Anda di halaman 1dari 3

MATERI MINGGU KEDUA METODE ILMIAH

“Penggolongan Pengetahuan dan Sumber Pengetahuan”

Secara prinsip pengetahuannya dimiliki oleh hewan dan manusia. Kalau

hewan menggunakan pengetahuannya dengan insting, kalua manusia digunakan

untuk mempertahankan hidup. Manusia itu memiliki merasa, mengindra, berpikir,

berbahasa maka dalam arti lain manusia dapat mengembangkan pengetahuan

tersebut. Penggolongan pengetahuan menurut kegunaannya itu terdiri atas,

 Pengetahuan baik dan buruk [etika]: agama

 Indah dan jlek [estetika]: seni

 Bendar dan salah logika > ilmu

Pengetahuan adalah segenap yang diketahui manusia, termasuk seni, agama dan

ilmu. Khazanah kekayaan mental yang turut memperkaya kehidupan manusia. Jenis

pengetahuan: Memiliki ciri spesifik > apa [ontology], bagaimana [epistemology],

untuk apa [aksiologi] dan menjawab pertanyaan tertentu > pertanyaan harus

ditunjukan kepada sasaran yang tepat.

Pengetahuan yang benar didapatkan dari mendasarkan diri kepada rasio

(rasionalisme) dan pengalaman (empirisme). Rasionalisme Menyusun

pengetahuannya menggunakan metode deduktif, premis yang dipakai didapat dari

idea yang menurut anggapannya jelas dan dapat diterima (bukan ciptaan pikiran

manusia). Rasionalisme cenderung bersifat solipsistic yaitu benar dalam kerangka

pemikiran tertentu. Empirisme didapat melalui pengalaman yang konkrit dan

ditangkap oleh panca indra.


Sumber pengetahuan > Intuisi dan Wahyu. Intuisi tidak melalui proses

penalaran, personal dan tidak bisa diramalkan (dapat digunakan sebagai hipotesis

bagi analisis selanjutnya untuk menentukan benar atau tidak pernyataan yang

dikemukakan). Wahyu itu pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada

Manusia (berhubungan dengan agama dan tidak bisa dijelaskan oleh ilmu). Ilmu

diawali dengan rasa tidak percaya, sedangkan agama dimulai dengan rasa percaya.

Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah. Mempelajari alam

dengan apa adanya (das sein). Otologisnya hanya sebatas pengalaman manusia jadi

terbatas dan ilmu dimanfaatkan sebagai alat untuk memecahkan persoalan dengan

jalan, meramalkan dan mengontrol gejala alam. Ilmu selalu membagikan sesuatu

dengan kecil-kecil, mengembangkan model sederhana mengenai dunia empiris

dengan mengabstraksikan realitas menjadi beberapa variable yang terikat dalam

sebuah hubungan yang bersifat rasional.

Ilmu berbeda dengan istilah yang berkembang di masyarakat. Seni

mendeskripsikan sebuah gejala dengan sepenuh makna melalui pikiran, emosi dan

pancaindra (setiap orang bisa memaknainya dengan pandangan yang berbeda).

Logika adalah pengetahuan tentang azas, aturan, hukum, susunan dan bentuk pikiran

manusia yang dapat mengantar pikiran tersebut pada suatu kebenaran, dapat

dipandang sebagai studi yang sistematis ilmiah tentang prinsip umum. Ada macam-

macam logika,

 Logika Naturalis: berhubungan dengan sifat manusia

 Logika Deduktif: mempelajari arah penalaran yang benar dan berseifat

umum sampai pasa kesimpulan yang khusus.


Penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang

bersifat individual,

Ternak ungags bertelur (premis mayor)

Ayam termasuk unggas (premis minor)

Ayam bertelur (Kesimpulan)

 Logika Induktif, mempelajari arah penalaran yang benar dan bersifat

khusus sampai pada kesimpulan umum yang bersifat kemungkinan.

 Logika Moderm, mempunyai ciri-ciri lebih umum dan harapan luas.

Berisikan matematis dan banyak menggunakan symbol-simbol

sehingga sering disebut logika matematis/logika symbol.

Penalaran

“Ilmu sangat berkaitan dengan dua sumber pengetahuan yaitu pikiran dan

indra” >>>> untuk mengembangkan ilmu.

1. Pendekatan Rasionalisme: berdasarkan pengetahuan sebelumnya, maka akan

mendapatkan literatur yang dideduksi oleh pemikiran kita.

2. Pendekatan Empirisme: berdasarkan fakta, maka akan mendapatkan

pengetahuan yang benar.

Terdapat 2 kriteria utama tentang ilmu pengetahuan > 1. Konsistensi pengetahuan

baru dan sebelumnya, dan 2. Kesesuaian pengetahuan yang dikembangkan dengan

fakta.

Anda mungkin juga menyukai