Oleh:
Kelompok 2
XII MIIA 1
Laporan praktikum ini disusun sebagai tugas akhir menyelesaikan praktikum fermentasi acar
pada bioteknologi.
Guru Pembimbing,
NIP.
NISN.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya laporan praktikum biologi terkait fermentasi acar sebagai bentuk pembelajaran
“BIOTEKNOLOGI” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk
menyelesaika tugas Biologi yang diberikan oleh H. Ahmad Umarul Faruq, M.Pd. Dalam
penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, masukan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus
kepada:
1. H. Ahmad Umarul Faruq, M.Pd, selaku guru pembimbing laporan ini yang telah
memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait penyusunan
laporan hasil praktikum ini.
2. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dan bantuan
dalam proses penyusunan laporan hasil praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karea itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat konstruktif dan solutif demi kesempurnaan laporan ini. Penulis
berharap semoga gagasan laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh siswa dan masyarkat.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Proses fermentasi yang terjadi secara alami dipengaruhi oleh bahan utama yang
digunakan pada pembuatan acar, tipe mikroorganisme yang tumbuh, dan kondisi
penyimpanan selama proses fermentasi. Fermentasi diawali dengan tumbuhnya
Leuconostoc mesenteroides yang akan mengondisikan lingkungan agar bakteri asam laktat
lain seperti Lactobacilli dan Pediococci dapat tumbuh. Bakteri asam laktat yang sangat
penting pada pembuatan acar secara tradisional adalah Lactobacillus plantarum. Selama
fermentasi, bakteri asam laktat yang tumbuh dapat mengubah gula pada bahan menjadi
asam. Selain menghasilkan flavor khas acar, fermentasi pada pembuatan acar juga dapat
meningkatkan gizi serta mempermudah kecernaannya di dalam tubuh.
KAJIAN TEORI
2.1 Mentimun
Mentimun adalah termasuk tanaman semusim (Annual) yang bersifat menjalar atau
memanjat dengan perantaraan pemegang yang berbentuk pilin(spiral). Batangnya basah,
bebulu serta berbuku-buku. Panjang atau tinggi tanaman dapat mencapai 50 cm - 250 cm,
bercabang dan bersulur yang tumbuh disisi tangkai daun.
Bakteri asam laktat adalah jenis bakteri yang menghasilkan asam laktat sebagai produk
utama dari metabolisme mereka. Bakteri ini umumnya ditemukan dalam berbagai produk
fermentasi makanan, seperti yogurt, kefir, kimchi, dan beberapa jenis keju. Beberapa contoh
bakteri asam laktat yang sering ditemukan dalam makanan fermentasi adalah Lactobacillus dan
Streptococcus.
Bakteri asam laktat memiliki peran penting dalam proses fermentasi makanan karena
kontribusi mereka terhadap rasa, aroma, tekstur, dan konservasi produk. Selain itu, bakteri
asam laktat juga memiliki potensi untuk memberikan manfaat kesehatan bagi manusia, seperti
meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan
menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif yang bermanfaat.
2.3 Acar
Acar merupakan makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi tradisional yang
terbuat dari sayuran seperti kubis, sawi putih, caisim, mentimun, wortel, tomat hijau, lada,
terong, dan kacang-kacangan. Acar adalah salah satu metode mengawetkan makanan dengan
menggunakan proses fermentasi yaitu mengkonversi gula menjadi asam oleh mikroorganisme
(bakteri asam laktat atau BAL) (Nurul dan Asmah, 2012).
Acar termasuk kategori makanan pelengkap yang merupakan hasil dari fermentasi dari
timun, wortel, bawang merah, dan cabai ynang memiliki banyak kelebihan untuk tubuh kita,
namun jangan dikonsumsi secara terlalu sering karena dapat membahayakan pencernaan. Acar
memiliki kelebihan yaitu rendah kolestrol dan kalori serta mengandung gizi yang cukup banyak
walaupun dibuat dengan cara fermentasi, tetapi hal tersebut tidak merubah kandungan serat
pada sayuran yang digunakan tidak akan menghilang. Acar mengandung zat besi, vitamin C
dan K, beberapa acar juga mengandung vitamin B misalnya pada kimchi yang merupakan acar
kubis khas Korea mengandung vitamin B1, B2 dan B12 serta sodium tinggi dan berfungsi
sebagai antioksidan. Hal tersebut dapat membantu tubuh dalam menyerang molekul yang akan
merusak sel kearah jantung maupun kanker. Mengkonsumsi acar pula dapat meningkatkan dan
mengatur jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh.
2.4 Fermentasi
METODE PENELITIAN
Praktikum dilakukan pada hari Sabtu, dan pengamatan praktikum dimulai pada
hari Minggu-Rabu yakni dari tanggal 4-7 Februari bertempat di Dasan Lekong.
➢ Timun Bahan
➢ Bawang Merah
➢ Cabai Rawit Hijau ➢ Toples Kaca
➢ Cuka ➢ Sendok
➢ Garam ➢ Pisau
4.1 Proses Fermentasi Acar Timun Memengaruhi Kandungan Gizi dan Manfaat
Kesehatannya
Meningkatkan kesehatan pencernaan. Manfaat acar timun ini berasal dari beberapa zat
gizi, yaitu probiotik, serat, dan air.Serat dan air membantu memadatkan dan melunakkan feses
sehingga BAB lancar. Sementara itu, probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri baik
di usus.Kondisi bakteri yang seimbang bisa menjaga fungsi pencernaan, bahkan menjaga
kekebalan tubuh. Melawan radikal bebas. Acar sayuran mengandung berbagai zat gizi yang
bersifat antioksidan, seperti vitamin C dan beta-karoten. Antioksidan membantu tubuh
melawan serangan radikal bebas penyebab berbagai penyakit kronis.Kedua kandungan ini
biasanya hilang ketika dimasak menggunakan panas.Namun, Anda tidak perlu khawatir karena
proses fermentasi tidak melibatkan suhu tinggi sehingga kedua kandungan gizi sayuran terjaga.
Mengendalikan berat badan. Makanan fermentasi ini juga membantu menjaga berat badan
Anda. Hal ini disebabkan kalorinya yang rendah.Selama tidak dikonsumsi dengan makanan
tinggi kalori, seperti martabak telur atau sate daging dalam porsi besar, acar tidak berisiko
menyebabkan kenaikan berat badan.
Selain itu, sayuran fermentasi ini kaya akan serat dan air yang membuat kenyang lebih
lama.Konsumsi makanan pendamping ini membantu mengelola nafsu makan sehingga Anda
tidak makan berlebih. Menyeimbangkan kebutuhan elektrolit. Acar sayuran mengandung
berbagai elektrolit yang diperlukan tubuh, seperti natrium, kalium, dan magnesium.Elektrolit
berguna untuk menjaga fungsi otot, saraf, jantung, dan otak.Anda membutuhkan pasokan
elektrolit bila mengalami dehidrasi atau setelah berolahraga dengan intensitas tinggi.
Menurunkan kolesterol. Manfaat acar pun bisa membantu menurunkan kolesterol jahat.
Manfaat ini berasal dari kandungan serat.Mengutip studi terbitan Nutrients (2019), serat
memberikan lapisan di usus sehingga mencegah penyerapan kolesterol di usus.Nantinya, serat
akan mengeluarkan kolesterol melalui feses. Meningkatkan sensitivitas insulin. Manfaat yang
satu ini berasal dari kandungan cuka yang digunakan.Cuka membantu meningkatkan
kemampuan sel tubagibuh merespons hormon pengendali gula darah, yaitu insulin.Hal ini
membuat otot tubuh pun bisa menerima glukosa dari dalam darah dengan baik. Manfaat ini
bermanfaat bagi orang yang mengalami resistensi insulin.
Manfaat sayuran bagi kesehatan sudah tidak diragukan lagi. Selain karena kandungan
serat pangannya, sayuran juga memiliki kandungan protein, karbohidrat, lemak dan minyak,
serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Antioksidan juga menjadi salah satu zat
penting yang terkandung pada sayuran, misalnya antioksidan jenis beta-karoten pada wortel
yang apabila dikonsumsi dalam jumlah dan kurun waktu tertentu dapat melindungi tubuh dari
pertumbuhan sel kanker dan penyakit kardiovaskular (Basu dkk., 2001). Akan tetapi,
kandungan gizi yang lengkap dan tingginya kadar air pada sayuran menyebabkan mikrobia
pembusuk mudah tumbuh dan berkembang biak sehingga sayuran memiliki umur simpan yang
pendek.
Tekstur sayuran menjadi lebih lunak dibandingkan saat masih mentah karena adanya
mikrobia seperti Bacillus, Fusarium, Penicillium, Phoma, Cladosporium, Alternaria, Mucor,
Aspergillus, dan lain-lain yang dapat menghasilkan enzim pektinase dan mengurai pektin
(seperti dinding kokoh yang memberikan tekstur keras pada permukaan sayuran mentah).
Selain itu, tekstur lunak juga dapat disebabkan karena adanya pertumbuhan Bacillus vulgates.
Terkadang ketika kita mengonsumsi acar, perut akan terasa kembung. Rasa kembung ini
disebabkan oleh Enterobacter, Lactobacilli, dan Piococci yang dapat menghasilkan gas pada
proses pembuatan acar (Amoa-Awua dkk., 1997; Jay dkk., 2005). Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan, hasil yang didapat sesuai dengan hipotesis. Rasa dari fermentasi acar ini yaitu
sedikit asam dengan tekstur sedikit lunak tapi tetap
BAB V
5.1 Kesimpulan
Fermentasi adalah teknik memperpanjang umur simpan sayuran atau buah-buahan.
Fermentasi dibantu dengan bakteri-bakteri seperti Bacillus, Fusarium, Penicillium, Phoma,
Cladosporium, Alternaria, Mucor, Aspergillus, dan lain-lain. Setelah buah-buahan atau sayur-
sayuran difermentasi, teksturnya akan berubah menjadi lebih lunak.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum jagalah kebersihan dan kerapian tempat atau pun alat.
Selain itu, lakukanlah praktikum dengan cermat yakni selalu amati perubahan yang terjadi
secara berkala, lalu lakukan analisis terkait perubahan yang terjadi. Dalam paraktikum
fermentasi disarankan untuk menyesuaikan takaran bahan dan air agar tidak mengalami
kegagalan. Sehingga pengamatan bisa dilakukan dengan baik, dari segi rasa, tekstur dan warna.
Untuk para pembaca yang akan melakukan praktikum disarankan agar memperhatikan
jugakualitas timun, takaran cuka dan gula serta air yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Menara Ilmu. (2017). Acar: Menjadi Lebih Awet dengan Fermentasi. Diunggah pada 19
Februari 2024. https://kanalpengetahuan.tp.ugm.ac.id/menara-ilmu/2018/1331-acar-menjadi-
lebih-awet-dengan-fermentasi.html
Wulandari, Larastining Retno. (2022). Makan Acar Sayuran, Begini Manfaat Dan Resikonya.
Diunggah 15 Februari 2024. https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-acar-bagi-
kesehatan/
Fitriani, Hafiga. (2019). Pengawetan Sayuran Dengan Asam. Diunggah 17 Februari 2024.
https://id.scribd.com/document/411181567/laporan-acar-pdf
Ghafari, Luay. (2023). Mentimun Fermentasi Buatan Sendiri (Acar Dill). DIunggah 20
Februari 2024. https://urbanfarmandkitchen-com.translate.goog/homemade-fermented-
cucumbers-dill-pickles/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc