Anda di halaman 1dari 4

Nama: Adisty Meutia Firdausi

NPM: 200110180281

Resume Jurnal:
Hasanah, U dan Sugito. 2017. Removal COD dan TSS Limbah Cair Rumah
Potong Ayam Menggunakan Sistem Biofilter Anaerob. Jurnal Teknik Vol.
15 No. 1. ISSN : 1412-1867.

Sektor industri yang semakin meningkat selain dapat mewujudkan


kesejahteraan masyarakat juga dapat menimbulkan dampak negative, karena
meningkatnya sektor industri berarti limbah yang dihasilkan semakin banyak.
Limbah industri sendiri dapat berupa limbah padat (solid waste), limbah cair
(liquid waste) dan limbah gas (gaseous waste). Dampak negative dari limbah-
limbah tersebut yaitu dapat membahayakan kesehatan manusia, mencemari dan
merusak ekosistem tanah, air (badan air) dan udara serta mengurangi estetika.
Usaha rumah pemotongan ayam (RPA) di Indonsia telah mnjadi industri
yang memiliki komponn lengkap dari hulu ke hilir. Peningkatan jumlah konsumsi
daging ayam akan brdampak pada meningkatnya limbah yang dihasilkan RPA.
Limbah yang dihasilkan industri RPA ada dua jenis, yaitu limbah padat berupa
bulu, sisa pencernaan dan kotoran hewan serta limbah cair bkas pencucian ayam
yang bercampur dengan dara dan lemak (Al Kholif, 2015). Limbah cair yang
dihasilkan RPA memiliki parameter chmical oxygen demand (COD) dan
kandungan zat organic yang sangat tinggi sehingga sebelum dibuang ke
lingkungan akuatik harus diolah dengan baik agar tidak merusak biota yang hidup
di dalam lingkungan tersebut. Menurut penelitian (Al Kholif, 2015) limbah RP
memiliki nilai COD sebesar 656 mg/L dan TSS sebesar 247 mg/L (Said dan Firli,
2005). Nilai data tersebut masih di atas baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor
P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah
Pada peraturan ini, minimal kadar paling tinggi dari COD adalah 200 mg/L dan
kadar paling tinggi dari TSS adalah 100 mg/L sehingga baik dari kadar COD dan
TSS yang terdapat pada limbah cair RPA harus diolah terlebih dahulu agar sesuai
dengan standar baku mutu yang berjalan di masyarakat.
Pada jurnal ini digunakan teknik pengolahan limbah cair dengan beban
organik tinggi dengan biofilter. Biofilter adalah teknologi pengolahan limbah
scara biologis dngan menumbuhkan dan mengembangbiakan mikroba pasa suatu
media filter shingga membentuk lapisan biofilm. Cemaran zat organic nantinya
akan didegradasi oleh mikroorganisme yang terdapat dalam bifilm tersebut.
Menurut (Sugito dan Binawati, 2015), penggunaan biofilter anarob menggunakan
media bioball ini dapat menurunkan kandungan COD sebesar 97%. Waktu
merupakan faktor yang penting karena semakin lama tinggal air limbah di dalam
reactor membuat efluen yang dihasilkan semakin baik karena proses deegradasi
bahan organic terjadi secara optimal. Berikut adalah gambar reactor biofiler
anaerob:
Variasi waktu tinggal air limbah yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu
2 jam, 4 jam dan 7 jam dengan konsntrasi influen yaitu tanpa pengenceran,
pengenceran (1:2) dan pengenceran (1:3). Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah reactor biofiltr anaerob yang terubat dari kaca dengan ketebalan 5 mm.
Penelitian ini menggunakan 3 reaktor untuk variai waktu tinggal yang berbeda, 1
bervolume 0,002 m³, raektor 2 bervolume 0,004 m³ dan reactor 3 bercolum 0,007
m³. Media bioball yang terletal pada bagian tengah reactor memiliki 40% volume
reaktof. Berikut adalah komparasi dari konsentrasi COD dan TSS sebelum dan
sesusah dilakukan treatment dengan biofilter anaerob:

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan dengan variasi 3


dengan lama didiamkan selama 7 jam memiliki nilai TSS dan COD paling kecil,
yaitu dengan penurunan COD sebesar 76% dan TSS sebesar 86% serta setelah
dilakukan pengolahan limbah cair dengan menggunakan biofilter anaerob, kadar
dari COD dan TSS sudah dapat dikatakan layak untuk dibuang ke lingkungan
(untuk COD di bawah 200 dan TSS di bawah 100).
DAFTAR PUSTAKA

Al Kholif M. Hermana J. 2013. The Wastewater Treatment of Chicken


Slaughterhouse by Using Al Kholif, M. 2013. Aplikasi Biofilter Anaerob
Pada Air Limbah cucian dari Rumah Potong Ayam. Thesis (2013).
http://digilib.its.ac.id/ITS-Master-33003140000472/28900.

Said, N. I. 2005, Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Tekstil Dengan Proses
Biofilter Anaerob-Aerob Tercelup Menggunakan Media Plastik Sarang
Tawon, Jurnal Teknologi Lingkungan. 2 (2) : 124-135, BPPT, Jakarta.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor


P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku
Mutu Air Limbah.

Sugito dan Binawati, 2015, Pengembangan Reaktor Biofilter Anaerob Untuk


Mengolah Limbah Cair Industri RPA. Laporan Penelitian Dikti Hibah
Bersaing. FTSP-UNIPA, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai