Disusun Oleh :
Raditya Langit Nugraha (24/9O)
Biologi atau ilmu hayat adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme
hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan
taksonominya. Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah Pengantar
bioteknologi. Bioteknologi dibagi ke dalam bioteknologi modern dan bioteknologi
konvensional. Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan tape.
Bioteknologi itu berasal dari kata bio yang artinya makhluk hidup, dan
teknologi. Jadi, bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk hidup secara utuh maupun
bagian-bagiannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk yang bermanfaat
melalui cara prinsip atau teknologi tertentu. Makhluk hidup yang dipakai dalam
bioteknologi disebut sebagai agen bioteknologi berupa mikroorganisme. Ciri-ciri
utama bioteknologi adalah adanya benda biologi berupa benda mikro organisme
tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan
produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Tapai adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan
berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara
tetangganya, substrat ini biasanya beras ketan dan umbi singkong. Namun, sukun juga
dapat dijadikan sebagai substrat. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran
beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces
cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis,
Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp., tetapi tidak tertutup kemungkinan
jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S.
cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman,
mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan
oleh industri mikro, kecil, dan menengah.
Tapai mempunyai rasa sedikit manis dengan sedikit rasa alkohol dan aroma
semerbak yang khas.Tekstur lunak dan berair serta mengasilkan cairan yang
merupakan efek dari fermentasi. Rasa manis pada tapai dipengaruhi oleh kadar gula
dari tapai itu sendiri. Tetapi kadang – kadang pada sejenis tapai tertentu timbul rasa
asam yang agak menyengat. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlakuan selama
proses pembuatan yang kurang teliti, misalnya penambahan ragi yang terlalu banyak,
penutupan yang kurang sempurna selama proses berlangsungnya fermentasi, ataupun
karena proses fermentasi yang terlalu lama.
2.3 Pengertian Fermentasi
Fermentasi atau peragian adalah proses produksi energi dalam sel dengan
keadaan anaerobik (tanpa oksigen) yang menghasilkan perubahan biokimia organik
melalui aksi enzim. Secara umum, fermentasi adalah suatu bentuk respirasi anaerobik.
Namun, ada definisi yang lebih tepat yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik tanpa kehadiran akseptor elektron eksternal.
Contoh fermentasi dapat ditemui dalam pembuatan roti, minuman anggur (bir) dan
pembuatan keju.
Alat:
1. Besek
2. Baskom
3. Panci kukus
Bahan:
1. Buah sukun 1kg (matang/tua)
2. Ragi tape 3 butir
3. Tepung terigu 1 sdm
4. Gula pasir 1 sdm
5. Daun pisang
(Gambar 1.1) Alat dan bahan (Gambar 1.2) Memotong buah sukun
(Gambar 1.3) Mengukus buah sukun (Gambar 1.4) Mebaluri sukun dengan ragi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Pembahasan
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati
menjadi glukosa danmaltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula
menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda
tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara
singkat, glukosa (C6H12O) yang merupakan gula paling sederhana, melalui
fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H). Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi yang digunakan pada produksi
makanan seperti tapai. Jadi fungsi ragi dalam proses pembuatan tapai ini adalah
sebagai pelaku fermentasi.
4.2 Kesimpulan