Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PAKAN
“Pembuatan Probiotik Padat dari Probiotik Cair”
Oleh:
Kelompok 9
Kelas E

Amelia Dwi Lestari 200110180001


Dini Pitriani 200110180256
Adisty Meutia Firdausi 200110180281

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga laporan praktikum mata kuliah Teknologi Pakan yang berjudul

“Pembuatan Probiotik Padat dari Probiotik Cair” ini dapat ditulis hingga selesai.

Kami mengucapkan terimakasih pada Deny Saefulhadjar, S.pt., M.Si. selaku

dosen mata kuliah Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Teknologi Pakan .

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa banyak

kekurangan dalam laporan praktikum ini karena keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari pembaca demi pembuatan makalah yang lebih

baik. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca.

Sumedang, 8 Desember 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Bab Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................ iii

I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan................................................................. 2
1.4 Waktu dan Tempat................................................................... 2

II TINJAUAN PUSTAKA 3

III ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

3.1 Alat........................................................................................... 6
3.2 Bahan....................................................................................... 6

IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan.................................................................... 7
4.2 Pembahasan............................................................................. 8

V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 15

3
4
1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ternak membutuhkan pakan yang berkualitas tinggi dan nutrisi yang

cukup untuk menghasilkan produktivitas yang baik. Salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas pakan adalah dengan membuat pakan komplit. Pemberian

pakan komplit dapat meningkatkan efisiensi dalam pemberian pakan. Pakan

komplit adalah pakan yang terdiri dari konsentrat dan hijauan yang telah

dihomogenkan, selain itu pakan dapat ditambahkan suplemen atau aditif. Pakan

aditif sebaiknya ditambahkan ke dalam pakan dalam jumlah sedikit dan

digunakan untuk tujuan tertentu, seperti meningkatkan jumlah mikroba rumen

untuk menghasilkan produktivitas yang baik. Salah satu aditif yang dapat

diberikan pada ternak adalah probiotik.

Probiotik merupakan pakan aditif berupa mikroorganisme hidup yang

apabila diberikan pada ternak memiliki manfaat yang baik untuk saluran

pencernaan. Salah satu contohnya adalah probiotik Heryaki Powder. Heryaki

powder diperoleh dari hasil pengolahan biologis menggunakan metode

fermentasi dedak yang dicampur dengan molases dan probiotik cair Heryaki.

Probiotik heryaki powder dapat digunakan sebagai mikroba untuk

fermentasi pakan. Heryaki powder dapat digunakan dalam pembuatan silase

jerami jagung. Penambahan bahan aditif Heryaki powder yang kaya akan bakteri

asam laktat pada pembuatan silase jerami jagung dapat mempercepat proses

fermentasi, meningkatkan kualitas silase dan menurunkan pH.


2

1.2 Identifikasi Masalah

(1) Apa yang dimaksud probiotik Heryaki Powder?

(2) Bagaimana cara membuat probiotik Heryaki Powder?

(3) Apa manfaat probiotik Heryaki Powder?

(4) Bagaimana aplikasi probiotik Heryaki Powder pada ternak?

1.3 Maksud dan Tujuan

(1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud probiotik Heryaki Powder.

(2) Untuk mengetahui cara membuat probiotik Heryaki Powder.

(3) Untuk mengetahui manfaat probiotik Heryaki Powder.

(4) Untuk mengetahui aplikasi probiotikHeryaki Powder pada ternak.

1.4 Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Selasa, 1 Desember 2020

Waktu : 15.00 – 17.00 WIB

Tempat : Google Meet


3

II

TINJAUAN PUSTAKA

Probiotik merupakan pakan aditif berupa mikroorganisme hidup yang

memberikan manfaat baik pada saluran pencernaan apabila diberikan kepada

hewan ternak. Penambahan probiotik sebagai pakan aditif ternak diberikan

dalam jumlah tertentu karena secara alamiah beberapa mikroorganisme yang

berfungsi sebagai perombak pakan secara fermentatif sudah terdapat pada

lambung ternak ruminansia. Selain untuk meningkatkan kualitas pakan,

penambahan probiotik pada ruminansia muda dapat dimanfaatkan untuk

menstimulasi rumen agar dapat mencerna pakan lebih baik lagi. Nilai kecernaan

ini menggambarkan jumlah nutrien yang dapat diserap dan dimanfaatkan dalam

tubuh ternak (Dwi Tyan Hidayah, 2019).

Probiotik Heryaki Powder mengandung beberapa mikroorganisme yang

memproduksi enzim-enzim pencerna pakan seperti enzim selulase, protease dan

amilase sehingga dapat membantu mikroorganisme dalam mencena pakan.

Selain menghasilkan enzim pencerna pakan, probiotik Heryaki Powder juga

mengandung khamir yang dapat membuat kondisi rumen menjadi anaerob

sehingga mikroorganisme dalam rumen ternak dapat berkembang dengan baik.

Keadaan anaerob pada rumen ternak dapat meningkatkan jumlah dan jenis

mikroorganisme dalam rumen (Dwi Tyan Hidayah, 2019).

Bakteri yang terkandung di dalam probiotik Heryaki Powder antara lain

adalah Candida ethanolica sp, PDA G2 Bakteri Asam Laktat, PDA G3

Monascus fumeus sp, NA P2 Bacillus subtilis sp, dan Lactobacilus sp yang

memiliki aktifitas enzim protease, amilase dan selulase. Enzim protease dalam
4

probiotik akan menghidrolisis protein dalam pakan menjadi peptide dan asam-

asam amino (Tamminga, 1979 dalam Usman, 2013). Aktivitas enzim amilase

yang terkandung dalam probiotik berfungsi memecah ikatan glukosida pada

polimer pati, dengan demikian proses pencernaan zat nutrisi pada pakan akan

lebih mudah (Nangin dkk, 2015).

Canida ethanolika termasuk kedalam jenis khamir berfungsi mengurangi

konsentrasi gula dalam rumen yang menguntungkan bagi bakteri rumen

selulolitik, selanjutnya dapat meningkatkan selulolisis, khamir juga dapat

memproduksi enzim pencerna serat yang diduga mampu menstimulasi

perkembangan mikroorganisme selulolitik yang mampu mendegradasi selulosa

(Wallace dan Newbold, 1992).

Khamir dalam probiotik juga dianggap berfungsi meningkatkan konsumsi

pakan. Khamir di dalam rumen akan mengambil oksigen sehingga kondisi

anaerob dapat cepat tercapai dan akan meningkatkan viabilitas bakteri. Viabilitas

bakteri yang meningkat akan berakibat pula peningkatan aktivitas selulolitik,

jumlah protein mikroba, penurunan produksi laktat, perubahan komposisi VFA,

kestabilan pH rumen yang terjaga, dan menekan bakteri metanogenesis. Akibat

dari khamir tersebut adalah terjadinya efisiensi kecernaan pakan yang tinggi

(Sugoro, 2007).

Spesies Bacillus sp merupakan salah satu mikroba penghasil enzim

protease yang potensial. Enzim protease berguna dalam pencernaan protein

dalam sistem pencernaan ternak ruminansia. Hasil penelitian Haryanto (2000)

menyatakan bahwa penambahan probiotik 0,5% belum dapat meningkatkan

pertambahan bobot badan domba. Sedangkan penambahan probiotik pada pakan

lengkap dengan kadar 4.5 µl (terbanyak) menghasilkan nilai kecernaan BK


5

tertinggi (Saputra, 2012). Ternak ruminansia dibantu oleh mikroorganisme yang

terdapat dalam rumen dalam mencerna pakannya. Semakin banyak mikrobia

yang terdapat dalam rumen maka jumlah pakan tercerna akan semakin tinggi

pula (Harjanto, 2005 dalam Riswandi, 2015).


6

III

ALAT, BAHAN, DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

(1) 1 liter molases.

(2) 2 liter probiotik Heryaki cair.

(3) Dedak.

(4) Mixer.

(5) Karung berisikan plastik.

3.2 Prosedur Praktikum

(1) Campur 1 liter molases dengan 2 liter Heryaki cair hingga merata.

(2) Kemudian campur dedak dengan campuran molases dan probiotik

Heryaki cair di dalam mixer hingga merata.

(3) Setelah tercampur rata, kemas Heryaki Powder ke dalam karung

berisikan plastik, lalu ikat dan pastikan tidak ada udara yang masuk.

Diamkan selama 5- 7 hari.

(4) Setelah didiamkan, probiotik Heryaki Powder siap dijadikan sebagai

mikroba untuk fermentasi pakan.


7

IV

HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Probitik Heryaki Powder merupakan produk probiotik

padat yang mengandung konsorsium asam laktat.


8

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini mengamati produk heryaki powder

yang menjadi salah satu solusi untuk permasalahan maupun

peternakan zaman modern yang memiliki berbagai isu seperti

sulit mendapatkan hijauan segar musim kemarau dan keluhan

masyarakat mengenai bau kotoran yang dikeluarkan ternak.

Solusi yang bisa di lakukan adalah memanfaatkan limbah

pertanian dan membuat pakan fermentasi seperti silase dengan

menggunakan probiotik. Menurut Fuller (1989) menerangkan


9

bahwa secara umum probiotik didefinisikan sebagai mikroba

hidup yang digunakan sebagai pakan imbuhan dan dapat

menguntungkan inangnya dengan meningkatkan keseimbangan

mikrobial pencernaannya. Salah satu produk probiotik yang

dapat digunakan yaitu Probiotik Heriyaki Powder merupakan

produk hasil penelitian dosen fakultas peternakan yaitu Dr. Ir.

Rd. Hery Supratman, MS. Produk ini mengandung probiotik

padat mengandung bakteri konsorsium asam laktat yang terdiri

dari bakteri Candida ethanolica, Bacilus subtilis dan Monascus

sp. Menurut Guarner dkk., (2008) menerangkan bahwa spesies

Lactobacillus dan Bifidobacterium yang paling sering

digunakan sebagai probiotik, namun spesies ragi

Saccharomyces cerevisiae dan beberapa Escherichia coli dan

Bacillus juga digunakan sebagai probiotik. Tujuan utama

penggunaan probiotik (kultur tunggal atau multikultur), antara

lain meningkatkan kualitas air dan dasar tambak, meningkatkan

kesehatan udang dan sebagai agent hayati (biological control

agents) untuk mengendalikan berbagai penyakit pada tambak.

Probiotik adalah mikroorganisme hidup non phatogen yang

diberikan pada hewan untuk perbaikan laju pertumbuhan,

efesiensi konsumsi ransum dan kesehatan hewan. Selain itu

dijelaskan bahwa probiotik adalah feed additive berupa mikroba

hidup menguntungkan yang mempengaruhi induk semang

melalui perbaikan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran

pencernaan. Probiotik dapat berupa satu atau beberapa jenis


10

mikroorganisme (mikroorganisme tunggal atau kultur

campuran). Menurut Praja (2011) menerangkan bahwa Bakteri

Asam Laktat (BAL) merupakan salah satu kelompok bakteri

yang banyak digunakan sebagai bakteri probiotik, akan tetapi

tidak semua BAL termasuk sebagai bakteri probiotik.

Bifidobacterium adalah salah satu genus Bakteri Asam Laktat

(BAL) yang hidup dalam usus besar manusia. Beberapa

karateristik dari bakteri ini adalah Gram-positif, anaerobik,

tidak bergerak, tidak membentuk spora, berbentuk batang. Sel

terlihat seperti huruf V atau Y karena berpasangan. Suhu

optimal pertumbuhan sekitar 37 - 41°C dan pH optimum antara

6,5 – 7. Hal ini sesuai dengan Gaggia dkk., (2010) menerangkan

bahwa beberapa probiotik diketahui dapat menghasilkan enzim

pencernaan seperti amilase, protease dan lipase yang dapat

meningkatkan konsentrasi enzim pencernaan pada saluran

pencernaan inang sehingga dapat meningkatkan perombakan

nutrien. Satu dari alasan penggunaan probiotik yaitu untuk

menstabilkan mikroflora pencernaan dan berkompetisi dengan

bakteri patogen, dengan demikian strain probiotik harus

mencapai usus dalam keadaan hidup dalam jumlah yang cukup.

Secara umum, ada beberapa karakteristik dan kriteria keamanan

yang harus dimiliki oleh probiotik. Karakteristik dan kriteria

yang aman dari probiotik yaitu sebagai berikut.

(1) Nontoksik dan nonpatogenik

(2) Mempunyai identifikasi taksonomi yang jelas


11

(3) Dapat hidup dalam spesies target

(4) Dapat bertahan, berkolonisasi dan bermetabolisme secara aktif dalam

target yang ditunjukkan dengan:

 Tahan terhadap cairan pencernaan dan empedu

 Persisten dalam saluran pencernaan

 Menempel pada ephitelium atau mucus

 Berkompetisi dengan mikroflora inang

(5) Memproduksi senyawa antimikrobial

(6) Antagonis terhadap patogen

(7) Dapat merubah respon imun

(8) Tidak berubah dan stabil pada waktu proses penyimpanan dan lapangan

(9) Bertahan hidup pada populasi yang tinggi

(10) Mempunyai sifat organoleptik yang baik

Menurut Saarela dkk., (2000) menerangkan bahwa

bakteri yang umum digunakan sebagai probiotik yaitu

Lactobacillus dan Bifidobacteria, kedua jenis bakteri ini dapat

mempengaruhi peningkatan kesehatan karena dapat

menstimulasi respon imun dan menghambat patogen. Satu

faktor kunci dalam seleksi starter probiotik yang baik yaitu

kemampuannya untuk bertahan dalam lingkungan asam pada

produk akhir fermentasi secara invitro dan kondisi buruk dalam

saluran pencernaan atau in vivo. Ketahanan probiotik pada

kondisi in vitro dapat dipengaruhi oleh pembentukan metabolit

oleh starter seperti asam laktat, asam asetat, hidrogen peroksida

dan bakteriosin. Manfaat menggunakan probiotik heryaki


12

prowder dalam pakan ternak yaitu dapat menurunkan bau

kotoran ternak, mampu meningktkan nafsu makan ternak,

meningkatkan penyerapan nutrisi oleh ternak, meningkatkan

performa dan produktivitas ternak, mengawetkan pakan selama

setahun dan ramah lingkungan. Tujuan pembuatan probiotik

bentuk powder untuk mempermudah dalam pembuatan ransum

atau pembuatan fermentasi pakan hijauan serta mempermudah

distribusi pengiriman. Dalam video yang ditampilkan saat

praktikum pembuatan probiotik cair menjadi padat dengan

menggunakan prosedur yaitu sebagai berikut.

Pertama, Campur 1 liter molases dengan 2 liter probiotik

cair sampai merata. Menurut Avnimelech (1999) menerangkan

bahwa molases merupakan salah satu sumber karbohidrat yang

dapat digunakan sebagai prebiotik yang dihasilkan dari limbah

dari hasil produksi gula tebu. Molase yang merupakan sumber

nutrisi bagi bakteri probiotik diharapkan dapat meningkatan

populasi bakteri probiotik sehingga dapat memaksimalkan kerja

dari bakteri probiotik sebagai agen bioremediasi. Bakteri dan

mikroorganisme akan memanfaatkan karbohidrat sebagai pakan

untuk menghasilkan energi dan sumber karbon bersama dengan

nitrogen diperairan akan memproduksi protein sel baru.

Proses yang kedua yaitu mencampurkan dedak dengan

campuran molases-probiotik heryaku cair didalam mixer hingga

merata. Menurut Sukaryana dkk., (2011) menjelaskan bahwa

penggunaan dedak sebagai campuran dapat meningkatkan


13

kandungan protein kadar dengan proses fermentasi. Fermentasi

merupakan salah satu teknologi pengolahan bahan pakan secara

biologis yang melibatkan aktifitas mikroorganisme guna

memperbaiki gizi bahan berkualitas rendah. Biasa bahan produk

fermentasi relatif bisa bertahan lama. Fermentasi dapat

meningkatkan kualitas nutrisi bahan pakan, karena proses

fermentasi terjadi perubahan kimiawi senyawa-senyawa organic

(karbohidrat, lemak, protein, serat kasar dan bahan organik lain

baik dalam keadaan aerob maupun anaerob, melalui kerja enzim

yang dihasilkan mikroba. Proses fermentasi dapat

meminimalkan pengaruh antinutrisi dan meningkatkan

kecernaan bahan pakan dengan kandungan serat kasar tinggi

yang terdapat pada dedakpadi. Metode fermentasi yang dapat

digunakan untuk menurunkan serat kasar pada dedak padi

adalah fermentasi dengan menggunakan campuran molases dan

probiotik heryaki prowder. Hal ini sesuai penelitian Iglesias

dkk., (2014) fermentasi merupakan proses yang memanfaatkan

mikroba dengan tujuan merubah substrat menjadi produk

tertentu seperti yang diharapkan. Menurut Chilton dkk., (2015)

definisi pakan fermentasi adalah pakan yang diberi perlakuan

dengan penambahan mikroorganisme atau enzim sehingga

terjadi perubahan biokimiawi dan selanjutnya akan

mengakibatkan perubahan yang signifikan pada pakan. Jerami

padi tersedia hampir sepanjang tahun sehingga dapat digunakan

sebagai sumber pakan ternak pada saat produksi melimpah.


14

Guna menyediakan pakan ternak secara kontinyu, diperlukan

suatu teknologi pengawetan tanpa menurunkan kandungan

nutrisinya.

Kemudian, proses yang ketiga yaitu mengemas probiotik

heryaki powder ke dalam karung berisikan plastik lalu ikat dan

pastikan tidak ada udara yang masuk, diamkan selama 5-7 hari.

Hal ini sesuai dengan penelitian Mussoline dkk., (2012)

menerangkan salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan suatu fermentasi adalah suhu. Pada suhu yang

tepat mikroorganisme akan dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik. Disamping itu, fermentasi jerami padi dapat

berjalan dengan baik dalam kondisi aerob maupun anaerob dan

didominasi oleh bakteri penghasil asam laktat yang bersifat

fakultatif anaerob. Setelah semua proses sudah dilakukan maka

probiotik heryaki powder siap dijadikan sebagai mikroba

fermentasi dalam pakan.

Aplikasi dari penggunaan produk Probiotik Heryaki ini

sudah dilakukan dalam peternakan sapi potong. Dalam waktu

90 hari sapi potong yang ada di peternakan tersebut menjadi

gemuk. Hal ini sesuai dengan penelitian Wardiana (2018)

menerangkan bahwa Pertumbuhan yang optimum merupakan

salah satu bukti dari penggunaan probiotik di dalam suplemen

pakan ternak sebagai subtitusi atau pengganti agen

subterapeutik seperti antibiotik ternak. Salah satu persyaratan

untuk memilih bakteri probiotik adalah meningkatkan


15

penggunaan nutrisi oleh enzim yang dihasilkan dalam saluran

pencernaan dan mampu mengkonversi beberapa komponen dari

pakan menjadi nutrien yang lebih mudah dimanfaatkan untuk

keperluan ternak inang. Hal ini sesuai dengan Chen dkk., (2005)

bahwa respon yang berbeda terhadap pemberian probiotik dapat

dipengaruhi beberapa faktor diantaranya jenis bakteri yang

digunakan dan kondisi penyimpanan probiotik.

KESIMPULAN

(1) Probiotik heriyaki powder merupakan produk hasil penelitian Dosen

Fakultas Peternakan yaitu Dr. Ir. Rd. Hery Supratman, MS. produk ini

mngandung probiotik padat dan bakteri konsorsium asam laktat yang


terdiri dari Candida ethanolica, Bacilus subtilis dan Monascus sp.

(2) Pmbuatan probiotik heriyaki powder menjadi padat adalah dngan

mencampurkan 1 liter molasses dengan 2 liter probiotik cair sampai

merata, lalu mencapurkan dedak dengan campuran molases probiotik

heriyaki cair di dalam mixer hingga merata, setelahnya probiotik dikemas

dalam karung berisikan plastic lalu diikat dan jangan biarkan ada udara

yang masuk, diamkan selama 5 – 7 hari.

(3) Manfaat probiotik ini adalah dapat menurunkan bau kotoran ternak,

mampu meningkatkan nafsu makan trnak, meningkatkan penyerapan


16

nutrisi oleh ternak, meningkatkan performa dan produktivitas ternak, srta

mengawetkan pakan selama setahun yang ramah lingkungan.

(4) Pengaplikasian probiotik ini pada ternak adalah sebagai suplemen pada

pakan ternak.

DAFTAR PUSTAKA

Avnimelech, Y. 1999. Carbon / Nitrogen Ratio as a Control Element in


Aquaculture Systems. Israel. Israel Institute of Technology.

Chen, Y,J,, K,S Son, Min BJ, Cho JH, Kwon OS, Kim IH, 2005. Effects of dietary
probiotic on growth performance, nutrients digestibility, blood
characteristics and fecal noxious gas content in growing pigs. Asian-Aust
J Anim sci. 18(10):1464- 1468.

Chilton, S.N., J.P. Burton and G. Reid. 2015. Inclusion of Fermented Foods in
Food Guides around the World. Nutrients 7: 390-404.
doi:10.3390/nu7010390.

Fuller, R. 1989. Probiotic in man and animals. J. Appl. Bacteriol. 66: 365 ± 378.

Gaggia, F., P. Mattarelli and B. Biavati. 2010. Probiotic and prebiotics in animal
feeding for safe food production. Intl. J. Food Microbiol. 14: 515 ± 528.

Guarner et al, (2008). Prebiotics and Probiotics. Clin Gastroenterol.;46;6: 468-


479.

Harjanto, K. 2005. Pengaruh Penambahan Probiotik Bio H+ Terhadap


17

Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Ransum Sapi PFH Jantan
(tidak dipublikasi). Fakultas Pertanian UNS. Surakarta. Dalam :
Riswandi., Muhakka dan M. Lehan. 2015. Evaluasi Nilai Kecernaan
Secara In Vitro Ransum Ternak Sapi Bali yang Disuplementasi dengan
Probiotik Bioplus. Jurnal Petenakan Sriwijawa. Vol 4:1.

Haryanto, B. 2000. Penggunaan Probiotik dalam Pakan untuk Meningkatkan Kualitas


Karkas dan Daging Domba. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 5(4) : 224-228.

Iglesias, A., A. Pascoal, A. B.Choupina, C. A. Carvalho, X. Feás and L. M.


Estevinho. 2014. Developments in the Fermentation Process and Quality
Improvement Strategies for Mead Production. Molecules 19: 12577-
12590. doi:10.3390/molecules190812577.

Mussoline, W., G. Esposito, A. Giordano and P.N.L. Lens. 2012. The Anaerobic
Digestion of Rice Straw: A Review. Critical Reviews in
Environmental.Science and Technology 43(9) : 895-915.
https://doi.org/10.1080/10643389.2011. 627018.

Nangin, D dan Sutrisno A. 2015. Enzim Amilase Pemecah Pati Mentah dari
Mikroba. Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(3) : 1032-
1039.

Praja, D.I. 2011. The Miracle of Probiotics. DIVA Press. Yogyakarta.

Saarela, M., G. Mogensen, R. Fonde, J. Matto and T.M. Sandholm. 2000.


Probiotic bacteria: Safety, functional and technological properties. J.
Biotechnol. 84(2000): 197 ± 215.

Saputra, O.A., Chuzaemian S dan Marjuki. 2012. Pengaruh Penambahan


Probiotik Pada Pakan Ternak Ruminansia Terhadap Kecernaan,
Konsentrasi NH₃, dan VFA Secara In-Vitro. Jurnal Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya.

Sugoro, I. 2007. Pemanfaatan Probiotik Khamir untuk Peningkatan Produksi


Ternak Ruminansia. Iptek Nuklir : Bunga Rampai Presentasi Ilmiah
Jabatan Peneliti. ISSN : 2087-8079 253-314. Pusat Aplikasi Teknologi
Isotop dan Radiasi. Jakarta.

Sukaryana, Y.U, Atmomarsono, V.D, Yunianto, E. Supriyatna. 2011. Peningkatan


Nilai Kecernaan Protein Kasar dan Lemak Kasar Produk Fermentasi
Campuran Bungkil Inti Sawit dan dedak Padi pada Broiler. JITP, 1(3) :
167-172.
18

Tamminga, S. 1979. Protein degradation in the forestomach of ruminants. J.


Anim Sci. 47 : 1615-1630. Dalam : Usman,Y. 2013. Pemberian Pakan
Serat Sisa Tanaman Pertanian (Jerami Kacang Tanah, Jerami Jagung,
Pucuk Tebu) Terhadap Evolusi pH, N-NH3 dan VFA di dalam Rumen
Sapi. Agripet. Vol. 13 no. 2 : 53-58.

Wallace, R. J. dan C. J. Newbold. 1992. Probiotics for Ruminants. Dalam :


Fuller, R. 1989. Probiotics, The Scientific Basis. Champan and Hall.
London. Pp. 317- 353.

Wardiana. 2018. Pengaruh Pemberian Probiotik Lp Terhadap Konsumsi Pakan


Dan Pertambahan Bobot Badan Pada Sapi Bali Penggemukan Di
Wanasaba Lombok Timur Publikasi Ilmiah. Program Studi Peternakan.
Skripsi. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai