Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIOTEKNOLOGI - PERANAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE


DALAM PEMBUATAN ROTI

KELOMPOK BERSATU MAJU


XII PMIA 1
Anggota :

Aril Dwi Ardana


Bastian Aditya Saragih
Dhini Andara Sipangkar
Esther Dwi Putri Purba
Habel Rafael Sinaga

SMA NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR

Tahun ajaran 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat karunia dan rahmat-Nya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas praktik kelompok
dalam mata pelajaran biologi dan pengetahuan mengenai peranan saccharomyces cerevisiae. Dengan
adanya makalah ini membuktikan kami telah melakukan tugas dalam pelajaran biologi sesuai dengan yang
telah ditugaskan.

Pada kesempatan kali ini kami menyampaikan terima kasih kepada ibu guru yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa dan memberi penilaian serta kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya lebih baik terhadap makalah ini.Kami mengakui bahwa makalah ini kurang
dari kata sempurna, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan
lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri kami yang masih belajar.

Pematang Siantar,26 Februari 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL ..............................................................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................................................2

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................................................4
1.3 TUJUAN ......................................................................................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................................................................................5

2.1 BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL/TRADISIONAL ............................................................................................5


2.2 BIOTEKNOLOGI MODERN ............................................................................................................................6
2.3 PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN ROTI ..............................................................................6

BAB III METODELOGI PENELITIAN ...........................................................................................................................7

3.1 ALAT DAN BAHAN .........................................................................................................................................7


3.2 LANGKAH KERJA ..........................................................................................................................................7

BAB IV HASIL PRAKTIKUM .........................................................................................................................................8

4.1 PENGAMATAN ...........................................................................................................................................8


4.2 PEMBAHASAN .........................................................................................................................................8

BAB V PENUTUP .........................................................................................................................................10

5.1 SIMPULAN ................................................................................................................................................10


5.2 SARAN .........................................................................................................................................................10

DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan displin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi
monokuler. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan
kemampuan mikroorganisme atau bagian- bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknologi juga
memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri. Penerapan
bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau transformasi kimia yang
diinginkan.

Roti merupakan makanan berbahan dasar tepug terigu yang di fermentasi dengan ragi roti atau dengan bahan
pengembang lainnya yang di olah dengan cara dipanggang .Roti termasuk dalam salah satu produk bioteknologi
konvensional karena adanya proses fermentasi yang memanfaatkan mikrooganisme . Peningkatan produktifitas pada
berbagai usaha khususnya industry sekala rumah tangga senantiasa selalu diusahakan agar keberlangsungan usaha
tersebut dapat terus menghasilkan serta dapat memnuhi keseluruhan kebutuhan aspek produksi yang meliputi
berbagai hall yaitu diantaranaya pengadaan bahan baku, biaya produksi dan hasil penjualan. Hal ini penting
dikarenakan produktifitas yang rendah dan cenderung tidak meningkat akan dapat mengancam keberlangsungan
suatu badan usaha tersebut. Usaha untuk meningkatkan produktifitas produksi hendaknya didukung oleh
ketersediaan peralatan bantu baik yang bekerja secara konvensional maupun otomatis. Peralatan yang bekerja
secara konvensional adalah peralatan yang masih memerlukan tenaga manusia untuk mengoperasikan, sedangkan
peralatan yang otomatis ialah peralatan yang minim menggunakan tenaga manusia untuk mengoperasikannya.
Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan. Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas
karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan
donat bisa mengembang. Proses pengembangan adonan merupakan suatu proses yang terjadi secara sinkron antara
peningkatan volume sebagai akibat bertambahnya gas-gas yang terbentuk sebagai hasil fermentasi dan protein larut,
lemak dan karbohidrat yang juga mengembang dan membentuk film tipis. Dalam proses ini terlihat dua kelompok
daya yaitu daya poduksi gas dan daya penahan gas.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berikut ini beberapa permasalah yang didapatkan pada makalah ini, yaitu:

1. Bagaimanakah cara pembuatan roti dengan bantuan mikroorganisme?

2. Reaksi apa yang terjadi di dalam proses fermentasi ?

3. Bagaimanan peranan saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan roti ?

4. Apa itu bioteknologi ?

1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui cara pembuatan roti dangan memanfaatkan prinsip bioteknologi

2. Mengetahu peran rogi dalam proses fermentasi dalam pembuatan roti

4
3. Mengetahui faktor yang berpengaruh dalam pembuatan roti

BAB II
LANDASAN TEORI

Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu kata Bio dan kata Teknologi. Kata Bio dapat diartikan kehidupan sedang
kan kata Teknologi diartikan sebagai suatu metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan secara praktis. Biot
eknologi adalah metode yang melibatkan makhluk hidup atau organisme hidup untuk menghasilkan produk baru seh
ingga dapat bermanfaat bagi manusia atau dapat dikatakan juga bioteknologi merupakan suatu cabang ilmu yang me
mpelajari cara memanfaatkan organisme hidup dalam melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang maup
un jasa yang bermanfaat bagi manusia. Bioteknologi diterapkan dalam banyak aspek kehidupan manusia, seperti asp
ek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan.

Misalnya, kalau mau bikin nata de coco, maka bisa langsung menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum secara
utuh. Contoh lainnya kacang kedelai yang langsung ditambahkan jamur Rhizopus oryzae untuk membuat
tempe.Terus, kalo cuma manfaatin bagian-bagiannya kayak gimana? Artinya, yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, yaitu bagian dari makhluk hidup itu, misal hanya diambil enzimnya aja atau DNA-nya aja, ya. Oh
iya, kaya yang udah dijelasin tadi nih meskipun nata de coco menggunakan mikroorganisme bakteri dalam
pembuatannya, jangan takut ini bakal merusak kesehatanmu ya. Karena, penggunaan bakteri ini sudah diuji dan
diolah sedemikian rupa, sehingga aman untuk kesehatan.Nah, kalau dilihat dari definisinya kan, bioteknologi ini
merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan alam dengan rekayasa genetik. Sehingga, kita bisa menyimpulkan
kalau tujuan bioteknologi adalah meningkatkan pemanfaatan organisme hidup, mulai dari sel, molekul, dan bagian-
bagian lainnya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan kita.Bioteknologi terbagi
menjadi 2 jenis, nih. Ada bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Lalu, apa aja sih bedanya bioteknologi
konvensional dengan bioteknologi modern?

2.1 BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL/TRADISIONAL

Bioteknologi konvensional atau biasa juga disebut bioteknologi tradisional adalah suatu penerapan bioteknolog
i yang telah digunakan sejak ilmu pengetahuan masih belum berkembang pesat, penggunaannya terbatas pada pera
n organisme melalui teknik fermentasi yang terjadi dalam skala kecil, dan prosesnya masih sangat sederhana. Adapu
n beberapa contoh penerapan bioteknologi konvensional dapat kita temui dalam proses pembuatan bahan pangan y
ang menerapkan teknik fermentasi seperti tape,tape, tempe, oncom, kecap, dan lain sebagainya.Karakteristik atau ci
ri-ciri bioteknologi konvensional, di antaranya:

a) Memanfaatkan mikroorganisme secara langsung dan utuh.

b) Memanfaatkan cara atau prinsip yang alami umumnya menggunakan prinsip fermentasi.

c) Menggunakan alat dan bahan yang sederhana.

d) Tidak memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya.

e) Skala produksi kecil dan biaya yang digunakan relatif lebih murah.

Manfaat dari bioteknologi tradisional adalah:

 Menambah kandungan gizi produk pangan berupa makanan dan minuman.


5
 Membantu proses peningkatan industri pertanian sebagai komoditas produksi dan industri perdagangan.
 Menambah jumlah lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
 Mempromosikan produk industri dalam negeri.

Oleh karena itu prinsip dasar bioteknologi konvensional adalah memanfaatkan mikroorganisme utuh secara langsun
g tanpa proses rekayasa sehingga pemanfaatannya masih sangat terbatas. Bioteknologi konvensional yang sering kit
a dengar di kehidupan sehari-hari adalah teknik fermentasi

2.2 BIOTEKNOLOGI MODERN

Berbeda dengan bioteknologi konvensional atau tradisional yang umumnya masih menggunakan alat dan cara
kerja yang sederhana, pengertian bioteknologi modern dianggap sebagai suatu terobosan baru dalam perkembanga
n ilmu biologi. Bioteknologi modern adalah penerapan bioteknologi yang telah menggunakan alat dan cara kerja yan
g canggih, dilakukan dalam keadaan bersih dan steril, kualitas produk lebih baik, dan kuantitas hasil produk yang dib
uat lebih banyak. Bioteknologi modern kita kenal dengan teknik yang melibatkan rekayasa genetika sehingga mengh
asilkan DNA rekombinan dan organisme transgenik yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang diingi
nkan seperti bayi tabung, hormon, antibiotik, dan vaksin. Pada prinsipnya, bioteknologi modern merupakan pemanfa
atan bagian dari mikroorganisme dengan melibatkan teknologi modern.Karakteristik atau ciri-ciri bioteknologi moder
n, di antaranya:

f) Memanfaatkan mikroorganisme secara tidak langsung dan umumnya berupa bagian tertentu aja.

g) Memanfaatkan cara atau prinsip yang modern atau lebih canggih yaitu berupa rekayasa genetika atau modifikas
i gen dan teknologi reproduksi.

h) Menggunakan alat dan bahan canggih dan modern.

i) Memerlukan keahlian khusus dalam pembuatannya.

j) Skala produksi umumnya besar dan dengan biaya yang relatif mahal.

Pada bidang lingkungan, contoh aplikasi bioteknologi modern antara lain kultur jaringan pada tumbuhan dan teknolo
gi kloning pada hewan ternak. Kultur jaringan merupakan teknik yang digunakan para ilmuwan untuk memperbanya
k tumbuhan dengan mengambil jaringan pada tumbuhan tertentu. Sementara teknologi kloning merupakan teknik m
embuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan sel induk tanpa proses pembuahan. Nah, kedua contoh a
plikasi bioteknologi modern di bidang lingkungan ini dapat bermanfaat untuk melestarikan organisme tumbuhan dan
hewan.

Pada bidang kesehatan, adanya bioteknologi modern telah berhasil menciptakan vaksin, antibiotik, dan antibodi. Vak
sin dibuat dari proses pelemahan mikroorganisme dan toksin yang bermanfaat untuk mencegah penyakit. Antibiotik
digunakan sebagai obat untuk mengatasi atau mencegah terjadinya infeksi bakteri di dalam tubuh manusia. Sementa
ra antibodi merupakan produk yang mendukung kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen berb
ahaya.

2.3 PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN ROTI

6
Salah satu produk bioteknologi konvensional adalah roti.Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung te
rigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Seiring dengan kemaju
an teknologi, manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan lainnya seperti garam, minyak, mentega, ataupu
n telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu.

Dilihat dari cara pengolahan, roti dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus, dipanggang, da
n yang digoreng. Bakpao dan mantao adalah contoh roti yang dikukus. Donat dan panada merupakan roti yang digor
eng. Sedangkan roti tawar, roti manis, pita bread, dan baguette adalah roti yang dipanggang.Ragi adalah mikroorgani
sme hidup yang berkembang biak dengan cara memakan gula. Ragi merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. U
mumnya jenis yeast yang digunakan adalah ragi roti Saccharomyces cereviceae. Ragi ini mudah ditumbuhkan, memb
utuhkan nutrisi sederhana, laju pertumbuhan cepat, sangat satbil dan aman digunakan. Fungsi utama ragi adalah unt
uk mengembangkan adonan dalam pembuatan roti. Ragi melakukan fermentasi dengan mengubah glukosa menjadi
alkohol dan karbon dioksida atau asam amino organik.stabil dan aman digunakan.Ragi menghasilkan karbon dioksida
selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam adonan yang menyebabkan roti bisa mengembang. Kondis
i ini akan memungkinkan untuk mengembangkan gas seca merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibat terj
adinya fermentasi. Komponen lain yang terbentuk selama proses fementasi seperti alkohol juga berkontibusi terhad
ap rasa dan aroma roti, namun alkohol menguap dalam proses pengembangan roti.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

Adapun alat yang digunakan untuk melaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut.

 Timbangan  spatula

 Baskom/wadah  Mixer

 Oven  Mangkok

 Loyang  Sendok

Adapun bahan yang digunakan untuk melaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut

● 4 butir telur ukuran sedang ● 1 sendok teh ragi instan

● tepung terigu protein sedang 200 gram ● 1/2 sendok teh vanili cair

● 200 gram gula pasir ● pasta pandan

● 1 sendok makan susu bubuk ● margarin 200 gram yang sudah dicairkan

● 1 sendok teh emulsifier (SP)

3.2 LANGKAH KERJA

Adapun langkah langkah pengerjaan praktikum adalah sebagian berikut.

7
(1) siapkan wadah lalu masukkan telur masukkan juga Gula pasirnya selanjutnya tambahkan emulsifier, mixer
dengan kecepatan maksimal sampai dia berubah menjadi putih kental dan berjejak

(2) masukkan tepung terigunya masukkan juga masukkan juga 1 sendok makan susu bubuk sambil kita ayak lalu
mixer lagi hingga tercampur rata

(3) tambahkan kira kira setengah sendok teh vanili aduk kembali dengan mixer dengan kecepatan yang paling
rendah

(4) tambahkan pasta pandan secukupnya lalu nyalakan lagi mixernya sambil kita tuangkan margarin yang sudah kita
cairkan, gunakan kecepatan rendah ini, mixer sebentar

(5) tambahkan ragi dan aduk lagi menggunakan spatula pastikan kalau semua bahan benar-benar sudah tercampur
rata, diamkan kue sekitar 1 jam

(6) selanjutnya siapkan loyang dan olesin menggunakan margarin dan tabur dengan tepung terigu, tuangkan
seluruh adonan kedalam loyang

(7) panggang kurang lebih selama 40 menitan, gunakan api kecil

(8) Setelah matang angkat dari oven dan keluarkan dari loyang nya, kue siap dihidangkan

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1 PENGAMATAN

Percobaan dilakukan 2 kali karena roti hasil percobaan pertama kurang memuaskan. Percobaan kedua
dilakukan dengan setengah ragi dari percobaan pertama. Selain itu suhu oven diturunkan menjadi ±160°C.
Berikut perbandingan antara roti percobaan pertama dengan roti percobaan kedua :
Pembanding Roti percobaan ke-1 Roti percobaan ke-2
Adonan roti  Pada proses pengulenan, adonan roti cepat  – Pada proses pengulenan, adonan roti
kalis karena tidak terlalu lembek awalnya lembek dan sangat menempel
pada wadah
 – Setelah proses pengulenan, adonan
roti yang dihasilkan lebih lembut

Tekstur  – Bagian luar roti keras dan tampak seperti pia.  – Bagian luar roti tampak sedikit keras
 – Bagian dalam roti sedikit keras dan kurang namun tidak sekeras roti pada
matang percobaan pertama.
 – Bagian dalam roti padat namun tidak
sekeras roti pertama.
Warna  Roti berwarna coklat gelap, bagian bawah  Roti berwarna coklat muda. bagian
sedikit gosong. bawah tidak gosong.

Rasa  – Rasa roti pas namun tidak terlalu  – Rasa roti pas
mengembang

Dari kedua percobaan yang dilakukan, ditemukan pula beberap hal :

8
1. Pada roti yang dipanggang pertama tidak diberikan perlakuan fermentasi selama percobaan kedua. Sedangkan
roti yang dipanggang kedua diberikan waktu fermentasi selama kurang lebih 1 jam. Pengamatan menunjukkan
roti yang dipanggang kedua berukuran lebih besar.

2. Pada beberapa menit pertama dalam oven, roti mengembang cepat.

4.2 PEMBAHASAN
Ada banyak macam roti yang biasa kita konsumsi dalam kehidupan sehari- hari. Roti adalah makanan berbahan
dasar utama tepung terigu dan air yang difermentasikan dengan ragi. Ragi adalah bahan yang sangat penting pada
pembuatan roti. Ragi membuat adonan roti mengembang dengan cara melakukan proses fermentasi. Fermentasi
terjadi pada lingkungan yang miskin oksigen di mana oksigen yang dibutuhkan masuk ke dalam adonan pada tahap
pengulenan. Proses fermentasi ini mengubah glukosa dari tepung menjadi karbon dioksida, etanol, dan energi.

Karbon dioksida yang dihasilkan pada proses fermentasi terperangkap pada adonan oleh protein gluten yang
bersifat kedap udara. Hal tersebutlah yang menyebabkan adonan roti mengembang. Selain karbon dioksida, produk
lain dari proses fermentasi adalah etanol atau alkohol. Keberadaan alkohol dapat dibuktikan dari bau alkohol yang
tercium pada proses fermentasi. Alkohol seharusnya menguap dalam proses pemanggangan sehingga roti yang
dihasilkan tidak memiliki bau alkohol. Pada roti hasil percobaan pertama masih tercium bau alkohol. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh pemanggangan yang tidak tepat, baik dari segi waktu pemanggangan maupun suhu
panggangan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, semakin lama waktu fermentasi semakin mengembang adonan roti
yang dibuat. Pada percobaan kedua dilakukan perbedaan pada roti yang dipanggang pertama dan kedua. Roti yang
dipanggang pertama tidak diberikan perlakuan fermentasi kedua dan langsung dimasukkan ke oven setelah diberi isi
dan dibentuk. Sedangkan roti yang dipanggang kedua diberikan waktu fermentasi kedua selama 1 jam. Pengamatan
menunjukkan bahwa yang sebelumnya tidak mengembang lagi sedangkan yang setelahnya mengembang lagi
menjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan ragi terus melakukan fermentasi dan menghasilkan karbon dioksida yang
semakin banyak di dalam adonan roti. Oleh karena itu adonan akan semakin mengembang apabila semakin lama
didiamkan.

Adapun pada kedua percobaan yang dilakukan terdapat beberapa masalah. Salah satu masalah yang paling
menonjol adalah roti yang kering dan teksturnya padat. Roti kering dapat disebabkan oleh beberapa alasan.

Pertama, keringnya roti disebabkan oleh tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu protein tinggi, air
yang dibutuhkan lebih banyak karena daya serap airnya pun tinggi. Pada percobaan pertama, air yang digunakan
sedikit sehingga roti yang dihasilkan keras dan kering. Air yang terlalu sedikit menghambat roti untuk mengembang.
Oleh sebab itu, ketika air yang diberikan lebih banyak pada percobaan kedua, adonan menjadi lebih empuk.

Kedua, waktu dan suhu pemanggangan yang kurang cocok. Waktu dan suhu pemanggangan seharusnya
disesuaikan dengan ukuran roti, banyaknya gula, susu bubuk, dan lemak serta kepadatan adonan. Pada percobaan
yang dilakukan, suhu dan waktu yang dilakukan mungkin kurang cocok karena kurangnya pengetahuan akan suhu
dan waktu yang seharusnya digunakan untuk adonan sesuai resep.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa roti merupakan salah satu penerapan
konsep bioteknologi di bidang pangan. Roti dibuat dengan bantuan jamur ragi (yeast) yang melakukan fermentasi
alkohol. Fermentasi yang terjadi mengubah glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida. Karbon dioksida membuat
roti mengembang sedangkan alkohol memberikan rasa dan aroma pada roti.

Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa.
 Fermentasi adalah teknik bioteknologi dengan agen biologi berupa jamur, bakteri yang mengubah senyawa-
senyawa secara katabolisme, dengan proses anaerob.
 Salah satu produk hasil bioteknologi dengan mengguanakn proses fermentasi adalah pembuatan roti.
 Agen biologi dalam pembuatan roti adalah khamir/ragi Saccharomyces cereviceae .

Roti adalah proses tepung terigu yang difermentasikandengan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae), air dan atau
tanpa penambahan makanan lain yang dipanggang kedalam adonan, Kemudian ditambahkan gula,garam, susu atau
susu bubuk, lemak, pengemulsi dan bahan-bahan pelezatseperti cokelat, keju, kismis dan lain-lain.

4.2 SARAN

Makalah ini merupakan makalah yang berisi informasi dan wawasan mengenai bioteknologi. Sesuai dengan tujuan
makalah ini, kami mengharapkan agar pembaca dapat lebih memahami tentang informasi yang terkandung dalam
makalah ini. Oleh sebab itu, makalah ini sebaiknya dibaca dengan cermat dan teliti agar pembaca dapat benar-benar
memahami isinya dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari .Alangkah baiknya jika mempelajari
juga unsur-unsur yang lain dalam pembelajaran bioteknologi

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
sca_esv=1ea7dde12f243e7b&q=resep+bolu+panggang+lembut&tbm=vid&source=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwieoriTh
MGEAxUTxTgGHQCGCmYQ0pQJegQIERAB&biw=1920&bih=945&dpr=1#

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bioteknologi/

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Saccharomyces_cerevisiae

https://media.bakingworld.id/bahan-roti-amp-pastry/ketahuilah-fungsi-ragi-dalam-pembuatan-roti-berikut-ini-1

LAMPIRAN

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai