D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 8
1. IZA NAZERIAH
2. DEVA SABRINA
3. KAYLA KHAIRUNNISA MAHARANI
4. FAHRI WIRASANTANE
5. DHIMAS RAMADHANI
1
LEMBAR PENGESAHAN
MENYETUJUI
GURU PEMBIMBING
EMAWARDI, S.Pd
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.....................................................................................................1
Kata Pengantar........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................25
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis diberikan izin dan kemudahan dalam menyelesaikan
makalah ini. Makalah yang berjudul “proses pembuatan roti dengan cara fermentasi” ini
disusun untuk memenuhi tugas sekolah.Makalah ini penulis buat berdasarkan referensi dari
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat melakukan perbaikan terhadap makalah
Penulis
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu bahan baku roti yang paling penting dalam proses pembuatan roti adalah
ragi atau yeast. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembang biak dengan cara
memakan gula. Jenis ragi yang biasa digunakan dalam pembuatan roti adalah Saccharomyces
cerevisiae . Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan. Pengembangan adonan terjadi
karena ragi menghasilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian
terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang. Komponen
lain yang terbentuk selama proses fermentasi adalah asam dan alkohol yang berkontribusi
terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguap dalam proses pemanggangan roti.
5
1.3. Tujuan
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan
dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Seiring dengan kemajuan
teknologi, manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan lainnya seperti garam,
minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga
didapat tekstur dan rasa tertentu.
Dilihat dari cara pengolahan, roti dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang
dikukus, dipanggang, dan yang digoreng. Bakpao dan mantao adalah contoh roti yang
dikukus. Donat dan panada merupakan roti yang digoreng. Sedangkan roti tawar, roti
manis, pita bread, dan baguette adalah roti yang dipanggang.
Tepung terigu sebagai bahan dasar roti mengandung dua macam protein yang memegang
peranan penting dalam pembuatan roti. Protein gluten yang bersifat kedap udara berfungsi
memberi kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitas ragi sehingga dapat
meningkatkan volume adonan pada pembuatan roti. Gluten juga berfungsi menentukan
struktur produk roti dan memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitas
ragi. Sedangkan glutenin memberikan elastisitas dan kekuatan untuk perenggangan terhadap
gluten.
Selain itu, pembuatan roti juga memerlukan ragi roti. Ragi adalah mikroorganisme hidup
yang berkembang biak dengan cara memakan gula. Ragi merupakan zat yang menyebabkan
fermentasi. Umumnya jenis yeast yang digunakan adalah ragi roti Saccharomyces cereviceae.
Ragi ini mudah ditumbuhkan, membutuhkan nutrisi sederhana, laju pertumbuhan cepat,
sangat stabil dan aman digunakan.
Fungsi utama ragi adalah untuk mengembangkan adonan dalam pembuatan roti. Ragi
melakukan fermentasi dengan mengubah glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida atau
asam amino organik. Proses fermentasi merupakan proses respirasi anaerob, yaitu respirasi
yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir dalam pembentukan ATP.
Fermentasi terjadi pada kondisi miskin oksigen.
Proses fermentasi pada roti disebut juga fermentasi alkohol karena hasil akhir yang dihasilkan
berupa alkohol. Glukosa adalah substrat pada tahap awal fermentasi yang kemudian dipecah
menjadi 2 molekul asam piruvat, 2NADH, dan 2 ATP. Akan tetapi, reaksi fermentasi tidak
secara sempurna memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan air, sehingga ATP yang
dihasilkan lebih sedikit dari jumlah ATP oleh glikolisis. Selanjutnya molekul piruvat
difermentasi menjadi asetaldehid. NADH memberikan elektron dan hidrogen kepada
7
asetaldehid sehingga terbentuk produk akhir alkohol yaitu etanol. Persamaan reaksi kimia
fermentasi alkohol : C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP.
Ragi menghasilkan gas karbon dioksida selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap
dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang. Karbon dioksida yang
dihasilkan mematangkan dan mengempukan gluten dalam adonan. Kondisi dari gluten akan
memungkinkan untuk mengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita
rasa akibat terjadinya proses fermentasi.
Komponen lain yang terbentuk selama proses fermentasi seperti alkohol juga berkontribusi
terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguap dalam proses pengembangan roti.
Proses pengembangan adonan merupakan suatu proses yang terjadi secara sinkron antara
peningkatan volume sebagai akibat bertambahnya gas-gas yang terbentuk sebagai hasil
fermentasi dan protein larut, lemak, dan karbohidrat. Beberapa faktor yang mempengaruhi
daya produksi gas adalah konsentrasi ragi roti, gula, makanan ragi dan susu. Kualitas roti
secara umum ditentukan oleh variasi dalam penggunaan bahan baku dan proses
pembuatannya.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
b. Bahan
1. 500 gr tepung terigu
2. 11 gr ragi
3. 100 gr gula
4. 1 sdt garam (5 gr)
5. 1 sdm susu kental manis
6. 12 gr susu bubuk
7. 3 butir telur
8. 75 gr mentega
9. 200 ml air
10. Pisang
11. Coklat meses
9
3.3. Cara Kerja
1. Masukkan tepung terigu, gula, garam, susu bubuk dan ragi ke dalam wadah
4. Tambahkan air secara perlahan, sesuaikan agar tidak terlalu keras namun tidak terlalu
lembek
5. Ulenin adonan hingga kalis kurang lebih selama 15 menit
10
9. Diamkan kembali hingga mengembang
10. Olesi roti dengan kuning telur kemudian beri isi atau topping sesuai selera
11. Panggang adonan dalam oven pada suhu 180°C hingga matang
12. Setelah matang diamkan hingga tidak panas kemudian roti siap disajikan
11
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa roti merupakan salah
satu penerapan konsep bioteknologi di bidang pangan. Roti dibuat dengan bantuan jamur ragi
(yeast) yang melakukan fermentasi alkohol. Fermentasi yang terjadi mengubah glukosa
menjadi alkohol dan karbon dioksida. Karbon dioksida membuat roti mengembang
sedangkan alkohol memberikan rasa dan aroma pada roti.
3.2 Saran
12
Daftar Pustaka
1. https://www.academia.edu/5291140/
LAPORAN_PRAKTIKUM_PEMBUATAN_ROTI_DENGAN_FERMENTASI
2. http://www.bakerymagazine.com/2012/02/15/ragi-bahan-utama-pengembangan-
adonan-roti/
3. http://adiparmanlaode.blogspot.co.id/2012/11/laporan-praktikum-biologi-
terapan_202.html
4. http://sains.me/1392/mengenal-ragi-bahan-pengembang-roti.html/
5. http://www.resepmakananmu.com/resep-roti-manis-keju-empuk-lembut-ala-farah-
quinn/
6. http://catatandapurdini.blogspot.co.id/2011/09/yang-perlu-anda-tahu-seputar-
roti.html?m=1
7. http://www.thekitchn.com/word-of-mouth-oven-spring-47327
13
DOKUMENTASI
14