pemerahan yang di peroleh dikatakan bahwa teknik pemerahan manual ada 2 cara yaitu
dengan menggunakan 2 jari dan menggunakan 5 jari. Dengan menggunakan 2 jari yaitu
Puting diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk kemudian menarik atau mengurut putting
dari pangkal ke kebawah hingga air susu keluar dari puting. Hal ini sesuai dengan
Leondro (2015). Pemerahan dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu dengan tangan /
manual (hand milking) dan menggunakan mesin pemerah susu. Pemerahan dengan
metode whole hand dilakukan dengan menggunakan seluruh tangan. Cara pemerahan
whole hand yaitu dengan memegang putting antara ibu jari dan telunjuk, kemudian diikuti
dengan jari dibawahnya. Penekanan diawalin dengn meremas pangkal putting dengan ibu
jari dan telunjuk, kemudian diikuti dengan jari tengah, jari manis dan telunjuk. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Suriasih et al (2015), metode whole hand adalah metode
pemerahan yang dilakukan dengan cara menggegam puting dengan kepalan tangan
sehingga susu terdesak keluar Cara ini merupakan cara pemerahan yang mudah dan aman
dicelupkan kedalam antiseptik yang bertujuan untuk pembersihan punting dan terhindari
dari penyakit pembengkakan pada ambing. Hal ini sesuai dengan Stadnik (2010),
pencelupan puting merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan pada ternak
perah. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyakit mastitis dan penyebaran patogen
dari udara luar maupun tanah menuju ke puting pasca pemerahan, cara pencelupan
putting yaitu mencelupkan puting selama 1-2 detik pasca pemerahan ke masing-masing
3
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu dalam manajemen pemerahan susu perlu
memperhatikan kebersihan kandang dan ternak serta proses pemerahan yang benar agar
susu yang didapatkan memiliki kualitas susu yang tinggi. Dalam praktikum ini
pemerahan secara manual yakni dengan menggunakan seluruh jari tangan, dimana
4
mengggunakan air hangat yang telah dicampuri dengan antiseptik, selanjutnya
setelah air susu sudah benar-benar habis diperah dimana dapat dilihat dari mengerutnya
putting maka selanjutbya putting dicelupkan dengan antiseptik untuk tetap menjaga
4.2. Saran
untuk asisten dalam paraktikum ini sudah sangat baik, di mana asisten praktikum telah
mengajarkan banyak hal mengenai maksud dan dan tujuan dari praktikum ini secara jelas,
dan semoga kedepannya tetap seperti ini guna praktikan dapat menyelesaikan
DAFTAR PUSTAKA